KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Puji dan syukur kami atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun tugas mata kuliah
Pembelajaran Matematika SD Kelas Rendah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Penulisan tugas ini telah semaksimal mungkin saya upayakan. Untuk itu
saya menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi
penyusunan Bahasa, materi, isi, penulisan dan aspek lainnya. Oleh karena itu, saya
meminta bantuan bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi
Akhir kata penyusun sangat mengharapkan semoga dari tugas sederhana ini
dapat diambil manfaatnya dan dapat memberikan informasi untuk pembaca serta
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB VI MODEL PENILAIAN MATEMATIKA…………………………… 37
A. Model Pengembangan Penilaian .................................................................... 37
B. Penilaian Kurikulum 2013 ....................................................................... 40
BAB VII MODEL PENILAIAN MATEMATIKA…………………………… 37
A. Model Pengembangan Penilaian .................................................................... 37
B. Penilaian Kurikulum 2013 ....................................................................... 40
BAB VIII MODEL PENILAIAN MATEMATIKA……………………………
37
A. Model Pengembangan Penilaian .................................................................... 37
B. Penilaian Kurikulum 2013 ....................................................................... 40
BAB IX MODEL PENILAIAN MATEMATIKA…………………………… 37
A. Model Pengembangan Penilaian .................................................................... 37
B. Penilaian Kurikulum 2013 ....................................................................... 40
BAB X MODEL PENILAIAN MATEMATIKA…………………………… 37
A. Model Pengembangan Penilaian .................................................................... 37
B. Penilaian Kurikulum 2013 ....................................................................... 40
BAB XI MODEL PENILAIAN MATEMATIKA…………………………… 37
C. Model Pengembangan Penilaian .................................................................... 37
D. Penilaian Kurikulum 2013 ....................................................................... 40
BAB XII MODEL PENILAIAN MATEMATIKA…………………………… 37
C. Model Pengembangan Penilaian .................................................................... 37
D. Penilaian Kurikulum 2013 ....................................................................... 40
iv
BAB I
dapat berjalan secara efektif dan efesien. Dalam hal ini, terdapat 8 (delapan)
perseorangan.
meminta respon dari peserta didik. Respon yang diberikan dapat berupa
1
2
belajar-mengajar.
baik
penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran
yang tepat akan memberikan dampak positif. Pertanyaan yang baik di bagi
question).
dasar. Karena itu, semua komponen bertanya dasar masih dipakai dalam
respon yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap
siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau unpan balik atas
perbuatan atau respon siswa.5 Ada dua jenis penguatan yang diberikan oleh
a. Penguatan verbal
Melalui kata-kata itu siswa akan merasa puas dan terdorong untuk lebih
dan sebagainya.
1) Mimik dan gerakan badan Mimik dan gerakan yang dilakukan guru
lainnya.
siswa.
variasi dalam gaya mengajar, variasi media dan bahan lain, dan variasi
yaitu:
seperti: coba dengarkan,, amati baik baik gambar ini atau periksa
di papan tulis.
murid-murid.
ajar.
c. Variasi interaksi
Variasi dalam pola interaksi antara guru dengan anak didiknya memiliki
1) Anak didik bekerja atau belajar secara bebas tanpa campur tangan
dari guru.
Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk menarik perhatian peserta
didik terhadap pelajaran yang akan disajikan yaitu melalui gaya mengajar
b. Membangkitkan motivasi
peserta didik.
c. Memberikan acuan
d. Membuat kaitan
apersepsi, mengulas sepintas garis besar isi pembelajaran yang telah lalu,
berikut:
selanjutnya.
agar materi yang baru dipelajari jangan dilupakan, dan agar dipelajari
kembali ke rumah.
5. Keterampilan Menjelaskan
sebagai berikut:
10
pengajuan pertanyaan.
mengajar yang serasi dan efektif. Komponen dalam mengelola kelas sebagai
berikut:
sebagainya.
yang optimal.
f. Menutup diskusi.
2) Komponen keterampilan
b. Keterampilan mengorganisasikan
belajarmengajar.
13
3) Prinsip penggunaan
sebagainya.
A. Teori Belajar
pengertian dan harga diri, watak, minat, penyesuaian diri dan lain sebagainya.
dan tahapan serta kematangan si belajar. Belajar lebih baik dan efektif didorong
oleh motivasi, khususnya motivasi dari dalam diri karena akan berbeda dengan
harus bisa diperhitungkan dan menentukan isi pelajaran. Belajar bisa dilakukan
melalui praktik secara langsung akan lebih efektif daripada melakukan hafalan.
bermakna lebih mudah dan menarik untuk dipelajari dibandingkan bahan yang
14
15
semnagat belajar siswa. Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam aneka ragam
tugas sehingga murid yang belajar bisa melakukan dialog dengan dirinya
sendiri.
dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan
perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang
bila dihukum. Berikut ini adalah gambar proses belajar mengajar menurut
Selain kritik diatas, berikut ini adalah contoh aplikasi Teori Belajar
Behavioristik.
Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses
Ausubel, Bruner, dan Gagne. Berikut ini adalah gambar proses belajar
antara lain:
Selain kritik diatas, berikut ini adalah contoh aplikasi Teori Belajar
bermuara pada manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan
pentingya isi dari proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak
paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam
bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya, seperti apa
yang bisa kita amati dalam dunia keseharian.. Teori apapun dapat
bersifat abstrak. Selain kritik diatas, berikut ini adalah contoh aplikasi Teori
belajar
belajar mereka
kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi
a. Belajar aktif;
b. Belajar mandiri;
2) Discovery learning;
3) Cognitive strategies;
KURIKULUM MATEMATIKA
A. Pengertian Kurikulum
yang formal juga kegiatan yang tak formal atau kokurikuler/ ekstra kurikuler
20
21
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
ada batas start dan batas finish. Dalam lapangan pendidikan pengertian tersebut
dijabarkan bahwa bahan ajar sudah ditentukan secara pasti, dari mana mulai
diajarkan dan kapan diakhiri, dan bagaimana cara untuk menguasai bahan agar
dapat mencapai gelar. Dengan kata lain, suatu kurikulum dianggap sebagai
jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik akhir dari suatu perjalanan
dan ditandai oleh perolehan gelar tertentu. Akibat dari berbagai perkembangan,
mengambil bahan ajar dan berbagai pengalaman belajar tidak hanya terbatas
pada waktu sekarang saja, tetapi juga memperhatikan bahan ajar dan berbagai
dirancangkan yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar baik
yang berasal dari waktu yang lalu, sekarang, maupun yang akan datang.
dapat mencapai cita-cita yang diharapkan sesuai dengan yang tertera pada
tujuan pendidikan.
D. KTSP matematika
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang ada dalam standar
isi tahun 2006 diberikan mulai dari TK sampai Sekolah Menengah Atas Umum
dan kejuruan. Hal ini tertuang secara jelas dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 22 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang standar Isi.
Pendidikan Umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
23
daerah dan kearifan lokal. Substansi mata mata pelajaran IPA dan IPS SD/MI
merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu, pembelajaran pada kelas rendah
E. Kurikulum 2013
sebagai berikut.
1. Pendekatan
kurikulum untuk pendidikan dasar (SD) yang menekankan pada desain yang
(1993:101), salah satu varian dalam desain ini adalah desain tematik
(thematic design).
adalah desain yang berpusat pada bidang studi (subject matter design)
pengetahuan alam (IPA) dan ilmu pengetahuan social (IPS). Sementara itu,
SMA. Pendekatan ekletik ini tampak pula dalam landasan yang digunakan
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik dimasa
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, kurikulum 2013
bagi kehidupan dimasa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan
dimasa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
yang lebih baik. Dengan filosofi ini, kurikulum 2013 bermaksud untuk
a. Kompetensi Inti
suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus
Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau
konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu
pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling
memperkuat.
29
sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan
tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar
b. Kompetensi Dasar
dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang
30
mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan
perenialisme.
pesan, banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Gagne
(1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, buku, film, kaset, film
yang baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya
dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca. Apapun batasan yang
diberikan, ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan person dari pengirim
meliputi semua bahan dan peralatan fisik yang digunakan instruktur untuk
31
32
grafik, slide, overhead, benda nyata, dan rekaman video atau film, serta bahan-
bahan baru dan metode seperti computer, DVD, CD-ROM, internet, dan
perangkat apa saja dengn konten atau fungsi pembelajaran yang digunakan untuk
bahan sensorik lainnya, script untuk pembelajaran melalui radio dan televise,
dengan media pembelajaran adalah semua peralatan fisik, bahan, atau perangkat
1. Bilangan Cacah
cacah anggota himpunan itu “nol” dan dinyatakan dengan lambang atau
33
angka “0”. Jika anggota dari suatu himpunan hanya terdiri dari satu
anggota saja maka cacah anggota tersebut adalah “satu” dan dinyatakan
angka nol. Bilangan cacah biasanya disimbolkan dengan huruf “C” (cacah)
1. Penjumlahan
obyek, misalnya: jika dua apel dan tiga buah apel yang diambil dari
suatu keranjang buah maka banyak apel yang terambil dari keranjang
Adapun dalam hal ini, definisi pada bilangan cacah adalah jika
berikut ini:
325
256+
11
5 +
5 8 1
+ 0 = 0 + b= b
35
+c
3. Pengurangan
= b.
36
Misalnya a = 2, maka 2 – 0 ≠ 0 – 2.
antaranya :
1) Konsep mengambil
Contoh: Ada 9 telur di dalam kulkas. Jika 3 telur diambil oleh ibu,
2) Konsep membandingkan
Di dalam keranjang sudah ada 5 buah apel. Jika Vivi ingin mengisi
satu digit, pengurangan bilangan dua digit dengan bilangan satu digit,
pada angka 13. Setiap kali berhitung satu, jari ditekuk satu dan
yang dimaksud.
4. Perkalian
dan 1 puluhan pada digit puluhan seperti tampak pada gambar dibawah ini.
ditulis 3 pada digit puluhan dan menyimpan 1 pada digit ratusan . Pola itu
dibawah ini:
11
14 5
3x
4 3 5
sebagai berikut:
b) x c
5. Pembagian
diketahui.
0÷p=0
p÷1=p
(q + r) ÷ p = (q ÷ p) + (r ÷ p)
(q - r) ÷ p = (q ÷ p) - (r ÷ p)
0 : a = 0 untuk a ≠ 0
a : 0 = tak didefinisika
0 : 0 = tidak tentu
bilangan asli.
p faktor dari a
q faktor dari b
r faktor dari c
konsep yaitu yang pertama adalah konsep partisi, dimana proses untuk
+ 1). Dan yang kedua adalah konsep pengukuran atau juga biasa
6. Penjumlahan
2. Pengurangan
agak sulit dipahami siswa Sekolah Dasar tingkat awal, jika siswa kurang
3. Perkalian
dapat dilihat dari banyaknya siswa yang duduk di tingkat Sekolah Dasar
4. Pembagian
dan perkalian.
karena itu, banyak ditemukan kasus ketika siswa dikelas tinggi SD bahkan
pembagian.
yang melibatkan lebih dari dua bilangan dan lebih dari satu operasi.
yang ditulis terlebih dahulu, operasi itu yang dikerjakan terlebih dahulu.
Begitu pula halnya dengan perkalian atau pembagian setingkat, yang berarti
manapun yang ditulis terlebih dahulu, operasi itu yang dikerjakan terlebih
Mengapa hal ini dapat terjadi? Selain telah disyaratkan dalam perjanjian,
6. Pembelajaran Geometri
merupakan topik yang terlalu sulit untuk diajarkan. Hanya saja, selama ini
sering kali siswa Sekolah Dasar sudah diberikan berbagai definisi yang
a. Persegi
suatu bentuk bangun datar, . Hal ini sebenarnya kurang efektif, alangkah
bentuk bangun datar terebut. Pada intinya, pengalaman bangun datar bagi
b. Persegi Panjang
c. Segitiga
Sama halnya seperti pada topik persegi dan persegi panjang, dalam
pengajaran konsep segitiga sering kali guru berangkat dari konsep dan
melalui cara yang kurang tepat. Siswa sering kali langsung diberikan drill
46
informasi tentang ciri ciri bangun segitiga tersebut, tanpa mengalami dan
satunya penentuan tiga buah titik dengan letak berbeda. Ketiga titik
d. Trapesium
yang sejajar. Pada umumnya, trapezium terbagi atas tiga jenis, yaitu
e. Jajar Genjang
dari konsep bangun persegi panjang, maka pemahaman yang baik tentang
bangun jajar genjang. Hal ini kurang efektif, karena siswa seharusnya
f. Belah Ketupat
semua sisi sama panjang. Belah ketupat juga dibentuk dari dua buah
persegi, persegi panjang, dan jajar genjang. Dengan ini, siswa pun tidak
ruang tersebut dipapan tulis, atau cukup hanya dengan menunjukkan gambar
yang ada dalam buku sumber yang digunakan siswa. Bahkan, walaupun
menggunakan alat peraga, siswa hanya melihat saja bangun ruang yang
karena tidak membutuhkan waktu dan alat yang banyak. Akan tetapi,
siswa tidak dituntun untuk mencari dan menemukan sendiri ciri-ciri bangun
a. Prisma
bangun ruang yang dibatassi oleh dua bidang sejajar, serta beberapa
bidang yang saling berpotongan menurut garis sejajar. Dua bidang sejajar
disebut bidang tegak, sedangkan jarak antaraa kedua bidang. (bidang alas
49
b. Kubus
topik kubus ini kepada siswa bukanlah hal yang sulit, tetapi lagi-lagi
kubus yang benar dan bermakna, dan dengan menggunakan alat peraga
c. Balok
d. Prisma Segitiga
terletak pada sisi alas dan sisi atas bangun prisma tersebut. Sisi alas dan
sisi atas prisma segitiga berbentuk segitiga, dan mempunyai sisi tegak
yang sama, yaitu berbentuk persegi panjang. Inilah konsep yang penting
dan sisi alas berbentuk persegi panjang. Oleh karena sisi tegaknya
51
berbentuk segitiga, maka limas tidak mempunyai sisi atas, tapi memiliki
titik puncak.
f. Tabung
bangun ruang lain pada umumnya, sering kali tidak membuat siswa
g. Kerucut
demikian, dalam pengenalan bentuk kerucut ini, siswa sering kali tidak
1. Metode Brainstorming
pendapat dalam satu tim pada kerangka pikir yang sama. Menurut definisi
dari beberapa kelompok dalam kegiatan belajar, hasil dari kegiatan belajar ini
dituliskan pada papan tulis tadi dipahami secara tepat. Pada tahap ini
yang telah disepakati bersama. Pada tahap ini bahwa setiap kelompok
sebelumnya.
2011, h. 124).
Jadi, dapat disimpulkan pada tahap ini ide-ide yang didapat selama
selanjutnya.
55
yang digulung rapi. Pada tahap ini awali dengan kegiatan yang
menyenangkan.
Tahap kedua adalah tuliskan ide anda pada kartu- kartu tersebut,
demikian seterusnya sehingga anda kehabisan ide. Pada tahap ini biarlah
Hasil dari tahap ini evaluasi ide-ide yang sudah didapat sebelumnya
kelebihan seperti:
5) Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai
adalah :
a) Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir
dengan baik;
saja;
kesimpulan;
e) Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu benar atau salah;
diharapkan.
57
yang baru dipahami oleh siswa segera diberi penguatan, sehingga mengendap
dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan melekat dalam pola
dan bukan hal baru bagi orang yang telah mengetahui sebelumnya, tetapi bagi
siswa SD/MI penemuan tersebut merupakan sesuatu hal yang baru. Bruner
(discovery), atau dapat juga menemukan yang sama sekali baru (invention). Oleh
karena itu, kepada siswa materi disajikan bukan dalam bentuk akhir dan tidak
siswa.Metode saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar yaitu teori
Bruner, teori Piaget, dan teori Vygotsky. Teori belajar Bruner disebut juga teori
belajar penemuan. Ada empat hal pokok berkaitan dengan teori belajar Bruner
menggunakan pikirannya.
penghargaan intrinsik.
penemuan.
dengan suatu cara yang dapat melatih berbagai kemampuan intelektual siswa,
mengajar hanya dapat diuraikan secara garis besar, dan dapat dicapai dengan
cara yang tidak perlu sama bagi setiap siswa. Selain belajar penemuan, pada
siswa, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan menciptakan iklim yang
kondusif. matematika bagi siswa SD/MI berguna untuk kepentingan hidup pada
sesuatu yang jelas dan tidak perlu dipersoalkan lagi, lebih-lebih pada era
kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam mata pelajaran
matematika.
60
memenuhi hal tersebut di atas guru dituntut mampu mengelola proses belajar-
belajar-mengajar yang efektif harus ada partisipasi aktif dari siswa, apalagi
dalam belajar yang ditunjukkan oleh adanya perubahan perilaku sebagai hasil
pengetahuan,
dan
keterampilan motorik.
1. Kognitif
61
62
mengevaluasi. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang
proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang
a) Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
berfikir yang paling rendah. Salah satu contoh hasil belajar kognitif pada
b) Pemahaman (comprehension)
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain,
c) Penerapan (application)
d) Analisis (analysis)
e) Sintesis (syntesis)
menjelma menjadi suatu pola yang yang berstruktur atau bebrbentuk pola
jenjang analisis. Salah satu jasil belajar kognitif dari jenjang sintesis ini
f) Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik
bersifat malas atau tidak disiplin, sehingga pada akhirnya sampai pada
Krathwohl, 2001).
pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan
seseorang dalam merespon sesuatu atau objek. Sikap juga sebagai ekspresi
dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap
Kompetensi sikap yang dimaksud dalam panduan ini adalah ekspresi dari
peserta didik secara individual. Cakupan penilaian sikap dapat dilihat pada
1) Penilaian Praktik
pada mata pelajaran dan indikator atau topik tertentu secara jelas.
dipertimbangkan:
3) Penilaian Portofolio
perbaikan.
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi
Istilah strategi (strategy) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja”
kata stratos (militer) dengan “ego” (memimpin). Sebagai kata kerja, stratego
atau tindakan. Strategi mencakup tujuh kegiatan, siapa yang terlibat dalam
yang mengajar dan anak didik yang belajar dituntut untuk provit tertentu.
suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan
70
71
mengajarnya.
peserta didik, antar peserta didik, dan terhadap proses, hasil, dan/atau dampak
kegiatan pembelajaran.
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan
sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk
dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta
pembelajaran.
daya yang ditujukan untuk siswa, yang bertujuan agar tercapainya tujuan
sampai pada proses penyusunan rencana kerja, belum sampai tindakan. Strategi
disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya arah dari semua keputusan
73
berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada
dan saling berbagi diantara peserta didik. Seaman dan Fellenz (1989)
74
strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sebagai contoh, di
pendapat umum.
dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman
atau sebagan dari kelompok kecil. Kelebihan dari pembelajaran ini adalah
75
siswa sebagai pelajaran yang cukup susah. Mata pelajaran ini sulit karena
ditekankan agar guru dan murid bisa berkomunikasi dengan baik sehingga
siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru, yang berkenaan dengan
lancar dan tujuan yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara optimal.
a. Strategi Inquiri
emosional.
pengajaran.
siswa adalah:
tidak relevan.
berikut:
berpikir.
dalam kelas.
e) Pengarah, yang memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada tujuan yang
diharapkan.
dan sebagainya.
secara bertahap, mulai dari menerima stimulus dari lingkungan sampai pada
79
yang bersumber pada dunia supranatural atau dunia mistik atau dunia
gaib.
penyelesaian masalah secara ilmiah atau semi ilmiah. Guru memilih bahan
hanya pada buku teks disekolah tetapi dapat diambil dari sumber-sumber
bentuk audo visual atau kliping atau disusun sendiri oleh guru.
b) Bahan yang dipilih bersifat umum sehingga tidak terlalu asing bagi
siswa.
masyarakat.
a. Expository
dalil beserta bukti bukti yang mendukung. Siswa hanya menerima saja
tinggi tingkatannya.
kegiatan.
kegiatan.
sebagaimana mestinya.
a) Menemukan masalah
c. Pendekatan Konsep
konsep.
terdefinisi.
pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke
konsep terdefinisi.
1. Strategi Ekspositorik.
2. Strategi Heuristik.
1. Strategi Klasikal
pembelajar atau siswa tiap kelas pada umumnya berkisar antara 10-
kehidupan sehari-hari.
89
dalam pembelajaran.
5. Strategi Individual
tes bakat.
emosional adalah dua sifat yang erat kaitannya antara satu dengan
lebih besar, sikap sosialnya lebih baik, aktif dan lain sebagainya.
BANGUN DATAR
Isma (Imam Roji. 1997) Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang
Isma (Julius Hambali, Siskandar, dan Mohamad Rohmad, 1996) Bangun datar
dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai dua demensi
yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal.
merupakan bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, yang
Bangun Datar juga merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang
dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis
- Bidang yang dibatasi oleh 5 ruas garis, disebut bangun segilima dan
seterusnya.
92
93
yaitu: Bangun datar Segitiga dan bangun datar Segiempat dan Lingkaran. Jumlah
ruas garis serta model yang dimiliki oleh sebuah bangun datar merupakan salah
satu sifat bangun datar tersebut. Jadi, sifat suatu bangun datar ditentukan oleh
1. Persegi
Persegi adalah bangun datar yang memiliki empat buah sisi sama panjang.
Rumus Persegi
Luas = s x s = s2
Keliling =4xs
Contoh soal :
Jawab :
L= 64cm K= 32cm
2. Persegi Panjang
yang sama panjang, dan memiliki empat buah titik sudut siku-siku.
Luas = p x l
Keliling = 2p + 2l
95
Contoh soal :
Hitunglah luas dan keliling persegi panjang dengan ukuran panjang 12cm dan
lebar 5cm.
L= 60cm2 K = 24 + 10 = 34
Jadi luas persegi panjang adalah 60cm2 dan keliling persegi panjang adalah
34cm
3. Segitiga
Segitiga merupakan bangun datar yang terbentuk dari tiga buah titik yang
tidak terletak pada satu garis lurus dan saling dihubungkan akan berpotongan
dan membentuk tiga buah sudut. Titik potong garis tersebut merupakan titik
yaitu segitiga yang mempunyai dua sisi sama panjang. Akibatnya, Segitiga sama
kaki juga memiliki dua sudut yang berhadapan sama besar atau sering disebut
kaki segitiga.
Segitiga sama sisi, yaitu segitiga yang ketiga sisinya sama panjang. Akibatnya,
c. Segitiga sembarang
Akibatnya, ketiga sudut segitiga tersebut juga tidak ada yang sama.
a. Segitiga siku-siku
yaitu segitiga
b. Segitiga tumpul
yaitu segitiga yang besar salah satu sudutnya lebih dari90 atau sudut tumpul.
c. Segitiga lancip
yaitu segitiga yang besar salah satu sudutnya kurang dari 90 atau sudut
tumpul.
L=½axt a = alas
K=s+s+s t = tinggi
Dengan s = sisi
Contoh soal:
Rumus : L = ½ a x t K= sisi+sisi+sisi
L = ½ 60cm = 30cm2
4. Belah Ketupat
Contoh Soal :
Tentukanlah luas dan keliling belah ketupat yang panjang sisinya 4cm dan
L= ½ (6 cm x 6cm)
Jadi luas belah ketupat adalah 18cm2 dan kelilingnya adalah 16cm.
5. Trapesium
2. Terdapat 2 pasang sudut yang sama besar (sudut A dan sudut D, sudut B
b. Trapesium Siku-siku.
Pada trapezium siku-siku, selain memiliki sepasang sisi yang sejajar, juga
yaitu, salah satu kakinya tegak lurus terhadap sisi yang sejajar.
c. Trapesium sembarang
Pada trapesium sembarang, sisinya tidak sama panjang dan tidak ada
yang tegak lurus dengan sisi sejajarnyanya. Pada gambar dibawah merupakan
trapesium sembarang.
Rumus Trapesium
101
K=(a+b)+(c+d)
L=½x(a+b)xt
6. Layang-Layang
Layang-layang adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua
membentuk sudut.
Rumus
• Luas = ½ x AC x BD
• Keliling = AB + BC + CD + AD
Contoh soal :
luas layang-layang.
Jawab : L = ½ x d1 x d2
L = ½ x 12cm x 15cm
L = 90cm2
hitunglah kelilingnya.
K= 2(9cm + 12cm)
K= 2(21cm)
K = 42cm
7. Jajar Genjang
Jajar Genjang adalah bangun datar dua dimensi yang yang dibentuk oleh dua
pasang rusuk yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasanganya,
dan memiliki dua pasang sudut bukan siku-siku yang masing masing sama besar
Rumus
Luas = ½ x AC x BD
Keliling = AB + BC + CD + AD
8. Lingkarang
titik persekitaran yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama.
jarak tersebut biasanya dinamakan r, atau radius, atau jari-jari. Sifat lingkaran
yaitu memiliki simetri lipat dan simetri putar yang tak terhingga jumlahnya.
a. Mempunyai 1 sisi
Rumus
L = r2
Contoh soal :
lingkaran.
Jawab :
Rumus : L = πr2
L = 22//7 (17,5)2
L = 22/7 x 306.25cm
L = 962.5cm2
BAB VIII
A. Pengertian Besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, serta dapat dinyatakan dengan
1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh
dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa.
menggunakan neraca.
2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal
ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator.
Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2, yaitu besaran pokok dan besaran
turunan.
Besaran Satuan Lambang Satuan
Panjang Meter m
Massa Kilogram kg
Waktu Sekon s
Suhu Kelvin K
kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam.
Selain itu, terdapat dua besaran tambahan yang tidak memiliki dimensi,
b) besaran turunan
besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak
macamnya.
Luas meter2 m2
Volume meter3 m3
Gaya Newton N
Selain itu, berdasarkan ada tidaknya arah, besaran juga dikelompokkan menjadi
1. Besaran skalar yaitu besaran yang mempunyai besar dan satuan saja tanpa
2. Besaran vektor yaitu besaran yang memiliki besar (nilai), satuan dan arah.
B. Pengertian Satuan
membandingkan besaran dengan yang lain yang dipakai oleh patokan. Satuan
merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran.
Adanya berbagai macam satuan untuk besaran yang sama akan menimbulkan
memecahkan persoalan yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut, para ahli
sepakat untuk menggunakan satu sistem satuan, yaitu menggunakan satuan standar
internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk
sebagai Metre – Kilogram – Second (MKS). Selanjutnya pada Konferensi Berat dan
Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu newton (N), joule (J), dan watt (W)
ditambahkan ke dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional
dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin,
Sistem MKS menggantikan sistem metrik, yaitu suatu sistem satuan desimal
yang mengacu pada meter, gram yang didefinisikan sebagai massa satu sentimeter
108
kubik air, dan detik. Sistem itu juga disebut sistem Centimeter – Gram – Second
(CGS).
Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan
baku. Standar satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan
hasta. Sementara itu, standar satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat.
1 Panjang m Cm
yaitu:
C. Pengertian Pengukuran
Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam seperti gerak, kalor,
cahaya, bunyi , listrik, dan magnet. Proses pengamatan gejala alam tersebut bermula
dari pengamatan yang dilakukan oleh indera kita. Akan tetapi pengamatan tersebut
harus disertai dengan data kuantitatif yang dapat diperoleh dari hasil pengukuran.
109
Pada proses pengukuran, alat ukur merupakan bagian terpenting dari sebuah
tidak pernah luput dari kegiatan pengukuran. Kita membeli minyak goreng, gula,
beras, daging, mengukur tinggi badan, menimbang berat, mengukur suhu tubuh
kita bisa membedakan antara satu dengan yang lainnya. Pengukuran agar
memberikan hasil yang baik maka haruslah menggunakan alat ukur yang memenuhi
syarat.
ketelitian alat ukur juga harus diperhatikan. Semakin teliti alat ukur yang
sekrup, neraca, amper meter, termometer merupakan alat ukur yang sudah
distandar. Penggunaan alat ukur yang sudah distandar, maka siapapun yang
1. Instrumen Pengukuran
kemampuan alat ukur yang digunakan. Kemampuan alat ukur dapat diketahui dari
a. accuracy, adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang
b. Presisi, adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil yang sama dari
c. Sensitivitas, adalah tingkat kepekaan alat ukur terhadap perubahan besaraan yang
akan diukur.
sebenarnya
Idealnya sebuah alat ukur memiliki accuracy, presisi dan sensitivitas yang baik
sehingga tingkat kesalahannya relatif kecil dan data yang dihasilkan akan akurat.
jangka sorong, atau mikrometer sekrup. Alat ukur tersebut memiliki nilai ketelitian
yang berbeda-beda. Nilai ketelitian adalah nilai terkecil yang masih dapat diukur.
1) Mistar
Mistar merupakan alat ukur panjang yang paling sederhana dan sudah lumrah
dikenal orang. Ada dua jenis mistar yang sering digunakan, yaitu stik meter dan
111
mistar metrik. Stik meter memiliki panjang 1 meter dan memiliki skala desimeter,
memiliki skala pengukuran terkecil 1 milimeter, sesuai dengan jarak garis terkecil
antara dua garis yang saling berdekatan. Ketelitiannya adalah 0,5 milimeter, atau
sebuah mistar kita letakan ujung mistar yang menunjukan nilai nol ke ujung objek
yang akan diukur, kemudian baca panjang skala yang terdekat dengan ujung objek
yang diukur tersebut. Angka tersebut menunjukan panjang objek yang kita ukur
membaca skala pada alat secara benar, yaitu posisi mata tepat di atas tanda yang
akan dibaca. Posisi yang salah akan menyebabkan kesalahan baca atau kesalahan
paralaks.
a) Digunakan untuk megukur suatu obyek yang tidak bisa dilakukan dengan
mistar, misalnya karena ukurannya terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus.
3) Jangka sorong
Jangka sorong seperti pada gambar di atas adalah jangka sorong yang skalanya
mudah dibaca. Tetapi jangka sorong yang ada di laboratorium sekolah mempunyai
112
cara pembacaan skala yang berbeda, dimana ada skala utama dan skala
vernier/nonius.
4) Mikrometer Sekrup
neraca yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh
laboratarium
bahan-bahan ku
Sebenarnya ada banyak alat ukur waktu yang tersedia, seperti jam tangan, jam
dinding, jam bandul dan sebagainya. Namun yang sering digunakan di laboratorium
adalah stopwatch.
113
Ada banyak jenis stopwatch dengan berbagai ketelitian, mulai dari 1 detik, 1/10
detik, sampai 1/100 detik. Ada juga stopwatch digital dengan ketelitian yang sangat
Alat ukur suhu adalah termometer, dan ada banyak jenis termomter. Dilihat
dari jenis skala ada tiga macam termomometer, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan
Reamur. Ditinjau dari bahan termometrik yang digunakan juga ada tiga jenis
termometer, yaitu termometer gas, zat cair, dan zat padat (termokopel dan hambatan
platina).
Massa jenis termasuk besaran turunan yaitu sama dengan massa dibagai
volume benda. Oleh karena itu, untuk menentukan massa jenis sebuah benda kita
perlu dua alat ukur, yaitu alat ukur massa (neraca) dan alat ukur volume (penggaris
Cara lain untuk mengukur volume benda adalah dengan memasukkan benda
Contoh:
Mula-mula air pada gelas ukur menunjuk skala pada 12,4 ml. Setelah sebuah
benda dimasukkan pada gelas ukur, air menunjuk pada skala 20,2 ml. Jadi volume
BAB IX
BILANGAN PECAHAN
1. Pecahan Biasa
Pecahan biasa terbagi menjadi dua macam, yaitu pecahan sejati dan
pecahan a/b, jika a < b disebut pecahan sejati, jika a > b disebut pecahan
tidak sejati.
2. Pecahan Campuran
Pecahan campuran dapat diperoleh dari pecahan biasa tidak sejati dengan
berikut:
115
3. Pecahan Senilai
Pecahan senilai merupakan dua atau lebih bilangan pecahan yang memiliki
Contoh:
atau basis 10, dalam arti memiliki 10 digit yang berbeda yaitu memiliki
adalah notasi bilangan arab. Setelah 9, sudah tidak ada lagi digit yang
116
tunggal yang dapat dituliskan dalam system bilangan berbasis 10. Kita
dapat menghasilkan lagi bilangan lain dalam system ini, yang kita sebut
menambah satu digit di sebelah kiri digit tunggal di atas yang dimulai
dari digit 1 yaitu 10,11,12 …19 dan begitu seterusnya. Sebagai contoh
jika dimiliki bilangan 43, maka: 4 adalah sebagai puluhan (4x10), dan 3
sebagai satuan,
satu digit sebelah kiri dari 2 digit sebelumnya, yang kemudian kita sebut
Senada dengan kalimat diatas pada bilangan decimal digit yang terletak
pada posisi paling kanan disebut sebagai satuan, posisi nomor dua dari
kanan disebut puluhan, nomor posisi tiga dari kanan disebut ratusan,
1
• ditulis 0,1
10
1
• ditulis 0,01
100
1
• ditulis 0,001
1000
1
• ditulis 0,0001
10000
mengingat kembali nilai tempat suatu bilangan. Nilai tempat pada pecahan
Contoh :
0,7 + 0,8 = . . .
Jawab :
Angka ditulis dibawah persepuluhan (di belakang koma) dan 1 satuan disimpan.
Perhatikan :
0,7
0,8
susunlah ke bawah seperti penjumlahan biasa, tanda koma harus lurus ke bawah.
Contoh :
0,54 + 0,8 = . . .
Jawab :
0,54
0,8
Contoh :
0,54 + 0,89 = . . .
Jawab :
11
0,54
0,89
desimal susunlah kebawah seperti pengurangan biasa, tanda koma harus lurus
ke bawah.
Contoh :
0,42 – 0,2 = . . .
Jawab :
0,42
0,2
dst )
121
dikalikan dengan
100, sehingga :
0,12 x 100 = 12
➢ Membagi bilangan satu angka dengan bilangan satu angka yang lebih
besar
Untuk membagi bilangan dengan bilangan yang lebih besar dapat kita
Contoh :
1:4=...
Penyelesaian :
0,25
4 1
10
20
20
122
0 Jadi, 1 : 4 = 0,25
diberi koma.
dibawah 10.
1. Cara 1
4 12 48
0,4 ×1,2 = 10×10 = 100 = 0,48
81 15 1215
0,81 × 1,5 = 100 × 10 = 1000 = 1,215
123
2. Cara 2
harus diperhatikan.
Cara bersusun :
6270
2508
1254 +
Contoh:
1,25 × 2,1 = . . . .
Jawab :
125
21
125
250
0,5 ×0,2 = . . . .
Jawab :
5 2
0,5 ×0,2 = 10 : 10
5 10
= 10 : 2
50
= 20 50 : 2
25
10
2,5
penyelesaianya :
1 1x2 2
= = = 0,2
5 5x2 10
125
3 3x2 6
= = = 0,6
5 5x2 10
𝟏 𝟑
Jadi, <
𝟓 𝟓
Mengubah persen ke dalam bentuk pecahan biasa dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
1. Dari bentuk persen diubah dulu menjadi pecahan biasa (per seratus).
2. Taksir atau cari pembagi terbesar dari bilangan pembilang dan penyebut.
Contoh
Pembagi terbesar dari 75 dan 100 adalah 25, maka kedua bilangan
…
75% = 75 dan 100 (pembilangdan penyebut) dibagi oleh bilangan 25.
…
Menjadi
75% =
75 : 25 = 3 (pembilang)
3
4 100 : 25 = 4 (penyebut)
Untuk mengubah pecahan biasa ke dalam bentuk desimal, bisa kita lakukan
Contoh :
3 2
20
18
20
18
20
18
2 dan seterusnya
Catatan :
1
Ubahlah menjadi pecahan persepuluh
2
Jawab : 1 1x5 5
= = (lima persepuluh)
2 2x5 10
5
Pecahan 10 Jika ditulis dalam bentuk desimal menjadi 0,5
1
= ….%
2
Jawab :
1 1 x 50 50
2 2 x 50 100
1
jadi ditulis dalam bentuk persen adalah 50%
2
𝟏
Jadi, 𝟐 = 0,5 = 50% Persen (%) artinya perseratus.
128
Contoh :
Jawab :
0,25
0,50
0,75 0,75
Contoh:
1,2 – 0,375 = . . . .
bilangan desimal.
desimal
biasa.
1. Ibu Rudi membeli gula putih sebanyak 2,5kg dan gula merah sebanyak
2. Vivi mempunyai pita merah 1,75m dan pita putih 4m,vivi akan
pecahan yang telah kamu pelajari, satu lagi himpunan bilangan yang akan kita
Buwono X.
I melambangkan bilangan 1
V melambangkan bilangan 5
X melambangkan bilangan 10
L melambangkan bilangan 50
130
131
Contoh:
a. II = I + I
=1+1
=2
Jadi, II dibaca 2
b. VIII =V+I+I+I
=5+1+1+1
=8
c. LXXVI = L + X + X + V + I
= 50 + 10 + 10 + 5 + 1
= 76
ini.
132
Contoh:
a. IV = V – I
=5–1
=4
Jadi, IV dibaca 4
b. IX = X – I
= 10 – 1
=9
Jadi, IX dibaca 9
c. XL = L – X
= 50 – 10
= 40
Jadi, XL dibaca 40
Contoh:
1. 24 = 20 + 4
= (10 + 10) + (5 – 1)
= XX + IV
= XXIV
2. 48 = 40 + 8
= (50 – 10) + (5 + 3)
= XL + VIII
= XLVIII
3. 139 = 100 + 30 + 9
= C + XXX + IX
= CXXXIX
BAB XI
Dalam bangun ruang dikenal istilah sisi, rusuk, dan titik sudut. Mari
Rusuk adalah garis yang merupakan pertemuan dari dua sisi bangun ruang.
Titik sudut adalah titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada bangun ruang.
135
a. Kubus
b. Balok
c. Kerucut
136
d. Tabung
e. Bola
Bangun ruang kubus dan balok terbentuk dari bangun datar persegi
dan persegi panjang. Gabungan dari beberapa persegi yang membentuk kubus
jajargenjang bukan merupakan benda simetris karena tidak ada garis lipatan
bangun yang dapat dilipat (dibagi) menjadi dua bagian yang sama persis baik
asimetris.
138
Dari gambar di atas, dapat kita tuliskan sifat bayangan benda yang
2. Jarak bayangan dari cermin sama dengan jarak benda dari cermin.
3. Bayangan dan benda saling berkebalikan sisi (kanan kiri atau depan
A. Pengertian Matematika
lingkaran.
Contoh prinsip adalah penjumlahan dua bilangan real adalah komutatif, dua
garis lurus yang tidak sejajar dan terletak dalam suatu bidang datar akan
139
140
Oleh karena itu tidak sedikit orang bahkan guru yang berpandangan bahwa
Matematika itu pada dasarnya bukan hanya sekedar berhitung, namun lebih
terdapat saling keterkaitan. Siswa harus mampu melihat apakah suatu idea
pernah dipelajarinya.
sebagai berikut.
kegiatan matematika.
sikap kritis, jujur, cermat, dan cara berpikir logis dan rasional dalam
metode cepat perkalian dengan menggunakan jari tangan seperti yang telah
sekolahnya dan tidak takut lagi dengan mata pelajaran matematika yang
siswa.
yang abstrak yang baru dipahami oleh siswa segera diberi penguatan,
Walaupun penemuan tersebut sederhana dan bukan hal baru bagi orang yang
dapat juga menemukan yang sama sekali baru (invention). Oleh karena itu,
kepada siswa materi disajikan bukan dalam bentuk akhir dan tidak
tahu.
siswa.Metode saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar yaitu teori
Bruner, teori Piaget, dan teori Vygotsky. Teori belajar Bruner disebut juga
teori belajar penemuan. Ada empat hal pokok berkaitan dengan teori belajar
menggunakan pikirannya.
penemuan.
(baldwin, 1967).
diuraikan secara garis besar, dan dapat dicapai dengan cara yang tidak
adalah sesuatu yang jelas dan tidak perlu dipersoalkan lagi, lebih-lebih
145
latihan. Perlu diingat, bahwa itu semua mengundang peran-serta guru yang
1. Mulailah dari apa yang diketahui anak, bukan dari apa yang diketahui
guru
4. Gunakan bahasa yang biasa (familier bagi anak) sebagai strategi awal
problem solving
learning
147
diantaranya:
1. Metode jarimatika
dan “alat”nya selalu tersedia bahkan saat ujian karena alatnya adalah jari
berikut:
148
Ø Tekankan pada anak dan selalu ingatkan bahwa belajar matematika itu
7 adalah dengan membuka kelima jari tangan kiri dan 2 (jempol dan
ibu jari) tangan kanan, dst. Inilah awal anak belajar menghitung.
simpan di hati, buka 4 jari lalu hitung habis 1, 2, 3, 4,5. Ini akan
menghasilkan 10.
orang tua dan guru melupakan bahwa nilai tempat inilah modal
Anitah, W., Manoy & Susanah. 2008. Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Diaksesdarihttp://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21131/2/IIS
%20NURAISIYYAHFITK.pdf
Sadiman, Arief, dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Jusmawati, S. Pd., M. Pd, dan Satriawati, S. Pd., MPd, dan Irman R, S. Pd.,
MPd. Strategi belajar mengajar. Makassar:Rizky Artha Mulia, 2018
150