Ringkasan penyakit : pasien mengeluhkan sakit kepala. Keluhan ini dialami pasien sejak kurang lebih
2 bulan SMRS. Keluhan dirasakan hilang timbul , terasa seperti ditimpa beban berat/diikat, Pasien
juga merasa nyeri ulu hati.
RPD: Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-) riwayat hipertensi (-),Riwayat sakit telinga (-)
RPK: Riwayat hipertensi disangkal
RPO: pasien tidak ada minum obat sebelumnya
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
BP: 110/75 mmHg
HR: 90 x/i
RR: 20 x/i
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (+), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2''
Terapi :
Ringkasan penyakit : pasien mengeluhkan sakit kepala sebelah kiri. Keluhan ini dialami pasien sejak
kurang lebih 3 hari SMRS. Keluhan dirasakan terus menerus, teraa seperti ditusuk
RPD: Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-) riwayat hipertensi (-)
RPK: Riwayat hipertensi (-)
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
BP: 130/90 mmHg
HR: 60 x/i
RR: 20 x/i
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (-), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2'' .
Terapi :
Ringkasan penyakit : pasien mengeluhkan nyeri pada ulu hati. Keluhan ini dialami pasien sejak
kurang lebih 1 minggu SMRS. Keluhan dirasakan terus menerus. Keluhan disertai dengan rasa mual
RPK: Riwayat hipertensi (-)
RPO: pasien tidak rutin mengkonsumsi obat hipertensi
Rsosek : pasien sehari hari suka makanan pedas dan asam
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
BP: 140/80 mmHg
HR: 90 x/i
RR: 20 x/i
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (+), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2 detik
Terapi :
edukasi : mengurangi memakan makanan yang dapat memicu nyeri ulu hati (makanan asam, pedas,
kopi, teh)
Ringkasan penyakit : Pasien kontrol utuk mengambil obat DM, pasien sudah terdiagnosis DM Tipe 2
sekitar 1 tahun yang lalu
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
BP: 140/80 mmHg
HR: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36,5 derajat Celsius
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (-), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2 detik
Terapi :
metformin tab 3x500 mg sesudah makan
glibenclamid tab 2 x 2,5 mg sebelum makan
vit b com tab 1x150 mh sesudah makan
amlodipin tab 1x10 mg sesudah makan
Ringkasan penyakit : Pasien datang untuk kontrol obat, phalusinasi auditorik dan visual (+). Pasien
sudah terdiagnosis skizofrenia sejak 1 tahun yang lalu
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
TD: 120/80 mmHg
HR: 90 x/i
RR: 20 x/i
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (+), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2 detik
Diagnosis : schizoprenia
Terapi :
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
BP: 140/80 mmHg
HR: 90 x/i
RR: 20 x/i
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (+), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2 detik
Terapi :
Ringkasan penyakit : Pasien mengeluhkan sakit kepala. Keluhan ini dialami pasien sejak kurang lebih
2 hari SMRS. Keluhan dirasakan hilang timbul , terasa seperti ditimpa beban berat/diikat, Pasien juga
merasa nyeri ulu hati.
RPD: Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-) riwayat hipertensi (-),Riwayat sakit telinga (-)
RPK: Riwayat hipertensi disangkal
RPO: pasien tidak ada minum obat sebelumnya
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
BP: 110/75 mmHg
HR: 90 x/i
RR: 20 x/i
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (+), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2''
Terapi :
Ringkasan penyakit : Pasien mengeluhkan nyeri pada sekitar bahu dan leher.. Keluhan ini dialami
pasien sejak kurang lebih 2 hari SMRS. Pasien juga merasa nyeri ulu hati dan merasa mual
RPD: Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-) riwayat hipertensi (-),Riwayat sakit telinga (-)
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
TD: 160/100 mmHg
HR: 90 x/i
RR: 20 x/i
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (+), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2''
Terapi :
Ringkasan penyakit : Pasien mengeluhkan batuk berdahak berwarna putih sejak 1 minggu yang lalu
disertai dengan rasa sesak saat batuk.
RPD: Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-) riwayat hipertensi (+)
RPK: Riwayat hipertensi (+)
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
TD: 150/90 mmHg
HR: 90 x/i
RR: 20 x/i
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (-), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : edema pretibia (-), CRT<2 detik
Terapi :
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
HR: 90 x/i
RR: 20 x/i
T: 37,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tonsil (-), hiperemis tonsil (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Dx : ISPA
Terapi :
-Paracetamol tab 3x500 mg sesudah makan jika demam
-Ambroxol tab 2x30 mg sesudah makan
-Vit C tab 1x500 mg
Ringkasan penyakit : Pasien mengeluhkan nyeri pada bagian pundak. Keluhan ini dialami pasien
sejak kurang lebih 1 minggu yang lalu. Keluhan dirasakan terus menerus. Nyeri tidak menjalar ke
lengan.
RPD: Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-) riwayat hipertensi (+)
RPK: Riwayat hipertensi (+)
RPO: Pasien tidak rutin mengkonsumsi obat hipertensi
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
TD: 150/100 mmHg
HR: 90 x/i
RR: 20 x/i
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (-), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2'' . Kekuatan motorik ekstremitas atas 5I5
Diagnosis : myalgia (other symptoms and sign involving the nervous and the musculoskeletal
systems) +Hypertension grade 1 (essensial hypertension)
Terapi :
Ringkasan penyakit : Pasien mengeluhkan nyeri pada kedua lutut sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri
dirasakan terus menerus hingga pasien kesulitan untuk berjalan. Demam (-)
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
TD: 130/80 mmHg
HR: 90 x/i
RR: 20 x/i
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (-), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : terlihat adanya hiperemis pada daerah genu dextra et sinistra, nyeri tekan (+), teraba
hangat (+), ROM terbatas
Terapi :
Ringkasan penyakit : Orangtua pasien mengeluhkan anaknya demam sejak 2 hari yang lalu. Demam
tidak disertai denga batuk pilek, riwayat diare disangkal (-), riwayat nyeri perut (-), nyeri menelan
disangkal, penurunan nafsu makan (-)
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
HR: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 37,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Terapi :
Edukasi:
-Perbanyak minum air putih ataupun makanan yang mengandung banyak cairan (contoh sup, buah
buahan seperti semangka)
-Kompres dengan menggunakan air hangat
Ringkasan penyakit : Orangtua pasien mengeluhkan anaknya demam sejak 3 hari yang lalu. Keluhan
disertai dengan batuk dan pilek. Batuk berdahak dengan dahal berwarna kehijauan. Keluhan diare
disangkal, Mual muntah disangkal
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
HR: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 37,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-), radang pada tonsil dan faring (-)
Thorax : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Terapi :
Ringkasan penyakit : Pasien mengeluhkan nyeri pada sekitar bahu dan leher.. Keluhan ini dialami
pasien sejak kurang lebih 2 hari SMRS. Riwayat hipertensi (+) dan rutin mengonsumsi obat
antihipertensi sejak 1 tahun yang lalu
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
TD: 160/100 mmHg
HR: 90 x/i
RR: 20 x/i
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (+), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2 detik
Terapi :
Ringkasan penyakit : Pasien kontrol utuk mengambil obat DM, pasien sudah terdiagnosis DM Tipe 2
sekitar 1 tahun yang lalu, Pasien mengeluhkan rasa kebas pada kedua jari tangannya dan nyeri pada
perut disertai mual.
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
TD: 110/70 mmHg
HR: 80 x/menit
RR: 18 x/menit
T: 36,5 derajat Celsius
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (+), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2 detik
Terapi :
Ringkasan penyakit : Pasien mengeluhkan terasa pegal dan nyeri pada jari-jari tangan serta lutut
kanan. Nyeri sendi dirasakan hilang timbul dan menghilang dengan sendirinya. Biasanya nyeri akan
dirasakan bertambah setelah sebelumnya pasien mengkonsumsi sayur-sayur berwarna hijau tua
seperti daun singkong. Nyeri juga dirasakan bertambah apabila cuaca sedang dingin, terasa seperti
kesemutan. Nyeri dirasakan hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu dan semakin memberat sejak 1
minggu sebelum ke puskesmas.
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
TD: 130/80 mmHg
HR: 80 x/menit
RR: 18 x/menit
T: 36,5 derajat Celsius
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (+), Hepatosplenomegali (-)
Status lokalis : Regio genu dextra/sinistra
L (look): Deformitas (-/-), warna dalam batas normal
F (feel): Warm (+/+), bony tenderness (-/-), nyeri tekan +/+
M (move): Krepitasi (-/-), ROM baik/baik (ekstensi 90 tidak terbatas)
Diagnosis : gout
Terapi :
- Piroksikam 2 x 50 mg
- Allopurinol 1x100 mg (malam)
-Vit B com tab 150 mg
Ringkasan penyakit : Pasien mengeluhkan mencret sejak tadi malam dengan frekuensi 10 kali/hari,
tidak ada lendir darah, tidak terdapat tinja seperti cucian beras, mual muntah(-), nyeri perut (+)
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
HR: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Abdomen : Perut teraba supel, nyeri tekan (+) pada kuadran kanan bawah, bising usus (+)
Terapi :
Ringkasan penyakit : Pasien mengeluhkan benjolan di leher sejak 1,5 bulan yang lalu. Pasien
mengaku benjolan muncul awalnya hanya di sebelah kanan namun lama kelamaan muncul
di sebelah kirinya. Pasien mengaku awalnya benjolan berukuran kecil namun lama kelamaan
makin membesar. Pasien juga sering memegang benjolan tersebut namun pasien tidak
mengeluhkan adanya nyeri, batuk (+) mual (-), muntah (-), nafsu makan menurun dalam
beberapa bulan ini dan adanya penurunan berat badan.
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
TD : 130/80 mmHg
HR: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 37,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher :
-Inspeksi : tampak massa di bawah kulit, kulit diatasnya tidak terdapat kelainan, tidak
-Palpasi (feel) : teraba massa dengan konsistensi padat, difus, tidak nyeri, permukaan tidak
rata, tidak dapat digerakan (immobile)
Terapi :
Ringkasan penyakit :
1. Anamnesis : Pasien merasakan mual dan pusing, pasien mengaku nafsu makan tidak turun.
Paritas : G2 P1 A0
Pasien tidak haid sejak bulan September 2021, ± 1,5 bulan setelah terlambat haid pasien melakukan
tes kehamilan dengan tes pack dan hasilnya positif.
- Riwayat Persalinan :
I : GI, hamil aterm, laki-laki, besarnya bayi seperti bayi normal pada umumnya, lahir normal, ditolong
oleh bidan, 2 tahun, sehat.
- Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat hipertensi, riwayat penyakit jantung, riwayat penyakit paru, dan
riwayat DM disangkal
-Riwayat ANC
Pemeriksaan kehamilan dilakukan di puskesmas. Pemeriksaan kehamilan dilakukan satu bulan sekali.
Pasien rutin mendapat multivitamin dan suplemen besi.
-Riwayat Haid : pasien pertama kali haid (menarche) pada usia 12 tahun, lama siklus haid 28 hari,
lamanya haid berlangsung 7 hari, dismenore (-)
-Riwayat Perkawinan : Pasien menikah yang pertama kali dengan suami sekarang. Usia pernikahan
±4 tahun
2. Pemeriksaan Fisik
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,5 0C
# Status Internus
- Kepala : Mesocephale
- Hidung : Discharge (-), septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-)
- Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-)
- Abdomen :
# Status Obstetri
- Abdomen
Palpasi :
-Leopold I : • TFU : 21 cm
Terapi :
Edukasi :
- Mengkonsumsi suplemen harian yang sudah diberikan oleh tenaga medis di puskesmas
-Hindari diet untuk menurunkan berat badan, substansi berbahaya (alkohol, rokok, obat-obatan),
konsumsi lemak, garam, kafein, gula dan pemanis buatan secara berlebihan
- Hindari makanan yang mengandung zat yang menghambat penyerapan zat besi seperti teh, kopi,
kalsium
- Asupan cairan/air lebih banyak dan hindari minuman bersoda serta soft drinks
-Menganjurkan untuk mengikuti kelas hamil yang diadakan oleh Puskesmas Sinaboi
- Memberikan informasi kepada ibu hamil & keluarga untuk mencari pertolongan segera jika
mendapati tanda-tanda bahaya kehamilan
Ringkasan penyakit : Pasien kontrol utuk mengambil obat DM, pasien sudah terdiagnosis DM Tipe 2
sekitar 7 tahun yang lalu
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
TD: 124/70 mmHg
HR: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36,5 derajat Celsius
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (-), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2 detik
Diagnosis : non insulin dependent DM. disorders of lipoprotein metabolism and other lipidaemias
Terapi :
Ringkasan penyakit : Pasien mengeluhkan nyeri pada sekitar bahu dan leher.. Keluhan ini dialami
pasien sejak kurang lebih 2 hari SMRS. Riwayat hipertensi (+) dan rutin mengonsumsi obat
antihipertensi sejak 1 tahun yang lalu
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
TD: 170/100 mmHg
HR: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (+), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2 detik
Terapi :
Ringkasan penyakit : Pasien mengeluhkan nyeri pada ulu hati. Keluhan ini dialami pasien sejak
kurang lebih 1 minggu SMRS. Keluhan dirasakan terus menerus. Keluhan disertai dengan rasa mual
RPK: Riwayat hipertensi (-)
RPO: pasien tidak rutin mengkonsumsi obat hipertensi
Rsosek : pasien sehari hari suka makanan pedas dan asam
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
BP: 130/80 mmHg
HR: 90 x/i
RR: 20 x/i
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (+), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2 detik
Terapi :
Edukasi : mengurangi memakan makanan yang dapat memicu nyeri ulu hati (makanan asam, pedas,
kopi, teh)
Ringkasan penyakit : Pasien datang untuk kontrol obat, halusinasi auditorik dan visual (+). Pasien
sudah terdiagnosis skizofrenia sejak 2 tahun yang lalu
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
TD: 120/80 mmHg
HR: 90 x/i
RR: 20 x/i
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (+), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2 detik
Diagnosis : schizoprenia
Terapi :
Ringkasan penyakit : Pasien datang untuk kontrol obat, halusinasi auditorik dan visual (+). Pasien
sudah terdiagnosis skizofrenia sejak 2 tahun yang lalu
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
TD: 120/80 mmHg
HR: 90 x/i
RR: 20 x/i
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (+), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2 detik
Diagnosis : schizoprenia
Terapi :
Ringkasan penyakit : Pasien mengeluhkan sakit kepala sebelah kiri. Keluhan ini dialami pasien sejak
kurang lebih 3 hari SMRS. Keluhan dirasakan terus menerus, teraa seperti ditusuk
RPD: Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-) riwayat hipertensi (-)
RPK: Riwayat hipertensi (-)
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
TD: 130/90 mmHg
HR: 60 x/i
RR: 20 x/i
T: 36,5oC
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (-), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2 detik
Terapi :
Ringkasan penyakit : Pasien kontrol utuk mengambil obat DM, pasien sudah terdiagnosis DM Tipe 2
sekitar 1 tahun yang lalu
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
TD: 100/80 mmHg
HR: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36,5 derajat Celsius
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (-), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2 detik
Terapi :
Ringkasan penyakit : Pasien kontrol utuk mengambil obat DM, pasien sudah terdiagnosis DM Tipe 2
sekitar 1 tahun yang lalu, Pasien mengeluhkan rasa kebas pada kedua jari tangannya dan nyeri pada
perut disertai mual.
Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Komposmentis
TD: 94/65 mmHg
HR: 80 x/menit
RR: 18 x/menit
T: 36,5 derajat Celsius
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Pergerakan dinding dada simetris, sonor seluruh lapangan paru, vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
S1-S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, Nyeri tekan epigastrium (+), Hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas : CRT<2 detik
Terapi :
Ringkasan penyakit :
1. Anamnesis : Pasien merasakan mual dan pusing, pasien mengaku nafsu makan tidak turun.
Paritas : G2 P1 A0
Pasien tidak haid sejak bulan September 2021, ± 1,5 bulan setelah terlambat haid pasien melakukan
tes kehamilan dengan tes pack dan hasilnya positif.
- Riwayat Persalinan :
I : GI, hamil aterm, laki-laki, BBL 3000 gram, lahir normal, ditolong oleh bidan, 8 tahun, sehat.
- Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat hipertensi, riwayat penyakit jantung, riwayat penyakit paru, dan
riwayat DM disangkal
-Riwayat ANC
Pemeriksaan kehamilan dilakukan di puskesmas. Pemeriksaan kehamilan dilakukan satu bulan sekali.
Pasien rutin mendapat multivitamin dan suplemen besi.
-Riwayat Haid : pasien pertama kali haid (menarche) pada usia 12 tahun, lama siklus haid 28 hari,
lamanya haid berlangsung 7 hari, dismenore (-)
-Riwayat Perkawinan : Pasien menikah yang pertama kali dengan suami sekarang. Usia pernikahan
±9 tahun
2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : baik
TD : 107/79 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,5 0C
# Status Internus
- Kepala : Mesocephale
- Hidung : Discharge (-), septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-)
- Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-)
- Abdomen :
# Status Obstetri
- Abdomen
Inspeksi : cembung, striae gravidarum (+)
Palpasi :
-Leopold I : • TFU : 25 cm
Terapi :
Edukasi :
- Mengkonsumsi suplemen harian yang sudah diberikan oleh tenaga medis di puskesmas
-Hindari diet untuk menurunkan berat badan, substansi berbahaya (alkohol, rokok, obat-obatan),
konsumsi lemak, garam, kafein, gula dan pemanis buatan secara berlebihan
- Hindari makanan yang mengandung zat yang menghambat penyerapan zat besi seperti teh, kopi,
kalsium
- Asupan cairan/air lebih banyak dan hindari minuman bersoda serta soft drinks
-Menganjurkan untuk mengikuti kelas hamil yang diadakan oleh Puskesmas Sinaboi