Anda di halaman 1dari 5

Nama : Eka Fatimah

Nim : 856056036
Mata Kuliah : PDGK 4302
Pembelajaran Kelas Rangkap

BB03-RK17a-RII.4
15Agustus2019

TUGAS TUTORIAL/BIMBINGANKE
①/2/3KODE/NAMA/SKS MATA KULIAH :
PDGK 4302/PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP/2
SKSPROGRAMSTUDIPENDAS

NamaPenulis : Sri Rejeki,S.Pd,M.Pd


NamaPenelaah : -
StatusPengemba : Baru/Revisi*(coretyangtidaksesuai)
nganTahunPeng
embangan : 2020.1

Sumber
Skor
No TugasTutorial Tugas
Maksimal
Tutorial
Kemampuan khusus apa apakah yang Anda perlukan, agar
PKR dapat dilaksanakan dengan baik? Berilah penjelasan. Modul1
1 30 KB 1

Sebutkan dan jelaskan kesulitan-kesulitan yang Anda hadapi


apabila Anda melaksanakan pembelajaran kelas rangkap Modul1
2 30 KB 2

Kemukakan berbagai model pengelolaan Pembelajaran Kelas


Rangkap dan berikan penjelasan untuk setiap model itu ! Modul2
3 30 KB 1

Seorang guru kelas rangkap (kelas satu dan dua) mengeluhkan


sikap beberapa siswanya. Seorang siswa kelas dua tidak ingin
berada bersama siswa kelas satu karena merasa mereka tidak
pantas berada satu kelas dengan adik kelasnya. Di setiap Modul2
4 kegiatan kelompok, ia selalu menghindar untuk bekerjasama 10 KB 2
dengan siswa kelas satu karena merasa mereka kurang pintar.
Apabila’terpaksa’satu kelompok,ia selalu mengeluarkan kata-
kata:’anak bodoh’ke adik kelasnya. Dua orang kelas dua
lainnya selalu meminta barang-barang yang dibawa adik
kelasnya atau memerintah mereka untuk mengerjakan tugas
mereka.Anak-anak kelas satu tidak nyaman berada satu kelas
dengan kakak kelasnya dan merasa tertekan.Apa yang harus
andalakukan sebagai seorang guru?

*coretyangtidak sesuai

JAWAB

1. Kemampuan khusus apa apakah yang diperlukan, agar PKR dapat dilaksanakan dengan baik
adalah:

a.) Kemampuan berkomunikasi yang baik dengan sang murid. Hal ini penting karena lebih dari
satu anak yang akan diajar, jadi perlu interaksi yang lebih luas pada banyak murid.
b.) Guru harus memiliki kepekaan pada tingkah laku muridnya, apakah sang murid merasa
nyaman dengan metode yang mereka gunakan. Apabila tidak, ganti dengan yang lain
sehingga tercipta kenyaman antara kedua belah pihak
c.) kemampuan membuat ide-ide baru sehingga murid tidak selalu bosan dengan cara
mengajar sang guru.
d.) Guru harus dapat memanfaatkan segala sumber pembelajran seperti berupa
peralatan/sarana, nara (orang) dan waktu. Semua jenis sumber tersebut harus dimanfaatkan
dengan efisien
e.) Kemampuan pedagogic agar mampu meningkatkan kemandirian murid.
f.) Kemampuan untuk melakukan kontak psikologis agar mampu membuat anak merasa
diperhatikan oleh guru.
2. Kesulitan-kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran kelas rangkap yaitu sebagai berikut :
a.) sulinya mengatur waktu yang ada agar pembelajaran berlangsung secara maksimal
b.) sumber daya yang ada kadang tidak mendukung sehingga PKR tidak berlangsung sesuai
yang diharapkan
c.) banyaknya tugas-tugas yang berhubungan dengan tugas guru yang harus diselesaikan
bersamaan dengan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.
d.) Kesulitan pemilihan metode mengajar. Masalah ini hampir dirasakan oleh semua guru yang
mengajar kelas rangkap, karena jumlah murid yang realitif banyak disertai dengan
tingkatan kelas yang berbeda tentu saja sangat kesulitan untuk mencari metode yang tepat
untuk kelas tersebut.
e.) Kesulitan berkomunikasi. Masalah ini sulit dipecahkan bila sang guru tidak memiliki
kemampuan komunikasi yang baik dengan banyak siswa. Karena PKR menuntut agar guru
mampu berkomunikasi dengan banyak siswa agar proses belajar-mengajar berjalan dengan
baik.

3. model pengelolaan Pembelajaran Kelas Rangkap


1. Model PKR 221
Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas misalkan kelas 5 dan kelas 6, dengan
dua mata pelajaran IPS dan IPA, dalam satu ruangan. Langkah-langkah pembelajaran pada
model ini, dapat diperhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu Kelas V (IPS) Kelas VI (IPS)
1. Pendahuluan(10’) Pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan; penjelasan
skenario dan hasil belajar
2. Kegiatan Inti 1(20’) Tugas Individual Kerja Kelompok
3. Kegiatan Inti 2(20’) Kerja Kelompok Ceramah, Tanya jawab
4. kegiatan Inti 3(20’) Ceramah, kerja kelompok Diskusi, Tanya jawab
5. Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut. Persiapan
kegiatan belajar berikutnya.

Dalam penerapan model PKR ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut.


a. Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru memberikan pengantar dan
pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi dua.
Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas 5 dan kelas 6. Ikuti langkah-langkah
untuk masing-masing kelas yang akan ditempuh selama pertemuan.
b. Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang sesuai dengan
tujuan untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung adakan pemantapan,
bimbingan, balikan sesuai dengan keperluan. Gunakan keterampilan dasar mengajar yang
sesuai.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di depan kelas menghadapi
kedua kelas untuk mengadakan review atas materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan
komentar dan penguatan sesuai keperluan. Kemudian berikan tindak lanjut berupa tugas atau
apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau mungkin untuk hari berikutnya.

2. Model PKR 222


Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya kelas 5 dan
kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di kelas 6. Topik yang
diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam dua
ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu. Langkah-langkah pembelajaran dapat
diperhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu Kelas V (Matematika) Kelas VI (IPA)
1. Pendahuluan(10’) Pengantar dan pengarahan umum diberikan secara bersama
dalam dua ruangan yang berhubungan, penjelasan skenario
dan hasil belajar
2. Kegiatan Inti 1(15’) Penjelasan guru Kegiatan Kegiatan individual
individual
3. Kegiatan Inti 2(15’) Tanya jawab Kegiatan individual
4. kegiatan Inti 3(15’) Kerja individual Tanya jawab
5. kegiatan Inti 3(15’) Kerja individual Tanya jawab
5. Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut, tugas.
Persiapan kegiatan belajar berikutnya.

Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.


a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas V dan kelas
VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan pengarahan
umum seperti dilakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin bisa menyatukan murid
dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras, dan bila tidak mungkin lagi murid tetap di ruang
masing-masing tetapi guru berada di pintu yang menghubungkan antara dua kelas.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang sesuai untuk
masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan sampai pada saat guru sedang
menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga murid ribut. Atur
kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang, artinya jangan banyak menggunakan
waktu di satu ruang. Ada saat dimana guru harus berdiri di pintu penghubung.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai materi dan kegiatan
belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai dengan keperluan. Setelah
itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk
jam pelajaran.
d. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid sedemikian
rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu penghubung.

3. Model PKR 333


Pada model pembelajaran kelas rangkap 333 guru menghadapi tiga kelas untuk mengajarkan
tiga mata pelajaran. Misalnya kelas 4 dengan mata pelajaran matematika, kelas 5 dengan mata
pelajaran IPS, dan kelas 6 dengan mata pelajaran IPA dalam tiga ruangan. Untuk memahami
langkah-langkah pembelajaran perhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu Kelas IV(Mat) Kelas V(IPS) Kelas VI(IPA)
Pendahuluan(10’) Pengntar dan pengarahan umum diberikan secara bersama-sama di salah
satu ruangan. Penjelasan skenario dan hasil belajar yang ingin dicapai.
Kegiatan inti 1 (20’) Tugas individual Kerja kelompok Ceramah, dan Tanya
jawab
Kegiatan inti 2 (20’) Ceramah, dan Tanya Tugas individual Kerja kelompok
jawab
Kegiatan inti 3 (20’) Kerja kelompok Ceramah dan Tanya Tugas individual
jawab

Penutup (20’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut. Persiapan kegiatan belajar
Berikutnya

Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk berikut ini.


a. Pada kegiatan lebih kurang 10 menit pertama, kumpulkan semua murid kelas 4, 5,dan 6
dalam satu ruangan yang memiliki tempat duduk yang cukup. Berikan pengantar dan
pengarahan umum. Bila tidak mungkin menyatukan murid dalam satu ruangan, dapat
mencari tempat di luar ruangan misalnya di halaman sekolah atau taman sambil berdiri atau
duduk. Berikan pengantar atau pengarahan umum yang berisi prosedur kegiatan belajar
yang akan dilakukan oleh semua murid.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit, terapkan berbagai metode yang cocok dengan
memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Penggunaan lembar kerja siswa sangat
dianjurkan terutama pada kegiatan belajar murid yang bersifat mandiri. Dengan demikian
kegiatan belajar murid tidak banyak tergantung pada kehadiran guru di muka kelas atau
tempat belajar. Tingkatkan kadar kemandirian belajar murid. Proses saling membimbing
antar tutor sangat dianjurkan. Guru selalu memanfaatkan kegiatan murid dan untuk ini guru
berada diantara masing-masing kelompok.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, guru harus berada diantara masing-
masing kelompok atau kelas untuk mengadakan review umum tentang kegiatan belajar yang
telah dilakukan murid. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Selanjutnya
berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masingmasing kelas. Kemukakan hal-hal yang
perlu dipersiapkan untuk kegiatan pembelajaran berikutnya.
Model PKR 333 ini memang agak rumit dalam pengelolaannya. Maka diperlukan stamina
guru yang memadai karena adanya daya gerak paedagogis yang tinggi. Keunggulan model ini
adalah terletak pada intensitas kemandirian belajar setiap kelas dan terbebas dari situasi belajar
kelas lainnya.
4. Yang akansaya lakukan saat menghadapai siswa yang demikian adalah :
a. Pada kasus ini Seorang siswa kelas dua tidak ingin berada bersama siswa kelas satu karena
merasa mereka tidak pantas berada satu kelas dengan adik kelasnya. Saya akan menanggapi
keluhan siswa tersebut dengan penuh kepekaan, lalu memberikan penjelasan kepada siswa
tersebut bahwa sebagai kakak kelas dia bertanggung jawab terhadap adik kelasnya. Dan
mereka akan mendapatkan perlakuan yang adil dari guru.
b. Bagi anak yang menyuruh adik kelasnya membawakan barang barangnya tentu saja saya
akan memberikan teguran yang dengan arif dan bijaksana Bahwasanya hal yang
dilakukannya tidak dibenarkan. Serta memberikan hukuman yang benar dan tentunya wajar
pada siswa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai