ABSTRACT
This study aims to examine the role of Islamic banks as national development agents to
improve the community's economy through working capital financing in Micro, Small and
Medium Enterprises (MSMEs). The author uses explorative qualitative research methods by
examining data and information relating to the role of Islamic banks in improving the
community's economy through working capital financing at MSMEs. Sources of data
obtained from books, journals, and other relevant reference readings. This paper finds that
Islamic bank financing at MSMEs is proven to be able to increase the real sector so that it
can boost national finance. Another factor is that the MSME sector has been proven to be
able to withstand the economic crisis that occurred in 1997 and 2008. The working capital
financing system in Islamic banks is considered to be very suitable for the development of
MSMEs which are the driving force of the people's economy. Thus, supporting Islamic banks
in the development of MSMEs is expected to be able to run even further by increasing the
accessibility of funds and increasing the portion of financing, because at present the share of
financing is still smaller compared to consumer financing. 80% of the total 80% financing.
Keywords: Islamic Banks, MSMEs, Real Sector, Economic Growth.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran bank syariah sebagai agen pembangunan
nasional dalam meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pembiayaan modal kerja pada
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Penulis menggunakan metode penelitian
kualitatif eksploratif dengan mengkaji data dan informasi yang berkaitan dengan peran bank
syariah terhadap peningkatan ekonomi masyarakat melalui pembiayaan modal kerja pada
UMKM. Sumber data diperoleh dari buku, jurnal, dan bacaan referensi lainnya yang relevan.
Tulisan ini menemukan bahwa pembiayaan bank syariah pada UMKM terbukti mampu
meningkatkan sektor riil sehingga mampu mendongkrak perekonomian secara nasional.
Faktor lainnya adalah karena sektor UMKM telah teruji dapat bertahan menghadapi krisis
ekonomi selama dua kali yang terjadi pada tahun 1997 dan tahun 2008. Sistem pembiayaan
modal kerja pada bank syariah dirasa sangat cocok bagi pengembangan UMKM yang
merupakan urat nadi penggerak ekonomi masyarakat. Dengan demikian, kontribusi bank
syariah dalam pengembangan UMKM sangat diharapkan dapat berjalan dengan lebih
maksimal lagi dengan meningkatkan aksesibilitas pembiayaan dan meningkatkan porsi
pembiayaan, karena pada saat ini porsi pembiayaan produktif kontribusinya masih sangat
kecil jika dibandingkan dengan pembiayaan konsumtif. Pembiayaan produktif angkanya
masih di bawah 20% sedangkan pembiayaan konsumtif di atas 80%.
Kata kunci: bank syariah, UMKM, sektor riil, pertumbuhan ekonomi.
1
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v3i01.752 P-ISSN: 2356-1866
A. PENDAHULUAN 5
kebutuhan nasabah. Saat ini banyak sekali
Bank pada hakikatnya adalah lembaga masyarakat yang masih terjebak pada
intermediasi keuangan yang kredit berbunga yang diharamkan Allah
mempertemukan pihak yang surplus dana S.W.T.
6
sehingga bukan mendapat
1
dengan pihak yang defisit dana. Bank keuntungan tapi malah mendapatkan
syariah sebagai sebuah lembaga keuangan 7
kerugian. Produk-produk yang ada pada
bertugas menghimpun dana dari
pembiayaan bank syariah secara jelas tetap
masyarakat dalam bentuk simpanan dan mengacu pada pembiayaan murabahah,
menyalurkannya kembali kepada mudharabah, musyarakah, dan ijarah
2
masyarakat dalam bentuk pembiayaan. dimana akad-akad tersebut digunakan
Salah satu fungsi utama bank syariah dalam sistem akad-akad dan menghasilkan
adalah menyalurkan pembiayaan keuntungan yang adil bagi pihak nasabah
sebagaimana dijelaskan dalam Undang- dan bagi pihak bank syariah itu sendiri.
3
undang Nomor 21 tahun 2008. Penyaluran Akad murabahah misalnya dapat
dana dalam bentuk pembiayaan tersebut digunakan untuk pembelian aset secara
merupakan sumber bisnis utama dan kredit dengan menetapkan harga pokok
menjadi sumber pendapatan utama bank atau perolehan dan harga jual yang
syariah. Dilihat dari kegiatan usaha yang transparan, harga jual ditetapkan
Inovasi Produk Perbankan Syariah di Indonesia. Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 2/1. hlm. 95.
Economica: Jurnal Ekonomi Islam, 9/1. hlm. 89.
2
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v3i01.752 P-ISSN: 2356-1866
menyewa yang mana akad ini lebih dahulu dalam mengembangkan perekonomian
8 12
populer di masyarakat. Akad-akad secara nasional di Indonesia.
pembiayaan pada bank syariah didasarkan Sebagian besar, masyarakat Indonesia
pada prinsip jual beli, bagi hasil, dan sewa- sudah terjerat oleh lilitan utang sehingga
menyewa. Sehingga kegiatan usaha bank 13
perekonomian semakin terpuruk. Dapat
syariah betul-betul didapatkan dari usaha- dikatakan bahwa UMKM adalah urat
usaha tersebut dengan menggunakan akad- nadinya perekonomian nasional, karena
akad yang sesuai dengan prinsip syariah. dengan hadirnya UMKM maka roda
Upaya-upaya pematuhan terhadap prinsip- perekonomian dapat berputar dan berjalan
prinsip syariah telah ditempuh dengan baik dengan baik dan seimbang, selain itu
9 dengan peningkatan UMKM maka akan
oleh bank syariah.
Islam telah memberikan panduan mempermudah dalam proses penyerapan
tentang akad-akad syariah untuk mengatur tenaga kerja, mempermudah arus jual beli
10 di masyarakat karena jual beli merupakan
muamalah . Konsep tersebut memberikan
kebutuhan seluruh manusia yang terjadi
peluang yang lebih besar bagi para pelaku
14
UMKM untuk mengembangkan usaha- setiap saat serta mengurangi presentasi
11 15
usahanya berdasarkan asas kemitraan angka pengangguran yang ada saat ini .
sebagaimana yang diselenggarakan oleh UMKM terbukti ampuh dan kuat, karena
bank syariah. Kedudukan UMKM mampu bertahan dan menjadi roda
ditengah-tengah masyarakat sangat penting penggerak perekonomian, terutama pasca
12
Sudati Nur Sarfiah. (2019). Hanung Eka
Atmaja, Dian Marlina Verawati, “Umkm Sebagai Pilar
8
Bhakti, Rizki Tri Anugrah, dkk. (2013). Membangun Ekonomi Bangsa MSMES The Pillar For
Pemberdayaan UMKM dan Lembaga Keuangan Economy, Jurnal Rep: Riset Ekonomi Pembangunan,
Syariah Melalui Prinsip Bagi Hasil. De Jure: Jurnal 4(2). hlm. 139.
Syariah dan Hukum, 5(1). hlm. 15. 13 http://www.deliknews.com/2015/12/29/
9
Sujian Suretno. (2019). Kepatuhan Syariah ekonomi-terpuruk-kado-jokowi-jk- 2016-untuk-
Pada Produk Musharakah di Bank Syariah rakyat/, Ekonomi Terpuruk, Kado Jokowi-JK 2016
Indonesia. Indo-Islamika: Jurnal Kajian untuk Rakyat, diunduh pada hari Jumat tanggal 23
Interdisipliner Islam Indonesia, 9(1). hlm. 9. Desember 2016.
10 14 Sujian Suretno. (2018). Jual Beli dalam
Haryono. (2019). Dinamika dan Solusi Perspektif Alquran. Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi
Pengembangan Multi Akad (Hybrid Contract) dan Bisnis Islam, 2(1). hlm. 101.
Sebagai Basis Produk Bank Syariah”, Ad-Deenar: 15 Muslimin Kara. (2013). Kontribusi
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 03(01). hlm. 21. Pembiayaan Bank Syariah terhadap Pengembangan
11 Destri Budi Nugraheni. (2010). Asas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di
Kesetaraan dalam Akad Pembiayaan Musyarakah Kota Makassar. Jurnal Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu
Pada Bank Syariah di Yogyakarta. Mimbar Hukum, Syari’ah dan Hukum, 47(1), hlm. 272.
22(1). hlm. 130\
3
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v3i01.752 P-ISSN: 2356-1866
krisis ekonomi tahun 1998 dan 2008. belah pihak yang menjalankan kerjasama
UMKM pada saat krisis ekonomi mampu 20
bisnis.
melakukan penyesuaian dan bertahan Bank syariah dengan sistem
ketika banyak perusahaan besar mengalami keuangannya berusaha untuk mengakomodir
kebangkrutan dan melakukan PHK dalam 21
kebutuhan bisnis nasabah dengan berbagai
16
jumlah yang besar. akad yang mendukung dan sesuai dengan
prinsip dan model bisnis yang dijalankan.
B. TINJAUAN PUSTAKA Tetapi bank syariah tetap
Dalam bermuamalah, Islam sangat harus dipahami sebagai lembaga
menjunjung tinggi prinsip keadilan dan 22
intermediasi keuangan, bukan lembaga
17
kepatuhan syariah. Prinsip keadilan dan bisnis murni seperti perusahaan, CV, dan
kepatuhan syariah dapat menciptakan rasa lain-lain yang bisa terjun langsung ke
adil dan ketentraman pada pihak-pihak yang sektor riil. Bank syariah dalam
melakukan kerjasama dalam muamalah bekerjasama dengan nasabah untuk
18
bisnis. Dasar muamalah dalam Islam menjalankan kegiatan usahanya tetap
adalah akad. Setiap muamalah diikat oleh melaksanakan fungsinya sebagai lembaga
suatu perjanjian yang menjelaskan prinsip intermediasi yang terikat oleh banyak
19 aturan-aturan dari lembaga-lembaga yang
dan etika antara sesama manusia.
Kejelasan prinsip dan etika menjadi memfasilitasinya seperti BI, OJK, DSN-
pegangan yang sangat kuat bagi kedua MUI, DPS, Basyarnas, LPS, Jamsyar, dan
lain-lain.
Dalam dunia bisnis yang terus
berkembang dengan pesat, akad-akad
16
Y. Sri Susilo. (2010). Strategi Bertahan bisnis dalam Islam harus dipahami dan
Industri Makanan Skala Kecil Pasca Kenaikan Harga
Pangan dan Energi di Kota Yogyakarta. Ekuitas,
14(2). hlm. 237.
17 Sujian Suretno. (2019). Kepatuhan Syariah Pada Produk
20 M. Umer Chapra. (2008 dan 2009). Ethics
Musharakah di Bank Syariah and Economics: An Islamic Perspective, Islamic
Indonesia. Indo-Islamika: Jurnal Kajian Economic Studies, 16(1&2). hlm. 4.
Interdisipliner Islam Indonesia, 9(1). hlm. 11. 21 M. Umer Chapra. (2001). Islamic
18
Sujian Suretno. (2018). Pelaksanaan Economic Thougth, and The New Global Economy.
Musyarakah di Bank Syariah Mandiri, Kajian Islamic Economic Studies, 9(1). hlm. 13.
Prinsip Keadilan dan Kepatuhan Syariah. Cirebon: 22 Ratna Mutia, Khairul Aswadi, Martahadi. (2017).
Hakikat Fungsi Intermediasi Perbankan Syariah: Studi Kasus di Kota
Nusa Litera Inspirasi. hlm. 178.
19 Antony. (2018). Etika dan Bisnis Banda Aceh. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia, 4(2).
Perspektif Ekonomi Islam. Profit: Kajian Jurnal hlm. 122.
Ekonomi dan Perbankan, 2(1). hlm. 7.
4
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v3i01.752 P-ISSN: 2356-1866
dikuasai oleh kedua belah pihak, baik serangkaian pedoman untuk memastikan
pihak bank maupun pihak masyarakat 25
keandalannya.
(individu dan perusahaan) sebagai pelaku 2. Pendekatan Penelitian
bisnis. Penulis menggunakan pendekatan
26
27
induktif untuk mengambil kesimpulan
C. METODE PENELITIAN
secara global berdasarkan data-data dan
1. Jenis Penelitian fakta-fakta yang terjadi di lapangan.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif Kesimpulan yang ditarik dimulai dengan
23 menyatukan pertanyaan-pertanyaan yang
ekporatif. Metode ini berusaha menggali
secara luas terkait dengan faktor-faktor bersifat umum dan mendominasi fakta riil
tertentu yang mempengaruhi terjadinya di lapangan. Pendekatan induktif
sesuai dalam pokok penelitian. Metode digunakan untuk beberapa faktor, di
penelitian eksploratif juga bertujuan untuk antaranya adalah untuk menguraikan latar
memetakan permasalahan secara secara penuh, untuk menemukan pengaruh
mendalam untuk mencari sebab-sebab yang dan mempertajam hubungan, untuk
mempengaruhi sesuatu secara lebih menentukan hitungan-hitungan nilai secara
spesifik, sehingga akan menguatkan eksplisit yang didapatkan dari hasil analisis
asumsi-asumsi pada inti permasalahan data. Pendekatan induktif sangat bertumpu
penelitian. Metode ini juga berupaya pada data dan fakta di lapangan yang
melakukan pengamatan secara sistematis dihubungkan dengan teori yang relevan
pada situasi sosial yang tengah terjadi dan 25
Bernd Reiter. (2017). Theory and Methodology
terus berkembang (dinamis), sehingga of Exploratory Social Science Research, University of
South Florida, Scholar Commons. hlm. 137.
dapat mengungkap objek kajian secara 26 Pendekatan adalah upaya-upaya yang
24 ditempuh untuk memperoleh kebenaran baik
komprehensif dan fenomenologis. dengan pendekatan ilmiah maupun non ilmiah.
Penelitian eksploratif harus dilakukan Lihat Sandu Siyoto dan Ali Sodik. (2015). Dasar
Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media
dengan jujur, transparan, dan mengikuti Publishing. hlm. 1.
27 Pendekatan induktif adalah upaya untuk
membangun suatu teori yang didasarkan pada data
dan fakta yang terjadi di lapangan. Untuk itu data-
data yang disajikan harus bersumber dari data yang
sahih dan dapat dikonfirmasi kebenarannya.
23
Sage Research Method. (2019). What Is Mohammad Mulyadi. (2011). Penelitian Kuantitatif
Exploration?: In: Exploratory Research in the Social dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar
Sciences, SAGE Publications. hlm. 2. Menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi dan
24 W. Gulo. (2000). Metodologi Media, 15(1). hlm. 128.
Penelitian.
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. hlm. 18.
5
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v3i01.752 P-ISSN: 2356-1866
6
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v3i01.752 P-ISSN: 2356-1866
8
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v3i01.752 P-ISSN: 2356-1866
Menurut Awalil Rizky yang dikutip 2019 cenderung meningkat hal ini
oleh Euis Amalia bahwa usaha mikro didasarkan pada tabel berikut ini:
adalah usaha informal yang memiliki asset, Tabel 1.1
modal dan omzet yang relative kecil. Pembiayaan Bank Umum Syariah
Agustus 2019
Sedangkan usaha kecil menunjuk kepada Jenis Agustus
No Penggunaan dan Alokasi 2019
kelompok usaha yang lebih baik dari itu, Kategori Usaha
UMKM 39.212
tetapi masih memiliki sebagian ciri
Modal Kerja
43 1 Bukan UMKM 65.587
tersebut .
UMKM 23.049
Bagi industri bank yang dalam hal ini Investasi
2 Bukan UMKM 59.004
adalah bank syariah, proses penyaluran
Konsumsi Bukan UMKM 149.573
pembiayaan yang mereka lakukan terhadap 3
9
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v3i01.752 P-ISSN: 2356-1866
penggunaan dan kategori usaha (miliar dari tabungan dan aksesnya terhadap
Rp). pembiayaan bank sangat rendah.
Kontribusi yang diberikan Peran usaha mikro kecil dan menengah
oleh
ini dalam menggerakkan ekonomi nasional
UMKM sangatlah besar terhadap
adalah dapat menyerap tenaga kerja yang
perekonomian Indonesia dari dulu hingga
besar, dapat meningkatkan pendapatan
saat ini. Ada beberapa alasan mengapa
domesik bruto (PDB), serta mampu
UMKM dapat bertahan di tengah krisis
bertahan dalam menghadapi krisis
moneter 1997 dan krisis tahun 2008 lalu
ekonomi. Dalam sektor UMKM, persoalan
yang merenggut banyak perekonomian di
utama yang sering terjadi adalah masalah
berbagai Negara Eropa bahkan Asia.
permodalan. Tingkat suku bunga kredit
Pertama, sebagian besar UMKM yang tinggi dan diperlukannya jaminan aset
memproduksi barang konsumsi dan jasa-
kebendaan adalah salah satu faktor
jasa dengan elastitas permintaan terhadap
penyebab UMKM mengalami kesulitan
pendapatan yang rendah, maka tingkat
dalam memperoleh modal usaha. Dengan
pendapatan rata-rata masyarakat tidak
adanya produk pembiayaan bagi hasil yang
banyak berpengaruh terhadap permintaan
ditawarkan oleh bank syariah dapat
46
barang yang dihasilkan.
membantu pertumbuhan sektor UMKM
Sebaliknya, kenaikan tingkat untuk bekerja secara optimal.
pendapatan juga tidak berpengaruh pada
permintaan. Kedua, sebagian besar UMKM
tidak mendapat modal dari bank.
Implikasinya keterpurukan sektor bank dan
naiknya suku bunga, tidak banyak
mempengaruhi sektor ini. Di Indonesia,
UMKM mempergunakan modal sendiri
46
Berdasarkan penelitian Singgih bahwa
UMKM pada masa krisis tahun 97 terbukti dapat
bertahan dengan baik. UMKM cukup mapan dan
dinamis dalam menghadapi masa krisis. Mohamad
Nur Singgih. (2007). Strategi Penguatan Usaha
Mikro Kecil Menengah (Umkm) Sebagai Refleksi
Pembelajaran Krisis Ekonomi Indonesia. Jurnal
Ekonomi Modernisasi, 3(3). hlm. 220.
10
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v3i01.752 P-ISSN: 2356-1866
11
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v3i01.752 P-ISSN: 2356-1866
49 Undang-undang Bank Syariah No.7 Tahun 51 Irfadilla. (2011). Peran Bank Syariah
dalam Mendorong Usaha Kecil dan Menengah
1992.
Menurut Tinjauan Ekonomi Islam. Universitas
50 Sujian Suretno. (2018). Pelaksanaan Islam Negeri Sultan Syarif Karim. hlm. 39.
Musyarakah di Bank Syariah Mandiri, Kajian 52 Alquran: Surah Al-Jumu’ah: 10, Alquran dan
Prinsip Keadilan dan Kepatuhan Syariah. Cirebon: Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia.
Nusa Litera Inspirasi. hlm. 9.
12
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v3i01.752 P-ISSN: 2356-1866
mengutamakan untung besar, tetapi Berkaca dari peristiwa krisis yang ekonomi
berusaha untuk menyenangkan yang terjadi pada tahun 1998 membuktikan
pelanggan dalam membeli produk kita. betapa tangguhnya bank syariah dan
Oleh karena itu seorang muslim dalam UMKM yang ada di Indonesia, maka
berbisnis harus ikhlas, dan memberi hendaknya bank syariah dan UMKM
kesan baik kepada pembeli. senantiasa bersama membangun
c. Berbisnis sama dengan manifestasi perekonomian masyarakat. Saat ini dunia
kerja keras. Suatu hasil usaha yang usaha khususnya di Indonesia memiliki
diperoleh dengan cara bekerja keras, permasalahan mengenai pendanaan atau
membanting tulang, mandi keringat permodalan. Para pelaku usaha pastinya
merupakan rezeki yang halal dalam memerlukan modal untuk menjalankan
ajaran Islam. Suatu kegiatan bisnis usahanya tersebut, dan di sini lah bank
merupakan suatu kerja keras, karena ia syariah berperan dalam menyediakan
didahului oleh kepercayaan pada diri modal dengan menggunakan produk bank
sendiri, membuat prestasi dengan syariah yang cocok dengan UMKM
sepenuh hati, keberanian menerima tersebut. Maka dari itu kehadiran bank
risiko, serta memasang niat untuk syariah diharapkan bisa sangat membantu
hanya mencari ridha Allah semata. perkembangan usaha masyarakat.
Dalam kerja keras ini mengandung Pembiayaan dengan akad mudharabah
unsur kepuasan bathin, yang tidak dan musyarakah pada dasarnya merupakan
dinikmati oleh profesi lain. Agama pembiayaan yang efektif, pada pembiayaan
Islam tidak hanya menekankan kerja tersebut digunakan prinsip bagi hasil
keras untuk dunia semata, atau untuk keuntungan (Profit Sharing). Selain
akhirat saja, tetapi untuk kedua-duanya. menggunakan prinsip bagi hasil
Artinya dalam mencari kehidupan keuntungan, hal lain yang membuat ideal
dunia jangan sampai melupakan bekal adalah adanya pembagian kerugian (Loss
untuk akhirat. Sharing). Kerugian pada pembiayaan
Perhatian dalam bentuk upaya dengan akad mudharabah akan ditanggung
pengembangan UMKM harus dilaksanakan sepenuhnya oleh bank, kecuali bila nasabah
secara terintegrasi dengan pembangunan melakukan kelalaian atau adanya unsur
ekonomi nasional dan berkesinambungan. kesengajaan yang menyebabkan
13
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v3i01.752 P-ISSN: 2356-1866
terjadinya suatu kerugian. Kerugian pada lembaga keuagan syariah yang ada di
pembiayaan dengan akad musyarakah akan dalamnya berhak dan wajib ikut serta
dihitung sesuai dengan porsi modal mengelola sumber daya yang ada di negara
masing-masing pihak, yaitu pihak bank dan ini. Salah satu di antaranya adalah
nasabah. keterlibatan lembaga keuangan syariah
Pada dasarnya dengan prinsip bagi dalam mendorong pemberdayaan dan
kerugian (loss sharing) ini, maka kedua pertumbuhan UMKM.
pihak yaitu pihak nasabah dan pihak bank Islam sangat memperhatikan masalah
akan berusaha untuk menghindari pembangunan ekonomi yang didasari oleh
terjadinya kerugian tersebut. Dan secara 54
nilai-nilai ketauhidan , namun tetap
otomatis masing-masing pihak yang menempatkan perhatian pada
berakad akan sangat berhati-hati dalam pembangunan yang lebih besar, yaitu
menjalankan kegiatan bisnis. pembangunan umat manusia. Fungsi utama
Pemerintah telah banyak melakukan Islam adalah membimbing manusia pada
berbagai program untuk mengentaskan jalur yang benar dan arah yang tepat.
53 Dalam pembangunan ekonomi, Islam
kemiskinan. Namun pada kenyataannya
program-program tersebut belum tepat mengajarkan bahwa pemeliharaan terhadap
sasaran. Maka perlu adanya rancang orang yang lemah merupakan kewajiban
bangun yang baru agar dapat dipastikan sebuah negara atau pemerintah. Oleh
bahwa program tersebut terarah dan tepat karena itu, pemerintah harus
sasaran. Sistem ekonomi Islam termasuk menumbuhkembangkan segala potensi
yang berkaitan dengan usaha pembangunan
53 Saat ini pemerintah memiliki tujuh ekonomi manusia, termasuk
program untuk mengentaskan kemiskinan, di
antaranya adalah program Indonesia Pintar (PIP), pengembangan UMKM.
Program Indonesia Sehat (PIS), Program Keluarga
Harapan (PKH), Beras Sejahtera (Rastra) atau yang
Dalam mengoptimalisasi pembiayaan
disebut bantuan sosial pangan, kemudian Bantuan produktif untuk mengembangkan UMKM
Pangan Non Tunai (BPNT), Dana Desa, dan
Reforma Agraria, dan Perhutanan Sosial. Dengan harus diterapkan beberapa prinsip dalam
program-program tersebut pemerintah optimis dapat
mengurangi angka kemiskinan secara berkelanjutan. pengelolaan bank syariah. Prinsip-prinsip
https://katadata.co.id/berita/2018/10/25/ stafsus-
ekonomi-jokowi-paparkan- program- kemiskinan- operasional bank tersebut terdiri dari
tujuh-era-presiden-ri, Rizka Alika. (2020). Stafsus
Jokowi Paparkan Program Penurunan Kemiskinan 54 Hendy Herijanto. (2016). Prinsip, Ketentuan, dan
7 Era Presiden RI, Diakses Pada Tanggal 29 Maret Karakteristik Pembiayaan (Bank) Syariah. Jurnal Islaminomic, 5(2).
2020. hlm. 1.
14
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v3i01.752 P-ISSN: 2356-1866
55 https://www.kompasiana.com/ E. KESIMPULAN
rizkykarokaro
/56307b13c823bd5811780040/4- empat-prinsip- Pembiayaan UMKM oleh bank syariah
dalam-mengelola-perbankan, 4 (empat) Prinsip
kepada pelaku UMKM sangatlah berperan penting.
dalam Mengelola Perbankan, diunduh pada tanggal
30 Maret 2020. Dengan adanya pembiayaan tersebut, maka bank
56 Nanik Eprianti. (2019). Penerapan
Prinsip 5c Terhadap Tingkat Non Performing syariah dapat
Financing (NPF). Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan
Keuangan Syariah, 3(2). hlm. 6.
15
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v3i01.752 P-ISSN: 2356-1866
16
membangun sangat diharapkan guna bahan
evaluasi kedepannya. Dimana memang
Pembiayaan pada UMKM oleh bank syariah
kepada pelaku UMKM sangatlah berperan penting.
Dengan adanya pembiayaan tersebut, dapat
mengembangkan perekonomian masyarakat
dan juga dapat mengurangi kemiskinan serta
menyerap banyak tenaga kerja sehingga
secara otomatis mengurangi
pengangguran.Jadi disini pemerintah harus
selalu mendukung setiap pembiayaan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari Jurnal/Penelititan
Ahmad Rijali. (2018). Analisis Data
Kualitatif. Jurnal Al-Hadharah, 17(33).
Bhakti, Rizki Tri Anugrah, dkk. (2013).
Pemberdayaan UMKM dan Lembaga
Keuangan Syariah Melalui Prinsip