(political rights).
Jawab :
Hak hidup
Hak bebas dari penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi
Hak bebas dari perbudakan dan kerja paksa
Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi
Jawab :
Yang akan terjadi apabila hak asasi politik tidak dipenuhi maka sebuah negara yang menganut
sistem demokrasi tidak akan bisa disebut sebagai negara yang berdemokrasi karena negara tersebut
tidak bisa menjalankan hak asasi politik bagi rakyatnya.
Maghna Charta, adalah satu diantara berbagai dokumen Hak Asasi Manusia yang pernah ada.
Disahkan pada 15 Juni 1215, Maghna Charta ini dilatarbelakangi oleh tindakan sewenang-wenang
dari Raja John Lackland kepada rakyat dan para bangsawan.
Jawab :
Prinsip dasar Magna Charta adalah memuat pembatasan kekuasaan raja dan HAM lebih penting
daripada kedaulatan raja.
2. Apa relevansi dokumen-dokumen HAM ini dalam perlindungan HAM masa kini?
Jawab :
Hubungan antara Magna Caharta dengan perlindungan HAM pada masa kini didawali dengan
dianggapnya Magna Charta sebagai tonggak lahirnya Hak Asasi Manusia (HAM) dan konstitusi
dalam suatu negara, terutama Inggris. Oleh sebab itu Magna Caharta dianggep penting karena
membatasi kekuasaan absolut dari raja di Inggris serta menegaskan bahwa raja tidak bisa
memerintah tanpa adanya kesepakatan dari para bangsawan dibawahnya. Magna Carta juga
disebut sebagai langkah pertama dalam proses sejarah yang panjang menuju ke pembuatan hukum
konstitusional. Selain disebut sebagai awal mula hukum konstitusional, Magna Carta ini juga
dianggap sebagai lambang perjuangan hak-hak asasi manusia, dan tonggak perjuangan lahirnya hak
asasi manusia.
Jawab :
Jawab :
Dalam hukum internasional, dikenal subjek hukum internasional di mana individu menjadi subjek
hukumnya. Coba uraikan lebih lanjut tentang hal tersebut!
Jawab :
Subjek hukum internasional adalah segala sesuatu yang menurut hukum dapat memiliki hak dan
kewajiban, serta memiliki kewenangan untuk melakukan hubungan hukum atau bertindak menurut
ketentuan hukum internasional yang berlaku.
Kebiasaan internasional merupakan salah satu sumber atau dasar pengambilan keputusan
Mahkamah Internasional dalam memutuskan suatu kasus. Bagaimana kebiasaan bisa menjadi
sumber hukum internasional?
Jawab :
Kebiasaan internasional (bahasa Inggris: customary international law) adalah kebiasaan bersama
negara-negara di dunia yang menjadi bukti praktik umum yang diterima sebagai hukum. Kebiasaan
internasional diakui sebagai salah satu sumber hukum internasional oleh Pasal 38(1)(b) Piagam
Mahkamah Internasional.