BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hamil adalah suatu fenomena fisiologis yang dimulai dengan

pembuahan dan diakhiri dengan proses persalinan (Marni, 2011). Ibu hamil

mengalami perubahan yang signifikan pada fungsi fisiologis dan psikologis,

proses penyesuaian diri terhadap keadaan baru ini seringkali menimbulkan

kecemasan (Aprianawati & Sulistyorini, 2011).

Perubahan psikologis yang terjadi pada ibu hamil antara lain

disebabkan karena rasa cemas menjelang kelahiran, konsentrasi tentang

perubahan hubungan dengan pasangan, serta rasa cemas pada masalah

keuangan. Pada saat yang sama, juga akan merasakan kegelisahan pada

kelahiran bayi dan permulaan dari fase baru dalam hidup calon ibu

(Mayangsari, 2011).

Kecemasan pada ibu hamil dapat muncul karena masa panjang saat

menanti kelahiran penuh ketidakpastian dan juga bayangan tentang hal-hal

yang menakutkan saat proses persalinan. Beban psikologi pada seorang

wanita hamil, lebih banyak terjadi pada umur kehamilan trimester III

dibandingkan pada trimester I dan trimester II (Buckwalter, dan Simpson,

2002).

Menurut data World Health Organization (WHO), AKI pada tahun

2017 adalah 810 per 100.000 kelahiran hidup di setiap harinya di dunia.
Jumlah angka kematian ibu di negara berkembang yaitu sebesar 415 per

100.000 kelahiran hidup (WHO, 2018).

Indonesia sebagai negara berkembang masih memiliki angka

kematian yang cukup tinggi. Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus

(SUPAS), didapati jumlah AKI di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 305

kasus, terlihat ada penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu 359

kasus, sedangkan kasus AKB menurun pada tahun 2015 sebanyak 22,23

kasus bila dibandingkan dengan AKB pada tahun 2012 sebanyak 32 kasus

(Kemenkes, 2019)

AKI yang dilaporkan di Provinsi Sumatera Selatan Selatan sampai

dengan bulan desember 2017 mencapai 107 kasus. Dengan jumlah kematian

tertinggi yaitu 18 kasus di Kab.Banyuasin dan jumlah terendah sebanyak 1

kasus masing-masing di Kota Pagar Alam dan Kab. OKU Selatan. Namun,

masih perlu perhatian kita karena target AKI (angka kematian ibu) berikutnya

adalah 304/100.000 KH (DINKES, 2017).

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Palembang AKI tahun

AKI pada tahun 2017 sebanyak 7 orang dari 27.876 KH dan AKB sebanyak

29 kasus kematian yang terdiri dari 20 bayi neonatus (0-28) dan 9 bayi (29-11

bulan) dari 27.876 KH (Dinkes Kota Palembang, 2018)

Untuk mengurangi tingkat kecemasan dan ketakutan ibu hamil

trimester III, dalam pemeriksaan trimester III sangat perlu dijelaskan

perubahan yang akan terjadi pada dirinya, Bidan berperan aktif dalam
menjelaskan perubahan terutama perubahan psikologi yang akan dihadapinya.

Ibu hamil mulai memikirkan bahwa janin merupakan bagian dari dirinya yang

secara keseluruhan bergantung pada dirinya (Triyani, 2013).

Olahraga yang dianjurkan pada ibu hamil untuk menjaga kesehatan

tubuh dan janin agar berkembang dengan baik dan juga membuat emosi ibu

tetap stabil adalah jalan kaki, bersepeda, berenang, senam hamil, hipnobrithing

dan yoga (Boscaglla, dkk., 2003; Bessinger, dkk., 2002; Pivarnik, 2008;

Larasati dan Komolohadi, 2010; Barakat, dkk., 2011; Shivakumar, dkk.,

2011).

Yoga merupakan salah satu gerakan seni oleh tubuh dan pernapasan

yang berasal dari India. Yoga bisa dilakukan oleh siap saja termasuk oleh ibu

hamil. Yoga hamil membantu ibu untuk terhubung dengan bayi dan tubuhnya

sendiri melalui latihan mendalam dan membangun kewaspadaan pada saat

proses kelahiran atau melahirkan. Secara fisiologis, senam yoga ini akan

membalikkan efek stres yang melibatkan bagian parasimpatetik dari sistem

syaraf pusat (Domin, 2012).

Hypnobirthing adalah upaya alami menanamkan niat kepikiran

bawah sadar untuk menghadapi kehamilan dan persalinan dengan tenang

dan sadar (Ahmad, 2010).Hypnobirthing merupakan suatu metode yang

dikhususkan untuk wanita hamil dengan melakukan relaksasi mendalam,

bertujuan untuk mempersiapkan proses kelahiran normal yang

lancar,nyaman dengan rasa sakit yang minimum, karena memicu hormon

edorphin yang merupakan penghilang rasa sakit tubuh (Adriana, 2010).

Di Indonesia hasil penelitian tentang kecemasan yang dilakukan pada

primigravida trimester III sebanyak 33,93% yang mengalami kecemasan.

Penelitian ini menyebutkan bahwa ibu hamil normal dalam menghadapi

persalinan mengalami 47,7% kecemasan berat, 16,9% kecemasan sedang dan

35,4% mengalami kecemasan ringan (Sumarni, et all, 2014 ).

Berdasarkan hasil temuan Aliyah (2016), bahwa melakukan senam

hamil dapat menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil dimana senam

hamil itu sendiri merupakan salah satu kompetensi dari fisioterapi, pada

penelitian ini didapat keefisienan senam hamil yaitu 86,4% tergantung

dengan tingkat keikutsertaan ibu hamil pada kelas ibu tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian hartaty 2015 dengan judul hubungan

keikutsertaan senam hamil dengan kecemasan primigravida dalam

menghadapi persalinan hasil uji statistic independent t test diketahui bahwa

nilai p=0,00 dengan α=0,05 dinyatakan bahwa senam hamil efektif dalam

mengurangi kecemasan ibu hamil primigravida dalam menghadapi

persalinan.

Berdasarkan data yang diperoleh di PMB. Oktaris Kec Sumber Marga

Telang didapatkan hasil bahwa yang melakukan ANC selama kurun waktu

dari Januari-Juli tahun 2021 adalah sebanyak 75 orang dan berdasarkan

survey awal tentang hypnobirthing, yoga dan senam hamil pada ibu hamil

yang dilakukan di PMB Oktaris Kec Sumber Marga Telang Kabupaten

 Banyuasin. didapatkan bahwa dari 30 ibu hamil belum mengerti tentang

hypnobirthing, belum mengenal yoga dan belum mengetahui gerakan dalam

senam hamil.

Dari latar belakang di atas dan masih kurangnya pengetahuan ibu

hamil tentang hypnobirthing, yoga dan senama hamil, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Hubungan antara Hypnobirthing,

Yoga Dan Senam Hamil Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester

III di PMB Oktaris Kec Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin tahun

2021.”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas banyak faktor yang dapat memicu

terjadinya kecemasan pada ibu hamil menjelang proses persalinannya

diantaranya kurangnya informasi mengenai penyakit, dukungan keluarga,

kecukupan keuangan, stres dari lingkungan, frekuensi mual dan muntah yang

berlebih, sikap terhadap kehamilan dan kemampuan penguasaan kehamilan,

proses penyesuaian diri terhadap kehamilan baik secara fisik maupun

psikososial, serta informasi tentang pengalaman persalinan yang menakutkan

(Adriana, 2011), maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini

disebabkan adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat

kecemasan pada ibu hamil trimester III yaitu dengan hypnobirthing, yoga dan

senam hamil.
1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, banyak faktor yang

mempengaruhi terjadinya kecemasan pada ibu hamil trimester III, mengingat

karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga serta kemampuan peneliti, maka

peneliti hanya meneliti variabel yaitu hypnobirthing, yoga dan senam hamil

sebagai variabel independen dan kejadian tingkat kecemasan pada ibu hamil

trimester III sebagai variabel dependen Hubungan antara Hypnobirthing,

Yoga Dan Senam Hamil Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester

III di PMB oktaris kec sumber marga telang kabupaten banyuasin tahun 2021.

1.4 Rumusan Masalah

Pembatasan masalah dapat dirumuskan dalam berbagai pertanyaan

sebagai berikut:

1) Secara Simultan

Ada hubungan hypnobirthing, yoga dan senam hamil secara simultan

dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III di PMB oktaris kec

sumber marga telang kabupaten banyuasin tahun 2021?

2) Secara Parsial

a. Ada hubungan hypnobirthing secara parsial terhadap tingkat kecemasan

ibu hamil trimester III di PMB oktaris kec sumber marga telang

kabupaten banyuasin tahun 2021?

b. Ada hubungan yoga secara parsial terhadap tingkat kecemasan ibu

 hamil trimester III di PMB oktaris kec sumber marga telang kabupaten

banyuasin tahun 2021?

c. Ada hubungan senam hamil secara parsial terhadap kecemasan ibu

hamil trimester III di PMB oktaris kec sumber marga telang kabupaten

banyuasin tahun 2021?

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Tujuan Umum

Diketahui hubungan Hypnobirthing, Yoga dan Senam Hamil

Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di PMB oktaris

kec sumber marga telang kabupaten banyuasin tahun 2021”.

1.5.2 Tujuan Khusus

1. Diketahui hubungan hypnobirthing secara parsial terhadap tingkat

kecemasan ibu hamil trimester III di PMB oktaris kec sumber

marga telang kabupaten banyuasin tahun 2021.

2. Diketahui hubungan adanya pengaruh yoga secara parsial terhadap

tingkat kecemasan ibu hamil trimester III di PMB oktaris kec

sumber marga telang kabupaten banyuasin tahun 2021.

3. Diketahui hubungan senam hamil secara parsial terhadap tingkat

kecemasan ibu hamil trimester III di PMB oktaris kec sumber

marga telang kabupaten banyuasin tahun 2021

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu

kebidanan dan menambah teori atau berguna bagi pengembangan ilmu

dalam mempelajari adanya hubungan hypnobirthing, yoga dan senam

hamil terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III.

1.6.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Tenaga Kesehatan ( Bidan )

Diharapkan Bidan dapat meningkatkan kunjungan atau kelas ibu

hamil terutama kelas hypnobirthing, yoga dan senam hamil.

b. Bagi Ibu Hamil

Sebagai salah satu informasi tentang berbagai metode terbaru dalam

mengurangi kecemasan dalam kehamilan menuju persalinan yang

nyaman dan minim trauma.

c. Bagi Universitas Kader Bangsa Palembang

Hasil penelitian dapat digunakan pembelajaran dalam teori tentang

hypnobirthing, yoga dan senam hamil pada ibu hamil dan sebagai

bahan masukan dan menambah referensi di perpustakaan tentang

penelitian atau research kebidanan dalam asuhan kebidanan yang

sesuai dengan evidance based dalam metode hypnobirthing, yoga

dan senam hamil.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat menerapkan ilmu yang sudah diperoleh dalam penelitian nyata

dan dapat mengembangkan ilmu dan menerapkan hypnobirthing,

yoga dan senam hamil.