Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam termasuk sumber daya batubara. Kesadaran akan banyaknya kekayaan batubara ini mendorong bangsa Indonesia untuk dapat memanfaatkan sumber daya alam tersebut secara efektif dan efisien. PT Bukit Asam Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan yang memanfaatkan sumber daya alam tersebut. Industri batubara merupakan bidang industri yang sangat vital bagi suatu negara, keberadaan industri batubara di suatu negara sangat berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi negara tersebut, termasuk Indonesia. Keanekaragaman sumber daya alam yang dimiliki Indonesia merupakan suatu kekayaan yang sangat berharga dan perlu dikelola dengan baik. Batubara adalah salah satu bahan galian vital yang banyak ditemukan di Indonesia. Keberadaannya banyak mengundang perhatian masyarakat maupun pemerintah, karena itu industri penambangan batubara telah banyak dikembangkan mulai dari pertambangan skala kecil sampai pertambangan skala besar. PT Bukit Asam Tbk secara umum mempunyai beberapa proses pencucian batubara kotor. Dense Medium Cyclone adalah salah satu peralatan utama dalam proses pemisahan batubara kasar dan pengotornya berdasarkan perbedaan berat jenis (Specific Gravity). Terkadang proses pengolahan dengan Dense Medium Cyclone tidak dapat mencapai target peningkatan kualitas batubara sesuai dengan standar jumlah dan kualitas, hal ini disebabkan adanya kerusakan alat, pengaruh density medium pemisah, dan variabel - variabel lain yang berpengaruh. Oleh karena itu mengoptimalkan kinerja Dense Medium Cyclone perlu dilakukan agar dapat mencapai target clean coal sesuai standar yang dicanangkan perusahaan. 1.2. Rumusan Masalah Salah satu permasalahan yang sering terjadi di dalam alat dense medium cyclone adalah cyclone blocked yang diakibatkan karena densitas medium pemisah yang berupa slurry campuran magnetit dan air terlalu tinggi, sehingga partikel-partikel kecil di dalam pengotor batubara menjadi menggumpal bersama magnetit. Karena gaya sentrifugal yang dihasilkan maka material yang menggumpal tersebut membuat bola-bola besar (clay ball) yang mem-blocking lubang pengeluaran dari alat dense medium cyclone yaitu vortex dan apex. Selain itu permasalahan dalam density medium pemisah juga dapat mengakibatkan kehilangan (losses) pada pencucian batubara, apabila density medium pemisah terlampau tinggi, pengotor akan ikut masuk ke dalam produk sementara apabila density medium tersebut terlalu rendah maka batubara bersih yang seharusnya keluar sebagai overflow malah ikut terbawa keluar bersama pengotor sebagai underflow. Maka dari itu dibuat suatu kajian untuk menentukan density yang paling cocok digunakan dalam proses pencucian batubara di dalam alat dense medium cyclone yang digunakan pada unit pencucian washing plant PT Bukit Asam Tbk.
1.3. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan banyaknya masalah mengenai pencucian batubara dengan menggunakan Dense Medium Cyclone di Coal Preparation Plant (CPP) PT Bukit Asam Tbk ini, maka dalam penulisan tugas, penulis membatasi masalah hanya dalam kegiatan mengkaji mengenai densitas relatif yang paling baik digunakan untuk medium pemisah pada alat Dense Medium Cyclone melalui uji ketercucian batubara (washability test) yang meliputi sampling pada raw coal, pengayakan, uji endap apung batubara, tabulasi data, dan pembuatan kurva ketercucian batubara yang kemudian dikaji untuk memperoleh simpulan.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan tugas ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengkaji secara teknis kinerja alat Dense Medium Cyclone agar tercapai pencucian batubara yang lebih efektif dan efisien. 2. Menentukan densitas relatif yang paling baik untuk media pemisah yang digunakan dalam proses pencucian batubara di dalam alat dense medium cyclone. 3. Mengurangi faktor - faktor yang menghambat kelancaran produksi pada saat unit pencucian beroperasi.
1.5. Manfaat Penelitian
BAB II STUDI PUSTAKA
2.1. Gravity Concentration
Gravity concentration adalah proses pemisah batubara atau mineral yang didasarkan pada gaya gravitasi atau atas perbedaan masa jenis antar partikel batubara atau mineral dan gangue. Proses ini lebih efektif jika dilakukan pada bijih dengan diameter yang sama, karena apabila terdapat perbedaan diameter yang besar perlakuan bijih bermassa jenis kecil akan sama dengan massa jenis yang besar dengan diameter kecil. Proses gravity concentration menghasilkan tiga produk, yaitu: 1. Konsentrat, merupakan berharga yang memiliki kadar yang tinggi memperoleh konsentrat merupakan tujuan dilakukannya proses gravity concentration 2. Midding, konsentrat yang masih memiliki batubara berharga, biasanya produk ini akan diproses kembali sampai benar-benar bebas dari batubara berharga, baru setelahnya dibuang. 3. Tailling, merupakan pengotor-pengotor yang harus dibuang untuk meningkatkan kadar batubara.
2.2. Alat-Alat Gravity Concentration
Ada beberapa alat yang digunakan untuk memisahkan mineral menggunakan sifat densitas dari batubara tersebut
2.2.1. Jig Concentrator
Jig Concentrator adalah alat utama yang banyak dipakai dalam gravity concentrator. Jigging merupakan metode pemisahan mineral berharga dengan pengotornya dengan memanfaatkan berat jenis atau densitas dari material yang akan di olah atau sebelum dilakukan proses selanjutnya. 2.2.2. Shaking Table Sebagai mesin pemisah gravitasi, shaking table secara luas digunakan untuk memisahkan mineral, terutama untuk memisahkan emas dan batubara. Shaking table terutama terdiri dari kepala tempat tidur, mobil listrik, menyesuaikan perangkat gradien, permukaan tempat tidur, bijih parasut, parasut air, senapan bar, dan sistem pelumas. Tabel konsentrator benefisiasi merujuk pada bagian atas meja miring, mengandalkan efek gabungan dari gerakan simetris dan reciprocating dari slabstone mekanik dan aliran air lamela miring, partikel bijih longgar, berlapis dan dikategorikan di atas meja, sehingga memisahkan mineral berdasarkan kepadatan Gambar 2.2. Shaking Table Aliran fluida menyebabkan sliding effect dan head motion menciptakan gaya hentak. Gaya hentak melaju tegak lurus dengan aliran fluida melaju sangat cepat dan berhenti tiba-tiba dan mundur perlahan mekanisme head motion dapat melempar partikel saat maju, saat mundur partikel tidak terlempar sehingga dapat digambarkan pada gambar 2.3.
Riffle menahan aliran partikel mineral dan slucking effect menyebabkan
stratifikasi. gaya hentak melontar untuk memindahkan partikel, partikel akan terangkat dan renggang. Partikel ringan pasti terangkat lebih tinggi dan aliran air mendorong partikel ringan. 2.2.3. Humphrey Spiral Humphrey spiral adalah salah satu alat dalam proses konsentrasi. Prinsip dasar dari humphrey spiral memisahkan menggunakan prinsip aliran fluida. Sama halnya dengan shaking table, humphrey membutuhkan medium air/fluida untuk memisahkan mineral. Bentuk alatnya berupa lounder maka konsentrat yang dihasilkan akan semakin tinggi kadarnya. Terjadinya pemisahan di dalam humphrey spiral sebagai berikut: 1. Feed dimasukkan ke dalam feed tank 2. Melalui pompa feed dihisap masuk ke dalam cyclone 3. Di dalam cyclone cairan dengan yang kental dipisahkan, selanjutnya yang encer dialirkan ke atas ke dalam lounder sebagai wash water, sedang pulp yang kental memalui lounder dialirkan ke atas menuju feed box sebagai umpan 4. Karena bentuk lounder ini melingkar seperti spiral dari atas ke bawah, maka terjadi gerak arus sentrifugal, sehingga material ringan sebagai tailing akan terletak di bagian luar 5. Material yang berat di dalam sebagai konsentrat 6. Mineral-mineral berat akan mengalir terus dan masuk ke dalam port penampungan konsentrat yang dihasilkan.