Anda di halaman 1dari 7

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian adalah rancangan, pedoman, ataupun acuan penelitian yang
akan dilaksanakan. Oleh karenanya desain penelitian harus memuat segala sesuatu yang
berkepentingan dengan pelaksanaan penelitian nanti, dan karena sifat desain penelitian
ini mendekati komprehensif dari kesuluruhan kerja penelitiian, maka ada beberapa pakar
penelitian mengatakan, apabila peneliti telah siap dengan desain penelitian, berarti
separuh dari kerja penelitiannya telah rampung (Burhan Bungin, 2001:46).
Desain penelitian menggunakan metode pendekatan penelitian kualitatif dengan
strategi peneltian case study research.
Penelitian kualitatif biasanya menggunakan analisis – analisis descriptive atau
biasa disebut dengan analisis descriptive kualtatif (Burhan Bungin, 2001:63).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


3.2.1 Tempat Penelitian
Tempat dalam penelitian ini adalah di Desa Glagah – Pakuniran.

3.2.2 Waktu Penelitian


Tabel 3.1 Jadwal penyusunan KTI
Bulan
No Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Ags
2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017
1. Pembuatan Proposal
2. Study Pendahuluan
3. Ujian Proposal KTI
4. Pelaksaan Penelitian
5. Penyusunan laporan
6. Ujian Hasil Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan mulai bulan April sampai Mei 2017

1
3.3 Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini adalah Desa Glagah - Pakuniran. Di Desa Glagah
tersebut belum pernah dilakukan penelitian terkait dengan judul sehingga peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian di Desa Glagah tersebut. Selain itu yang di dapat di Desa
Glagah mengenai peran orang tua dalam perkembangan kecerdasan emosional anak
prasekolah umur 1 – 5 tahun.

3.4 Subjek Penelitian atau Partisipan


Dalam penelitian ini, karakteristik subjek adalah sebagai berikut :
Karena pendekatan penelitian kualitatif dengan strategi pendekatan Case Study
Research atau studi kasus maka ditetapkan Subjek dalam penelitian ini adalah peran
orang tua dalam perkembangan kecerdasan emosional anak prasekolah umur 1 – 5 tahun,
jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang.
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah menggunakan nonprobability sampling
dengan pendekatan purposive sampling (Aziz A, 2007)

3.5 Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 teknik pengumpulan data, yaitu :

3.5.1 Wawancara
Menurut Sugiyono (2014) wawancara adalah metode pengambilan data dengan
cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan
bercakap-cakap secara tatap muka.
Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai
aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah
aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman
demikian interviewer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan
dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan
dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung .
Dalam hal ini pelaksanaan wawancara akan menggunakan pedoman wawancara
tak terstruktur.
Dalam penelitian terdapat dua tahap wawancara, yaitu:
1. Tahap Persiapan Wawancara Penelitian

2
Pertama peneliti membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan
dimensi kebermaknaan hidup sesuai dengan permasalahan yang dihadapi subyek,
Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang nantinya
akan berkembang dalam wawancara. Pedoman wawancara yang disusun,
ditunjukkan kepada yang lebih ahli dalam hal ini adalah pembimbing, peneliti
membuat perbaikan terhadap pedoman wawancara dan mempersiapkan diri untuk
melakukan wawancara. Tahap persiapan selanjutnya adalah peneliti membuat
pedoman observasi yang disusun berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku
subyek selama wawancara dan observasi terhadap lingkungan atau setting
wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku subyek dan pencatatan langsung
yang dilakukan pada saat peneliti melakukan observasi. Namun apabila tidak
memungkinkan maka peneliti sesegera mungkin mencatatnya setelah wawancara.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Peneliti membuat kesepakatan dengan subjek mengenai waktu dan tempat
untuk melakukan wawancara berdasarkan pedoman yang dibuat. Setelah
wawancara dilakukan, peneliti memindahkan hasil rekaman berdasarkan
wawancara dalam bentuk verbatim tertulis. Selanjutnya peneliti melakukan
analisis data dan interprestasi data sesuai dengan langkah-langkah yang dijabarkan
pada bagian metode analisis data diakhir bab ini. Setelah itu, peneliti membuat
dinamika psikologis dan kesimpulan yang dilakukan, peneliti memberikan saran-
saran untuk penelitian selanjutnya.

3.5.2 Observasi
Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi.
Menurut Jonathan, S (2006) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala
dalam objek penelitian.
Dalam penelitian ini, observasi diperlukan untuk dapat memahami proses
terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya.
Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek
selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap
relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.
Dalam penelitian ini peneliti mengobservasi tentang peran orang tua dalam
perkembangan kecerdasan emosional anak prasekolah yang sehubungan dengan judul

3
Proposal Karya Tulis Ilmiah yaitu peran orang tua dalam perkembangan kecerdasan
emosional anak prasekolah umur 1 – 5 tahun, hal yang paling banyak di alami di
daerah tersebut masyarakatnya termasuk golongan ekonomi menengah kebawah.

3.5.3 Alat Perekam


Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara, agar peneliti
dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk
mencatat jawaban-jawaban dari subyek. Dalam pengumpulan data, alat perekam baru
dapat dipergunakan setelah mendapat Ijin dari subyek untuk mempergunakan alat
tersebut pada saat wawancara berlangsung. Alat perekam yang digunakan dalam
penelitian adalah handphone type samsung V dengan durasi perekaman selama 15
menit (Sugiyono, 2014).

3.6 Metode Uji Keabsahan Data


Studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Yin (2006)
mengajukan empat kriteria keabsahan dan keejaan yang diperlukan dalam suatu
penelitian pendekatan kualitatif. Empat hal tersebut adalah sebagai berikut :

3.6.1 Triangulasi Pengamat


Adanya pengamat diluar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data.
Dalam penelitian ini, dosen pembimbing studi kasus bertindak sebagai pengamat
(expert judgement) yang memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data.

3.6.2 Tringulasi Metode


Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode
wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode
wawancara kepada responden, keluarga, dan tenaga kesehatan di Desa Glagah yang
ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancara dilakukan.

3.7 Metode Analisis Data


Marshall dan Rosman mengajukan tekhnik analisa data kualitatif untuk proses
analisis data dalam penelitian ini. Dalam menganalisa penelitian kualitatif terdapat
beberapa tahapan –tahapan yang perlu dilakukan (Jonathan Sarwono, 2006),
diantaranya :

4
3.7.1 Mengorganisasikan data
Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara mendalam
(indepth inteviwer), dimana data tersebut direkam dengan tape recorder dibantu alat
tulis lainnya. Kemudian dibuatkan transkripnya dengan mengubah hasil wawancara
dari bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis secara verbatim. Data yang telah didapat
dibaca berulang-ulang agar penulis mengerti benar data atau hasil yang telah
didapatkan.
1. Pengelompokan berdasarkan kategori, tema dan pola jawaban
Pada tahap ini dibutuhkan pengertian yang mendalam terhadap data,
perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul diluar apa
yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara, peneliti
menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam
melakukan coding. Dengan pedoman ini, peneliti kemudian kembali membaca
transkrip wawancara dan melakukan coding, melakukan pemilihan data yang
relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi kode dan penjelasan
singkat, kemudian dikelompokkan atau dikategorikan berdasarkan kerangka
analisis yang telah dibuat.
Pada penelitian ini, analisis dilakukan terhadap sebuah kasus yang diteliti.
Peneliti menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal
diungkapkan oleh responden. Data yang telah dikelompokkan tersebut oleh
peneliti dicoba untuk dipahami secara utuh dan ditemukan tema-tema penting
serta kata kuncinya. Sehingga peneliti dapat menangkap pengalaman,
permasalahan, dan dinamika yang terjadi pada subjek.
2. Menguji asumsi atau permasalahan yang ada terhadap data
Setelah kategori pola dan tergambar dengan jelas, peneliti menguji data
tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini
kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kembali berdasarkan landasan
teori yang telah dijabarkan dalam bab II, sehingga dapat dicocokkan apakah ada
kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai. Walaupun penelitian
ini tidak memiliki hipotesis tertentu, namun dari landasan teori dapat dibuat
asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan faktor-faktor yang
ada.

5
3. Mencari alternatif penjelasan bagi data
Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud,
peneliti masuk ke dalam tahap penjelasan. Dan berdasarkan kesimpulan yang
telah di dapat dari kaitannya tersebut, penulis merasa perlu mencari suatu
alternatif penjelasan lain tentang kesimpulan yang telah didapat. Sebab dalam
penelitian kualitatif memang selalu ada alternatif penjelasan yang lain. Dari hasil
analisis, ada kemungkinan terdapat hal-hal yang menyimpang dari asumsi atau
tidak terfikir sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif lain
melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada
bagian pembahasan, kesimpulan dan saran.
4. Menulis hasil penelitian
Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu
hal yang membantu penulis untuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang
dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini, penulis yang dipakai adalah presentase
data yang didapat yaitu, penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan
wawancara mendalam dan observasi dengan subjek dan signifikan other. Proses
dimulai dari data-data yang diperoleh dari subjek dan significant other, dibaca
berulang kali sehingga penulis mengerti benar permasalahannya, kemudian
dianalisis, sehingga didapat gambaran mengenai penghayatan pengalaman dari
subjek. Selanjutnya dilakukan interprestasi secara keseluruhan, dimana
didalamnya mencakup keseluruhan kesimpulan dari hasil penelitian.

3.8 Etika Penelitian


Dalam melakukan penelitian, setelah mendapat rekomendasi dari Akper
Hafshawaty Zainul Hasan Genggong, kemudian dilanjutkan dengan mengajukan
permohonan ijin kepada Kepala Desa Glagah - Pakuniran, untuk mendapat
persetujuan pengambilan kasus penelitian tugas akhir, dan tembusan yang di tujukan
kepada kepala desa selanjutnya peneliti akan mengadakan pendekatan kepada subjek
untuk koordinasi. Setelah disetujui kuesioner dikirim ke subjek dikirim kesubjek yang
diteliti dengan menekankan pada masalah etika yang meliputi :

3.8.1 Lembar Persetujuan Responden


Informed Consent atau lembar persetujuan diberikan kepada responden yang
akan diteliti dengan tujuan agar responden mengetahui maksud dan tujuan serta

6
dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data, jika responden
bersedia untuk diteliti maka responden harus menandatangani lembar persetujuan, jika
responden menolak maka peneliti tidak akan memaksakan dan peneliti menghormati
hak-hak klien.

3.8.2 Ananomity (tanpa nama)


Tanpa nama / Anonymity untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak
mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner yang telah diisi, peneliti
hanya mencantumkan kode, inisial dan jenis kelamin pada lembar kuesioner tersebut.

3.8.3 Confidentiality (kerahasiaan)


Confidentiality / kerahasiaan, pada penelitian ini hasil yang didapatkan dari
responden tentang kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti, hanya data tertentu
saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian.

3.9 Keterbatasan
Keterbatasan merupakan bagian dari riset keperawatan yang menjelaskan
keterbatasan dalam penulisan riset, dalam suatu penelitian pasti mempunyai
kelemahan-kelemahan yang ada, kelemahan tersebut ditulis dalam keterbatasan
(Sugiyono, 2014).
Adapun keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, antara lain :
1. Terbatasnya kemampuan peneliti untuk menjabarkan permasalahan sehingga
kedalaman isi penelitian masih kurang sempurna dan masih menjadi peneliti
pemula.
2. Waktu dan tenaga yang tersedia untuk melaksanakan dan mnyelesaikan penelitian
ini terbatas, sehingga hasilnya kurang sempurna dan kurang memuaskan

Anda mungkin juga menyukai