Anda di halaman 1dari 7

ISSN : 2252-5378 Vol. 1, No.

1 (2011)
Nama : Siti Nurmalia
NIM : 2618123
Kelas : T. Matematika C.
Mata Kuliah : Kimia Dasar
Dosen Pengampu : Ibu Nayla Faradisa

PENDEKATAN GREEN CHEMISTRY SUATU INOVASI DALAM


PEBELAJARAN KIMIA BERWAWASAN LINGKUNGAN

Nurbaity

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas


Negeri Jakarta, Rawamangun 13220, Jakarta

I. LATAR BELAKANG
Dalam bidang teknologi komunikasi dan transportasi berkembang pesat
pada abad ke-21 yang mengakibatkan peningkatan percepatan perpindahan
berbagai produk seperti sumber daya manusia. Perkembangan tersebut menuntut
SDM yang berkualitas. Upaya dalam meningkatkan kualitas SDM, pendidikan
memiliki peranan penting dalam hidup. Pada saat ini muncul berbagai pendekatan
dalam pembelajaran dikembangkan sebagai upaya antisipasi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Terkait dengan jadwal pembangunan berkelanjutan dimana World
Commision on Environment and Development (WCED), yaitu komisi sedunia
lingkungan hidup danpembagunan harus meningkatkan produksi dengan cara
yang ramah lingkungan dan menjamin terciptanya kesempatan yang merata serta
adil untuk semua orang dimana kehidupan masyarakat ditingkatkan dengan cara
tidak merusak lingkungan hidup.

1
ISSN : 2252-5378 Vol. 1, No. 1 (2011)
Di Indonesia proses pembangunannya bagus untuk pertumbuhan ekonomi,
akan tetapi menimbulkan adanya masalah, seperti masalah pecemaran lingkungan
yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang beracun dan berbahaya pada
kesehatan manusia dan lingkungan. Oleh karena itu masyarakat beranggapan
bahwa kimia sebagai racun penyebab timbulnya pencemaran lingkungan.
Ahli kimia berusahamencari bahan dasar yang tidak berbahaya dan
mengubah proses-prose kimia dalam industry menjadi lebih baik, aman, dan
bersih. Usaha tersebut dinamakan dengan Green Chemistry. Green Chemistry
mengutamakan prnsip kimia yaitu dalam merancang, menggunakan atau
memproduksi bahan kimia untuk mengurangi pemakaian atau produksi zat
bebahaya.
Pendekatan Green Chimstry juga perlu diterapkan dalam pembelajaran
kimia. Di sekolah maupun perguruan tinggi di Indonesia. Untuk itu para pendidik
atau guru dibidang kimia harus mengetahui pengetahuan tersebut dengan baik dan
menyeluruh.

II. RUMUSAN MASALAH


Bagaimanakah penerapan pembelajaran kimia berwawasan lingkungan
melalui pendekatan Green Chemistry?

III. METODE PENELITIAN


1. Pendekatan Green Chemistry
Menurut Anastas dan Tracy C (1996), Green Chemistry adalah
penggunaan teknik dan metode secara kimia untuk mengurangi atau
mengeliminasi penggunaan bahan dasar, produk samping, pelarut, pereaksi,
yang berbahaya bagi kesehatan manusia, masalah lingkungan.

2
ISSN : 2252-5378 Vol. 1, No. 1 (2011)
Sedangkan menurut Rashmi Sanghi (2003) ada beberapa persyaratan pada
Orientasi Green Chemistry atau ramah lingkungan yaitu :
1. Menghindari sampah/limbah
2. Efisiensi atom
3. Menghindari penggunaan bahan kimia yang beracun dan berbahaya
4. Menghasilkan senyawa-senyawa yang baik
5. Bias di Biodegradasi
6. Mengurangi energy yang dibutuhkan
7. Memakai bahanyang bias di daur ulang, dan
8. Menggunakan katalis.

Setelah itu Anastas dan Warner mengusulkan 12 prinsip yang perlu di


pecahkan lagi yaitu :
1. Mencegah timbulnya limbah dalam proses.
Lebih baik mencegah daripada menaggulangi atau membersihkan
limbah yang timbul setelah proses sintesis karena biaya untuk
menanggulangi limbah sangat besar.
2. Mendesain produk bahan kimia yang aman.
Pengetahuan mengenai struktur kimia memungkinkan seorang
kimiawan untuk mengkarakterisasi toksisitas dari suatu molekul serta
mampu mendesain bahan kimia yang aman. Target utamanya adalah
mencari nilai optimum agar produk bahan kimia memiliki kemampuan
yang baik dana man.
3. Mendesain proses sintesis yang aman.
Metode sintesis yang aman bisa dilakukan dengan dua acara, yaitu
meminimalkan paparan atau meminimalkan bahaya terhadap orang
yang menggunakan bahan kimia tersebut.
4. Menggunakan bahan baku yang dapat terbarukan.
Bahan baku yang dapat diperbarui lebih digunakan karena berasal dari
produk pertanian atau hasil alam.

3
ISSN : 2252-5378 Vol. 1, No. 1 (2011)
5. Menggunakan katalis.
Peran katalis sangat penting karena diperlukan untuk mengkonversi
menjadi bentuk produk yang diinginkan.
6. Menghindari derivatisasi dan memodifikasi sementara reaksi kimia.
Derivatisasi yang tidak diperlukan harus di minimalkan karena setiap
tahapan derivatisasi memerlukan tambahan reagen.
7. Memaksimalkan atom ekonomi.
Atom ekonomi digunakan untuk menilai proporsi produk yang
dihasilkan dibandingkan dengan reaktan yang digunakan.
8. Menggunakan pelarut yang aman.
Bebrapa tipe pelarut yang lebih ramah lingkungan seperti ionic liquids,
flourous phase chemistry, supercritical carbon dioxide, dan
biosolvents.
9. Meningkatkan efisiensi energy dalam reaksi.
Penggunaan energy alternative dan efisien dalam sintesis dapat
dilakukan dengan menggunakan beberapa metode diantaranya dengan
menggunakan radiasi gelombang mikro, ultrasonic, dan fotokimia.
10. Mendesain bahan kimia yang mudah terdegradasi.
Seperti sintesis biogradable plasti, biogradable polimer, serta bahan
kimia lainnya.
11. Penggunaan metode analisis serta langsung untuk mengurangi polusi.
12. Meminimalisasi potensi kecelakaan.
Bahan kimia penggunaannya harus dipilih sedemikian rupa sehingga
potensi kecelakaan dapat dihindari.
Tujuan dirancangnya konsep green chemistry adalah untuk
meminimalkan kerusakan lingkungan dan gangguan kesehatan
manusia yang disebabkan karena pencemaran lingkungan karena zat
kimia. Caranya bukan dengan mwnghilangkan proses kimia,
melainkan dengan merubah proses kimia agar meminimalkan
pencemaran.

4
ISSN : 2252-5378 Vol. 1, No. 1 (2011)

2. Pembelajaran Kimia Yang Berwawasan Lingkungan


Pembelajaran kimia dengan melakukan praktikum di laboratorium dewasa
dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan mengikuti langkah-langkah yang
telah disiapkan. Tetapi mahasiswa tidak diajarkan mengenai reaksi-reaksi kimia
dan sifat bahan kimi, sehingga mahasiswa kurang bisa mengaitkan konsep yang
diterima dari kegiatan praktikum.
Dalam pendekatan green chemistry di kegiatan laboratorium dapat
diaplikasikan dengan cara mengganti bahan baku pada pembuatann suatu senyawa
kimia, mengganti pelarut dengan yang lebih aman, mengganti bahan pendukung
pada proses kimia, dan mengolah limbah sebelum dibuang.
Dengan demikian mahasiswa akan diberi pengetahuan belajar untuk
memahami setiap langkah-langkah praktikum yang akan dilakukan. Sehingga
mahasiswa tidak hanya mengikuti prosedur saja, akan tetapi mahasiswa juga
terlatih fikirannya dalam memutuskan suatu masalah dalam lingkungan dan dalam
suatu pertanyaan.
Dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan untuk siswa, tentu itu
akan menjadikan fikiran seorang mahasiswa tersebut semakin meningkat.

IV. HASIL PENELITIAN


Green Chemistry merupakan kajian dibidang kimia yang relative baru
yang memfokuskan kajiannya pada penerapan sejumlah prinsip kima dalam
merancang menggunakan atau memproduksi bahan kimia untuk mengurangi
pemakaian atau produksi bahan berbahaya yang dapat menggangu kesehatan
makhluk hidup dan pelestarian lingkungan. Konsep ini menegaskan tentang suatu
metode yang didasarkan pada pengurangan berbahaya baik dari sisi perancangan
maupun proses. Bahaya bahan kimia yang dimaksudkan dalam green chemistry
ini meliputi berbagai ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan,
termasuk toksisitas, bahaya fisik, perubahan iklim global, dan penipisan sumber
daya alam.

5
ISSN : 2252-5378 Vol. 1, No. 1 (2011)

Green chemistry mempunyai 12 prinsip yang dapat diaplikasikan atau


diterapkan dalam pembelajaran kimia khususnya pada kegiatan praktikum di
laboratorium dengan cara mengurangi / mengganti bahan-bahan kimia yang
berbahaya juga menimbulkan masalah lingkungan.
Pendekatan green chemistry mempunyai keterkaitan terhadap proses
pembangunan yang dianggap sejalan dengan kimia.

V. KOMENTAR
1.) 1. Kelebihan dari pembelajaran green chemistry
a.) Ketika terjadi kelangkaan pangan maka green chemistry secara sains
dapat berperan mendesain proses daur ulang sisa-sisa produk pertanian
untuk dapat diolah kembali.
b.) Kekurangan energy. Green chemistry dapat menjadi pendorong dalam
pembuatan energy alternatif.

2. Kelebihan dari si penulis


a.) Jurnalnya dapat dipahami
b.) Kata-katanya menggunakan bahasa yang jelas dan tulisannya sesuai
EYD.

2.) 1. Kekurangan dari pembelajaran green chemistry


a.) Aplikasi penerapan ke 12 prinsip kimia hijau atau green chemistry
masih belum sepenuhnya dilakukan pada kimiawan khususnya yang
bergerak pada bidang sintesis dalam hal desain reaksi dan metode yang
digunakan untuk mencegah seminimal mungkin terjadinya
pencemaran.
2. Kekurangan si penulis
a.) Ada bebarapa spasi yang terlalu menjorong.

6
ISSN : 2252-5378 Vol. 1, No. 1 (2011)

VI. SARAN
Konsep green chemistry dalam upaya pelestarian kehidupan yang
sangat menarik ini diharapkan tidak hanya berhenti dalam tulisan dan
hanya dipelajari dalam bangku sekolah saja. Namun dapat menjadi modal
dalam hal pengaplikasian dan penelitian-penelitian baru terkait kimia yang
ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai