Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NELLA SUWARNO

NIM : 2110247603
MATA KULIAH : FISIOLOGI LANJUTAN
SEMESTER :2

INTERAKSI YANG DIMEDIASI STOMATA ANTARA TANAMAN HERBIVORA DAN LINGKUNGAN

Pada jurnal ini akan merangkum fungsi stomata dalam interaksi tanaman, serangga dan
menyoroti penemuan terbaru tentang bagaimana herbivora dapat memanipulasi stomata tanaman.
Karena stomata terkait dengan proses fisiologis yang saling terkait pada tanaman, perubahan yang akan
disebabkan oleh herbivora dalam dinamika stomata mungkin akan memiliki dampak pada sel, organisme,
atau bahkan pada tingkat komunitas. Stomata merupakan struktur terpenting pada tumbuhan darat.
Stomata adalah gerbang mikroskopis yang terbentuk antara dua sel penjaga yang menciptakan jalur
untuk pertukaran karbon dioksida (CO 2) dan uap air (H2O) antara tanaman dan atmosfer. Bukaan
stomata dapat disesuaikan dengan perubahan bentuk dalam sel penjaga dan kadang-kadang ada sel
tambahan yang (mendukung sel di sekitar sel penjaga) setelah tanaman merasakan adanya isyarat dari
lingkungan, seperti kelembaban, konsentrasi CO2, dan cahaya. Karena kemampuannya untuk
mengontrol pertukaran gas, maka stomata termasuk dalam pengatur penting jalannya proses fotosintesis
dan transpirasi.

Selain berperan dalam respon tumbuhan terhadap lingkungan abiotik, stomata juga berfungsi
dalam interaksi biotik. Banyak mikroorganisme yang memanfaatkan stomata untuk mendapatkan akses
ke nutrisi tanaman. Patogen telah mengembangkan berbagai strategi untuk memanipulasi stomata dan
memungkinkan invasi lebih mudah. Misalnya bakteri patogen Pseudomonas syringae menghasilkan
toksin, coronatine, yang mencegah penutupan stomata dengan cara bergantung pada COI (COI,
coronatine insensitive 1, subunit dari E3 ubiquitin ligase). Xanthomonas campestris juga menghasilkan
senyawa yang memanipulasi stomata tanaman dan patogen jamur almond dan persik, Fusicoccum
amygdali, terkenal karena produksi fusicoccin, racun yang menyebabkan pembukaan stomata dengan
mengaktifkan pompa proton di sel penjaga. Patogen jamur lain Plasmopara viticola, menunjukkan strategi
serupa pada tanaman dari keluarga Vitaceae dengan menginduksi pembukaan stomata untuk
memfasilitasi invasi. Asam oksalat yang dihasilkan oleh banyak jamur patogen dikaitkan dengan
pembukaan stomata dan gejala layu pada tanaman yang terinfeksi. Mekanisme yang berbeda juga telah
berevolusi pada tanaman untuk menginduksi penutupan stomata sebagai pertahanan terhadap adanya
invasi patogen. Untuk mencegah masuknya endofit patogen, Arabidopsis thaliana dengan cepat menutup
stomatanya setelah mengamati molekul bakteri melalui reseptor FLS2 (flagellin sensing 2). Penerapan
salah satu dari dua elisitor yang terkait dengan invasi jamur, asam oligogalakturonat atau kitosan,
menginduksi penutupan stomata pada tomat (Solanum lycopersicum) dan dayflower Asiatic (Commelina
communis), dan fitotoksin bakteri, Syringomycin, menginduksi penutupan stomata pada kacang panjang
(Vicia faba). Asam salisilat fitohormon (SA), yang merupakan pengatur pusat pertahanan antimikroba
tanaman, sangat penting untuk penutupan stomata pada serangan pathogen. Temuan ini menyoroti
pentingnya adaptif stomata dalam interaksi antara tanaman dan patogen, yang mengarah ke evolusi
mekanisme yang mengatur bukaan stomata pada tanaman dan pathogen.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa persepsi herbivora oleh tanaman atau manipulasi
oleh herbivora menyebabkan perubahan respons stomata dibandingkan dengan luka buatan. Contohnya
termasuk interaksi antara larva ngengat musim dingin (Operophtera brumata) dan pedunculate oak
(Quercus robur) dan ulat tanduk tembakau (M. sexta) dan tembakau (N. attenuata). Membuka atau
menutupnya stomata dipengaruhi oleh tekanan turgor. Cahaya dapat mempengaruhi pembukaan stomata
dengan cara mendorong fotosintesis dalam kloroplas sel penjaga untuk menyediakan ATP supaya terjadi
transpor aktif ion hidrogen. Faktor kedua yang menyebabkan stomata membuka adalah kehilangan CO 2
di dalam ruangan udara pada daun, yang dimulai ketika fotosintesis terjadi di mesofil. Faktor ketiga yang
mempengaruhi pembukaan stomata adalah jam internal yang berada dalam daun, artinya stomata itu
sendiri telah memiliki ritme harian untuk membuka dan menutup dalam kondisi apapun. Suhu tinggi dan
transpirasi yang berlebih dapat pula menjadi penyebab menutupnya stomata di siang hari.

Anda mungkin juga menyukai