Anda di halaman 1dari 3

Khasus :

Seorang ibu usia 50 tahun bernama Ny.S di diagnose mengidap penyakit kanker
payudara stadium iv. Pasien sudah sejak 3 tahun terakhir mengidap kanker. Awalnya pasien
di bawa ke rumah sakit Bunga, dan mendapat terapi kemoterapi. Namun pada saat pasien
masuk stadium iv, dan dokter tidak bisa lagi menjanjikan kesembuhan pasien, keluargapun
berencana merawat pasien dirumah. Oleh karena itu keluarga pasien menghentikan
pengobatan kemoterapi Ny.S, karena walaupun mereka melakukan kemoterapi kemungkinan
hidup si ibu sangat kecil. Dan pada saat ini karena keadaan Ny. S lemah, keluarga
membawanya ke rumah sakit kembali untuk mendapatkan keperawatan paliatif care. Dan
pada saat itu seorang perawat hendak memberikan paliatif care pada pasien Ny. S, dengan
memberikan motivasi moral untuk mengurangi rasa takut pasien dan terapi non-farmakologi
yaitu teknik relaksasi guna mengurangi rasa nyeri pasien.

Perawat : “Assalamualaikum ibu”

Pasien : “Waalaikumsalam ..”

Perawat : “Perkenalkan bu saya perawat Suprati, perawat yang bertugas di ruang ini
pada hari ini mulai pukul 07.00 - 14.00 siang nanti. Sebelumnya apakah benar ini dengan ibu
Santi ? “

Pasien : “Iya sus benar”

Perawat : “Boleh saya lihat gelangnya ?”

Pasien : (Mengarahkan tangannya ke dekat perawat)

Perawat : “Baik.. bagaimana keadaan ibu hari ini, apa yang ibu rasakan?”

Pasien : “Hati saya hancur sus, saya rasa sudah berusaha semaksimal mungkin, udah
berobat kesana kemari tapi saya masih belum bisa sembuh lagi.”

Perawat : “Buk.. saya paham sekali dengan apa yang ibu rasakan, memang
kemungkinan untuk sembuh sedikit karena ibu sendiri sudah tahu bahwa ibu mengidap
kanker payudara sudah masuk stadium iv, tetapi ibu harus tetap semangat dan tidak boleh
menyerah. Karena ibu juga harus ingat vonis kanker payudara bukanlah akhir dari segalanya.
Dokter adalah manusia yang bisa mengatakan apa saja. Namun, tetap maha kuasa lah yang
menentukan segalanya termasuk umur manusia.”

Pasien : “Tapi sus, tetap saja rasanya ini tidak adil”

Perawat : “Ibu.. ibu santi yang sabar tidak boleh berkata seperti itu. Karena ibu harus
tahu bahwa ujian ini datangnya dari Allah, sehingga kita sebagai makhluk ciptaan-Nya sudah
semestinya menerima apa yang diberikan kepada kita dan tidak lupa berdoa kepada-Nya
untuk meminta kesembuhan ya bu.”

Pasien : “Tapi saya jujur juga takut sus dengan keadaan saya saat ini.”

Perawat : “Iya saya mengerti bu, kalau ibu saat ini sedang mengalami rasa takut yang
berlebihan. Tetapi sebaiknya rasa takut itu segera ibu hilangkan karena akan melemahkan ibu
secara psikis sehingga dapat menurunkan daya imunitas alamiah yang ada dalam tubuh ibu.
Ibu tidak mau kan kalau anak ibu nanti akan semakin sedih karena kondisi ibunya yang
semakin memburuk?”

Pasien : “Iya suster, terimakasih sekali atas support moral yang suster berikan kepada
saya, saya akan terus semangat dan berusaha memahami penyakit saya ini dengan tidak
menjadikannya beban tetapi anugerah yang diberikan yang maha kuasa kepada saya.
Sehingga saya bisa cepat pilih kembali.”

Perawat : “Iya bu sama-sama. Lalu bagaimana tidurnya tadi malam bu ? nyenyak apa
tidak ?”

Pasien : “Tidak sus.”

Perawat : “Kenapa bu ?”

Pasien : “Ini sus, daerah payudara saya sakit, nyeri jadi saya tidak bisa tidur.”

Perawat : “Baik bu, saya hari ini akan mengajarkan ibu teknik relaksasi supaya nyeri
yang ibu rasakan bisa berkurang.”

Pasien : “Iya sus.”

Perawat : “Baik, untuk prosedur nya nanti ibu tarik nafas lewat hidung, tahan 3 detik
lalu hembuskan pelan-pelan lewat mulut. Kemudian ini diulang beberapa kali sampai nyeri
berkurang. Apakah ibu sudah mengerti ?”

Pasien : “Iya sus..”


Perawat : “Baik, sekarang saya bantu ibu untuk duduk terlebih dahulu.”

(Pasien posisi semifowler)

Perawat : “Baik, nanti ibu bisa mengikuti intuksi dari saya ya.”

Pasien : (Menganggukkan kepala)

Perawat : “Baik bu kita mulai, sekarang ibu tarik nafas lewat hidung, kemudian tahan 3
detik lalu hembuskan bu pelan-pelan. Lagi bu.. Tarik nafas lewat hidung, tahan, lalu
hembuskan bu pelan-pelan lewat mulut. Sekali lagi bu.. Tarik nafas.. tahan,.. hembuskan…
Sudah cukup bu, sekarang bagaimana yang ibu rasakan setelah melakukan teknik relaksasi
nafas dalam tadi bu?”

Pasien : “Nyeri sedikit berkurang sus.”

Perawat : “Baik, nanti ibu bisa praktekkan sendiri pada saat nyeri ibu muncul lagi.”

Pasien : “Iya sus.”

Perawat : “Baik bu, apakaah ada yang ingin ditanyakan ?”

Pasien : “Tidak ada sus.”

Perawat : “Baik, jika tidak ada saya izin kembali ke ruangan, nanti kalau ibu butuh
bantuan ibu bisa tekan tombol yang ada di samping tempat tidur ibu ini.”

Pasien : “Iya sus.”

Perawat : “Baik bu, terimakasih atas kerjasamanya, selamat istirahat dan semoga ibu
cepat pulih kembali. Assalamualaikum…”

Pasien : “Iya sus, Waalaikumsalam..”

Anda mungkin juga menyukai