Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI LUMBAL


Dosen Pengampu : Nanang Sulaksono S.ST, M.Kes

Oleh : 
Kelompok 4 (Empat) 
Kelas 1C
Muhammad Hafid Giofanny P1337430222012
Lutfiana Hanifah P1337430222060
Gita Safira P1337430222086
Azra Elisa P1337430222079
Dian Islamiyati Yusniawan P1337430222076
Zahra Aulia Rahman P1337430222094
Heni Maghfiana Rohmawati P1337430222107
Alfian Alkhsanudin P1337430222070
Athallah Wira Pratama P1337430222066

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN


PROGRAM SARJANA TERAPAN
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan jenis teknik pemeriksaan
radiografi Lumbal
b. Mahasiswa dapat mengetahui persiapan alat yang digunakan dalam pemeriksaan
radiografi Lumbal
c. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan teknik radiografi Lumbal
d. Mahasiswa dapat membuat dan menjelaskan kriteria dan evaluasi radiografi dari
hasil pemeriksaan Lumbal

B. DASAR TEORI
● Pra Pemeriksaan
1. Pemanggilan Pasien
A. Memanggil pasien sesuai dengan nama yang ada pada lembar
pemeriksaan foto
B. Mencocokkan identitas pasien (nama,umur,alamat) apabila
benar pasien dipersilahkan masuk ke dalam ruang pemeriksaan
2. Perkenalan diri
A. Mahasiswa memperkenalkan diri denga memberi salam,
menyebutkan nama dan unit tugasnya kepada pasien
B. Contoh : “Selamat pagi, nama saya helti, saya mahasiswa
radiologi yang akan melakukan pemeriksaan radiologi kepada
bapak/ibu”
3. Anamnase Singkat (Keluhan Pasien dan Kondisi Pasien)
A. Mahasiswa melihat keadaan umum pasien (dating sendiri,
dibantu orang lain, dapat berdiri, atau menggunakan alat
tertentu)
B. Mahasiswa menanyakan perihal keluhan yang dirasakan oleh
pasien dan posisi yang sakit tanpa menyebutkan apa yang
tertulis pada lembar permintaan foto. Contoh : “Pak/ibu tangan
bagian mana yang terasa sakit? Kanan atau kiri?”
C. Mahasiswa melakukan recall gambaran anatomi region bagian
tubuh pasien yang akan di periksa secara radiografi.
4. Analisa Kebutuhan Pemeriksaan Radiografi
Setelah selesai anamnase, mahasiswa harus dengan segera dapat
menentukan kesesuaian tindakakn radiografi dengan kondisi klinis pasien,
yang meliputi : teknik pemeriksaan radiografi, proyeksi yang digunakan
persiapan pasien dan alat.
5. Penjelasan Ringkas Prosedur
Setelah penentuan tindakan radiografi, pasien diberi penjelasan singkat
apa yang akan dilakukan
6. Persiapan Pasien
Pastikan tidak ada benda logam atau benda lain pada tangan yang akan
diperiksa, contoh cincin, jam tangan, pasir maupun kotoran pada tangan
pasien.

C. Anatomi Lumbal

Vertebralis lumbalis atau ruas tulang pinggang adalah yang terbesar.


Badannya lebih besar dibandingkan badan vertebra lainnya dan
berbentuk seperti ginjal. Prosesus spinosusnya lebar, tebal, dan
berbentuk seperti kapak kecil. Prosesus transversusunya panjang dan
langsing. Apophyseal joint dari lumbal lebih ke posterior dari coronal
plane, artikulasi ini dapat dilihat dengan posisi oblik. Foramen
intervertebralis dari lumbal berada ditengah dari sagital plane.Vertebra
lumbal terdiri dari dua komponen, yaitu komponen anterior yang terdiri
dari korpus, sedangkan komponen posterior yaitu arkus vertebralis yang
terdiri dari pedikel, lamina, prosesus transverses, prosesus spinosus dan
prosesus artikularis.
Setiap dua korpus vertebra dipisahkan oleh discus
intervertebralis dan ditahan serta dihubungkan satu dengan yang lain
oleh ligamentum.Foramina vertebralis lumbalis berbentuk segitiga,
ukurannya sedikit lebih besar dari milik vertebra thorakalis tapi lebih
kecil dari vertebra servikalis. Bagian bawah dari medulla spinalis meluas
sampai foramen vertebra lumbalis satu, foramen vertebra lumbal lima
hamya berisi kauda equina dan selaput – selaput otak.
Prosesus transversus berbentuk tipis dan panjang kecuali pada
vertebra lumbal lima yang kuat dan tebal. Berukuran lebih kecil daripada
yang terdapat pada vertebra thorakalis. Prosesus spinosus berbentuk
tipis, lebar, tumpul dengan pinggir atas mengarah ke arah bawah dank e
arah dorsal. Prosesus ini dapat diketahui kedudukannya dengan cara
meraba atau palpasi. Prosesus artikularis superior meripakan fasies
artikularis yang sekung dan menghadap posteromedial, sebaliknya fasies
artikularis inferiornya cembung dan menghadap ke anterolateralis
(Ballinger, 1995).
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK

Proyeksi AP ( Anterior Posterior) Cruris

A. Persiapan Alat dan Bahan


1. Pesawat Sinar X
2. Kaset dan Film 30x40 cm
3. Radiography Phantom Cruris
4. Apron
5. Marker
6. Plester
7. Meteran
8. Sandbag/Softbag
9. Hanger
10. Larutan Pencuci Film (Developer, Fixer, Air)
B. Prosedur Pemeriksaan Praktikum
1) Posisi Pasien (PP)
Pasien Supine atau duduk dimeja pemeriksaan, kedua tungkai lurus
2) Posisi Objek (PO)
1) Letakkan cruris pada meja pemeriksaan, pastikan radiographer sudah
tau cruris pada bagian distal apa proksimal yang sakit, dan letakkan
cruris diatas kaset yang sudah disiapkan
2) Telapak kaki yang difoto diatur lurus /true AP yaitu : mengatur maleolus
lateral dan medial pada ankle berjarak sama pada kaset, condilus lateral
dan medial berjarak sama terhadap kaset. Kaset horizontal dan
memanjang dibawah os cruris
4) Berilah arahan kepada pasien untuk dalam keadaan rileks untuk
menghindari pergerakan
5) Untuk fikasasi di samping kedua sisi lengan diberi sandbag dan bagian
bawah dapat diberi softbag untuk kenyamanan pasien
3) Pengaturan sinar dan eksposi :
1. Arah sinar / central ray (CR) : Vertical tegak lurus terhadap kaset
2. Titik bidik / central point (CP) : Pertengahan Os Crruris
3. Focus film distance (FFD) : 100 cm
4. Faktor eksposi : kV = , mAs = , mA = , mSec=
FFD = 100 cm
4) Persiapan Pasien
Melepaskan benda logam atau benda lainnya disekitar ankle joint misalnya gelang
kaki, sepatu, kaos kaki, dll
5) Persiapan Alat
1. Menyiapkan kaset berukuran 30x40 cm diletakkan diatas meja
pemeriksaan
2. Memastikan kembali kaset sudah terpasang dengan baik
3. Mempersiapkan dan memasang marker sesuai objek
4. Atur FFD 100 cm, dan kolimasi tepat pada CP obyek
6) Lakukan pengolahan film secara manual

Proyeksi Lateral Cruris


A. Persiapan Alat dan Bahan
1. Pesawat Sinar X
2. Kaset dan Film 30x40 cm
3. Radiography Phantom Cruris
4. Apron
5. Marker
6. Plester
7. Meteran
8. Sandbag/Softbag
9. Hanger
10. Larutan Pencuci Film (Developer, Fixer, Air)
B. Prosedur Pemeriksaan
1) Posisi Pasien (PP)
Pasien tidur miring diatas meja pemeriksaan, dengan tepi yang akan difoto
dekat dengan meja pemeriksaan. Tungkai yang akan difoto lurus, tungkai
yang lain genu fleksio diletakkan didepan tungkai yang akan difoto dan
diganjal
2) Posisi Objek (PO)
1. Letakkan cruris pada meja pemeriksaan, pastikan radiographer sudah
tau cruris pada bagian distal apa proksimal yang sakit, dan letakkan
cruris diatas kaset yang sudah disiapkan
2) Tungkai bawah true lateral dengan cara knee joint dan ankle joint
masing-masing dalam kedudukan true lateral. Tungkai bawah memanjang
diatas kaset, kaset horizontal diatas meja pemeriksaan
4) Berilah arahan kepada pasien untuk dalam keadaan rileks untuk
menghindari pergerakan
5) Untuk fikasasi di samping kedua sisi lengan diberi sandbag dan bagian
bawah dapat diberi softbag untuk kenyamanan pasien
3) Pengaturan Sinar dan Eksposi :
1. Arah sinar / central ray (CR) : Vertical tegak lurus terhadap kaset
2. Titik bidik / central point (CP) : Pertengahan cruris
3. Focus film distance (FFD) : 100 cm
4. Faktor eksposi : kV = , mAs = , mA = , mSec=
FFD = 100 cm
4) Persiapan Pasien
Melepaskan benda logam atau benda lainnya disekitar ankle joint misalnya gelang
kaki, sepatu, kaos kaki, dll
5) Persiapan Alat
·1. Menyiapkan kaset berukuran 30x40 cm diletakkan diatas meja
pemeriksaan
2. Memastikan kembali kaset sudah terpasang dengan baik
3. Mempersiapkan dan memasang marker sesuai objek
4. Atur FFD 100 cm, dan kolimasi tepat pada CP obyek
6) Lakukan pengolahan film secara manual

Anda mungkin juga menyukai