Penilaian kinerja karyawan yang efektif dapat mengoptimalkan
kemampuan karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan karena pegawai lebih termotivasi untuk berkinerja lebih baik (Siti Noni Evita et al., 2016). Metode Balanced Scorecard diperkenalkan oleh RS Kaplan dan DP Norton sebagai alat untuk menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam perangkat kinerja untuk pengukuran manajemen strategis. Terdapat 4 perspektif yang seimbang diantaranya: 1. Perspektif keuangan 2. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran 3. Perspektif pelanggan 4. Perspektif proses bisnis internal Sistem distribusi perbekalan farmasi merupakan proses perbekalan farmasi yang diresepkan oleh dokter untuk pasien rawat inap. Sistem distribusi obat di rumah sakit merupakan tatanan jaringan sarana, personel, prosedur dan jaminan kualitas yang serasi, terpadu dan berorientasi (Charles JP Siregar dan Lia Amalia, 2004). Ada beberapa metode sistem distribusi perbekalan farmasi diantaranya: 1. Resep perorangan 2. Persediaan lengkap di ruang perawatan 3. Dosis unit 4. Sistem distribusi kombinasi 5. Mesin dispending otomatis 6. Kit gawat darurat Pada Rumah sakit Umum Daerah Cideres melakukan pengelolaan perbekalan farmasi untuk pasien rawat inap secara sentralisasi. Instalasi menjadi satu-satunya unit yang berhak mengelola perbekalan farmasi (UU No. 44 Tahun 2009), nilai aset yang dikelola oleh apotek menjadi modal berharga dari unit penghasil pendapatan terbesar rumah sakit. Gudang rawat inap mengelola sekitar 60% aset peralatan farmasi, namun kinerjanya jarang dievaluasi. Jika pengelolaannya tidak dioptimalkan maka harapan memperoleh pendapatan yang besar tidak akan terwujud. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kefarmasian yang baik kepada pasien melalui peningkatan kinerja, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Manajemen keuangan dan Untuk mencapai kepuasan pasien, diperlukan analisis kinerja yang berkualitas. Dengan menggunakan metode balanced scorecard untuk mengukur kinerja sistem penyediaan dan distribusi obat di apotek rawat inap diharapkan dapat menggambarkan kondisi yang ada sehingga dapat dijadikan sebagai masukan sebagai perbaikan masa depan.