Anda di halaman 1dari 3

I.

ASAL USUL
 Perdagangan bebas dimulai pada masa revolusi industri yakni tahun 1846 ketika Inggris
mencabut Corn Law dan membebaskan tarif untuk impor produk benih tanaman.
Momen tersebut menandai penerimaan liberalisme ekonomi di Eropa menggantikan
merkantilisme.
Pada tahun 1860, Perancis dan Inggris menandatangani perjanjian dagang pertama yang
bernama Cobden-Chevalier Treaty. Perjanjian tersebut memberikan pengurangan tarif resiprokal
untuk produk manufaktur Inggris dan produk minuman anggur Perancis sehingga berhasil
meningkatkan perdagangan kedua negara dua kali lipat. Negara-negara Eropa lain kemudian
berlomba mendapatkan preferensi tarif yang sama dengan Perancis dan Inggris hingga akhirnya
dalam periode tersebut terjadi proliferasi perjanjian dagang antara negara-negara di benua
Eropa dan Amerika.
 Pasca berakhirnya Perang Dunia I, Jerman sebagai negara yang kalah diwajibkan untuk
membayar ganti rugi perang kepada negara-negara sekutu berdasarkan Treaty of
Versailles. Total ganti rugi yang harus dibayarkan Jerman sebesar US$ 442 milyar.
Ekonomi Jerman yang saat itu baru porak poranda akibat perang jelas tidak mampu
membayar. Jerman kemudian mendapatkan pinjaman luar negeri dari Amerika Serikat
dan beberapa negara Eropa.

 ,
Great Depression dan Perang Dunia II Pada tahun 1930, muncul kembali krisis ekonomi
yang lebih dahsyat di Amerika Serikat yang dikenal dengan Great Depression. Krisis yang
bermula dari kejatuhan bursa saham Wall Street akhirnya meluas pada penurunan daya
beli masyarakat, kehancuran sektor industri dan ritel, peningkatan pengangguran serta
kredit macet perbankan. Guna mengatasi krisis ekonomi, Amerika Serikat kembali
mengeluarkan kebijakan proteksionis pada tahun 1930 melalui Smoot-Hawley Tariff Act
yang menaikkan bea masuk impor sebesar 50%. Tindakan Amerika Serikat tersebut
direspon buruk oleh negara-negara Eropa. Spanyol, Italia dan Swiss langsung membalas
dengan menaikkan tarif sehingga mengakibatkan impor barang dari Amerika Serikat
menurun tajam hingga 40%. Inggris bahkan dengan sengaja menurunkan mata uangnya
agar dapat unggul berkompetisi dengan negara lain dalam perang dagang. Alih-alih
memulihkan ekonomi dunia, kebijakan proteksionis justru kembali memperburuk krisis
ekonomi global.
( Sumber : Kumparan.com )

I. TEORI
 Perdagangan bebas adalah tidak adanya hambatan terutama hambatan yang diterapkan
pemerintah dalam perdagangan antar individual dan antar perusahaan yang berada di
Negara yang berbeda.
 Teori dan Proteksionisme dalam perdagangan bebas :

i. Teori Merkantilisme
Tekelompok orang yang memiliki cita-cita atau ideologi kapitalis komersial. Kaum
merkantilisme berpandangan bahwa politik kemakmuran suatu negara melebihi
kemakmuran perseorangan.
ii. Teori Keunggulan Absolut
Teori yang dikemukakan oleh Adam Smith yang menjelaskan tentang keunggulan suatu
negara terhadap negara lain secara mutlak dalam hal produksi.
iii. Teori keunggulan Komparatif
Teori yang menyatakan bahwa barang yang memiliki nilai kegunaan pasti juga memiliki nilai
penukaran. Pencetus teori ini adalah David Richardo. Melalui teori ini, penukaran barang
berlaku selama barang yang ditukar masih dapat digunakan.
iv. Teori Hecksher Ohlin
Pertama kali digagas pada tahun 1920an oleh dua ekonom Swedia, Eli Heckscher dan
muridnya Bertil Ohlin. Teori ini mengajukan suatu premis bahwa suatu negara akan
mengekspor barang yang memiliki faktor produksi yang berlimpah secara intensif.
v. Teori siklus hidup produk
Menurut Anderson dan Zeithaml, pengertian siklus hidup produk adalah konsep yang
menggambarkan rangkaian tahapan dari suatu produk hingga layak dipasarkan dan
dikonsumsi khalayak umum. Adanya siklus produk mampu membantu produsen dalam
menetapkan strategi tepat ketika memasarkan produk tersebut.
vi. Teori perdagangan baru
kumpulan model ekonomi dalam perdagangan internasional yang berfokus pada peran
peningkatan skala pengembalian dan eksternalitas jaringan, yang dikembangkan pada
akhir 1970-an dan awal 1980-an.
( Sumber : Artsandculture.google.com )
II. TUJUAN

 Menaikkan pendapatan negara. Adanya perdagangan bebas tanpa batas di di dalam negeri
akan membuat pendapatan negara semakin meningkat. Hal ini disebabkan dengan adanya pasar
bebas, penjual  mendapatkan pasar yang lebih luas yang membuat nilai transaksi jual beli lebih
besar.
 Mendorong perekonomian negara. Pasar bebas mendorong adanya aktivitas ekspor sehingga
produk dalam negeri yang unggul dapat diekspor ke negara lain. Dengan demikian, pasar yang
ada menjadi semakin besar karena berupa pasar internasional.
 Meningkatkan transfer teknologi. Pasar bebas medorong peningkatan teknologi baru ke dalam
negeri. Transfer teknologi pun bisa dilakukan dengan cepat membuat suatu negara dapat
bersaing dengan negara lain. 
 Memasok kebutuhan di dalam negeri. Pasar bebas membuka peluang perdagangan dalam
negeri untuk memenuhi beragam kebutuhan akan produk yang belum bisa diproduksi sendiri
secara lokal.

III. MANFAAT

 Bebas Mengolah Sumber Daya. Setiap orang bebas untuk memiliki dan mengolah sumber daya
milik mereka untuk mendapatkan profit.
 Kreatif. Dengan adanya kebebasan untuk mengolah sumber daya masing-masing membuat 
masyarakat mampu berpikir lebih kreatif melalui tingkat persaingan yang ketat.
 Produk Berkualitas. Dengan adanya pasar bebas, setiap produsen akan dituntut untuk
memproduksi barang berkualitas, hingga mampu bersaing dengan produsen dari negara lainnya.
 Sarana yang Tepat. Pasar bebas bisa menjadi sarana tepat bagi para pebisnis untuk menerapkan
prinsip ekonomi secara lebih efisien.
 Pertumbuhan ekonomi negara. Perekonomian negara dapat tumbuh dan berkembang dengan
pesat akibat adanya pasar bebas.

(Sumber : akseleran.co.id )

Anda mungkin juga menyukai