Anda di halaman 1dari 3

MENGHINDARI DIRI DARI SEKS BEBAS, LGBT, HIV/AIDS

A. Seks Bebas

Pengertian seks bebas yang biasa kita kenal di masyarakat Indonesia adalah perilaku
seksual yang dilakukan di luar nikah. Dalam praktiknya, hal tersebut bisa terjadi antara
satu pasangan atau satu orang dengan berganti-ganti pasangan.

Faktor penyebab perilaku seks bebas yaitu: 1) pengaruh media elektronik, 2) pengaruh
lingkungan, 3) pendidikan moral agama, 4) pengaruh minimnya pengetahuan. Selain itu,
menurut Rintyastini (2006: 108) ada beberapa faktor yang menjadi penyebab remaja
terjebak dalam seks bebas yaitu:

1) Perubahan hormon ketika seseorang memasuki masa remaja. Hal ini mengakibatkan
organ-organ seks menjadi matang dan membutuhkan penyaluran.
2) Motivasi untuk mewujudkan rasa sayang dan cinta dengan didominasi oleh perasaan
kedekatan dan gairah komitmen yang jelas.
3) Rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahui.
4) Faktor lingkungan, lingkungan juga punya peranan cukup besar dalam membuat
remaja terjebak pada seks bebas.
5) Adanya budaya barat yang masuk ke dalam negeri yang mengutamakan nafsu,
merambah aspek hidup remaja.
6) Kurangnya dasar-dasar keimanan di dalam diri.

Psikolog Thomas Lickona mengungkapkan bahaya seks bebas pada psikologis


manusia, yang meliputi:

1) Munculnya kekhawatiran akan kehamilan dan penyakit seksual.


2) Merasa menyesal dan bersalah.
3) Memengaruhi perkembangan karakter, kemudian akan terbiasa untuk tidak
membedakan mana yang benar dan salah.
4) Sulit memiliki hubungan yang serius.
5) Depresi.
6) Kehamilan di usia muda.
B. Pengertian LGBT

LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Istilah LGBT
mulai muncul kurang lebih tahun 1990-an dan awalnya digunakan untuk menggantikan
istilah ‘komunitas gay’ yang ada saat itu. Menurut pengertiannya sendiri gay adalah
sebutan untuk pria dengan orientasi seks pada sesama jenis. Lesbian adalah sebutan
untuk wanita yang memiliki orientasi seks terhadap wanita. Biseksual adalah sebutan
untuk individu yang orientasi seksnya bisa pada pria dan bisa juga pada wanita.
Sedangkan transgender adalah istilah untuk individu yang identitas atau ekspresi
gendernya berbeda dengan jenis kelaminnya ketika lahir.

Beberapa faktor penyebab LGBT adalah : 1) Trauma masa lalu, 2) Faktor keluarga, 3)
Faktor lingkungan, 4) Penyalahgunaan teknologi. Pada dasarnya orientasi seksual yang
menyimpang memang akan memicu perilaku seksual yang menyimpang. Wajar saja jika
bagian tubuh yang tidak digunakan dengan semestinya bisa mengalami gangguan
kesehatan. Masalah penyakit yang menular sebenarnya kembali pada individu masing-
masing. Selain karena orientasi seksual yang menyimpang, penyakit seperti ini pada
dasarnya mudah menular karena kebiasaan bergaonta-ganti pasangan.

C. Pengertian HIV/AIDS

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan
tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang
dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai
penyakit. infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi
serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah
stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi sudah hilang sepenuhnya. Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV
dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut,
dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.

Kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi, antara lain:

1) Orang yang melakukan hubungan intim tanpa kondom, baik hubungan sesama jenis
maupun heteroseksual.
2) Orang yang sering membuat tato atau melakukan tindik.
3) Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
4) Pengguna narkotika suntik.
5) Orang yang berhubungan intim dengan pengguna narkotika suntik.

Di negara Indonesia, penyebaran dan penularan HIV paling banyak disebabkan


melalui hubungan intim yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik yang
tidak steril saat memakai narkoba. Seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkannya
kepada orang lain, bahkan sejak beberapa minggu sejak tertular. Semua orang berisiko
terinfeksi HIV.

Anda mungkin juga menyukai