2020-2021
Kata Pengantar
Dengan penuh kerendahan hati penulis panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa,karena atas berkat rahmatNya dan bimbinganNya penulis dapat menyelesaikan
tugas pembuatan program kerja bimbingan dan konseling yang akan dijadikan pedoman bagi
pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di SMK BAKTI JAYA Depok, sehingga
diharapkan program ini dapat berhasil untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang dalam hal ini adalah out put peserta didik.
Dalam setiap satuan pendidikan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang
tidak bisa dipisahkan dalam setiap kegiatan belajar,karena memiliki peranan yang sangat
penting untuk memberikan layanan yang prima bagi segenap peserta didik memerlukan
bantuan untuk mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam proses
pembelajaran.
Agar kegiatan bimbingan dan konseling di SMK BAKTI JAYA Depok dapat berjalan
secara efektif dan efisien, maka perlu landasan pacu yang baik untuk mencapai
keberhasilan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling tersebut, untuk itulah penulis
menyadari perlunya program kerja bimbingan dan konseling, maka sedikit demi sedikit
penulis menyusun program kerja ini dari awal hingga terselesaikannya program ini secara
keseluruhan.
Segenap personal sekolah lainnya, terutama kepala sekolah, guru mata pelajaran dan
wali kelas diharapkan dapat bekerjasama untuk membantu kelancaran tugas-tugas guru
bimbingan dan konseling sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
Sebagai manusia biasa penuli tentu memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan
pengetahuan dalam menyusun program ini, sehingga penulis menyadari bahwa program ini
masih jauh dari kesempurnaan, sebagai upaya penyempurnaan program bimbingan dan
konseling ini, maka penulis secara terbuka menerima saran dan masukan dari semua pihak
demi perbaikan program bimbingan dan konseling ini.
Tak lupa penulis ucapkan banyak-banyak terima kasih kepeda semua pihak yang telah
membantu memberikan data,masukan dan saran dalam kaitannya dengan penyusunan
program kegiatan bimbingan dan konseling ini
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. LANDASAN REGULASI
2. LANDASAN KEILMUAN
3. LANDASAN FILOSOFIS
4. LANDASAN PSIKOLOGIS
5. LANDASAN SOSIAL BUDAYA
6. LANDASAN RELEGIUS
7. 7.LANDASAN PEDAGOGIK
B. PENYUSUNAN PROGRAM
C KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
D. PENILAIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
E. TAHAP-TAHAP PENILAIAN
F.PENJADWALAN
G.PENGAWASAN KEGIATAN
H. PEMBAGIAN TUGAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
I TINDAK LANJUT
J. LAPORAN
K. ANGGARAN
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
1. LANDASAN REGULASI
2. LANDASAN KEILMUAN
1) Pengertian Bimbingan dan Konseling
Adapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan
terjemahan ari guidance and counseling dalam bahasa inggris, secara harfiyah istilah
guidance itu diambil dari akar kata guide yang berarti .
1.Mengarahkan (todirect).
2.Memandu (to pilot )
3.Mengelola (to manage)
4.Menyetir (to steer)
Namun masih banyak lagi penegertian bimbingan dan konseling yang
dikemukakan para ahli diantaranya Sunaryo Kartadinata (1998:3) mengartikan sebagai proses
membantu individu untuk mencapai perkembanganoptimal. Sedangkan Rochman Natawijaya
(1987:37) mengartikan biombingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada
individu yang dilakukan secara berkesinambungan , supaya individu tersebut dapat memahami
dirinya, sehingga sanggup mengarahkan dirinya
dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan
sekolah,keluarga,masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian dian akan
dapat menikmati kebahagiaan hidupnya,dan dapt memberikan sumbangan yang berarti pada
kehidupan masyarakat pada umumnya sehingga bimbingan dapat membantu individu
untuk mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.
d. Bimbingan merupakan usaha bersama. Bimbingan bukan hanya menjadi tugas dan
tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas dan tanggung jawab guru-guru dan
kepala sekolah. Mereka sebagai teamwork terlibat dalam proses bimbingan.
e. Pengambilan keputusan adalah hal yang esensial dalam bimbingan. Bimbingan
diarahkan untuk membantu individu agar dapat menentukan pilihan dan
mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan
informasi dan nasihat kepada individu, yang itu semuanya merupakan hal yang
penting sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan. Kehidupan individu
diarahkan oleh tujuannya, sedangkan bimbingan hanya memfasilitasi individu untuk
mempertimbangkan,menyesuaikan diridan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan
keputusan yang tepat. Jones.et.al (1970) berpendapat bahwa kemampuan untuk
membuat keputusan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang
harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan
individu untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
f. Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting(adegan) kehidupan.pemberialayanan
bimbingan tidak harus di sekolah,tetapi juga dilingkungan
keluarga,perusahaan/industri,lembaga pemerinta/swasta,dan masyarakat pada
umumnya. Bidang layanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi
aspek pribadi, sosial, pendidikan,dan pekerjaan.
5) JENIS-JENIS LAYANAN
a. Orientasi yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru,
terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di
lingkungan yang baru.
e. Penguasaan Konten yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten
tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di
sekolah, keluarga, dan masyarakat.
h. Konseling Kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan
pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
i. Konsultasi yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
3. LANDASAN FILOSOFIS
John J. Pietrofesa et.al. (1980.30.31) mengemukakan bahwa terdapat beberapa
prinsip yang terkait dengan landasan filosofis dalam bimbingan dan konseling yaitu,
1. Objective viewing, dalam hal ini konselor membantu klien agar memperoleh
perspektif tentang masalah khusus yang dihadapinya, dan membantunya untuk
menilai atau mengkaji berbagai alternatif atau strategi kegiatan yang menungkinkan
klien mampu merespon interes, minat atau keinginannya secara konsruktif.
Seseorang akan berada dalam dilema apabila dia merasa tidak memiliki pilihan .
melalui bimbingan seseorang akan dapat menggali atau
menemukan potensi dirinya dan kemampuan untuk beadaptasi dengan peristiwa-
peristiwa kehidupan baru yang dialaminya.
2. The counselor must have the best interest of the client at heart. Dalam hal ini konselor
harus merasa puas dalam membantu klien dalam mengatasi
masalahnya.Sedangkan James Cribbin dalam Jhon J. Pietrofesa (1980)
mengemukakan bahwa prinsip-prinsip filosofis dalam bimbingan adalah sebagai berikut:
a. Bimbingan hendaknya didasarkan pada pengakuan akan kemuliaan dan harga
diri individu dan atas hak-haknya untuk mendapat bantuan
4. LANDASAN PSIKOLOGIS
a. Masing-masing individu memiliki karakteristik pribadi yang unik. Dalam arti terdapat
perbedaan individual diantara mereka seperti yang menyangkut aspek
kecerdasan,emosi,sosialitas, sikap, kebiasaan dan penyesuaian diri.
b. Setiap individu memiliki kebutuhan dan senantiasa dinamik dalam interaksinya
dengan lingkungannya,disamping itu individu senantiasa mengalami berbagai
perubahan baik dalam sikap maupun tingkah lakunya.
d. Agar perkembangan peserta didik dapat berlangsung dengan baik dan terhindar dari
munculnya masalah-masalah psikologis maka kepada mereke perlu diberikan bantuan
yang bersifat pribadi.
Landasan sosial budaya adalah merupakan bentuk kebutuhan akan bimbingan yang
timbul dari masalah-masalah yang dihadapi oleh individu yang terlibat dalam kehidupan
masyarakat, semakin rumit struktur nasyarakat dan keadaannya semakin rumit dan banyak
pula masalah yang dihadapi oleh individu dalam masyarakat itu.Dalam suatu penelitian
terhadap masyarakat barat dikemukakan bahwa akibat sampingan dari gaya hidup modern,
seperti di negara-negara industri adalah munculnya berbagai problem sosial dan personal
yang cukup kompleks.
Problema tersebut seperti: (1) ketegangan fisik dan psikis,(2) kehidupan yang serba
rumit,(3) kekhawatiran atau kecemasan akan masa depan,(4) makin tidak manusiawinya
hubungan antar individu,(5) rasa tersaing dari anggota keluarga dan anggota masyarakat
lainnya,(6) renggangnya hubungan kekeluargaan,(7) terjadinya penyimpangan moral dan
sistem nilai, dan (8) hilangnya identitas diri (Rusdi Muslim, Suara pembaharuan, 9 oktober
1993).
Masalah lain sebagai dampak negatif dari kehidupan modern ini adalah semakin
kompleknya jenis-jenis dan syarat-syarat pekerjaan, jenis dan pola kehidupan, jenis dan
kesempatan pendidikan, persaingan antar individu, dan sebagainya. Dengan demikian
individu dituntut untuk lebih mampu mengahadapi berbagai masalah seperti masalah
penyesuaian diri misalnya pemilihan pekerjaan, masalah perencabaan dan pemilihan pendidikan,
masalah-masalah hubungan sosial, masalah keluarga, masalah keuangan,dan masalah-
masalah pribadi.
Dapat dimaklumi bahwa tiap individu dapat berhasil dengan sebaik-baiknya
mengatasi masalah-masalah yang diahdapinya dalam hal ini individu-individu tertentu perlu
mendapatkan bantuan yang memadai dalam usaha mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh
masalah-masalah yang dihadapinya itu. Dari uraian diatas dapat maka, landasan sosial
budaya bimbingan dan konseling dapat disimpulkan sebagai berikut
a. Kebutuhan akan bimbingan timbul karena adanya masalah-masalah yang dihadapi oleh
individu yang terlibat dalam kehidupan masyarakat. Semakin rumit struktur
masyarakat dan keadaanya semakin banyak dan rumit pulalah masalah yang dihadapi
oleh individu yang terdapat dalam masyarakat itu.
b. Ketidak berfungsian keluarga melahirkan dampak negatif bagi kehidupan moralitas anak.
Bagi keluarga yang mengalami kondisi disfungsional seperti diatas, seringkali
dihadapkan kepada kebuntuhan atau kesulitan mencari jalan keluar atau
pemecahan masalah yang dihadapinya, sehingga apabila tidak segera mendapatkan
bantuaqn dari luar maka, masalah yang dihadapinya akan semakin parah, salah satu
bantuan yang dapat memfasilitasi untuk memecahkan masalah yang dihadapi adalah
bimbingan dan konseling
c. Demokrasi dalam bidang kenegaraan menyebabkan demokratisasi dalam kehidupan,
termasuk bidang pendidikan. Hal ini berarti pemberian kesempatan kepada setiap
orang untuk menikmati pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun
swasta. Dari kesempatan yang terbuka ini menyebabkan berkumpulnya murid-murid
dari berbagai kalangan yang berbeda-beda latar belakangnya antara lain: agama,
etnis, keadaan sosial, adat istiadat, dan ekonomi. Hal ini menimbulkan berbagai macam
maslah yang dihadapi oleh pesrta didik yang terlibat dalam kelompok campuran tersebut
6.LANDASAN RELEGIUS
b. Manusia adalah makhluk yang mempunyai fitrah beragama (homo religius) yang
berpotensi untuk dapt memahami dan mengamalkan nilai-nilai agama.
c. Hakikat manusia adalah makhluk Alloh yang berfungsi sebagai hamba dan
khalifahnya. Sebagai hamba, manusia mempunyai tugas suci untuk beribadah
kepadanya. Sebagai khalifah, manusia mempunyai kewajiban atau amanah untuk
menciptakan dan menata kehidupan yang bermakna bagi kesejahteraan hidup
bersama(rahmatan lil alamiin).
d. Berdasarkan pendapat para ahli dan temuan-temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa
agama sangat berperan ( berkontribusi sangat signifikan) terhadap pencerahan
diri dan kesehatan mental individu.Bertitik tolak dari hal ini maka pengintegrasian
atau penerapan nilai-nilai agama dalam layanan bimbingan dan konseling merupakan
suatu keniscayaan yang harus ditumbuh kembangkan.
7.LANDASAN PEDAGOGIK
Dewey (1958:62) menekankan bahwa pendidikan itu merupakan suatu proses pertumbuhan
(growth).Dalam hal ini dia menulis: Karena pertumbuhan merupakan ciri khas dari kehidupan,
maka pendidikan menjadi satu dengan pertumbuhan, tanpa akhir. Tolok ukur mutu pendidikan
di sekoplah adalah sampai dimana sekolah itu dapat menciptakan suasana untuk
pertumbuhan dan menyajikan cara-cara untuk membuat pertumbuhan itu terlaksana dengan
baik
B. DASAR HUKUM
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri
peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2009
tentang Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan.
11. 11 SK Kepala SMK BAKTI JAYA DEPOK tentang Pembagian Tugas Guru BK dan
Jumlah Siswa Asuh tahun pelajaran 2020/2021
C.TUJUAN
D. MANFAAT
Program bimbingan konseling yang baik akan membawa manfaat kepada peserta
didik. Adapun manfaat program bimbingan konseling:
1. Memungkinkan Guru BK untuk menghemat waktu, usaha, biaya, dengan
menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, dan usaha coba-coba
yang tidak menguntungkan.
2. Siswa asuh akan menerima pelayanan bimbingan dan konseling secara seimbang dan
menyeluruh, baik dalam hal kesempatan, bidang bimbingan dan jenis-jenis layanan
bimbingan yang diperlukan.
1. Kebutuan siswa
5. Jenis Layanan
a. Layanan Orientasi
b. Layanan Informasi
c. Layanan Penempatan/Penyaluran
d. Penguasaan Konten
e. Konseling Individu
f. Konseling kelompok
g. Bimbingan kelompok
h. Konsultasi
i. Mediasi
j. Advokasi
6. Volume kegiatan
Sesuai Kalender Pendidikan
7. Frekwensi layanan
Sesuai Jadwal Kegiatan Bimbingan dan Konseling
BAB II
1. VISI
Terampil, berilmu berdasarkan iman dan takwa
2. MISI
B. TUJUAN KHUSUS
1. Siswa mempunyai rasa keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Siswa memahami dan dapat menyikapi perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada
3. Dirinya
4. Siswa mempunyai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya sebagai pria dan
wanita serta kematangan social
5. Siswa berkepribadian santun sesuai dengan nilai yang ada di masyarakat.Siswa
memahami kemampuan, bakat dan minat yang dimiliki serta mengembangkannya
6. Siswa mempunyai gambaran tentang studi lanjut dan pengetahuan yang harus
dikembangkan
7. Siswa mempunyai kesadaran tanggung jawab intelektual yang tinggi
8. Siswa mampu mengembangkan dirinya dengan berbudi pekerti luhur
sebagai pribadi, anggota masayarakat dan warga Negara.
C. PERMASALAHAN
1. Layanan Data
Dari data yang masuk dapat diolah dalam bentuk grafis, sosiogram dan lain-lain
2. Layanan Konseling
Dari layanan konseling 80% klien menunjukkan perubahan tingkah laku yang positif
3. Layanan Bimbingan Karir
Dari layanan inisebanyak 82% siswa dapat memahami dirinya, mampu
merencanakan masa depannya sehubungan dengan cita-citanya
4. Layanan Bimbingan Kelompok Dari layanan ini sebanyak 90% siswa dapat memilih
sekolah sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya.
Program BK yang kami rencanakan untuk tahun pelajaran 2020/2021adalah sebagai berikut:
1.PERSIAPAN
a) Penyusunan program
b) Pembagian tugas guru BK
c) Konsultasi program kegiatan BK Bila kegiatan BK sudah tersusun maka langkah-
langkah berikutnya konsultasi dengan kepala sekolah untuk mendapatkan
pengarahan dan persetujuan program.
d) Penyediaan fasilitas BK
1. Pembenahan dan pengadaan alat-alat administrasi BK
2. Buku piket BK
3. Buku lembar siswa
a. Tujuan
Memperoleh data atau keterangan yang selengkap-lengkapnya tentang data siswa yang
diperoleh untuk bantuan kepada siswa.
6. Data kesehatan
a. Tinggi badan, berat badan, kelengkapan anggota badan
b. Kesehatan jasmani
8. Sumber data
a. Siswa
b. Kawan-kawanya
c. Orang tua
d. Saudara-saudaranya
e. Guru dan staf lainnya
f. Instansi lain misalnya: rumah sakit, organisasi kemasyarakatan dan lain-lain
F. FUNGSI LAYANAN
a. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan
lingkungannya.
b. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau
menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat
perkembangan dirinya.
c. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang
dialaminya.
d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang
dimilikinya.
e. Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas
hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
G. JENIS-JENIS LAYANAN
a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru,
terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di
lingkungan yang baru.
b. .Informasi yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami
berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
d. Penguasaan Konten yaitu layanan tihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan
atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan
di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
H. Kegiatan Pendukung
a. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik
dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes
d. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau
keluarganya.
e. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang
dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial,
kegiatan belajar,dan karir/jabatan.
I. FORMAT KEGIATAN
b. Kelompok, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik
melalui suasana dinamika kelompok.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam
satu kelas.
d. Lapangan, yaitu format kegiatan konseling yang melayani seorang atau sejumlah
peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
Pendekatan Khusus, yaitu format kegiatan konseling yang melayani kepentingan peserta
didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan
BAB III
Program bimbingan dan konseling yang perlu dibuat guru pembimbing guna
merencanakan kegiatan bimbingan antara lain:
1. Program harian, yaitu program yang langsung diadakan pada hari-hari tertentu dalam satu
minggu.
2. Program mingguan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun
waktu satu minggu tertentu dalam satu bulan.
3. Program bulanan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun
waktu satu bulan tertentu dalam satu catur wulan.
4. Program semester, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun
waktu satu semester tertentu dalam satu tahun ajaran.
5. Program Tahunan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun
waktu satu tahun tertentu dalam satu jenjang sekolah.
Kelima jenis program tersebut satu sama lain saring terkait. Program tahunan
didalamnya meliputi program semester, program semester didalamnya meliputi program
bulanan, program bulanan didalam meliputi agenda mingguan, dan agenda mingguan
didalamnya meliputi agenda harian. Agenda harian ini merupakan jabaran dari agenda
mingguan guru pembimbing pada kelas yang diasuhnya. Agenda ini dibuat secara tertulis
pada buku agenda yang berupa satuan layanan dan atau satuan pendukung,lebih
jelasnya lihat di
Lampiran
B. Penyusunan Program
Penyususnan program Bimbingan dan Konseling memerluhkan langkah-langkah yang
menyeluruh dan integral menurut Harold J Burback dan Larry e Deker ( 1977 : 198 )
mengemukakan langkah-langkah dalam suatu perencanaan sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi kebutuhan
b. Study mengenal layanan bimbingan yang telah adad dan mengembangkan pedoman
kegiatan untuk layanan yang baru atau layanan yang diperbaiki lagi
d. Memodifikasi program
e. Seleksi tipe organisasi Bimbingan dan Konseling dan menetapkan peranan tenaga
pelaksana
h. Pemeliharaan catatan dan dan laporan yang memadai dalam seluruh kegiatan
layanan bimbingan dari setiap individual
Mencermati proses perencanaan program Bimbingan dan Konseling diatas, maka dalam
penyusunan program Bimbingan dan Konseling ada beberapa aspek yang seharusnya
mendapatkan penekanan :
a. Tujuan
b. Kebutuhan-kebutuhan siswa
d. Kegiatan evaluasi
Jadi dari beberapa pendapat di atas dalam penyusunan program menimal mencakup
hal sebagai berikut:
2)Substansi program pelayanan konseling meliputi keempat bidang, jenis layanan dan
kegiatan pendukung, format kegiatan, sasaran pelayanan, dan volume/beban tugas
konselor
1. Satu kali kegiatan layanan atau kegiatan pendukung konseling berbobot ekuivalen
2 (dua) jam pembelajaran.
2. Volume keseluruhan kegiatan pelayanan konseling dalam satu minggu minimal
ekuivalen dengan beban tugas wajib konselor di sekolah.
2. Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 1 (satu) jam per kelas per minggu dan
dilaksanakan secara terjadwal
3. Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan
konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan
kepustakaan, dan alih tangan kasus.
3. Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran sekolah maksimum 50% dari
seluruh kegiatan pelayanan konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan
sekolah/madras
5. Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan konseling di dalam kelas
dan di luar kelas setiap minggu diatur oleh konselor dengan persetujuan pimpinan
sekolah/madrasah
1.Defenisi penilaian
Sebagai upaya pendidikan, khususnya dalam rangka pengembangan kompetensi
siswa, hasil-hasil layanan bimbingan dan konseling harus dinilai, baik melalui penilaian
terhadap hasil layanan maupun proses pelaksanaannya. Penilaian ini selanjutnya dapat
dipakai untuk melihat keefektifan layanan di satu sisi, dan sebagai dasar pertimbangan
bagi pengembangannya di sisi lain.
Penilaian merupakan langkah penting dalam manajemen program bimbingan. Tanpa
penilaian tidak mungkin kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan kegiatan
layanan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan. Penilaian layanan bimbingan
dan konseling merupakan usaha untuk menilai sejauh mana kegiatan layanan itu
mencapai kompetensi yang te
lah ditetapkan.
2.Tujuan Penilaian
Untuk mengetahui keberhasilan layanan dilakukan penilaian. Dengan penilaian ini
dapat diketahui apakah layanan tersebut efektif dan membawa dampak positif terhadap
siswa yang mendapatkan layanan. Penilaian ditujukan kepada perolehan siswa yang menjalani
layanan. Perolehan ini diorientasikan pada :
3.Fokus Penilaian
Secara khusus fokus penilaian diarahkan kepada berkembangnya:
a. Pemahaman baru; yang diperoleh melalui layanan, dalam kaitannya dengan masalah
yang dibahas.
b. Perasaan positif; sebagai dampak dari proses dan materi yang dibawakan melalui
layanan.
Rencana kegiatan;yang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah pelaksanaan
layanan dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalah
yang dialaminya.
Semua fokus penilaian itu, khususnya rencana kegiatan secara jelas mengacu kepada
kompetensi yang diaplikasikan siswa untuk pengentasan permasalahan yang dihadapinya
dalam rangka kehidupan sehari-hari yang lebih efektif
E Tahap-tahap penilaian
Tahap penilaian bimbingan dan konseling dibagi dalam tiga tahap, yaitu:
1. Penilaian segera(LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan
kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang
dilayani.
3. Penilaian jangka panjang(LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan
sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan
pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak
layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap peserta didik.
Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan dalam satu semester untuk
setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.
F.Penjadwalan
Program bimbingan dapat dilaksanakan dalam bentuk (1) kontak langsung, dan (2)
tanpa kontak langsung dengan siswa. Untuk kegiatan kontak langsung yang dilakukan secara
klasikal di kelas perlu dialokasikan waktu terjadwal 1–2 jam pelajaran per-kelas per-minggu.
Sementara kegiatan langsung yang dilakukan secara individual dan kelompok dapat
dilakukan di ruang bimbingan, dengan menggunakan jadwal di luar jam pelajaran. Adapun
kegiatan bimbingan tanpa kontak langsung dengan siswa dapat dilaksanakan melalui tulisan
(seperti buku-buku, brosur, atau majalah dinding), kunjungan rumah (home visit), konferensi
kasus (case conference), dan alih tangan (referral )
G. Pengawasan Kegiatan
(LIHAT Lampiran)
I.TINDAK LANJUT
Dari evaluasi program akan diketahui program mana yang sudah dan belum dilaksanakan.
Program yang belum dilksanakan akan dicarikan solusinya agar dapat dilaksanakan.
J. LAPORAN
Akhirnya seluruh kegiatan program akan dilaporkan sebagai pertanggungjawaban program.
Laporan program meliputi Laporan bulanan, semester/tahunan.
K ANGGARAN
Anggaran program bimbingan konseling diajukan sebagai upaya menunjang proses pelaksanaan
program. Adapun anggaran terperinci sebagai berikut
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Program bimbingan dan konseling mempunyai tujuan untuk membantu siswa dalam
usaha pengembangan kehidupan pribadi, sosial, belajar dan bidang karir. Dalam pelayanan dan
konseling diharapkan siswa mampu untuk mencapai pengembangan potensi yang dimiliki secara
optimal.
Dalam pelaksanaan programyang ada pada layanan bimbingan dan konseling diharapkan
partisipasi dan dukungan pihak yang terkait antara lain :
1. Pihak sekolah,bantuan dan dukungan material dan spritual demi tercapainya suasana
pendidikan yang menyenangkan
2. Guru dan wali kelas dapat kontribusi dalam penanganan membantu permasalahan yang
dialami oleh siswa.
3. Tenaga kependidikan yang ada di sekolah agar turut berperan serta dalam pelaksanaan
dibidang administrasi yang dibutuhkan.
4. Peran serta siswa dan seluruh unsur-unsur yang ada disekolah agar dapat memahami dan
menempatkan pungsi bimbingan konseling secara nyata, ikhlas dan penuh rasa tanggung
jawab