R, 81 tahun, UDAH
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak ± 1 bulan ini dan memberat 3 hari ini. Sesak
dirasakan semakin bertambah jika beraktivitas dan berkurang jika beristirahat. Terbangun pada
malam hari karena sesak nafas tidak dijumpai. Rasa tercekik pada saat tidur tidak dijumpai. Bengkak
pada kaki dijumpai seminggu ini.
Nyeri dada dijumpai 3 hari ini, nyeri dada dirasakan menjalar sampai ke bahu dan tidak membaik
dengan istirahat. Batuk dijumpai disertai dahak ± 1 minggu ini. Keringat malam tidak dijumpai.
Demam dijumpai 2 hari ini namun tidak sampai menggigil. Nafsu makan menurun dijumpai,
penurunan berat badan tidak diketahui pasien. Riwayat menggunakan obat paru 6 bulan disangkal
oleh pasien dan keluarga pasien. Pasien juga merasakan nyeri saat BAK dan BAK berdarah. Pasien
sebelumnya menggunakan tampon kondom karena operasi prostat ± 4 bulan lalu dan tampon sudah
dilepas tadi malam.
Riwayat sesak napas dijumpai ± 2 tahun. Riwayat asma tidak dijumpai, riwayat alergi tidak dijumpai.
Riwayat merokok dijumpai >10 tahun namun sekarang pasien sudah berhenti merokok, riwayat
konsumsi rokok 2-3 bungkus per hari. Riwayat hipertensi dijumpai.
Tanda-tanda vital
kesadaran: CM
TD: 150/70 mmHg
HR: 112x/i
RR: 28x/i
T: 36,3 c
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
EKG : RVH
Hb: 7,9
GDS: 61mg/dl
Pasang infus
Pemeriksaan fisik
kepala: normocephal
paru: suara napas vesikuler dikedua lapangan paru
jantung: S1/S2 reguler
ekstremitas: kekuatan otot keempat ekstremitas 5555
pemeriksaan refleks fisiologis : ++/++
pemeriksaan refleks patologis:
babinski : -/-
chaddock : -/-
Terapi
-Amlodipin 10 mg tab 1x1
-candesartan 1x8mg
-Paracetamol 3x500mg
- mecobalamin 2x500
Ny. N, 46tahun, 156cm, 54kg UDAH
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak tadi pagi. Nyeri ulu hati juga disertai panas. Nyeri
dada tidak dijumpai. Lemas (+). Pusing dijumpai pada pasien. Pusing terasa berputar tidak dijumpai.
Sering buang air kecil dijumpai pada pasien. Sering merasa haus dijumpai pada pasien. Pasien baru
pulang dari pulau jawa dan tidak rutin menggunakan insulin untuk pengobatan sakit diabetesnya.
Demam dijumpai 2 hari yang lalu. Deman tidak disertai menggigil. Demam turun dengan obat
penurun panas. Mual dijumpai sejak tadi pagi. Muntah tidak dijumpai. Sejak 2 hari yang lalu pasien
tidak memiliki selera makan. Pasien memiliki riwayat diabetes sejak tahun 2016 dan rutin
menggunakan insulin novorapid. Riwayat hipertensi dijumpai pada pasien dan tidak rutin minum
obat.
Tanda-tanda vital
sens: cm
TD: 139/69
HR: 85x/i
RR: 20x/i
T: 36,9
Pemeriksaan fisik
kepala: normocephal
paru: suara napas vesikuler dikedua lapangan paru
jantung: S1/S2 reguler
abdomen : nyeri tekan ulu hati (+)
Pemeriksaan penunjang
Hasil lab
HB: 10,4 g/dl
leukosit: 4990/mm³
GDS: 475 mg/dl
Terapi
- IVFD Nacl 0,9% 20 tpm
- novorapid 2x12 unit
- omeprazole 2x20 mg
15/11/19
Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak ± 1 ½ jam yang lalu. Pasien memiliki riwayat DM
yang diketahui sejak 2017 dan rutin minum obat Diabetes, namun keluarga pasien tidak mengetahui
nama obat diabetes yang biasa dikonsumsi Os. Keluarga pasien mengatakan bahwa nafsu makan
pasien berkurang ± 1 bulan ini dan os tetap rutin konsumsi obat diabetes. Sebelumnya Os dirawat di
Puskesmas sejak 3 hari yang lalu dengan keluhan lambung. Dan pagi ini Os hanya makan sesuap nasi
dan konsumsi obat diabetes. GDS pasien di Puskesmas 48mg/dl lalu di Puskesmas diberikan cairan
D5% lalu dirujuk ke RSU. Puri Husada
Riwayat Hipertensi: tidak ada
Tanda-tanda vital
kesadaran : E2M3V3
GDS tiba di IGD: 65mg/dl
TD: 112/68
HR: 130x/i
RR: 20x/i
T: 36,8
Pemeriksaan fisik
Mata: konjungtiva anemis
Mulut: kering, sianosis (-)
Paru : vesikuler
Pemeriksaan Penunjang
HB: 5,9 g/dl
MCV: 73
MCH: 23
leukosit :28.210/mm³
GDS setelah pemberian D40%: 115 mg/dl
Terapi
-IVFD D10% 20gtt/i
- Bolus D40% 1 flc
- Protap Hipoglikemia
-Inj. Ceftriaxone 2 x 1gr
- Rencana transfusi PRC 4 bag tanpa jeda
- pasang NGT mengalir
Tn. R, 64 tahun, 162cm, 53kg UDAH
Pasien datang dengan keluhan batuk ± 5 hari ini. Batuk disertai dahak dijumpai dengan warna dahak
putih ke kuningan dan kental. Batuk darah dijumpai 2 hari yang lalu berupa bercak- bercak darah.
Demam dijumpai 5 hari ini, demam disertai menggigil dijumpai. Keringat malam dijumpai. Nyeri
dada tidak dijumpai. Mual dijumpai. Muntah tidak dijumpai. Nafsu makan menurun dijumpai dalam
seminggu ini. Penurunan berat badan drastis disangkal oleh pasien.
Pemeriksaan Fisik
Paru : vesikuler, rh +/+, wh-/-
Jantung: BJ 1 > BJ 2, reguler
Hasil lab
HB : 10,4 g/dl
Leukosit: 8.220/mm³
Hematokrit: 31 vol%
Trombosit: 456.000/mm³
Dx: Hemaptoe ec CAP
Tatalaksana
- IVFD aminofluid : NaCl 0,9 % 1:1
- As. Traneksamat tab 3x1
- Vit. K tab 3x1
- GG tab 3x1
- Paracetamol tab 3x500mg
- Inj. Ceftriaxone 1mg/12jam
Ny. RM, 37 tahun, 152cm, 63kg UDAH
Pasien datang dengan keluhan mulas-mulas pada perut sejak tadi pagi. Mulas-mulas diperut dirasakan
menjalar sampai ke pinggang dan ari-ari. Mulas – mulas pada perut bersifat hilang timbul dengan
durasi ±10 menit setiap mulas-mulas. Keluar air – air dari kemaluan dijumpai. Keluar darah dari
kemaluan tidak dijumpai. Keluar lendir campur darah dari kemaluan tidak dijumpai. Pusing tidak
dijumpai. Mual dan muntah disangkal oleh pasien. Kehamilan ini merupakan kehamilan anak ke-4
pasien. Riwayat hipertensi dalam kehamilan dijumpai pada pasien yaitu pada kehamilan sebelumnya.
HPHT: ?-01-2019
TTP: ?- 10 – 2019
Tanda-tanda vital
sens: compos mentis
TD: 137/96
HR: 105x/i
RR:20x/i
T: 36,5 c
Pemeriksaan fisik
mata : konjungtiva anemis (-), RC +/+
jantung : S1/S2 reguler
status obstetrik
TFU : 33cm
DJJ: 153x/i
bagian terbawah : bokong
punggung kiri
pembukaan : 7cm, teraba lunak
Hasil lab
HB: 12,5 g/dl
leukosit: 10.300/mm³
trombosit: 287.000
protein urin: negatif
HbsAg: negatif
HIV: nonreaktif
Diagnosa: G4P3A0H2 inpartu 39-40 minggu + kala I fase aktif + JTHIU + Presentasi bokong
Tatalaksana
- IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
- inj. Cefotaxime 1gr
- pasang kateter
- rencana SC
16/11/2019 UDAH
An. N, 1 tahun 10 bulan, 7 kg
Anak datang dibawa ibunya dengan keluhan sesak nafas sudah 2 hari ini. Batuk dijumpai. Batuk
disertai dahak dijumpai. Demam dijumpai ± 4 hari ini. Demam disertai menggigil dijumpai. Orangtua
pasien sudah memberikan obat penurun panas namun belum sembuh. Kejang dijumpai 2 hari yang
lalu hanya 1 x ± 30detik dan anak langsung dibawa ke PKM dan diberi obat anti kejang dari anus dan
kejang tidak ada lagi. Ibu pasien juga mengeluhkannya bahwa anaknya mencret ± 3 hari ini. Bentuk
mencret cair, lendir (-), darah (-), ampas (-). Muntah dijumpai 2 hari yang lalu dengan isi muntah apa
yang dimakan. Os masih mau diberi minum, nafsu makan menurun.
Tanda – tanda vital
kesadaran : alert
HR: 160x/i
RR: 66x/i
T: 38,2®c
Pemeriksaan fisik
Paru : vesikuler, Rh +/+
Mata: Konjungtiva anemis (-)
Hasil Lab
HB: 14,1 g/dl
Leukosit: 27.000/mm³
Trombosit: 613.000/mm³
Tatalaksana
- O2 2L /i
- IVFD D5% ½ NS 10tpm makro
- Inj. Dexamethason 2,4mg/8jam
- nebul ventolin 1,5cc dalam 2,5 cc NaCl 0,9% per 8 jam
- Ambroxol syr 2 x cth ½
- Inj. Paracetamol 100mg/4-8 jam
Dx: Bronkopneumonia
Pasien datang dengan luka robek pada lutut kiri sore ini. Pasien baru saja mengalami kecelakaan lalu
lintas. Sebelumnya pasien dibonceng oleh abangnya menggunakan sepeda motor. Di perjalanan
abang pasien oleng ketika membawa motor lalu terjatuh dan lutut kiri pasien tergores ke aspal. Luka
lecet juga dijumpai di telapak kaki kiri pasien. Kepala terbentur tidak dijumpai. Muntah menyemprot
tidak dijumpai. Mual tidak dijumpai. Pingsan tidak dijumpai.
Tanda-tanda vital
sen: CM
TD: 110/75
HR: 100x/i
RR: 22x/i
T: 36,5 c
Pemeriksaan fisik
- ekstremitas bawah: dijumpai vulnus laceratum pada genu sinistra dengan dasar otot dan dijumpai
vulnus lacerasi di telapak kaki kiri
- paru : vesikuler
Penatalaksanaan
-wound toilet
- hecting
- paracetamol 3x500mg
- cefadroxil 2x200mg
- vit. C tab 2x1
-vit. K tab 1x1
An. MR, 14tahun, 138cm, 37kg UDAH
Pasien datang dengan luka robek pada lutut kiri sore ini. Pasien baru saja mengalami kecelakaan lalu
lintas. Sebelumnya pasien mengendarai sepeda motor dengan membonceng adiknya . Diperjalanan
pasien oleng ketika membawa motor lalu terjatuh dan lutut kiri pasien tergores ke aspal. Luka lecet
juga dijumpai ditelapak kaki kiri pasien. Kepala terbentur dijumpai. Muntah menyemprot tidak
dijumpai. Mual tidak dijumpai. Pingsan tidak dijumpai.
Tanda-tanda vital
sen: CM
TD: 138/69
HR: 92x/i
RR: 26x/i
T: 36,7 c
Pemeriksaan fisik
- ekstremitas bawah: dijumpai vulnus laceratum pada genu sinistra dengan dasar otot dan dijumpai
vulnus lacerasi di telapak kaki kiri
- paru : vesikuler
Penatalaksanaan
-wound toilet
- hecting
- paracetamol 3x500mg
- cefadroxil 2x200mg
- vit. C tab 2x1
-vit. K tab 1x1
Tn. A, 46thn, 175cm, 68kg UDAH
Pasien datang dengan keluhan luka robek pada jari ke 4 kanan yang dialami ± 3 jam SMRS. Pasien
mengalami kecelakaan saat bekerja. Awalnya pasien sedang bekerja membongkar barang yaitu besi.
Pada saat pasien membongkar barang, besi yang diangkat jatuh dan tertancap di jari ke 4 kanan
pasien. Luka robek berdasar otot dan tampak tulang.
Riwayat hipertensi dijumpai 5 tahun ini dengan pengobatan tidak terkontrol.
Tanda-tanda vita
sensorium : CM
TD: 213/102
HR: 78
RR: 20
T:36
Pemeriksaan Fisik
mata : anemis (-)
jantung : S1/S2 reguler
Paru : vesikuler
regio manus dextra : vulnus laceratum o/t digiti 4
Penunjang
rontgen manus dextra : tampak fraktur di phalang1 digiti 4 manus dextra
Diagnosa : Open fraktur digiti 4 manus dextra
Tatalaksana
- Wound toilet
- hecting situsional
-IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam
- Inf. Paracetamol 1 fls / 8jam
17/11/19
Ny. W, 38 tahun, 153cm, 48kg UDAH
Pasien datang dengan keluhan luka bernanah seperti borok di payudara kanan sejak ± 3 bulan ini.
Awalnya pasien merasakan benjolan pada payudara kanan ± 6 bulan yang lalu. Benjolan dirasakan
pasien sebesar telur puyuh, terasa nyeri seperti nyut-nyutan di payudara kanan tidak dijumpai.
Benjolan tersebut diobati pasien dengan pengobatan herbal. Benjolan kemudian berubah seperti bisul
dan kemudian benjolan yang seperti bisul pecah. Luka bekas benjolan yang pecah semakin lama
semakin luas hingga puting sudah tidak terlihat lagi. Pasien juga mengeluhkan adanya benjolan keras
di leher sebelah kanan. Benjolan tidak terasa nyeri. Menyesak dijumpai. Penurunan berat badan
dijumpai. Demam tidak dijumpai. Batuk dijumpai tidak disertai berdahak. Muntah tidak dijumpai.
Riwayat penyakit keganasan di keluarga terutama keganasan di payudara disangkal oleh pasien.
Riwayat diabetes melitus disangkal oleh pasien.
Tanda-tanda vital
Sens: CM
TD: 124/78
HR: 107x/i
RR: 22x/i
T: 36,5
Pemeriksaan fisik
mata : konjungtiva anemis (+)
leher : dijumpai benjolan keras, tidak nyeri dengan permukaan rata
payudara kanan: dijumpai luka ulkus dengan ukuran 8 x 7 x 4 cm
payudara kiri: dijumpai massa di superior medial dengan konsistensi padat, permukaan rata,
immobile, batas tidak tegas, nyeri tidak dijumpai, ukuran massa 4x2cm.
Hasil lab
HB: 8,6 g/dl
Leukosit: 10.200
trombosit: 420.000
GDS: 99
Terapi
- Rawat perbaikan KU
- IVFD RL 1fls/12jam
- Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam
- Inf. Paracetamol / 8jam
Tn. I, 51tahun, 176cm, 82kg UDAH
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan pasien sejak tadi malam dan memberat sore
ini. Sesak dirasakan seperti memenuhi seluruh bagian dada. Sesak tidak berkurang dengan perubahan
posisi dan memberat jika beraktivitas seperti berjalan. Terbangun pada malam hari karena sesak tidak
dijumpai. Terasa mudah lelah dan sesak tidak dijumpai. Nyeri dada tidak dijumpai. Sesak nafas
karena alergi tidak dijumpai.
Batuk dijumpai ± 3 minggu ini namun memberat dalam 1 minggu ini. Batuk dahak dijumpai berwarna
putih lalu lama kelamaan menjadi warna keruh seperti kekuningan. Batuk darah tidak dijumpai.
Keluhan batuk tidak ada yang memperingankan maupun memperberat. Demam dikatakan hilang
timbul. Demam diserati menggigil tidak dijumpai. Keringat malam tidak dijumpai.
pasien merupakan perokok > 10 tahun dalam sehari pasien merokok 3-4 bungkus. Riwayat batuk lama
di keluarga disangkal oleh pasien. Riwayat asma tidak dijumpai. Riwayat hipertensi dijumpai dengan
terkontrol. Riwayat DM dijumpai dengan terkontrol.
Tanda-tanda vital
Sens: CM
TD: 153/97
HR: 96
RR: 26
T: 36,3
Pemeriksaan fisik
mata : anemis tidak dijumpai
leher : peningkatan TVJ tidak dijumpai
paru : vesikuler, Rh +/+
ekstremitas: edema pretibial (-)
Dx: ppok + dm + HT
Tatalaksana
- O2 2-4 lpm via nasal canul
- nebu ventolin 1 respul
- salbutamol 2mg tab 2 x 2
- paracetamol 500mg tab 3x1
- amlodipin 5mg tab 1x1
18/11/2019
Tn. MA, 72 tahun, 178cm, 65kg UDAH
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak ± 2 hari ini, nyeri ulu hati dirasakan seperti
mengisap. Mual dijumpai sejak 2 hari ini. Muntah dijumpai hari ini 1 dengan isi apa yang dimakan.
Muntah darah tidak dijumpai. Sakit pada tengkuk dijumpai. Nyeri dada tidak dijumpai. Sesak nafas
tidak dijumpai. Terasa menyesak dijumpai. Nyeri saat makan tidak dijumpai. Nyeri berkurang jika
pasien makan. Demam tidak dijumpai. Batuk tidak dijumpai. Riwayat terlambat dijumpai kurang
lebih seminggu ini. Riwayat konsumsi obat pereda nyeri tidak dijumpai.
Tanda – tanda vital
Sens: CM
TD: 150/75
HR: 67 x/i
RR: 22x/i
T: 36,7
Pemeriksaan fisik
kepala: normochepal
mata : anemis
abdomen : nyeri tekan di ulu hati
paru : vesikuler, rh -/-, wh -/-
Laboratorium
tidak dilakukan
Dx: dispepsia
Tatalaksana
inj. Ranitidin 1 amp
inj. Ondansentron 1 amp
omeprazol 2x20mg
domperidon 3x10 mg
An. A, 2 tahun, 75cm, 5kg UDAH
Pasien datang dibawa ibunya dengan keluhan mencret yang di alami pasien ± 3 hari ini. Mencret
berupa cair tidak bercampur ampas. Frekuensi mencret >5x / hari. Mencret campur darah tidak
dijumpai. Mencret berlendir tidak dijumpai. Muntah dijumpai 2x/hari isi muntah apa yang dimakan.
Demam tidak dijumpai. Batuk tidak dijumpai. Pasien terlihat lemas hari ini. Pasien masih banyak
minum saat diberi minum orangtua. Pasien masih mengeluarkan air mata saat menangis.
Tanda – tanda vital
Alert
HR: 120x/i
RR: 40x/i
T: 36,0
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata : anemis tidak dijumpai
turgor kulit: baik
abdomen : Bising usus (+)
Tanda-tanda vital
Sens: CM
TD: 126/81
HR: 110
RR: 20
T:37
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mulut: sianosis (-)
paru : S1/S2 reguler
abdomen: soepel, bising usus (+)
Tatalaksana
lansoprazole 2x30mg
vit K 1x1
paracetamol 3x1
domperidone 2x1
21/11/2019
Ny. M, 54 tahun, 156cm, 54kg UDAH
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang sudah dialami pasien ± 2 hari ini. Sesak dirasakan
pasien berkurang dengan istirahat. Sesak sangat berkurang dengan posisi setengah duduk. Pasien
memang memiliki riwayat menggunakan 2-3 bantal saat tidur. Sesak semakin berat jika beraktifitas.
Terbangun pada malam hari karena sesak nafas dijumpai pada pasien. Pasien merasa sekarang mudah
lelah dengan aktifitas biasa. Nyeri dada tidak dijumpai. Pusing dijumpai. Badan terasa lemas
dijumpai. Batuk dijumpai. Batuk disertai dahak tidak dijumpai. Demam dijumpai 2 hari ini. Demam
disertai menggigil tidak dijumpai. Keringat malam tidak dijumpai. Penurunan berat badan drastis
tidak dijumpai. Pasien juga mengeluhkan jantung terasa berdetak lebih cepat. Riwayat hipertensi
dijumpai dengan tidak terkontrol. Riwayat asma tidak dijumpai.
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata : anemis (-)
jantung : takikardi, murmur (-)
paru : vesikuler
alat gerak : edema pretibial (-), pitting edema (-)
Penunjang
EKG: dijumpai takiaritmia dengan gambaran atrial fibrilasi (AF)
Lab
HB: 9,4
Leukosit: 9730
Hematokrit: 28
Trombosit: 296000
Terapi
-IVFD RL 500cc/24 jam
- bolus amiodaron 150mg iv
-dilanjutkan drip maintanance 360 mg/6jam, selanjutnya 540 mg/18 jam
An. MB, 3 tahun, 58cm, 11kg UDAH
Pasien datang dibawa ibunya dengan keluhan kejang ± 2 jam SMRS. Kejang dialami 1x dengan
durasi kejang ±10 menit. Pola kejang dengan kedua tangan dan kaki menghentak-hentak dan kaku.
Setelah kejang anak langsung menangis dan rewel. Sebelumnya pasien demam tinggi. Di IGD pasien
kembali kejang 1x dengan durasi ±10 menit. Batuk tidak dijumpai. Mencret tidak dijumpai. Muntah
tidak dijumpai. Riwayat kejang tidak dijumpai sebelumnya.
Tanda vital
Alert
HR: 112x/i
RR: 28x/i
T: 38,2
Pemeriksaan fisik.
mata : anemis (+)
mulut : kering (+)
kaku kuduk : (-)
Hasil lab
HB: 10,8
Leukosit: 5940
Ht: 32
Trombosit: 313.000
Terapi
- IVFD D5% ½ NS 14 tpm
- PCT inf 165 mg/ 4-8 jam
- stesolid 5mg supp (k/p) kejang
- inj. Ceftriaxone 500mg/12 jam
- Orezink syr 1xcth 1
- Interlac Sachet 1x sch 1
An. ME, 9 tahun, 97cm, 28kg UDAH
Pasien datang dengan keluhan demam ± 5 hari ini. Demam bersifat naik turun. Demam paling
sering muncul siang dan malam hari. Demam terkadang disertai menggigil. Demam paling
tinggi 39,2. Orangtua anak sudah memberi obat penurun panas namun demam tidak sembuh.
Mual dijumpai. Muntah dijumpai 2 hari yang lalu dengan frekuensi 2x selama sehari.
Mimisan dijumpai tadi malam dengan frekuensi 1x. Gusi berdarah dijumpai. Nyeri pada perut
dijumpai. Nyeri pada sendi-sendi dijumpai. BAK dan BAB lancar dan normal.
Tanda-tanda vital
Alert
TD: 121/61
HR: 82x/i
RR:19x/i
T:37,9
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: anemis (-)
paru : vesikuler
abdomen : BU (+)
ekstremitas : ptekie (+)
Hasil lab:
HB: 15
trombosit: 99.000
leukosit: 4770
Ht: 45
Dengue IgG: positif
Dengue IgM: positif
Terapi
-IVFD RL 140cc/jam (46tpm makro) pantau nadi per 3 jam
- Paracetamol Inf 400mg/8jam
- Inj. Omeprazole 28mg
- Psidii syr 3x Cth I
- Inj. Ondansentron 4mg (k/p)
22/11/2019
An. K, 1 tahun, 45cm , 8,4kg UDAH
Pasien datang dibawa ibunya dengan keluhan kejang hari ini. Kejang dialami sudah 4x hari ini dengan
durasi kejang ±10 menit. Pola kejang dengan kedua tangan dan kaki menghentak-hentak dan kaku.
Setelah kejang anak langsung menangis dan rewel. Sebelumnya pasien demam tinggi. Demam disertai
menggigil. Demam paling tinggi 39c. Mencret tidak dijumpai. Muntah tidak dijumpai. Riwayat
kejang tidak dijumpai sebelumnya. Nafsu makan menurun dijumpai.
Tanda vital
Alert
HR: 110x/i
RR: 32x/i
T: 37,8
Pemeriksaan fisik.
mata : anemis (-)
mulut : kering (-)
kaku kuduk : (-)
Hasil lab
HB: 9,7
Leukosit: 7660
Ht: 30
Trombosit: 334.000
CRP: negatif
Terapi
- IVFD D5% ½ NS 11 tpm
- inf paracetamol 126 mg/ 4-8 jam
- stesolid 5mg supp (k/p) kejang
- Diazepam 3x2,5mg (pulv)
Pemeriksaan fisik
kepala: normochepal
mata : anemis
abdomen : nyeri tekan di ulu hati
paru : vesikuler, rh -/-, wh -/-
Laboratorium
tidak dilakukan
Dx: dispepsia
Tatalaksana
omeprazol 2x20mg
domperidon 3x10 mg
scopamin tab 2x1
22/11/19
Tn. A, 64 tahun, 166cm, 71kg UDAH
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang sudah dirasakan sejak 3 hari SMRS. Sesak
dirasakan sepanjang hari dan memberat hari ini. Sesak berkurang jika pasien posisi miring.
Sesak bertambah saat aktifitas disangkal. Sesak berkurang dengan posisi setengah duduk
disangka oleh pasien. Sesak muncul disaat-saat waktu tertentu seperti cuaca dingin, terpapar
asap disangkal pasien. Terbangun pada malam hari karena sesak disangkal oleh pasien. Nyeri
dada disangkal oleh pasien.
Pasien juga mengeluhkan batuk yang sudah dialami pasien sejak seminggu yang lalu dan
memberat 3 hari ini. Batuk disertai dijumpai. Awalnya dahak berwarna putih dan lama
kelamaan berubah menjadi warna kekuningan dan kental. Batuk darah disangkal oleh pasien.
Demam dijumpai pada pasien sejak seminggu yang lalu. Demam bersifat demam tinggi.
Demam disertai menggigil dijumpai pada pasien. Pasien sudah minum obat penurun panas
namun demam tidak membaik. Keringat malam disangkal oleh pasien.
Riwayat asma disangkal oleh pasien. Riwayat hipertensi dijumpai namun tidak terkontrol.
Riwayat merokok dijumpai.
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata : ikterik -/-
jantung: S1/S2 reguler
Paru : bronkial, Rh +/+, wh -/-
penunjang
Lab :
HB: 13,5
Leukosit: 12.560
hematokrit: 41
Trombosit: 299.000
GDS: 137
Foto thorax PA
hili sebagian normal
corakan bronkovaskular normal
tampak infiltrat dikedua lapangan paru
Tatalaksana
- O2 3 lpm via nasal kanul
- nebul ventolin 2 respul
- IVFD D5% + 1 amp aminophilin/8jam
- Inj. Gracef 2gr/ 24jam
- Inj. Methylprednison 125mg/12 jam
- Nebul ventolin 1 respul/4jam
- N. Asetylsistein syr 3x cth 1
- curcuma tab 3x1
Tanda vital
Alert
HR: 181x/i
RR: 25x/i
T: 37,8
SpO2: 96 %
BB: 6,1 kg
Pemeriksaan fisik.
mata : anemis (-)
mulut : kering (-)
kaku kuduk : (-)
jantung : S1/S2 reguler
Paru : vesikuler, rh +/+
Hasil lab
HB: 12,4
Leukosit: 6020
Ht: 41
Trombosit: 351.000
Terapi
-Pasang OGT
- IFVD D5 ¼ NS 12 gtt/i
-Inj. Ceftriaxone 75mg/12 jam
- Inj. Paracetamol 30 mg/8j
- wash out 2xsehari
Ny. R, 56thn, 150cm, 56kg UDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan mencret yang dialami ± 2 hari ini. Pasien mengatakan
mencret cair, tidak ada ampas dan tidak ada darah. Frekuensi mencret pada hari pertama 10x
dan hari ini pasien sudah mencret 5x. Mual dijumpai. Muntah dijumpai pada hari ini 1x
dengan isi muntah apa yang dimakan. Nyeri ulu hati dijumpai. Demam, batuk tidak dijumpai.
Nafsu makan menurun. Riwayat HT dan DM disangkal pasien.
Tanda – tanda vital
Sens: CM
HR: 94/54
RR: 108
T: 36,6
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mulut : lidah kering
jantung : S1/S2 reguler
paru : vesikuler
turgor kulit : lambat
Hasil lab
HB: 9,2
Leukosit: 7750
Trombosit: 641000
Dx: GEA dehidrasi ringan sedang
Terapi
- Guyur RL 2 kolf selanjutnya IVFD RL 30 gtt/i
- Inj. Ondansentron 1 amp /12jam
- Ciprofloxacin 2x500mg
-New diatab 2-2-1
24/11/2019
Nn. SA, 23 thn, 157cm, 48kg UDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri ulu hati yang dialami pasien sejak 3 hari yang
lalu dan memberat pada hari ini. Muntah dijumpai 2x hari ini dengan isi apa yang dimakan.
Muntah bercampur bercak darah dijumpai 1x. Rasa menyesak karena nyeri ulu hati dijumpai.
Pasien juga mengatakan terasa pedih pada ulu hati. Pusing dijumpai. Tengkuk tegang
dijumpai. Pola makan tidak teratur dijumpai dalam 2 seminggu ini. Kebiasaan mengkonsumsi
makanan yang asam-asam dijumpai dalam seminggu ini. Demam dan batuk disangkal pasien.
Riwayat sakit magh dijumpai pada pasien.
Tanda – tanda vital
Sens: CM
TD: 138/95
HR: 77x/i
RR:20x/i
T: 36,5
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
paru : vesikuler, suara tambahan -/-
jantung : S1/S2 reguler
Hasil lab
HB: 13,5
Leukosit: 9600
Ht: 41
Trombosit: 302.000
Dx: Gastritis akut
Terapi
-IVFD RL 1fls/8jam
- Inj. Scopamin
- antasid syr 3xcth 1
- domperidone tab 3x1
Ny. SS, 51 thn, 158cm, 75kg UDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada lutut kanan yang dialami sejak 1 minggu
yang lalu dan memberat 2 hari ini. Nyeri bertambah parah dengan aktifitas. Pasien
mengatakan lutut tidak dapat ditekuk dan terasa kaku dan kram sehingga mengurangi
pergerakan. Lutut dirasakan sedikit bengkak dan hangat namun tidak merah. Pasien sudah
berobat ke dokter Sp. N dengan diagnosa artritis
RPO: mecobalami 2x1
sodium diclofenak 2x1
lansoprazole 1x30 mg
alostazol 2x ½ tab
Tanda-tanda vital
Sens: CM
TD: 139/81
HR:115
RR: 20
T: 36,4
Pemeriksaan fisik
paru : vesikuler
jantung : S1/S2 reg
lutut : flexi lutut dextra terbatas, bengkak minimal (+), palpasi teraba tonjolan
IMT: 30,12 ( obese tipe 1)
Hasil lab
HB: 13,4
Leukosit: 6900
Trombosit: 285000
Uric acid : 5,0
LED: tidak diperiksa
Rhematoid factor : tidak diperiksa
Foto genue : diumpai osteofit pada genu dan penyempitan celah sendi
Dx: OA genu
Terapi
- IVFD RL 1fls/12j
- PCT 2x1000mg
- Na diclofenac 2x50mg
- Mecobalamin 2x1tab
- lansoprazole 1x30mg
- cilostazol 2x1
Tn. J, 76 thn, 168cm, 64kg UDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada kiri yang dialami pasien sejak 2 hari yang
lalu dan memberat hari ini. Nyeri dada kiri dirasakan seperti tertimpa beban berat. Nyeri dada
dirasakan menjalar sampai ke pungung dan lengan tangan. Nyeri dada kiri disertai keringat
dingin dijumpai. Nyeri dada dirasakan >15 menit. Nyeri dada tidak berkurang dengan
istirahat. Sesak nafas tidak dijumpai. Batuk dan demam tidak dijumpai. Pasien merupakan
perokok aktif dengan frekuensi 2 bungkus per hari.
Riwayat hipertensi dijumpai. Riwayat DM dan kolesterol tidak jelas.
Tanda-tanda vital
Sens: CM
TD: 170/77
HR: 96
RR: 24
T: 36,6
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata : sklera ikterik -/-, RC +/+
jantung : S1/S2 reguler, murmur (-)
Paru : vesikuler, suara tambahan -/-
ekstremitas : edema pretibial (-)
Penunjang
EKG : dijumpai ST depresi di lead 1,AvL,V5,V6 lateral
Hasil lab
HB: 11,7
Leukosit: 7000
Trombosit: 201.000
Troponin I: 476,3
Foto Thorax: kesan kardiomegali
Dx: NSTEMI lateral
Terapi
-O2 2 lpm via nasal kanul
- Infus RL 1 fls/24 jam
- Drip NTG jalan 3 mg/jam uptitrasi target TDs <140mmhg
- Ramipril 1x5mg
- Clopidogrel 1x75 mg
- Simvastatin 1x20 mg
25/11/19
Ny. I, 32 tahun, 158cm, 52kg UDAH
Pasien datang ke VK-IGD dengan keluhan muntah yang dialami sudah 1 minggu ini dan
memberat hari ini. Pasien selalu muntah setiap mau makan dan selalu memuntahkan apa yang
dimakan. Mual juga dirasakan pasien setiap mau makan. Pusing tidak dijumpai. Keluar darah
dari kemaluan tidak dijumpai. Badan terasa lemas dijumpai. Pasien hamil anak ke -2.
HPHT : 04-10-2020 TTP : 11-07-2021
Tanda-tanda vital
Sens: CM
TD: 106/56
HR: 110
RR: 22
T: 36,5
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
paru : vesikuler
status obstetri
usia kehamilan : 7-8 minggu
Hasil lab
Hb: 11,3
leukosit : 9630
trombosit: 283000
gds: 53
Dx: hiperemesis gravidarum
Terapi
- bolus D40% 2 flc cek ulang gds
- drip neurobion 1 amp + D5% 20 tpm
- inj. Ondansentron 1 amp/8jam
- Sucralfat syr 3xcth1
- Diet HEG (lunak)
Ny. R, 63thn, 155cm, 51kg UDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan badan terasa lemah dan gemetaran sejak 30 menit yang
lalu. Pasien juga mengalami perubahan kesadaran. Menurut keluarga pasien kedua tangan
dan kaki masih dapat digerakkan dan diangkat namun terasa lemas. Pusing dijumpai. Mual
dijumpai. Muntah dijumpai 2x hari ini. Muntah menyemprot tidak ada. Pasien mengatakan
hari ini mudah merasa haus, sering buang air kecil. Nyeri pada perut hilang timbul. Demam
tidak ada. Batuk tidak ada.
Riwayat hipertensi tidak ada. Riwayat DM dijumpai dengan tidak terkontrol.
Tanda-tanda vital
kesadaran: apatis
TD: 119/81
HR: 120
RR: 24
T: 37,2
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
paru : vesikuler
kekuatan tonus otot : 5555/5555/5555/5555
Hasil lab
Hb: 13,9
leukosit : 14470
trombosit: 246000
gds: 732
Dx: hiperglikemia ec DM tipe 2 tak terkontrol
Terapi
- IVFD NaCl 0,9% 30 tpm
- inj. Ceftriaxon 2gr/24jam
- protap sliding scale/4jam
An. AE, 4thn, 85cm, 16kg UDAH
Anak datang dibawa ibunya dengan keluhan demam yang dialami ± 3 hari ini. Demam
bersifat menetap. Ibu pasien sudah memberi obat penurun panas namun demam tidak
sembuh. Batuk disertai dahak dijumpai. Mual dijumpai. Muntah dijumpai dengan frekuensi
3x dengan isi apa yang dimakan. Sakit pada daerah perut tidak dijumpai. Mencret tidak
dijumpai. BAB tidak lancar tidak dijumpai. Mimisan tidak dijumpai. Gusi berdarah tidak
dijumpai.
Tanda-tanda vital
kesadaran : alert
HR: 117
RR: 22
T: 37,9
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata : anemis (+)
mulut: sianosis (-), mulut kering(-)
paru : vesikuler
Hasil lab
Hb: 13,4
leukosit : 11490
trombosit: 218000
NS-1 : negatif
Tubex: skor 4
Dx: typhoid fever
Terapi
- IVFD D5% ½ NS 18 tpm
- inj. Cefotaxime 800mg/12jam
- Inf. Paracetamol 240mg/8jam
- Inj. Ondansentron 3,2 mg (k/p)
Ny. NA, 36 tahun, 162cm, 59kg UDAH
Pasien datang dengan keluhan mulas-mulas pada perut yang menjalar sampai kepinggang dan
ari-ari sejak tadi malam. Keluar air-air dari kemaluan dijumpai. Keluar lendir campur darah
dari kemaluan dijumpai. Kehamilan pasien ini merupakan kehamilan kembar. Pukul 20.00
tadi malam pasien sudah melahirkan bayi pertama dirumah ditolong oleh bidan kampung.
Bayi lahir jenis kelamin perempuan, segeran menangis dengan berat lahir 1700gr. Namun
bayi kedua belum lahir sudah ±8 jam setelah persalinan bayi pertama. Riwayat HT selama
kehamilan tidak ada.
HPHT: 15-04-2019 TTP : 22-01-2010
Tanda-tanda vital
Sens: CM
TD: 137/83
HR: 88
RR: 20
T: 36,5
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
paru : vesikuler
status obstetri
TFU: 29cm
djj: 147x/i
punggung kiri, bagian terbawah janin bokong
vt: pembukaan 4cm, teraba lunak
TBJ: 2480 gr
Hasil lab
Hb: 11,3
leukosit : 12590
trombosit: 305000
gds: 100
Dx: G3P3A0H3 parturien 32-34 minggu + inpartu kala I fase aktif + gagal induksi + letak
bokong
Terapi
-Infus RL 20 tpm
- Inf. Cefotaxim 1gr
- rencana SC
23/11/19
Ny. H, 37 thn, 158cm, 62kg UDAH
Pasien datang ke VK-IGD dengan keluhan keluar darah dari kemaluan ± 2 jam SMRS.
Perdarahan yang keluar banyak. Dalam 2 jam pasien sudah >3x ganti pembalut. Sebelumnya
keluar flek- flek darah sejak 1 minggu yang lalu. Keluar gumpalan-gumpalan darah seperti
jaringan dijumpai sedikit. Mulas – mulas pada perut sampai punggung dijumpai. Pasien
sebelumnya ada minum obat misoprostol 2 tablet. Pasien hamil anak ke – 4. Riwayat
hipertensi selama kehamilan tidak dijumpai.
Tanda-tanda vital
Sens: CM
TD: 139/73
HR: 105
RR: 20
T: 36,5
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata : anemis -/-, sklera ikterik -/-
paru : vesikuler
status obstetri
pembukaan 1cm
jaringan dijumpai sebagian.
Hasil lab
Hb: 13,5
leukosit : 8550
trombosit: 249000
hematokrit: 42
USG : tidak dilakukan
Dx: G4P3A0H3 parturien 15-16 minggu + abortus inkomplit
Terapi
-Infus RL 20 + oxytocin 1 amp 20 gtt/i
- rencana kuretase
24/11/19
Ny. N, 18 tahun, 152cm, 48kg UDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada leher hari ini. Hal ini terjadi setelah pasien
terjatuh dari kamar mandi. Sebelum pasien terjatuh pasien merasa pusing dan merasa seperti
goyang. Pusing berputar tidak dijumpai. Kepala terbentur tidak dijumpai. Muntah dan
pingsan tidak dijumpai. Telinga berdenging tidak dijumpai.
Tanda – tanda vital
sens: CM
TD: 111/63
HR: 96
RR: 20
T: 36,6
A: clear
B: RR 20x/i, pernapasan spontan
C: akral hangat, CRT <2”, TD 111/63
D: GCS 15
E: oedema minimal o/t shoulder. ROM bahu kanan terbatas. ROM padad leher terbatas
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata : anemis -/-, sklera ikterik -/-
paru : vesikuler
ektremitas: oedema minimal o/t shoulder
Penunjang
rontgen shoulder dextra: tulang – tulang intak. Tidak tampak fraktur
Dx: muscle sprain
Terapi
na diclofenac 3x1
lansoprazole 1x30
Tn. R, 20 thn, 172cm, 57kg UDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan luka robek pada jari ke-4 kiri yang dialami pasien sore
tadi. Luka terjadi karena kecelakaan kerja. Os bekerja mengangkut kelapa. Padaa saat os
sedang memindahkan kelapa jari tangan ke-4 bagian kiri tertimpa kelapa dan terhimpit ke
besi. Pusing tidak dijumpai. Kepala terbentur tidak dijumpai. Muntah dan pingsan tidak
dijumpai.
Tanda – tanda vital
sens: CM
TD: 123/66
HR: 82
RR: 20
T: 36,8
A: clear
B: RR 20x/i, pernapasan spontan
C: akral hangat, CRT <2”, TD 123/66
D: GCS 15
E: luka robek pada jari ke – 4 kiri. ROM phalang 1 digiti 4 masih baik.
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata : anemis -/-, sklera ikterik -/-
paru : vesikuler
ektremitas: luka robek pada jari ke – 4 kiri
Penunjang
rontgen manus sinistra: dijumpai fraktur comminuted pada distal phalang digiti 4
Dx: open fraktur digiti IV phalang distal manus sinistra
Terapi
wound toilet
ekstraksi kuku
hecting
ciprofloxacin 2x1
as. Mefenamat 3x1
rencan operasi : pasien menolak
25/11/19
Ny. RW, 31 tahun, 156cm, 65kg UDAH
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati 2 hari ini dan memberat hari ini, nyeri ulu hati
dirasakan seperti mengisap. Mual dijumpai hari ini. Muntah dijumpai hari ini 3x dengan isi
apa yang dimakan. Muntah darah tidak dijumpai. Sakit pada tengkuk dijumpai. Nyeri dada
tidak dijumpai. Sesak nafas tidak dijumpai. Terasa menyesak dijumpai. Nyeri saat makan
tidak dijumpai. Nyeri berkurang jika pasien makan. Demam tidak dijumpai. Batuk tidak
dijumpai. Riwayat pola makan tidak teratur dijumpai seminggu ini. Riwayat konsumsi obat
pereda nyeri tidak dijumpai. Riwayat sakit magh dijumpai. Riwayat minum yang
mengandung caffein disangkal pasien
Tanda – tanda vital
Sens: CM
TD: 180/110
HR: 93 x/i
RR: 24x/i
T: 36,9
Pemeriksaan fisik
kepala: normochepal
mata : anemis
abdomen : nyeri tekan di ulu hati
jantung : S1/S2 reguler
paru : vesikuler, rh -/-, wh -/-
Laboratorium
HB: 12,8
Leukosit: 10930
Ht: 40
Trombosit: 379000
Dx: dispepsia
Tatalaksana
inj. Scopamin
inj. Ondansentron
lansorazol 1x30mg
paracetamol 3x 500 mg
Tn. B, 38 tahun, 172cm, 65kg UDAH
Pasien datang dengan keluhan luka robek pada jari telunjuk kiri yang dialami pasien ±2 jam
SMRS. Hal ini terjadi karena pasien mengalami kecelakaan kerja. Pasien sebelumnya ingin
menghidupkan gerinda, keadaan gerinda saat itu tidak terlalu baik. Saat pasien menghidupkan
gerinda tersebut gerinda tidak nyala. Lalu pasien mencoba melihat kerusakan tanpa
mematikan gerinda sebelumnya. tiba-tiba gerinda menyala dan mengenai jari telunjuk pasien.
Pasien tidak ada terjatuh. Pusing tidak dijumpai. Kepala terbentur tidak dijumpai. Muntah
dan pingsan tidak dijumpai.
Tanda – tanda vital
sens: CM
TD: 122/78
HR: 84
RR: 20
T: 36
A: clear
B: RR 20x/i, pernapasan spontan
C: akral hangat, CRT <2”, TD 122/78
D: GCS 15
E: luka robek pada jari ke – 2 kiri. ROM manus masih baik. Tiap phalang masih baik.
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata : anemis -/-, sklera ikterik -/-
paru : vesikuler
ektremitas: luka robek pada jari ke – 2 kiri
Penunjang
rontgen manus sinistra: Tulang – tulang intak. Tidak dijumpai fraktur pada manus kiri.
Dx: vulnus laceratum o/t digiti II manus sinistra
Terapi
wound toilet
hecting
cefixime 2x1
as. Mefenamat 3x1
Ny.MN, 36 tahun, 152cm, 58 kg UDAH
Pasien datang dengan keluhan mulas-mulas pada perut yang menjalar sampai kepinggang dan
ari-ari sejak pukul 24.00. Keluar air-air dari kemaluan dijumpai pagi tadi. Keluar lendir
campur darah dari kemaluan dijumpai. Keluar darah dari kemaluan disangkal pasien. Pusing
tidak dijumpai. Riwayat HT selama kehamilan tidak ada.
Tanda-tanda vital
Sens: CM
TD: 102/70
HR: 75
RR: 22
T: 36,3
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
paru : vesikuler
status obstetri
TFU: 35cm
djj: 123x/i
punggung kiri, bagian terbawah janin kepala
vt: pembukaan 2cm, teraba keras
TBJ: 3410 gr
Hasil lab
Hb: 12,6
leukosit : 10200
trombosit: 353000
Ht: 40
Dx: G6P4A1H4 parturien 37-38 minggu + inpartu kala I fase laten + partus tak maju + KPD
+ presentasi kepala
Terapi
-Infus RL 20 tpm
- Inf. Cefotaxim 1gr
- rencana SC
Ny. RY, 30th, 158cm, 64kg UDAH
Pasien datang dengan keluhan keluar lendir campur darah dari kemaluan sejak jam 06.00 pagi
kemarin. Mulas-mulas pada perut yang menjalar sampai ke pinggang dan ari-ari dijumpai.
Durasi mulas-mulas 2-3x dalam 10 menit. Keluar air-air dari kemaluan dijumpai pagi
kemarin. Keluar darah dari kemaluan disangkal pasien. Pusing dijumpai. Pasien hamil anak
pertama. Riwayat HT selama kehamilan tidak ada.
HPHT: 23-02-2019
TTP: 01-12-2019
Tanda-tanda vital
Sens: CM
TD: 98/59
HR: 68
RR: 20
T: 36,0
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: konjungtiva anemis (+/+)
paru : vesikuler
status obstetri
TFU: 30cm
djj: 134x/i
punggung kanan, bagian terbawah janin kepala
vt: pembukaan 7-8cm, teraba keras
TBJ: 3565 gr
Hasil lab
Hb: 8,8
leukosit : 14280
trombosit: 361000
Dx: G1P0A0H0 parturien 37-38 minggu + inpartu kala I fase aktif + KPD + presentasi kepala
Terapi
-Infus RL 20 tpm
- Inf. Cefotaxim 1gr
- rencana SC
28/11/19
Ny. J, 40 tahun, 150cm, 46kg UDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak napas sejak seminggu yang lalu dan memberat
hari ini. Sesak berkurang dengan istirahat dengan posisi setengah duduk. Sesak napas
memberat jika beraktifitas. Terabngun pada malam hari karena sesak dijumpai. Riwayat tidur
menggunakan 2-3 bantal dijumpai. Sesak napas hilang timbul dan tidak berpengaruh ke cuaca
atau hal tertentu. Nyeri dada tidak dijumpai. Batuk berdahak dijumpai ± 2 minggu ini namun
hilang timbul. Batuk bercampur darah tidak dijumpai. Demam dijumpai naik turun 3 hari
yang lalu. Nyeri ulu hati disangkal pasien. Keringat malam disangkal pasien. Riwayat
hipertensi dijumpai dengan pengobatan tidak teratur.
Tanda-tanda vital
kesadaran: CM
TD: 148/90
HR: 115
RR: 28
T: 36,8
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
paru : vesikuler, Rh +/+, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
Hasil lab
Hb: 9,8
leukosit : 7180
trombosit: 454000
Dx: CHF
Terapi
- IFVD D5% 1kolf/12 jam
-Inj. Cefotaxime 1gr/8jam
-Inj. Omeprazole 1 vial / 12 jam
- Inj. Furosemid 1amp/8jam
- spironolakton 1x25mg
-bisoprolol 1x2,5mg
-premed inj. Lasix 1 amp
Tgl 29/11/2019
Ny. H, 53 tahun, 158cm, 46kg UDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan luka borok pada tumit kaki kanan. Hal ini dialami
pasien ±2 minggu ini. Awalnya daerah tumit pasien bengkak dan berisi nanah seperti bisul
lalu pasien memecahkan sendiri bisul tersebut. Setelah bisul tersebut pecah pasien mengorek
– ngorek bekas bisul hingga bolong dan basah seperti luka borok. Keadaan daerah sekitar
luka borok masih bengkak dan hangat. Demam dijumpai, nyeri ulu hati dijumpai, mual
dijumpai, muntah tidak dijumpai. Riwayat DM dijumpai dengan pengobatan terkontrol.
Riwayat debridemant dijumpai pada kaki sebelah kiri dengan kasus yang sama.
Tanda-tanda vital
kesadaran: CM
TD: 140/74
HR: 92
RR: 20
T: 37,8
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
paru : vesikuler, Rh -/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
regio pedis dextra: dijumpai ulkus
Hasil lab
Hb: 8,9
leukosit : 7120
trombosit: 229000
Ht: 25
GDS: 158
Hasil lab
Hb: 12,1
leukosit : 12800
trombosit: 317000
Dx: kejang demam sederhana
Terapi
- O2 1-2lpm via nasal kanul
-Infus D5 ½ NS 13 gtt/i
- Paracetamol fls 135 mg /8jam
- Diazepam puyer 3x2,7 mg
1/12/19
Tn. H, 54 tahun, 158cm, 57kg UDAH
Pasien datang ke IGD dibawa keluarganya dengan penurunan kesadaran sejak ± 2 jam
SMRS. Penurunan kesadaran terjadi secara tiba-tiba saat pasien beristirahat. Awalnya pasien
mengeluhkan lemah anggota gerak kanan lalu pasien ingin buang air kecil lalu pasien
berdiri,disaat pasien berdiri tiba-tiba pasien terjatuh dan tidak sadarkan diri. Muntah dijumpai
1x warna hitam . Riwayat nyeri kepala dijumpai menurut keluarga pasien. Riwayat hipertensi
dijumpai dengan pengobatan tidak terkontrol.
Tanda-tanda vital
kesadaran: GCS 8
TD: 212/122
HR: 86
RR: 24
T: 36,8
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
paru : vesikuler, Rh -/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
status neurologis
ekstremitas : lateralisasi ke kanan
kekuatan tonus otot: ektremitas kanan: 1/1
refleks patologis: -/-
refleks fisiologis: +/+
Hasil lab
Hb: 15,9
leukosit : 11700
trombosit: 139000
Ht: 48
GDS: 164
Ur/Cr : 27/1,1
Dx: penurunan kesadaran ec stroke haemorragic
Terapi
- IFVD RL 40 gtt/i
-Inj. Ceftriaxone 1gr/ 12jam
-Inj. Pantoprazole 2 vial, selanjutnya 1 vial / 6 jam
-Inj. As. Traneksamat / 6jam
-drip nicardipin 1 amp dalam 50cc Nacl 0,9% mulai dosis minimal, titrasi naik/15 menit,
target TDS 160mmHg
-Inj. Citicolin 2x1000 mg
-pasang NGT
Ny.N, 69 tahun, 150cm, 52kg UDAH
Pasien datang ke IGD dibawa keluarganya dengan penurunan kesadaran ±1,5 jam SMRS.
Penurunan kesadaran terjadi saat pasien beristirahat. Kelemahan pada anggota gerak tidak
dijumpai. Muntah tidak dijumpai. Nyeri kepala tidak dijumpai. Demam tidak dijumpai. Batuk
tidak dijumpai. Riwayat DM dijumpai dengan pengobatan tidak terkontrol. Riwayat
hipertensi tidak jelas.
Tanda-tanda vital
kesadaran: GCS 9
TD: 146/84
HR: 150
RR: 22
T: 37,2
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
paru : vesikuler, Rh -/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
mata: konjungtiva anemis (-)
mulut : bau keton
Hasil lab
Hb: 14,7
leukosit : 16200
trombosit: 152000
Ht: 45
GDS: 445
Hasil lab
Hb: 10,9
leukosit : 3500
trombosit: 200000
Ht: 32
NS1: positif
Pasien datang dengan keluhan luka robek pada ibu jari kanan kira-kira satu jam yang lalu.
Sebelumnya pasien mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien dibonceng oleh anaknya. Diperjalanan
stang motor tersenggol kendaraan lain dari arah berlawanan sehingga motor oleng dan terjatuh.
Pasien terjatuh dengan posisi tangan kanan menjadi tumpuan badan pasien. Kepala terbentur tidak
ada, muntah tidak ada, pingsan tidak ada.
Tanda-tanda vita
sensorium : CM
TD: 127/91
HR: 81
RR: 20
T:36,5
Pemeriksaan Fisik
mata : anemis (-)
jantung : S1/S2 reguler
Paru : vesikuler
regio manus dextra : vulnus laceratum o/t digiti 1
Penunjang
rontgen manus dextra : tampak fraktur di phalang1 digiti 1 manus dextra
Hasil lab
HB: 13,4
leukosit : 11700
Ht: 40
trombosit: 314000
PT: 9,7
APTT: 31,1
Diagnosa : Open fraktur digiti 1 manus dextra
Tatalaksana
- Wound toilet
- hecting situsional
-IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 1gr
- inj. Ketorolac
-inj. Omeprazol 1 vial
An. M, 2,5 tahun, 10kg SUDAH
Pasien datang ke IGD dibawa ibunya dengan keluhan demam yang dialami pasien sejak 3
hari yang lalu SMRS. Demam bersifat naik turun dan malam hari sampai menggigil. Orang
tua os sudah memberikan obat penurun panas namun demam belum sembuh. Batuk berdahak
dijumpai 3 hari ini. Sesak napas kadang dijumpai saat pasien batuk. Muntah tidak dijumpai.
Mimisan tidak dijumpai. Kejang tidak ada. Riwayat kejang tidak ada. Mencret disangkal
orang tua os. BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Tanda-tanda vital
kesadaran: alert
HR: 121
RR: 26
T: 39,6
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
paru : vesikuler, Rh+/+, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
mata: konjungtiva anemis (-)
mulut: kering (-)
Hasil lab
Hb: 12,9
leukosit : 10500
trombosit: 351000
Ht: 39
Hasil lab
Hb: 11,4
leukosit : 47500
trombosit: 645000
Hasil lab
Hb: 5,4
leukosit : 5800
trombosit: 202000
Hasil lab
Hb: 10,6
leukosit : 13480
trombosit: 420000
Ht: 31
GDS : 90 mg/dl
Hasil lab
Hb: 13,1
leukosit : 2300
trombosit: 51000
NS1 : positif
Dx: DHF
Terapi
- IFVD RL 150 cc/jam
-PCT inf 300 mg/8 jam
-inj. omeprazole 30 mg/24 jam
- inj. Ondansetron 4mg/ 8 jam
- inj. Cefotaxime 1 gr / 12jam
Tn. S, 37 thn, 168cm, 76kg
Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam yang sudah dialami pasien ± 6 hari ini.
Demam dirasakan naik perlahan-lahan, menetap dan demam paling tinggi pada sore hingga
ke malam hari. Pasien sudah meminum obat penurun panas namun demam tidak turun. Nyeri
ulu hati dijumpai. Mual dijumpai, muntah dijumpai > 2 x hari ini dengan isi apa yang
dimakan dan volume ± 100 cc. Sakit daerah perut dijumpai. Mencret tidak dijumpai. Mimisan
tidak dijumpai, gusi berdarah tidak dijumpai. BAK dan BAB tidak keluhan.
Tanda-tanda vital
kesadaran: CM
TD: 115/78
HR: 95
RR: 20
T: 38,4
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: konjungtiva anemis (-/-)
mulut : typhoid tongue (+)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
Hasil lab
Hb: 15,5
leukosit : 3700
trombosit: 120000
HT : 46
Tubex : skor 4
Hasil lab
Hb: 9,7
leukosit : 7300
trombosit: 27000
NS1 : positif
Dx: DHF
Terapi
- IFVD RL 20 tpm
-PCT inf 200 mg k/p
- inj. Ceftriaxone 1,8 gr / 24jam dalam 100 cc NaCl 0,9 % habis dalam 1jam
Tn. M, 67 thn, 162cm, 53kg
Pasien datang ke IGD dengan keluhan pusing yang sudah dialami pasien sejak 3 hari yang
lalu SMRS. Pasien merasa pusing terasa berputar dengan keadaaan pasien berputa terhadap
ruangan. Pada saat berdiri pasien harus dipegang, pasien tidak sanggup berdiri sendiri karena
merasa goyang. Mual dijumpai, muntah tidak dijumpai. Nyeri ulu hati dijumpai. Demam,
batuk tidak dijumpai. Telinga berdenging tidak dijumpai.
RPT : diabetes mellitus (+), HT tidak jelas
Tanda-tanda vital
kesadaran: alert
TD: 179/109
HR: 111
RR: 20
T: 36,9
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: konjungtiva anemis (-/-)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
tes tandem : pasien tidak dapat mempertahankan keseimbangan
tes romberg : pasien tidak dapat mempertahankan keseimbangan
Hasil lab
tidak dilakukan pemeriksaan
Dx: vertigo
Terapi
- betahistin 3x6mg
-flunarizin 2x5mg
- amlodipin 1x10 mg
- sucralfat syr 3xcth1
Tn.MY, 59 thn, 166cm, 67kg
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak napas yang dialami sudah 3 hari ini dan
memberat hari ini. Sesak dirasakan jika pasien aktivitas dan terkena asap. Sesak tidak
berkurang dengan perubahan posisi. Sesak tidak berkurang dengan istirahat. Batuk dijumpai
5 hari ini. Batuk tidak dsertai dahak. riwayat asma disangkal pasien. Riwayat Hipertensi
tidak jelas. Pasien merupakan perokok aktif yang sudah mulai mengurangi konsumsi rokok,
frekuensi merokok sekarang ± 4-5 batang per hari
Tanda-tanda vital
kesadaran: alert
TD: 148/90
HR: 134
RR: 28
T: 36,5
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
Hasil lab
Hb: 11,1
Leukosit: 10500
Tromb: 355000
Rontgen thorax: sela iga melebar
Dx: COPD
Terapi
- IVFD RL 1 kolf/8j
-inj. Cefoperazone 2x1gr
-inj. Azitromisin 500mg dalam D5% 250cc
-nebu suprasma / 4 jam
-nebu fulmicort / 12 jam
An. S, 14 th, 35 kg UDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan luka robek pada lutut kanan yang dialami pasien
bebera jam yang lalu. pasien baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien ditabrak oleh
pengendara lain saat pasien naik sepeda, lutut tergores ke aspal dan batu. Kepala terbentur (-),
muntah (-),pingsan (-)
Tanda-tanda vital
kesadaran: alert
TD: 141/93
HR: 90
RR: 20
T: 36,4
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: konjungtiva anemis (-/-)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
ekstremitas: vulnus laceratum o/r genu dextra
Hasil lab
tidak dilakukan pemeriksaan
07/12/19
An. AS, 4 thn, 87cm, 20kg
Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam yang sudah dialami pasien ± 3 hari ini.
Demam bersifat naik turun, demam mulai meninggi sore ke malam hari. Batuk tidak
dijumpai. Mual dijumpai. Muntah dijumpai kemarin 3x, isi apa yang dimakan. Nyeri ulu hati
tidak dijumpai, nafsu makan anak beberapa hari ini turun. Mimisan tidak dijumpai, gusi
berdarah dijumpai hari ini. Badan terasa pegal-pegal dijumpai. BAK dan BAB tidak keluhan.
Tanda-tanda vital
kesadaran: alert
HR: 110
RR: 26
T: 39,3
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: konjungtiva anemis (-/-)
mulut: typhoid tongue (+)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
Hasil lab
Hb: 13,2
leukosit : 3680
trombosit: 88000
ht: 38
NS1 : positif
Tubex : skor 6
Hasil lab
Hb: 14,2
leukosit : 11880
Ht: 40
trombosit: 379000
NS1 : negatif
Hasil lab
Hb: 11,8
leukosit : 5840
ht: 36
trombosit: 286000
Tubex : skor 4
8/12/19
Ny. S, 37 thn, 152cm, 68kg
Pasien datang ke IGD dengan keluhan plasenta tidak lahir setelah > 30 menit. Pasien
merupakan rujukan dari PKM. Pasien melahirkan ditolong oleh Bidan Puskesmas pukul
18.30 WIB, pasien melahirkan bayi laki-laki segera menangis, setelah melahirkan bayi
plasenta tidak lahir sudah ditunggu > 30 menit, manual plasenta telah dilakukan namun
plasenta belum lahir. Di VK – IGD plasenta belum juga lahir sudah 4 jam. Perdarahan dari
kemaluan mengalir lambat. Pusing tidak dijumpai. Riwayat hipertensi selama kehamilan
tidak dijumpai.
Tanda-tanda vital
kesadaran: CM
TD: 116/80
HR: 105
RR: 22
T: 36,7
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: konjungtiva anemis (-/-)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
status obstetri
TFU setinggi pusat
vulva: perdarahan mengalir lambat
Hasil lab
Hb: 11,6
leukosit : 28900
ht: 34
trombosit: 299000
11/12/19
Ny. N, 29 thn, 168cm, 42kg SUDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan batuk darah yang sudah dialami pasien hari ini. Batuk
darah berwarna merah segar. Volume batuk darah kira – kira 300cc. Darah juga keluar dari
hidung dengan lendir kental berwarna merah. Demam dijumpai namun tidak tinggi. Batuk
berdahak dijumpai 2 bulan. Keringat malam dijumpai. Sesak napas tidak dijumpai.
Penurunan berat badan dijumpai namun pasien tidak tau berapa kg penurunan berat badan.
Tadi pagi pasien sudah berobat ke poli Sp.P dan diagnosis TB paru.
Tanda-tanda vital
kesadaran: CM
TD: 142/83
HR: 100
RR: 22
T: 36,8
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: konjungtiva anemis (-/-)
paru : vesikuler, Rh+/+, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
Hasil lab
Hb: 12,7
leukosit : 8200
ht: 32
trombosit: 400000
Dx:hemaptoe ec tb paru
Terapi
- IFVD adona dalam RL/8 jam
-Inj. As. Tranexamat500 mg/8 jam
- inj. Vit K / 8 jam
- inj. Vit C / 8jam
-lanjut obat TB dari poli paru
Hasil lab
Hb: 11,6
leukosit : 28900
ht: 34
trombosit: 299000
Dx: G1P0A0H0 parturien 34-35 mg + inpartu kala I fase laten + KPD + Fetal distress
Terapi
- O2 10 lpm via NRM mask
- IFVD RL 20 tpm
- inj. Cefotaxime 1gr / 12jam
- rencana SC
12/12/19
Tn. M, 7 tahun, 15kg SUDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan luka terbuka pada kaki kanan. Pukul 06.30 wib pasien
diantar orangtuanya ke sekolah, saat pasien hendak turun dari motor, pasien terpeleset dan
kaki kanan pasien masuk kedalam plang motor (jari-jari motor). Keadaan motor terparkir
tidak bergerak. Kepala terbentur tidak dijumpai. Muntah dan pingsan tidak dijumpai.
Tanda-tanda vital
kesadaran: alert
HR: 96
RR: 22
T: 36,3
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: konjungtiva anemis (-/-)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
alat gerak : luka terbuka pada kaki kanan uk 3x2 cm
Hasil lab
Hb: 13,6
leukosit : 23470
ht: 41
trombosit: 377000
Rontgen cruris dextra : fraktur complete 1/3 distal tibia fibula dextra
13/12/19
Tn. A, 50 thn, 167cm, 68kg SUDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada kiri yang dialami pasien kira-kira 4jam
yang lalu. nyeri dada kiri menjalar sampai ke punggung belakang dan lengan. Nyeri
dirasakan seperti tertimpa beban. Keringat dingin dijumpai. Durasi nyeri > 15 menit. Nyeri
dada tidak berkurang dengan istirahat. Sesak napas tidak dijumpai. Nyeri ulu hati tidak
dijumpai. Mual dan muntah tidak dijumpai. Riw. Hipertensi dijumpai. Pasien merokok
perokok berat dengan frekuensi merokok 3 bungkus/hari
Tanda-tanda vital
kesadaran: CM
TD: 139/98
HR: 78
RR: 20
T: 36,6
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: konjungtiva anemis (-/-)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
Hasil lab
Hb: 16,5
leukosit : 12200
ht: 51
trombosit: 239000
troponon I : 495,4
EKG : ST elevasi pada lead II, III, Avf
15/12/19
Ny. A, 35 thn, 152cm, 65kg UDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan plasenta tidak lahir setelah > 30 menit. Pasien
merupakan rujukan dari PKM. Pasien melahirkan ditolong oleh Bidan Puskesmas pukul
22.00 WIB, pasien melahirkan bayi laki-laki segera menangis, setelah melahirkan bayi
plasenta tidak lahir sudah ditunggu > 30 menit, manual plasenta telah dilakukan namun
plasenta belum lahir. Di VK – IGD plasenta belum juga lahir sudah 1 jam. Perdarahan dari
kemaluan mengalir. Pusing tidak dijumpai. Riwayat hipertensi selama kehamilan tidak
dijumpai.
Tanda-tanda vital
kesadaran: CM
TD: 110/70
HR: 117
RR: 22
T: 36,9
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: konjungtiva anemis (+/+)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
status obstetri
TFU setinggi pusat
vulva: perdarahan mengalir, tampak tali pusat menjulur dengan klem
Hasil lab
Hb: 9,1
leukosit : 17540
ht: 29
trombosit: 272000
Hasil lab
Hb: 8,7
leukosit : 10900
ht: 31
trombosit: 285000
Hasil lab
Hb: 6,8
leukosit : 5300
ht: 22
trombosit: 66000
albumin : 2,1
Dx: Sirosis hepatis
Terapi
- IFVD aminofusin hepar 8 gtt/i
- inj. Cefotaxime 1 gr/12 jam
-AHFC 3x1 tab
- HP Pro 3x1 tab
8/12/19
Ny. A , 49thn, 162cm, 62kg SUDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan mencret yang sudah dialami pasien sejak 2 jam yang
lalu. konsistensi mencret ampas < air. Frekuensi mencet sudah >10x. Mencret campur darah
tidak dijumpai. Mencret disertai lendir tidak dijumpai. Mual dijumpai. Muntah dijumpai 1x
dengan isi apa yang dimakan. Nyeri ulu hati dijumpai. Demam tidak dijumpai. Perut terasa
sakit seperti diputar. BAK tidak ada keluhan.
Tanda-tanda vital
kesadaran: CM
TD: 162/85
HR: 77
RR: 22
T: 37,2
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: mata cekung (+)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
turgor kulit : kembali lambat
Hasil lab
Hb: 13,1
leukosit : 20900
ht: 40
trombosit: 332000
GDS : 155
Dx: GEA dengan dehidrasi ringan - sedang
Terapi
- IFVD RL 30 tpm
- inj. Omeprazole 1 vial / 24 jam
-inj. Metoclopramide 1 amp/ 8 jam
-new diatab 2-2-1
- interlac syr 2xcth 1
-inj. Scopamin 1amp/ 8 jam
9/12/19
Nn. S, 19 tahun, 156cm, 40kg SUDAH
Pasien datang dengan keluhan Nyeri ulu hati yang dialami pasien hari ini . nyeri dirasakan seperti
mengisap. Mual dijumpai. Muntah dijumpai 3x dengan isi apa yang dimakan. Tengkuk terasa sakit
dijumpai. Rasa seperti terbakar di ulu hati dijumpai. Nyeri ulu hati setelah makan makanan berlemak
tidak dijumpai. Sering sendawa dijumpai. Pasien mengatakan hilang nafsu makan dalam 2 hari ini.
Pasien juga mengatakan merasa kembung diperut. BAB dalam batas normal. BAK dalam batas
normal. Demam tidak jumpai. pasien memiliki riwayat sakit magh.
Tanda-tanda vital
Sens: CM
TD: 112/76
HR: 78
RR: 20
T:36,8
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mulut: sianosis (-)
paru : S1/S2 reguler
abdomen: soepel, bising usus (+)
Dx: gastritis
Tatalaksana
-inj. ranitidin
- omeprazole 2 x 20 mg
- sucralfat syr 2 x cth 1
9/12/19
Tn. SR , 52thn, 168cm, 72kg SUDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak napas dialami pasien hari ini. Sesak dipengaruhi
cuaca. Sesak tidak dipengaruhi aktivitas dan tidak berkurang dengan istirahat atau perubahan
posisi. Demam tidak dijumpai. Batuk dijumpai. Nyeri dada tidak dijumpai. Nyeri ulu hati
tidak dijumpai. Riwayat asma dijumpai dengan pencetus cuaca dingin. Riwayat hipertensi
dijumpai. Riwayat DM dijumpai.
Tanda-tanda vital
kesadaran: CM
TD: 146/85
HR: 98
RR: 30
T: 36,7
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: mata cekung (-)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh +/+
Jantung : S1/S2 reguler
Dx: Asthma
Terapi
- nebu ventolin 1 respul
-salbutamol 3 x 4 mg
- ambroxol 3 x 1tab
9/12/19
Tn. A , 61thn, 165cm, 70kg SUDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri kepala yang dialami hari ini. Nyeri kepala
dirasakan di kedua sisi kepala. Nyeri dirasakan seperti seluruh kepala di ikat sampai ke
tengkuk. Terasa berputar tidak dijumpai. Mual tidak dijumpai. Muntah tidak dijumpai.
Sampai terjatuh tidak dijumpai. Kelemahan anggota gerak disangkal pasien. Riwayat
hipertensi tidak jelas. Riwayat DM dijumpai dengan terkontrol.
Tanda-tanda vital
kesadaran: CM
TD: 187/133
HR: 105
RR: 22
T: 36,7
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: mata cekung (-)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
11/12/19
Nn. FN , 14thn, 148cm, 46kg SUDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan bentol berisi cairan yang sejak 1 hari yang lalu. bentol
berisi cairan baru dijumpai pada daerah wajah. Demam dijumpai sejak 2 hari yang lalu.
demam bersifat tinggi. Mual dijumpai. Muntah tidak dijumpai. Riwayat dilingkungan sekitar
yang mengalami keluhan yang sama bentol berisi cairan dijumpai pada teman sekolah pasien.
Pasien merupakan anak asrama. Riwayat terkena keluhan yang sama sebelumnya tidak
dijumpai.
Tanda-tanda vital
kesadaran: CM
TD: 121/70
HR: 98
RR: 20
T: 38,1
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal, wajah dijumpai vesicle
mata: mata cekung (-)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
Dx: varicella
Terapi
- acyclovir 5 x 800 mg
-acyclovir cream 5 %
- domperidone 3x1tab
- paracetamol 3x500mg
Hasil lab
Hb: 10,4
leukosit : 22900
ht: 22
trombosit: 494000
GDS : 78
Dx: cholesistitis
Terapi
- IFVD aminofluid : D10% 1:2 20tpm selama 8 jam
- estazor 2x1
-cevarox 2x1
-proliver 3x1
- paracetamol 3x500mg
11/12/19
An. AS, 1,6thn, 9kg SUDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam yang sudah dialami pasien ± 7 hari ini.
Demam bersifat naik turun, demam mulai meninggi sore ke malam hari. Batuk tidak
dijumpai. Mual tidak dijumpai. Muntah tidak dijumpai. Nyeri ulu hati tidak dijumpai, nafsu
makan anak beberapa hari ini turun. Mimisan tidak dijumpai, gusi berdarah tidak dijumpai
hari ini. Badan terasa pegal-pegal tidak dijumpai. BAK tidak keluhan, BAB tidak lancar 3
hari ini.
Tanda-tanda vital
kesadaran: alert
HR: 118
RR: 26
T: 37,8
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: konjungtiva anemis (-/-)
mulut: typhoid tongue (+)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
Hasil lab
Hb: 12,6
leukosit : 11900
trombosit: 323000
ht: 42
Tubex : skor 4
Hasil lab
Hb: 10
leukosit : 10200
trombosit: 320000
ht: 31
Dx: CHF
Terapi
- IVFD RL 1 kolf/24 jam
- Inj. Ceftriaxone lasix 2 amp selanjutnya 2 x 1 amp
- Simvastatin 1x20 mg
- Aspilet 1x80mg
13/12/19
An. MZ, 8thn, 23kg SUDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam yang sudah dialami pasien ± 5 hari ini.
Demam bersifat naik turun, demam mulai meninggi sore ke malam hari. Batuk tidak
dijumpai. Mual tidak dijumpai. Muntah tidak dijumpai. Nyeri ulu hati tidak dijumpai, nafsu
makan anak beberapa hari ini turun. Mimisan dijumpai 1x kemarin, gusi berdarah tidak
dijumpai. Badan terasa pegal-pegal tidak dijumpai. Nyeri di belakang mata dijumpai. BAK
dan BAB tidak keluhan.
Tanda-tanda vital
Kesadaran: Alert
HR: 115
RR: 22
T: 37,0
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: konjungtiva anemis (-/-)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
Hasil lab
Hb: 12,9
leukosit : 3340
trombosit: 117000
ht: 38
Dengue IgG : positif
13/12/19
Tn. J, 35thn, 76kg, 167cm SUDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan bengkak pada pipi sebelah kanan sejak 4 hari yang lalu
SMRS. Awalnya pasien merasa susah menelan dan nyeri menelan lalu beberapa hari
kemudian perlahan – lahan bengkak membesar. Bengkak dirasakan nyut – nyutan dan terasa
hangat. Telinga berdenging dijumpai. Mulut susah untuk dibuka lebar dan sulit untuk
mengeluarkan suara, pasien hanya mengeluarkan suara seperti desahan saja. Batuk tidak ada.
Sakit pada gigi tidak ada. Demam dijumpai 3 hari ini.
Tanda-tanda vital
kesadaran: CM
TD: 120/63
HR: 85
RR: 22
T: 37,7
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: konjungtiva anemis (-/-)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
mulut : potato voice (+), mulut terbuka
status lokalis : dijumpai abses difuse di regio masseter dengan kemerahan dan hangat. Nyeri
tekan dijumpai.
Hasil lab
Hb: 15,2
leukosit : 19500
trombosit: 216000
ht: 46
Dx: abses peritonsilar
Terapi
- Head up 30 derajat.
- IVFD RL 1 kolf / 8 jam
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12jam
- Inj. Metronidazole / 8 jam
- Inj. Metilprednisolone 125mg/12 jam
- Inj. Ketorolac 30mg/ 8 jam
- Inj. Lansoprazole / 12 jam
- Kumur-kumur
13/12/19
An. SF , 7thn, 15kg SUDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak napas dialami pasien hari ini. Sesak dipengaruhi
cuaca. Sesak tidak dipengaruhi aktivitas dan tidak berkurang dengan istirahat atau perubahan
posisi. Demam tidak dijumpai. Batuk dijumpai. Nyeri ulu hati tidak dijumpai. Riwayat asma
dijumpai dengan pencetus cuaca dingin dan makanan.
Tanda-tanda vital
kesadaran: alert
HR: 102
RR: 32
T: 36,2
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: mata cekung (-)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh +/+
Jantung : S1/S2 reguler
Dx: Asthma
Terapi
- Nebu ventolin + 2,5 cc NaCl 0,9 %
- Salbutamol 2 mg III + cetirizin I = pulv 2 x 1
- Ambroxol syr 3 x cth 1
14/1/20
An. V, 2 tahun, 9 kg SUDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan mencret yang sudah dialami sejak 1 hari yang lalu
SMRS. Frekuensi mencret kemarin > 5x dan hari ini sudah 2x mencret. Konsistensi mencret
air > ampas. lendir tidak ada. Darah tidak ada. BAK tidak ada masalah. Muntah tidak ada.
Batuk tidak ada. Demam tidak ada. Anak masih aktif minum. Anak menangis masih
mengeluarkan air mata.
Tanda-tanda vital
kesadaran: alert
HR: 111
RR: 28
T: 36,0
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: RC +/+, anemis (-/-), mata cekung (-/-)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
turgor kulit : kembali normal
15/12/19
Tn.A, 34 thn, 165cm, 68kg SUDAH
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan bawah yang dialami pasien sejak
pagi tadi. Nyeri dirasakan hilang timbul. Nyeri tidak menjalar ke punggung. Mual dijumpai.
Muntah dijumpai. Nyeri juga dirasakan di ulu hati. Menyesak dijumpai. Demam dirasakan
siang tadi. Buang air besar tidak ada sejak pagi tadi. Buang angin tidak ada sejak tadi pagi.
Buang air kecil dalam batas normal.
Tanda-tanda vital
kesadaran: CM
TD: 143/84
HR: 103
RR: 22
T: 37,9
Pemeriksaan fisik
kepala : normochepal
mata: konjungtiva anemis (-/-)
paru : vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Jantung : S1/S2 reguler
abdomen
nyeri tekan pada titik mcburney (+)
psoas sign (+)
obturator sign (+)
Hasil lab
Hb: 16,3
Leukosit: 22590
Tromb: 285000
Ht: 46
Dx: appendisitis akut
Terapi
- IVFD RL 1 kolf/ 8jam
-inj. Ceftriaxone 2x1gr
-inf. Paracetamol 1 gr/ 8 jam
-inj. Omeprazole /12 jam
Hasil lab
Hb: 14,6
leukosit : 7790
ht: 41
trombosit: 413000
SGOT/SGPT : 318/253