Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Dosen Pengampu:
Helmi Diana SST, M.Keb
Oleh Kelompok 4:
Agniya Azzahara DP P20624522001
Cindy Marcheila P20624522009
Maulina Fauziah P20624522027
Secara garis besar, makalah ini berisi tentang hal yang berhubungan
dengan konseling asuhan kebidanan mengenai ASI eksklusif. Penulisan ini dibuat
sebagai bentuk dari pemenuhan tugas mata kuliah Komunikasi Efektif falam
Kebidanan .
Kami menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, dengan seluruh kerendahan hati saya, semua kritik dan saran
pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan naskah makalah
lebih lanjut.
Tulisan ini dapat terselesaikan berkat adanya dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pada kesempatan ini saya
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanya-banyaknya kepada pihak yang
telah berperan dalam penyusunan tulisan ini. Harapan saya, semoga tulisan yang
jauh dari sempuma ini dapat diterima dengan baik serta memberikan manfaat
bagi penulis sendiri dan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................iiii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................
1.4 Manfaat..................................................................................................................................
BAB II ISI...............................................................................................................4
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Seorang ibu sangat berarti bagi anaknya dan tentu sebaliknya seorang anak
juga sangat berarti bagi ibunya. Terutama dalam hal kesehatan yang menjadi salah
satu aspek dari mutu suatu masyarakat. Setiap orang tua pasti menyadari pentingnya
pemberian ASI pada bayi kerena hal ini mempengaruhi pada perkembangan bayi
serta masa depan generasi mendatang yang berguna bagi bangsa dan negara. Suatu
negara akan maju jika mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dan
mempunyai daya tinggi dengan negara lain. Salah satunya untuk mewujudkan hal itu
adalah dengan memberikan ASI eksklusif sejak dini. ASI eksklusif merupakan
pemberian ASI sedini dan sebanyak mungkin sejak bayi dilahirkan hingga bayi
berusia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain, bahkan air putih
sekalipun dan dijadikan sebagai sumber gizi yang ideal karena komposisinya
seimbang seperti protein, lemak, vitamin, mineral dan zat kebal yang sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan bayi, sehingga menjadi salah satu makanan yang
paling sempurna karena sangat mudah di dapat dan bisa diberikan kapanpun dan
dimanapun serta gratis.
Di Indonesia juga menerapkan peraturan terkait pentingnya ASI Eksklusif
yaitu dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 33/2012 tentang
pemberian ASI Eksklusif. Peraturan ini menyatakan kewajiban ibu untuk menyusui
bayinya sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan. Sangat di sayangkan pemahaman
seorang ibu, keluarga dan masyarakat dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi
masih sangat rendah dengan faktor utama banyak ibu-ibu yang merasa ASI nya tidak
keluar, kurang encer ataupun tidak cocok bagi anaknya padahal pada dasarnya
menurut WHO hanya 1 dari 1000 ibu yang tidak bisa menyusui.
Dampak negatif lainnya bagi bayi yang tidak diberi ASI eksklusif yaitu
adanya pemberian makanan yang tidak sesuai sehingga menyebabkan kematian.
Seperti halnya pada bulan Januari 2019 tercatat seorang bayi 4 bulan meninggal
megalami lumbung pecah karena diberi makan nasi oleh ibunya yang seharusnya
pada usia 4 bulan tidak diberikan makanan yang terlalu berat dan dan dianjurkan
hanya membeikan air susu ibu. Tidak hanya itu pada bulan desember 2019 bayi
berusia 40 hari meninggal karena diberi makan pisang oleh ibunya. Selain itu kasus
serupa juga terjadi di Tokyo Jepang pada bulan Juni 2019 seorang bayi usia 6 bulan
meninggal karena memakan madu dan setelah itu terjadi gagal pernafasan.
Upaya untuk mengatasi rendahnya cakupan ASI eksklusif adalah dengan
memberdayakan masyarakat melalui kelompok pendukung ibu, mensosialisasikan
Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI eksklusif dan
menyediakan tenaga konselor ASI. Konselor ASI adalah orang yang memberikan
konseling dan terlatih (profesional) dalam bidangnya, serta telah mengikuti pelatihan
konseling menyusui dengan modul pelatihan standar WHO/UNICEF selama 40 jam.
Memberikan konseling laktasi oleh konselor ASI merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan pemberian ASI eksklusif yang melibatkan kemampuan profesional
pemberi pelayanan dengan tujuan untuk membantu mengatasi masalah terkait
menyusui, memfasilitasi perubahan tingkah laku ibu, meningkatkan kemampuan
menyusui, mengembangkan keefektifan dan membuat keputusan melalui
perkembangan potensi ibu.
1.4. Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
Manfaat bagi Penulis
PEMBAHASAN
ASI adalah makanan terbaik bagi bayi, merupakan suatu emulsi lemak
dalam larutan protein, laktose, dan garam-garam oganik yang disekresi oleh kedua
belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama untuk bayi. Anak-anak yang
mendapatkan ASI lebih jarang sakit dibandingkan yang tidak mendapatkan ASI
karena ASI mengandung zat kekebalan terhadap infeksi, diantaranya protein,
laktoferin, imunoglobulin dan antibodi terhadap bakteri antivirus, dan lain-lain.
Pemberian ASI sangat dianjurkan terlebih saat 4 bulan pertama, tetapi bila
memungkinkan sampai 6 bulan yang dilanjutkan sampai usia 2 tahun ditambah
dengan makanan padat. Adapun jenis-jenis enis ASI Berdasarkan waktu
produksinya, ASI dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
a. Kolostrum ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari keempat
setelah bayi lahir, berbentuk cairan agak kental berwarna kekuningan yang
mengandung protein lebih tinggi dan sedikit lemak. Kolostrum bentuknya
agak kasar karena mengandung butiran lemak dan sel-sel epitel yang
bermanfaat sebagai pembersih selaput usus sehingga saluranpencernaan siap
untuk menerima makanan, mengandung kadar protein tinggi terutama gama
globulin sebagai antibodi yang melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi
untuk jangka waktu sampai 6 bulan.
b. Air susu transisi/peralihan ASI peralihan (transisi) dari kolostrum menjadi
ASI matur, yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari kesepuluh,
mengandung lemak dan kalori lebih tinggi sedangakan kandungan protein
lebih rendah daripada kolostrum.
c. ASI matur ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai seterusnya,
berwarna putih kebiru-biruan (seperti susu krim), tidak menggumpal bila
dipanaskan, dan mengandung lebih banyak kalori dari pada susu kolostrum
maupun transisi. Kandungan ASI matur terus berubah disesuaikan dengan
perkembangan bayi sampai usia 6 bulan.
2.2. Kandungan ASI
a. Laktosa (Karbohidrat)
Laktosa berfungsi sebagai sumber energi, membantu bayi menyerap kalsium
dan mudah bermetabolisme menjadi dua galaktoda dan glukosa yang diperlukan
bagi pertumbuhan cepat otak yang terjadi pada masa bayi. Komposisi laktosa
dalam ASI adalah 7 gr/100ml, dapat merangsang tumbuhnya laktobasilus bifidus
yang berfungsi menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam tubuh bayi
sehingga melindungi terhadap berbagai penyakit.
b. Protein
Protein berfungsi sebagai pengatur dan pembangun tubuh bayi, komponen
dasar adalah asam amino yang berfungsi sebagai pembentuk struktur otak. Protein
dalam susu adalah whey dan casein, ASI mengandung whey lebih banyak
dibanding casein sehingga protein ASI lebih mudah diserap dibandingkan susu
sapi yang mengandung casein lebih banyak. Komposisi protein dalam ASI 15
adalah 0,8-1 gr/100ml, beberapa jenis asam amino tertentu yaitu sistein, taurin,
triptofan dan fenilalanin merupakan senyawa yang berperan dalam proses ingatan.
c. Lemak
Lemak merupakan zat gizi terbesar kedua dalam ASI, menjadi sumber energi
utama bayi serta berperan dalam pangaturan suhu tubuh. Komposisi lemak dalam
ASI adalah 3,7-4,8 gr/100ml, salah satu dari lemak tersebut adalah kolesterol yang
diperlukan untuk perkembangan normal sistem syaraf bayi, meningkatkan
pertumbuhan lapisan khusus pada syaraf selama berkembang dan menjadi
sempurna. Asam lemak yang cukup kaya didalam ASI juga memberikan
kontribusi bagi pertumbuhan otak dan syaraf sehat.
d. Vitamin
ASI mengandung vitamin lengkap dan dapat mencukupi kebutuhan bayi
sampai 6 bulan. Vitamin-vitamin tersebut adalah:
f. Air
Air merupakan bahan pokok terbesar ASI (sekitar 87%). Air membantu bayi
memelihara suhu tubuh mereka, bahkan pada iklim yang sangat panas. ASI
mengandung semua kebutuhan air yang dibutuhkan oleh tubuh bayi.
Air susu ibu (ASI) eksklusif adalah ASI yang diberikan pada bayi selama 6
bulan tanpa diberikan tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air
teh, air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur
susu, biskuit, bubur nasi, tim, kecuali vitamin, mineral dan obat.
Pemberian ASI secara benar akan dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai
usia 6 bulan tanpa makanan pendamping, kemudian diatas usia 6 bulan bayi
diberikan makanan tambahan tetapi pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai usia
2 tahun. Pedoman ASI eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh pedoman
internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi
bayi, ibu, keluarga, maupun negara.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
ASI atau air susu ibu merupakan makanan terbaik bagi bayi, merupakan
suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan garam-garam oganik yang
disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama untuk
bayi. Sehingga sangatlah penting bagi seorang ibu dalam memberikan ASI kepeda
anaknya. Untuk meningkatkan kesadaran ibu dalam menyusui maka seorang bidan
sangat berperan sebgaai konselor ASI sehingga diharapkan dengan program ini
kesadaran ibu mengenai pentingnya ASI dapat meningkat.
3.2. Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari sempurna. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dipercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan . Oleh karena itu, dengan seluruh kerendahan hati saya
sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, 2009. Inisiasi Menyusu Dini dan Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif di
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Tesis Medan.
Universitas Sumatra Utara
Baskoro, A, 2008. ASI Panduan Praktis Ibu menyusui, Banyu media
Hidayat dkk, 2004. Upaya Pemeliharaan Kesehatan dan status Gizi Bayi Berat
Badan Lahir Rendah. Media Gizi dan Keluarga, Juli Vol 28.