Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. definisi
Alat Pelindung Diri (APD) telah lama digunakan untuk melindungi pasien dari mikroorganisme
yang ada pada petugas kesehatan. Namun, dengan munculnya Acquired Immunodeficiency
Syndrome (AIDS) dan Hepatitis C, serta meningkatnya kembali kasus Tuberculosis (TBC),
pemakaian APD juga menjadi sangat penting dalam melindungi petugas. Alat pelindung diri
mencakup sarung tangan, masker, alat pelindung mata, topi, gaun, apron, pelindung kaki, dan
alat pelindung lainnya (Kemenkes RI, 2011).
Masker ini didesain sangat sederhana sehingga hanya dapat menjaga percikan cairan saat batuk
atau bersin tetapi kurang efektif untuk menyaring partikel asap maupun polutan yang dapat
melewati celah pada sisi atas, bawah maupun samping masker ketika digunakan ataupun yang
lolos melewati bahan penyaring masker yang tipis. Masker ini sebenarnya kurang maksimal
memberikan perlindungan ketika kabut asap, namun demikian masih tetap lebih baik daripada
tidak memakai masker sama sekali.
1. Masker Biasa
Masker jenis ini adalah yang umum dipergunakan dan didistribusikan kepada masyarakat
ketika terjadi kabut asap atau kondisi pencemaran udara lainnya seperti gunung meletus.
Terkadang masker ini disebut juga masker wajah (face mask) karena penggunaannya hampir
menutupi seluruh wajah atau disebut juga masker bedah (surgical mask) karena biasanya
dipergunakan sebagai alat pelindung diri oleh petugas kesehatan di rumah sakit ketika
melakukan operasi atau tindakan medis lainnya. Masker ini merupakan salah satu alat utama
untuk mencegah penyebaran penyakit seperti influenza, tuberculosis dan sebagainya.
Biasanya jenis masker ini memiliki ciri berupa adanya tali pengikat yang dapat diikatkan pada
bagian belakang kepala atau karet penggantung yang dapat dikaitkan ke telinga. Selain itu
pada permukaan luar umumnya berwarna (warna tergantung merk) dan pada sisi dalamnya
berwarna putih serta pada bagian atas terdapat kawat hidung (nose piece) yang dapat ditekuk
sesuai lekuk hidung. Penggunaan masker ini sangat dianjurkan pada orang yang sakit dengan
gejala batuk atau pilek agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain.
1. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan Anda dengan air dan sabun atau hand
sanitizer
2. Ambil sebuah masker dan pastikan tidak ada noda kotoran atau lubang/sobekan pada
setiap sisi masker.
3. Tentukan sisi atas masker yang ditandai dengan adanya kawat hidung (nose piece)
dan tempatkan pada bagian atas.
4. Tentukan yang mana sisi luar dan sisi dalam masker, sisi luar biasanya ditandai
dengan bagian yang berwarna dan memiliki permukaan yang lebih kasar serta arah
lipatan menghadap ke bawah, sedangkan sisi dalam biasanya berwarna putih dan
memiliki permukaan yang lebih halus.
5. Ikuti instruksi di bawah ini untuk berbagai tipe masker yang digunakan:
Masker dengan karet telinga: gantung masker dengan melingkarkan karet pada setiap
telinga.
Masker dengan tali pengikat: Letakkan sisi atas masker pada batas atas hidung dan
ikatkan tali bagian atas pada belakang atas kepala Anda.
6. Tempelkan dan bentuk kawat hidung (nose piece) mengikuti lekuk hidung Anda.
7. Jika menggunakan masker dengan tali pengikat, ikatkan tali bagian bawah pada
belakang leher.
8. Tarik bagian bawah masker sampai menutupi seluruh mulut dan dagu Anda.
2. Masker Respirator N95 adalah sebuah alat pelindung pernafasan yang didisain menutupi
rapat wajah penggunanya terutama pada bagian hidung dan mulut dan sangat efisien
menyaring partikel di udara termasuk mikroorganisme. Masker jenis ini sangat dianjurkan
untuk digunakan ketika kabut asap terjadi karena kemampuannya menyaring partikel
pencemar sangat baik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemampuan masker N95
menyaring partikel asap seukuran 0,1 – 0,3 mikron melebihi 95% bahkan bisa mencapai
99,5% jika ukuran partikel mencapai 0,75 mikron atau lebih besar.
Bentuk masker ini tidak sefleksibel masker biasa. Biasanya berbentuk agak bulat atau
setengah bulat dan berwarna putih, terbuat dari bahan yang relatif kaku sehingga tidak
mudah rusak. Tampilannya yang solid menyebabkan tidak ada celah yang dapat dimasuki
udara luar ketika digunakan. Inilah yang menyebabkan masker N95 sangat efisien
digunakan ketika kondisi kabut asap terjadi. Setiap orang yang terpapar dampak kabut asap
sebaiknya menggunakan masker jenis ini terutama bagi mereka yang memiliki aktivitas
diluar ruangan dalam jangka panjang.
Disamping kemampuannya tersebut, masker ini juga memiliki kekurangan, diantaranya bagi
yang tidak terbiasa menggunakannya mungkin akan merasa gerah dan kurang nyaman
sehingga tidak betah menggunakannya dalam waktu lama. Masker jenis ini juga
tidak direkomendasikan untuk mereka yang memiliki gangguan pernafasan dan penyakit
jantung, lanjut usia dan wanita hamil karena masker ini membuat sulit bernafas sehingga
kebutuhan oksigen tidak terpenuhi secara optimal.
Cara Penggunaan masker ini adalah sebagai berikut :
1. Cuci tangan anda dengan air dan sabun atau hand sanitizer sebelum menggunakan masker.
2. Pilih masker N95 yang cocok dan pas di wajah Anda (biasanya masker ini tersedia dalam
beberapa ukuran).
3. Pegang masker dengan telapak tangan dan letakkan pada wajah Anda sampai menutupi
hidung, mulut dan dagu.
4. Tarik dan posisikan karet pengikat atas ke belakang kepala Anda melewati atas telinga dan
posisikan karet pengikat bawah ke belakang leher Anda melewati bawah telinga.
5. Tekan kawat hidung, tekuk sesuai lekuk hidung dan urut mengikuti kontur hidung dan wajah
6. Pastikan tidak ada celah udara luar yang masuk, cek dengan menarik dan menghembuskan
nafas, jika terasa ada aliran udara dari sisi masker berarti terdapat celah yang memungkinkan
udara luar masuk, perbaiki dengan menggeser posisi masker sampai celah tertutup rapat
seluruhnya.
Daftar Pustaka