Anda di halaman 1dari 14

Pertumbuhan

dan
perkembangan
M LUTFI ALANSYAH
XII IPA 1
A. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

Pertumbuhan Perkembangan

Proses perubahan biologis yang


Terspesialisasinya sel- sel menjadi

terjadi di dalam organisme yang


struktur dan fungsi tertentu yang tidak

dapat diukur, tetapi dapat dilihat dari

merupakan pertambahan ukuran


terjadinya perubahan bentuk dan

tingkat kedewasaan.
(volume, massa, dan tinggi) yang

bersifat irreversible (tidak dapat

kembali ke keadaan semula).

Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
Mutlak Terjadi penambahan volume Dapat terjadi penambahan volume dan dapat
juga sebaliknya (pengurangan volume)

Dapat dihitung dengan jelas (kuantitatif Kualitatif, dan cukup sulit untuk

dinyatakan dalam bilangan


Tidak dapat kembali (Ireversibel) Dapat balik (bersifat reversibel)
Terjadi pematangan atau pendewasaan
Tidak terjadi pematangan sel
Pada tumbuhan dewasa, hanya terjadi pada
Dapat terjadi di semua daerah, bahkan

daerah tertentu (meristem dan kolenkim) pada meristem sekunder


Sangat dipengaruhi hormon auksin dan
Dipengaruhi oleh semua hormon

sitokinin
tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbiji

diawali dengan perkecambahan biji, selanjutnya kecambah

berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sudah mempunyai akar,

batang, dan daun. Kemudian tumbuhan kecil tersebut mengalami

pertumbuhan membesar. Selanjutnya, bila sumber daya

yang dibutuhkan telah terpenuhi, tumbuhan memasuki tahap

selanjutnya dengan membuat bunga dan menghasilkan biji.

Perkecambahan adalah proses terhentinya dormansi pada biji, diawali dengan imbibisi
(proses penyerapan

air) yang mengakibatkan aktifnya hormon-hormon dalam biji sehingga memicu


pertumbuhan plumula (calon

daun) dan radikula (calon akar). Perkecambahan dibedakan menjadi dua, yaitu epigeal
(perkecambahan di atas tanah)

dan hipogeal (perkecambahan di bawah tanah).


2.Pertumbuhan organ tumbuhan
1. Pertumbuhan primer, terjadi sebagai hasil dari pembelahan sel pada jaringan meristem primer yang terdapat di ujung akar dan

di ujung batang

2. Pertumbuhan sekunder, terjadi sebagai hasil aktivitas jaringan meristem sekunder yang terdapat pada tumbuhan dikotil berupa

kambium dan kambium gabus.

a. Pertumbuhan Akar

1) Daerah pembelahan sel, merupakan daerah dengan frekuensi pembelahan sel tertinggi. Daerah ini terletak di bagian

belakang ujung akar, meliputi tudung akar dan daerah meristem.

2) Daerah pemanjangan sel, merupakan daerah yang memiliki sel panjang. Daerah ini terletak di belakang daerah

pembelahan sel.

3) Daerah diferensiasi akar, merupakan daerah tempat terjadinya pematangan sel. Daerah ini terletak di bagian akhir akar.
b.Pertumbuhan batang
Pada batang tumbuhan dikotil terjadi pertumbuhan sekunder, yaitu pada kambium.

Kambium pada batang dibedakan menjadi dua, yaitu :

1) Kambium vaskuler, adalah kambium yang terdapat di dalam ikatan pembuluh (vasis), berfungsi membentuk
xilem (ke arah

dalam) dan floem (ke arah luar).

2) Kambium intervaskuler, adalah kambium yang terletak di antara ikatan pembuluh. Adanya kambium
intervaskuler yang

bersambungan dengan kambium vaskuler akan menyebabkan terbentuknya lingkaran di dalam batang.

Pada daerah pertumbuhan batang terdapat meristem apikal, yaitu daerah jaringan yang membelah secara aktif
pada ujung

tunas atau ujung akar yang menghasilkan jaringan baru, terutama untuk menambah panjang. Daun yang
muncul sebagai

tonjolan kecil di sisi-sisi meristem apikal disebut primordium. Tunas samping (tunas aksilar) tumbuh dari sel-sel
meristem

di kanan-kiri meristem apikal di dasar primordium daun. Tunas aksilar jni mempunyai potensi untuk
membentuk cabang

batang.
B. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan

dan Perkembangan pada Tumbuhan

1.Faktor dalam
a. Gen, merupakan sifat-sifat genetik dari individu yang diturunkan oleh induk kepada

keturunannya.

b. Hormon, adalah substansi organik yang berleran sebagai sinyal kimia yang

menyebabkan berbagai respons pasa tumbuhan, berkaitan dengan proses pertumbuhan dan

perkembangan.
2.Faktor luar
a. Air, merupakan senyawa utama yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan. Beberapa fungsi air untuk tumbuhan

adalah sebagai bahan baku untuk fotosintesis, mengaktifkan

reaksi enzimatik, menjaga kelembapan, dan membantu perkecambahan biji. Tumbuhan yang kekurangan air, lama�kelamaan akan
mati. Hal ini terjadi karena tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tumbuhan tidak dapat berlangsung.

b. Cahaya, tumbuhan khususnya tumbuhan hijau tidak mungkin bisa bertahan hidup untuk jangka waktu yang
lama jika tidak ada cahaya (khususnya cahaya matahari), karena cahaya matahari merupakan sumber energi

utama yang sangat penting untuk proses fotosintesis. Namun, umumnya cahaya menghambat pertumbuhan

tinggi tumbuhan karena cahaya dapat menguraikan auksin.

c. Kelembapan, kelembapan udara berpengaruh terhadap tumbuhan, tetapi pengaruhnya berbeda-beda pada setiap

jenis tumbuhan. Pada umumnya tanah dan udara yang lembap memberikan pengaruh yang baik untuk

pertumbuhan.

d. Suhu, tumbuhan membutuhkan suhu optimum untuk pertumbuhannya. Di samping itu, pada pertumbuhannya dikenal

juga suhu minimum dan suhu maksimum. Suhu berkaitan erat dengan kerja enzim yang memengaruhi berbagai

reaksi kimia di dalam tubuh tumbuhan. Enzim akan rusak apabila suhunya terlalu tinggi atau terlalu rendah.

e. Makanan, merupakan sumber energi dan sumber materi untuk mensitesis berbagai komponen sel. Apabila suatu

tumbuhan kekurangan nutrisi, tumbuhan tersebut akan mengalami difensiasi. Difensiasi menyebabkan pertumbuhan

tumbuhan menjadi terganggu dan jika dibiarkan akan mengakibatkan kematian.


C.Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia

1.Fase embrionik

Fase embrionik meliputi beberapa tahap, yaitu

a. Tahap Pembelahan

Zigot membelah secara mitosis, dari 1 sel menjadi 2 sel, dari 2 sel menjadi 4 sel, 4

sel membelah lagi menjadi 8 sel, demikian seterusnya sampai sel-sel tersebut

membentuk kumpulan sel yang menyerupai buah anggur yang disebut morula.

a. Tahap Blastula

Setelah tahapan pembelahan terbentuk morula, sel-sel pada morula kemudian

melakukan penataan dengan cara melekuk dan menggulung sehingga terbentuk

suatu rongga yang disebut blastosol. Bentuk embrio sampai tahap ini disebut blastula.

Sementara itu, proses terbentuknya blastula disebut blastulasi.


c. Tahap Gastrula

Pada tahap ini terjadi pembelahan yang cepat pada kutub animal (animal pole), kemudian hasil pembelahannya

bermigrasi membentuk dua lapisan jaringan embrionik, yaitu ke sebelah luar membentuk lapisan ekstoderm dan

ke sebelah dalam membentuk lapisan endoderm. Perkembangan selanjutnya, di antara ektoderm dan endoderm

akan terbentuk satu lapisan lagi, disebut mesoderm.


d. Tahap Diferensiasi

Pada tahapan ini, tiga lapisan jaringan embrional akan berubah menjadi organ-organ

e. Tahap Organogenesis

Organogenesis merupakan prosesterbentuknya organ. Organ terbentuk dari dua atau lebih jaringan yang

saling berinteraksi, berawal dari jaringan embrional yang mengalami pertumbuhan, pembelahan, migrasi,

dan kematian sel-sel tertentu


D. Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada hewan dan manusia

1.Faktor dalam(internal)
a. Gen

Gen merupakan substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk kepada

anaknya. Gen memengaruhi ciri dan sifat pada hewan dan manusia, misalnya bentuk

tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna rambut, warna bulu, dan sebagainya.

b. Hormon

Hormon adalah zat yang dihasilkan makhluk hidup berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di

dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan

berbagai proses dalam tubuh.

1) Hormon pada hewan

- Tiroksin, berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak, hormon ini berfungsi untuk
merangsang dimulainya proses metamorfosis.

- Somatomedin, bekerja untuk memengaruhi pertumbuhan tulang.

- Ekdison dan juvenil, berperan untuk memengaruhi perkembangan pada fase larva dan

fase dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata.


1) Hormon pada manusia

- Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/tiroid. Hormon ini memengaruhi pertumbuhan,

perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan hormon ini dapat

mengakibatkan miksedema (kegemukan).

- Hormon pertumbuhan (Growth hormon-GH), dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior (depan).

Disebut juga hormon somatotropin (STH), berfungsi untuk memengaruhi kecepatan pertumbuhan

seseorang. Pada masa pertumbuhan, kelebihan hormon ini akan mengakibatkan pertumbuhan

raksasa (gigantisme), sebaliknya jika kekurangan akan menyebabkan kerdil (kretinisme). Jika kelebihan

hormon terjadi setelah dewasa, akan menyebabkan membesarnya bagian tubuh tertentu, seperti

pada hidung atau telinga. Kelainan ini disebut akromegali.

- Hormon testosteron, berperan untuk mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya

tanda-tanda kelamin sekunder pada pria.

- Hormon estrogen/progesteron, berperan untuk mengatur perkembangan organ reproduksi dan

munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.


2.Faktor luar(eksternal)
2. Faktor Luar (Eksternal)

a. Nutrisi (Makanan)

Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi yang dugunakan untuk aktivitas,

pertumbuhan serta perkembangan hewan dan manusia. Kualitas dan kuantitas nakanan akan

memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia. Zat gizi yang diperlukan

hewan dan manusia adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

b. Suhu

Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.

Begitu pula halnya dengan hewan dan manusia. Berikut beberapa efek suhu terhadap perkembangan dan

pertumbuhan hewan.

1) Temperatur memengaruhi proses pematangan gonad, gametogenesis, dan kemampuan reproduksi dari hewan.

2) Temperatur memengaruhi jenis kelamin anak yang dihasilkan para buaya dan kura-kura. Pada kura-kura akan

dihasilkan anak jantan pada saat kondisi suhu antara 22°C-27°C, sedangkan pada buaya yang terjadi adalah

sebaliknya.

3) Temperatur memengaruhi kecepatan dan suksesnya perkembangan dari hewan-hewan

poikiloterm. Secara umum perkembangan telur dan larva akan lebih cepat pada suhu yang lebih

hangat.

4) Temperatur memengaruhi kecepatan pertumbuhan hewan.


c. Cahaya

Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia. Walaupun tidak

menggunakan cahaya matahari secara langsung, keberadaan cahaya sangat

menentukan jam biologis pada hewan, perilaku, dan kerja beberapa senyawa yang berkaitan dengan fisiologi

makhluk hidup. Hewan diurnal adalah hewan yang aktivitas utamanya dilakukan di siang hari dimana sebagian

besar senyawa, fungsi tubuh, dan perilaku merespons keberadaan cahaya yang tinggi. Hewan nokturnal adalah

hewan yang merespons minimnya keberadaan cahaya dengan mengembangkan kondisi fisiologi dan perilaku

yang sesuai. Contohnya, kemampuan sonar pada kelelawar. Sedangkan bagi manusia modern dapat

dikatakan sebagai hewan diurnal, keberadaan cahaya tergolong penting karena dapat memengaruhi

beberapa aktivitas terutama berkaitan dengan aktivitas istirahat. Penelitian telah menunjukkan bahwa keberadaan

cahaya akan mengganggu kerja dari melatonin yang berperan dalam pengendalian stres. Hal ini yang menjadi dasar

bahwa pada saat istirahat sebaiknya tidak menyalakan lampu karena melatonin dihasilkan pada saat manusia tidur
d.air
Air merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.

Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di

dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia salam sel-sel tubuh tidak akan terjadi sehingga makhluk hidup tersebut akan mati

Anda mungkin juga menyukai