Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1 TUJUAN
1. Management Mineral Alam Abadi menerima bahwa pengelolaan Keselamatan,
Kesehatan dan Lingkungan Kerja Hidup yang baik adalah landasan utama dalam
semua kegiatan operasional.
2. Untuk mengidentifikasi sumber bahaya dan tindakan yang perlu diambil guna
mencegah timbulnya cidera yang timbul akibat pekerjaan ataupun kerugian terhadap
properti perusahaan.
3. Untuk memberi panduan pelaksanaan inspeksi tempat kerja yang dilakukan oleh
pengawas lapangan secara teratur dalam mengidentifikasi adannya bahaya di tempat
kerja.
2 RUANG LINGKUP
1. Prosedur ini mencakup pelaksanaan inspeksi tempat kerja yang dilakukan oleh
pengawas lapangan secara teratur/terjadwal di seluruh Project/ Site PT. MAA GROUP
3 DEFINISI
1. Tempat kerja,adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,bergerak atau
tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan dimana terdapat satu sumber atau sumber-sumber bahaya
baik di darat, didalam tanah,di dalam air maupun udara.
2. Inspeksi, adalah pemeriksaan secara sistematis dan mendetail terhadap suatu objek.
3. Bahaya (Hazard), suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat menimbulkan
kerugian berupa cidera, penyakit, kerusakan ataupun kemampuan melaksanakan
fungsi yang telah ditetapkan atau suatu kondisi yang berpotensi untuk terjadi
kecelakaan / kerugian dalam hal ini termasuk aspek lingkungan.
4. Risiko yaitu kemungkinan terjadinya kerugian pada periode waktu tertentu atau
kesempatan untuk terjadi kerugian / kecelakaan dalam hal ini dampak terhadap
manusian, peralatan dan lingkungan.
5. Aspek Lingkungan adalah unsur atau elemen dari suatu kegiatan produk dan jasa dari
organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan.
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
INSPEKSI TEMPAT KERJA
PT. MINERAL ALAM ABADI – DEPT. HSE
Jumlah Halaman Revisi Tanggal Evektif No. Dokumen
4 00 13 Februari 2022 MAA/SFTY/SOP/01
6. Dampak Lingkungan adalah setiap perubahan baik yang menguntungkan ataupun
yang merugikan, sebagian atau seluruhnya terhadap lingkungan hidup ataupun
terhadap organisasi dan personel didalamnya yang diakibatkan oleh kegitan, produk
dan jasa dari suatu organisasi
4 PROSEDUR
4.1 Penanggung Jawab Operasional (PJO)
1. Memastikan bahwa setiap area kerja yang berada di site yang menjadi tanggung
jawabnya diinspeksi sesuai dengan prosedur yang berlaku.
2. Memastikan setiap pengawas melakukan inspeksi sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan dan area kerja yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Memberikan persetujuan atas jadwal inspeksi yang disusun oleh Safety Officer untuk
setiap periode waktu tertentu.
4.2 Pengawas (Supervisor/ Superintendent)
1. Melakukan Inspeksi K3LH sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sesuai dengan
Area yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan tanggung jawabnya.
4.3 HSE Departemen
1. Mempersiapkan dan menyusun jadwal inspeksi untuk setiap pengawas untuk periode
waktu tertentu.
2. Memastikan setiap inspeksi yang dilakukan oleh masing-masing pengawas dilakukan
dengan baik dan benar sesuai dengan area dan jadwal yang telah ditentukan.
3. Mencatat setiap rekomendasi tindakan perbaikan yang dihasilkan dari inspeksi dalam
form register tindakan perbaikan.
4. Memastikan setiap tindakan perbaikan yang telah dicatat dalam register tindakan
perbaikan dilakukan oleh masing-masing penanggung jawab dengan baik dan benar
5 UARAIAN
1. HSE Officer membuat jadwal pelaksanaan inspeksi tempat kerja untuk setiap
pengawas dan setiap area kerja dalam waktu tertentu disesuaikan dengan area dan
jumlah pengawas yang ada.
2. Dalam membuat jadwal inspeksi ini sebaiknya dikonsultasikan dengan masing-
masing personil sehingga diharapkan akan mendapatkan komitmen dan dukungan.
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
INSPEKSI TEMPAT KERJA
PT. MINERAL ALAM ABADI – DEPT. HSE
Jumlah Halaman Revisi Tanggal Evektif No. Dokumen
4 00 13 Februari 2022 MAA/SFTY/SOP/01
3. Jadwal Inspeksi yang telah disusun sebelum ditetapkan harus dikonsultasikan dan
mendapat persetujuan dari PJO.
4. Jadwal Inspeksi yang telah ditetapkan didistribusikan kepada masing-masing personil
pengawas sehingga inspeksi dapat dilaksanakan dengan baik.
5. Inspeksi dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan/observasi keseluruh area
kerja yang diinspeksi, wawancara terhadap karyawan yang berada di lokasi tersebut
atau dengan melakukan uji coba terhadap suatu peralatan jika memang dianggap
perlu.
6. Untuk membantu dalam melakukan pemeriksaan maka orang yang melakukan
inspeksi akan menggunakan form checklist inspeksi, namun pemeriksaan yang
dilakukan tidak terbatas pada hal-hal yang tertera dalam checklist tersebut.
7. Semua penyimpangan atau ketidak sesuaian yang ditemukan selama pelaksanaan
inspeksi yang berupa kondisi dan tindakan tidak aman harus dituliskan dalam lembar
temuan hasil inspeksi.
8. Semua penyimpangan yang merupakan temuan hasil inspeksi yang telah dituliskan
dalam lembar temuan hasil inspeksi harus diusulkan tindakan perbaikan yang sesuai.
9. HSE Officer akan memasukkan usulan tindakan perbaikan tersebut dalam form
register tindakan perbaikan hasil inspeksi. Dalam form tersebut diisi tindakan
perbaikan yang harus dilakukan disertai dengan target waktu dan penanggung jawab
(PIC/Person In Charge)
10. HSE Officer akan membagikan tindakan perbaikan kepada masing-masing PIC untuk
ditindak lanjuti.
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
INSPEKSI TEMPAT KERJA
PT. MINERAL ALAM ABADI – DEPT. HSE
Jumlah Halaman Revisi Tanggal Evektif No. Dokumen
4 00 13 Februari 2022 MAA/SFTY/SOP/01
6 REFERENSI
1. Permen ESDM No. 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambngan Yang
Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara
2. Kepmen ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan Yang Baik
3. Kepdirjen ESDM No. 185.K/37.04/DJB/2019 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Keselamatan Pertambangan Dan Pelaksanaan, Penilaian, Dan Pelaporan Sistemn
Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral Dan Batubara
7 RIWAYAT PERUBAHAN