Anda di halaman 1dari 56

Transformasi

Sistem Kesehatan
Indonesia

3 JULI 2022

1
Mandat dari Presiden Jokowi

Vaksinasi Mengatasi Transformasi


secepat pandemi sistem kesehatan
mungkin dengan berbagai Indonesia
untuk melindungi program dan inisiatif untuk memajukan
masyarakat Indonesia untuk mengendalikan masyarakat Indonesia
dari COVID-19 situasi COVID-19 di yang sehat dan kuat
Indonesia

2
Indonesia sedang mengalami bonus demografi
yang akan memuncak di tahun 2030

68%
Populasi Usia
Produktif1

Pertumbuhan usia produktif


sangat penting untuk
mendorong pertumbuhan
GDP/Ekonomi
Populasi Usia Non-Produktif 0 -15 tahun dan > 65 tahun
Populasi Usia Produktif 15-64 Tahun

1. Tempo, Menteri Tenaga Kerja Usia Produktif mencapai 205 Juta tahun 2030

Sumber: Tempo.com 3
~8,0 ~ 3,9

Dengan pertumbuhan ekonomi


Bonus demografi saja ~ 1,8 Pertumbuhan
bonus 8% setiap tahun, kita dapat
demografi
tidak cukup, kita mencapai PDB per kapita
negara maju di tahun 2037
perlu meningkatkan ~ 2,1
Pertumbuhan
historis
(12,680 USD/kapita)1001

produktivitas tenaga
kerja kita sebanyak ~ 1,2 40%
Pertumbuhan
produktivitas yang

40%
dibutuhkan

Pembangunan SDM adalah


prioritas utama untuk
pertumbuhan
-Presiden Jokowi, 2019
Target Ekspektasi Peningkatan Pertumbuhan
Pertumbuhan pertumbuhan Produktivitas level produktivitas
PDB per tahun dari labour input yang dibutuhkan
1 2011-2021 2

1. Dikalkulasikan dari prediksi labour force participation rate 64% tahun 2030, dengan prediksi populasi Indonesia mencapai 300 juta
2. BPS and CEIC Data 2011- 2021

Sumber: BPS dan CEIC Data, McKinsey Global Institute Model 4


Biaya kesehatan secara global terus meningkat lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi
Peningkatan belanja kesehatan Indonesia telah melampaui pertumbuhan GDP

Indonesia China Singapore


2,000 1,500 HC Spend 600
HC Spend
GDP HC Spend
Income 1,000 400
1,000 Income GDP
GDP
Income
500 200

0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020

India Thailand Australia

1,000 GDP 600 600


HC Spend HC Spend
HC Spend
Income 400 400 GDP
GDP Income
500 Income
200 200

0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020

Notes: Index 100 at 1995, based on local currencies; Income = Personal Disposable Income

Source: WHO; EIU (Feb 2021); BCG analysis 5


Penambahan belanja kesehatan tidak selalu menjamin
peningkatan usia harapan hidup masyarakat pola ideal
pola yang perlu dihindari
Angka harapan hidup (2019)

Jepang
84,2 tahun; Amerika Serikat
80 Kuba $4.360/kapita 78,5 tahun,
77,7 tahun,
$10.921/kapita
$1.031/kapita

Indonesia
71,3 tahun,
$120/kapita
60

40

20

0
0,0 2.000,0 4.000,0 6.000,0 8.000,0 10.000,0 12.000,0

Current Health Expenditure (CHE) per kapita dalam US$ (2019)

Sumber: WHO, Bank Dunia 6


Kita memiliki peran
yang penting untuk
memastikan bahwa
generasi berikutnya
sehat, berpendidikan,
dan produktif

7
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
kesehatan reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 Penguatan peran kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
Penambahan Skrining 14 penyakit
kader, kampanye, penyebab kematian layanan primer sekunder & tersier kesehatan
kategori imunisasi rutin Jejaring nasional
dan membangun tertinggi di tiap Pembangunan RS di
utama menjadi 14 Revitaliasi network Produksi dalam negeri surveilans berbasis
gerakan, sasaran usia, skrining Kawasan Timur, lab, tenaga
antigen dan dan standardisasi 14 vaksin rutin, top 10
menggunakan stunting, & jejaring pengampuan cadangan tanggap
perluasan peningkatan ANC
layanan di
6 layanan unggulan,
obat, top 10 alkes by
platform digital dan Puskesmas, volume & by value. darurat, table top
cakupan di untuk kesehatan ibu & kemitraan dengan
tokoh masyarakat Posyandu, dan exercise
seluruh Indonesia. bayi. world’s top healthcare kesiapsiagaan krisis.
kunjungan rumah
centers.

Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes
pemanfaatan yang efektif dan efisien. a Teknologi informasi b Bioteknologi
lulusan luar negeri.

8
Pilar 1
Transformasi
Layanan Primer
Semua orang memiliki akses yang
mudah ke layanan primer seperti
imunisasi, konsultasi dokter umum,
pemeriksaan kesehatan, dan
edukasi masyarakat mengenai pola
hidup sehat

9
33
Revitalisasi struktur dan jejaring layanan kesehatan primer serta
laboratorium kesehatan masyarakat
5 tingkatan fasilitas layanan primer 5 tingkatan labkesmas, merujuk pada
standar WHO
Jumlah lab
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan
saat ini
514 Kabupaten / LABORATORIUM NASIONAL
Rumah Sakit
Kota
5 1
Lab Nasional Prof. dr. Sri Oemiyati

LABORATORIUM REGIONAL
Puskesmas 7,230 Kecamatan 4 25
BBTKL, BBLK, EKS BALAI LITBANGKES

~85,000 Desa / LABKESDA PROVINSI


Posyandu Prima 3 28
Kelurahan Labkesda Prov & Eks Loka Litbangekes

Kegiatan Posyandu ~300,000 Dusun / 2 LABKESDA KAB/KOTA 234


RT/RW

Kunjungan Rumah ~273.5 juta 1 LABORATORIUM PUSKESMAS 10.292


penduduk

10
Standar paket layanan kesehatan primer
untuk memenuhi kebutuhan tiap klaster
Standardisasi layanan sesuai
siklus hidup secara menyeluruh 1
kebutuhan masing-masing
siklus hidup (people centered)

2 Optimalisasi edukasi dan


pemantauan kesehatan
masyarakat melalui
penjangkauan komunitas,
termasuk kunjungan rumah.

3 Penguatan upaya preventif


dengan pemberian layanan
yang komprehensif.

11
Penguatan jejaring labkesmas tiap tingkatan
Standardisasi dan integrasi fungsi
untuk diagnostik dan surveilans 1
dan layanan labkesmas untuk tiap
tingkatan sesuai dengan pedoman
WHO
2 Penguatan surveilans penyakit dan
diagnostik:
• Jejaring laboratorium untuk
diagnostik penyakit menular dan
tidak menular. Deteksi dini penyakit
potensi wabah
• Surveilans aktif kondisi lingkungan
dan keamanan pangan
• Mendukung kebijakan berbasis bukti

3 Pengelolaan biorepository terhadap


spesies penyebab penyakit serta
jejaring kerja sama internasional

12
Program utama penguatan upaya
preventif di layanan primer

Imunisasi rutin: Peningkatan kesehatan ibu


Perluasan deteksi dini
dari 11 menjadi 14 jenis vaksin dan anak
BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR, Screening penyakit penyebab Pemantauan tumbuh kembang anak
Polio (OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV, kematian tertinggi di setiap sasaran di Posyandu dengan alat
PCV, Rotavirus usia: antropometri terstandar
• Hipotiroid kongenital
Kanker Serviks merupakan satu- • Thalasemia
satunya kanker yang bisa dicegah • Anemia Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4
dengan imunisasi Human • Stroke kali menjadi 6 kali, termasuk 2 kali
• Serangan jantung USG dengan dokter pada trimester 1
Papillomavirus (HPV) • Hipertensi dan 3
Pneumonia dan diare merupakan • Penyakit paru obstruksi kronik
2 dari 5 penyebab tertinggi • Tuberkulosis
• Kanker paru
kematian balita di Indonesia* yang
• Hepatitis
dapat dicegah dengan imunisasi • Diabetes
(PCV dan Rotavirus) • Kanker payudara
• Kanker serviks
• Kanker usus
13
Edukasi kesehatan sebagai upaya promotif

Penguatan peran kader Penguatan kampanye- Penggunaan platform


sebagai agen dan aktivis kampanye dan gerakan- digital dan Tokoh
pemberdayaan kesehatan gerakan, terutama untuk masyarakat untuk
masyarakat di program prioritas secara menjangkau masyarakat
lingkungannya mandiri maupun melalui secara luas
kerja sama dengan civil
society organization

Berbagai platform dan media akan


5 kader per Posyandu untuk Kerja sama untuk kampanye digunakan untuk menjangkau
~300,000 Posyandu yang dilatih kesehatan bayi dan balita masyarakat bekerja sama dengan
dan dipantau secara standar tokoh masyarakat

14
Pilar 2
Transformasi
Layanan Rujukan
Setiap kota di Indonesia
memiliki rumah sakit rujukan
untuk mengobati penyakit
katastrofik

15
Strategi Transformasi Layanan Rujukan

Peningkatan akses layanan Perbaikan mutu layanan


• Peningkatan jejaring RS rujukan terutama • Perbaikan kualitas layanan RS di
untuk pelayanan 9 penyakit prioritas Indonesia
(terutama akses layanan jantung, kanker,
• Meliputi perbaikan layanan medis dan
stroke dan ginjal ada di semua provinsi)
hospitality layanan RS
• Pengembangan fasilitas pelayanan rujukan
• Bekerja sama dengan RS luar negeri
di daerah terpencil
untuk knowledge and technology
transfer
• Meningkatkan kemampuan
manajemen keuangan RS BLU

16
4 penyakit katastrofik utama penyebab
kematian tertinggi & paling mahal
Penyakit jantung, stroke, kanker, & ginjal

Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi Kelompok penyakit tersebut menimbulkan
selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar

Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME)


Sumber: BPJS Kesehatan, 2020

17
Permasalahan…

Contoh

Transformasi ~50,000 anak


Layanan Jantung dengan Penyakit
Jantung Bawaan (PJB)
Nasional tidak tertangani

4-12 bulan
Waktu tunggu antri
operasi

18
Pemerataan layanan rujukan melalui
optimalisasi 54 RS jejaring kardiovaskular nasional

Meningkatkan ketersediaan dan


cakupan layanan RS rujukan untuk
penyakit jantung dengan visi:
• 34 provinsi: mampu cathlab &
bedah jantung terbuka
• 514 kab/kota: mampu cathlab

Target
50% kabupaten/kota sebelum 2024 dan
50% 100%
100% sebelum 2026 2022 2024 2027

19
Optimalisasi 54 RS Jejaring Kardiovaskular Nasional
Tersebar merata di 34 Provinsi dan proporsional sesuai prediksi jumlah kasus

9
Ketersediaan dan kebutuhan SDM di 20 lokus prioritas
Dibutuhkan 7 Cathlab dan penambahan 274 SDM Nakes untuk pelayanan kardiovaskular nasional
CATH SpBTKV Anestesi Intensivis Perawat Perawat
Provinsi RS Perfusionis Scrrub Ners
LAB Ada Kebutuhan KV Post Op Anestesi ICU
Jambi RSUD Raden Mattaher √ 2 1 1 2 2 1 5
Bengkulu RSUD M Yunus √ 2 1 1 2 2 1 5
Lampung RSUD Abdul Muluk √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Bangka Belitung RSUD Soekarno √ 2 1 1 2 2 1 5
Kep Riau RSU Raja Ahmad Tabib √ 2 1 1 2 2 1 5
Banten RSUD Kab Tangerang X 1 1 1 1 2 2 1 5
NTB RSUD Prov NTB √ 1 1 1 1 2 2 1 5
NTT RSUD Prof Johanes X 2 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Barat RSUD Soedarso √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Tengah RSUD Doris Sylvanus √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Selatan RSUD Ulin √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Utara RSUD Tarakan √ 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Tengah RSUD Undata √ 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Tenggara RSUD Bahtera Mas √ 2 1 1 2 2 1 5
Gorontalo RSUD Prof Aloei Saboe X 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Barat RSUD Mamuju X 2 1 1 2 2 1 5
Maluku RSUP Leimena X 2 1 1 2 2 1 5
Maluku Utara RSUD Chasan Boesoirie X 2 1 1 2 2 1 5
Papua RSUD DOk II Jayapura √ 2 1 1 2 2 1 5
Papua Barat RSUD Kab. Sorong X
TOTAL Kebutuhan 6 34 20 20 40 40 20 100 10
Peningkatan daya saing layanan rujukan melalui
kerja sama dengan institusi global

Program sister hospital dengan RS Target penerapan Sister Hospital


luar negeri
pelayanan, pendidikan, & penelitian

2022 2023 2024

12 24 36
Kesehatan Ibu & RS Vertikal
Kanker RS Vertikal RS Vertikal
DM, ginjal, & hati anak

22
Pilar 3

Ketahanan
Kesehatan
Produksi lokal sediaan farmasi
dan alat kesehatan, serta
kesiapsiagaan menghadapi
krisis kesehatan

23
Strategi kemandirian farmasi, alat kesehatan, dan respon darurat
2022 2023 2024 2025
Vaksin 1. Measles
3. Hep B
4. Rotavirus
2. Rubella 5. HPV 7. IPV
3. Rotavirus 6. PCV 8. JE
Produksi 7 dari 14 jenis antigen vaksin program dan TBC 4. TBC

m-RNA vaccine Viral vector vaccine


Penguasaan teknologi viral-vector dan nucleic acid based
Transfer teknologi dari B2B, organisasi internasional, dan kooperasi multilateral

Obat
Insulin
1. Candesartan 3. Amlodipine 5. Cefixime
2. Bisoprolol 4. Lansoprazole 6. Ceftriaxone
Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi terbesar
Derivat Plasma (Albumin,
EPO, Insulin, m-Ab IVIg, F-VIII), m-Ab
m-Ab (Tocilizumab),
Produksi produk biologi dan derivat plasma (Bevacizumab), Stem
HyFC-EPO
(Adalimumab,
Cell Rituximab, PD-1), R-
Insulin

Alat Kesehatan
TKDN Alkes
Peningkatan belanja dalam negeri untuk 16 dari 19 alkes
terbesar by value & volume produksi dalam negeri 1. CT Scan
2. Endoskopi
3. MRI
Produksi alkes berteknologi tinggi (3 dari 19)

Respon Darurat
Pelatihan dan Tim Emergency
Mulai kerja sama
sertifikasi Response terbentuk
Tim kegawatdaruratan medis teregistrasi dan terlatih; 24

24
Produksi dalam negeri 14 antigen vaksin dan
vaksin platform (teknologi) terbaru
Teknologi Vaksin Vaksin COVID-19

Virus Vaccines Viral-vector based a Seed vaccine Pengadaan vaksin COVID-


19 akan diprioritaskan untuk
vaksin produksi lokal yang
b Bulk vaccine
dikembangkan dari RnD dan
Upstream to Downstream.
c Ready to use vaccine

Protein based Nucleic-acid based

Vaksin program untuk imunisasi rutin (14 antigen)


Produksi domestik 10 jenis vaksin (14 antigen) termasuk Japanese
Pengembangan industri vaksin domestik viral-vector Encephalitis (JE), Human Papillomavirus (HPV), Pneumococcal
(adenovirus) & nucleic acid-based (mRNA, DNA) technology Conjugate Vaccine (PCV), & Rotavirus

Dikuasai Indonesia

25
Dari 10 molekul obat konsumsi terbesar, Secara paralel, Kemenkes juga mendukung
saat ini baru 4 obat yang bahan kegiatan pengembangan dan produksi dalam
bakunya diproduksi dalam negeri negeri bahan baku lainnya melalui skema B2B

Paracetamol 1,50 1,46 1,52 1,30 5.78 Total Rp dalam 4 tahun (Tn) Telah diproduksi Dalam pengembangan
Clopidogrel 1,34 1,59 1,59 0,94 5.46 Diproduksi lokal

Antikolesterol Antihipertensi Antibiotik


Cefixime 1,37 1,22 1,32 0,89 4.80 Simvastatin Valsartan Rifampicin
Amlodipine 1,09 1,21 1,19 0,96 4.45 Rosuvastatin Telmisartan

Candesarta… 0,68 1,09 1,14 1,01 3.92 Antivirus Antidiabetes PPI


Ceftriaxone 1,07 0,89 0,98 0,78 3.72 Entecavir Glimepiride Pantoprazol
Remdesivir
Omeprazole 0,88 0,77 0,79 0,80 3.23 Antipsikotik
Bisoprolol 0,59 0,74 0,91 0,96 3.19 Antiretroviral Risperidone
Efavirens
Lansoprazole 0,67 0,70 0,75 0,78 2.89 Lamivudin Antiinflamasi
2.58 Zidovudin Meloxicam
Atorvastatin 0,63 0,65 0,66 0,63 2017 2018 2019 2020
Tenofovir

Oleh karena itu, pemerintah akan fokus dalam produksi dalam negeri 6 dari 10
molekul obat konsumsi terbesar

26
Arah pengembangan alat kesehatan sesuai dengan top 10 alkes
by volume dan by value
Dari 19 alkes yang sering digunakan, 16 telah diproduksi secara lokal dan 3 masih diimpor

No By Volume By Value
Continuous ventilator (non invasive dan
1 Alat suntik / Piston syringe
invasive/ICU)
Infus set, termasuk three way slang, three way stop Pasien monitor / Cardiac monitor (including
2
cock / Intravascular administration set cardiotachometer and rate alarm)
3 Sarung tangan bedah / Surgeon’s glove CT Scan / Computed tomography x-ray system
Endoskopi dan aksesori / Endoscope and
4 IV kateter / Intravascular catheter
accessories
5 Kasa & pembalut luka / Gauze & wound dressing Mobile x-ray / Mobile x-ray system
Wadah penyimpanan dan transport spesimen /
6 Tempat tidur RS / AC & manual hospital bed
Specimen transport and storage container
7 Jarum suntik / Hypodermic single lumen needle MRI / Magnetic resonance diagnostic device

8 Kapas alkohol / Alcohol swab Alat suntik / Piston syringe


Alat pengumpul sampel darah / Blood specimen Sinar X konvensional, pesawat rontgen untuk
9
collection device penggunaan umum / Stationary x-ray system
Masker medis, masker bedah, coverall, surgical
10 gown, shoe cover, cap, medical goggles / Surgical USG / Ultrasonic pulsed doppler imaging system
apparel

Belum dapat diproduksi dalam negeri Kapasitas produksi belum mampu memenuhi

Sumber: LKPP e-Catalogue 2019-2020 27


Kebijakan untuk mendorong ketahanan kefarmasian dan
alat kesehatan
Penelitian dan
Produksi Jaminan Pasar
Pengembangan
• Task force pengembangan • Intervensi insentif dan disinsentif • Substitusi produk impor: jika produk
ekosistem R&D industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri yang bisa memenuhi
kebutuhan nasional, maka akan
• Fasilitasi transfer teknologi • Simplikasi perizinan dilakukan freeze (turun tayang)
produk impor.
• Fasilitasi uji klinik vaksin • Fasilitasi pengujian performance
(khususnya Vaksin Merah Putih) dan kehandalan alat kesehatan • Implementasi Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN) menjadi
• Fasilitasi uji klinik alat kesehatan
pilihan utama dalam pengadaan
• Fasilitasi change source bahan barang dan jasa, untuk obat
baku obat (BBO) dengan mengutamakan bahan
baku produksi dalam negeri, untuk
alkes setelah ditetapkan aturan
perhitungan TKDN

• Implementasi peningkatan
penggunaaan produk dalam negeri
(P3DN) utamanya di rumah sakit
pemerintah, daerah, juga swasta

28
Tenaga cadangan untuk
kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan
Tenaga cadangan berasal dari partisipasi masyarakat aktif yang sewaktu-waktu dapat diaktifkan
ketika terjadi krisis

Sebelum
Registrasi tenaga cadangan
Krisis
Kesehatan Registrasi dilakukan bagi masyarakat yang bersedia menjadi
tenaga cadangan.
(contoh: Pramuka dan Palang Merah Remaja).

Pelatihan tenaga cadangan


Pelatihan diberikan untuk dapat memperlengkapi para tenaga
cadangan dengan keterampilan yang diperlukan saat terjadi krisis
kesehatan (contoh: memberikan bantuan dasar hidup,
melakukan triase).

Saat Koordinasi dan mobilisasi tenaga cadangan ketika


Krisis terjadi krisis kesehatan
Kesehatan Koordinasi dan mobilisasi pada skala kabupaten/kota, provinsi,
maupun nasional harus dapat dilakukan dengan cepat ketika
terjadi krisis kesehatan.

29
Pilar 4

Pembiayaan
Kesehatan
Pembiayaan intervensi kesehatan
secara efektif dan berkelanjutan
untuk mencegah penyakit dan
menyediakan layanan kesehatan
yang terjangkau

30
6 transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan
yang cukup, adil, efektif dan efisien (1/2)

1. Percepatan produksi National Health Account (NHA)


• Mempercepat produksi dari NHA T-2 menjadi NHA T-1 agar dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan kebijakan pembiayaan kesehatan berbasis bukti

2. Menjaga ketercukupan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN):


• Utilization review untuk mengendalikan sejumlah layanan JKN seperti sectio cesaria dan gastroenteritis
• Penyesuaian tarif Indonesia Case Based Groups (INA-CBGs) yang fokus pada pemenuhan hak peserta
dan harga layak (keekonomian)

3. Peningkatan manfaat promotif preventif melalui Jaminan Kesehatan Nasional dan Standar
Pelayanan Minimum yang memberikan daya ungkit dalam pengendalian penyakit katastrofik:
• Penambahan antigen imunisasi & perluasan cakupan
• Penambahan layanan pemeriksaan kehamilan menjadi 6 kali plus USG dengan dokter
• Screening stunting & penyakit penyebab kematian tertinggi

31
Transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan yang
cukup, adil, efektif dan efisien (2/2)
4. Insentif berbasis kinerja
• Penerapan insentif Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) kepada tenaga kerja kesehatan untuk
meningkatkan pelayanan promotif dan preventif, sebesar 7.5% dari Biaya Operasional Kesehatan
Puskesmas 2022 dan 15% dari BOK Puskesmas 2023.
• Review kapitasi BPJS agar jasa pelayanan di tingkat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dapat lebih
efektif, efisien dan berbasis kinerja

5. Peningkatan Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan (JKN dan Asuransi Kesehatan


Swasta)
• Pengenaan selisih biaya bagi peserta yang ingin naik kelas perawatan & rawat jalan eksekutif
(coordination of benefit)
• Upaya pengendalian dari sisi peserta melalui urun biaya pada pelayanan yang dijamin dengan
kategori berpotensi moral hazard (cost sharing)

6. Health Technology Assessment (HTA)


Mendukung peningkatan penerapan health technology assessment (HTA) melalui analisis ekonomika
kesehatan berbasis bukti untuk layanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien

32
Pilar 5

SDM Kesehatan
SDM kesehatan dengan jumlah
cukup dan merata di seluruh
Indonesia

33
Tenaga kesehatan yang cukup dan merata merupakan
enabler penting, fasilitas tidak akan bisa dibangun secara
merata tanpa tersediannya tenaga kesehatan

6%
0,68
Puskesmas belum
memiliki dokter1

52%
Puskesmas belum
Dokter* per lengkap memiliki 9 jenis
tenaga kesehatan dasar1
1,000 populasi
* Termasuk spesialis

42%
RSUD kab/kota belum
Rata-rata terpenuhi dengan 7 jenis
1 Standar WHO 1,2 Asia 20 dokter spesialis2

Rata-rata
3,2 OECD
Sumber:
1. 9 Jenis tenaga kesehatan Dasar di Puskesmas : Dokter, Dokter gigi, Perawat, Bidan, Apoteker, Kesmas, Sanitarian,
Kemenkes, 2022
Ahli Lab, dan Gizi
2017 bed density data berdasarkan WWM, EIU, WHO
2. 7 Jenis spesialis di RSUD : Sp.Anak, Obgyn, Penyakit Dalam, Bedah, Anestesi, Radiologi, dan Patologi Klinik 34
3, Total 10.373 Puskesmas, 647 RSUD : Data SI-SDMK 8 Juni 2022
Program unggulan transformasi SDM kesehatan Indonesia
Peningkatan jumlah Pemerataan nakes Peningkatan mutu nakes
nakes
Penambahan prodi spesialis 9 Kemudahan regulasi diaspora Beasiswa fellowship untuk
penyakit prioritas (seperti kesehatan WNI lulusan luar meningkatkan kompetensi
anestesi, bedah, dan jantung), negeri untuk mendukung spesialistik tenaga kesehatan
termasuk di FK swasta ketersediaan tenaga kesehatan

Implementasi Academic Health Pendayagunaan tenaga Pelatihan kesehatan dalam


System untuk memperbanyak kesehatan WNA sebagai rangka peningkatan dan
wahana pendidikan bagian dari investasi pemantapan kompetensi
kedokteran di fasyankes

Penempatan tenaga Transfer ilmu dan teknologi


kesehatan penerima 10.000+ diaspora dengan nakes
beasiswa hingga tahun 2024 puskesmas dan RS pemerintah
sesuai lokus rekomendasi
Kemenkes

Rekrutmen CASN
(PNS/PPPK) pada institusi
kesehatan (Puskesmas, RS,
Labkes, dll sesuai lokus
rekomendasi Kemenkes

35
Skema Academic Health System
dalam upaya pemenuhan dan Peningkatan layanan kesehatan dengan
perluasan cakupan wahana pendidikan, dan
pemerataan tenaga kesehatan peningkatan produksi tenaga kesehatan

Konsep pengampuan dan sharing knowledge


(keilmuan) lintas daerah.
Fakultas RS Pendidikan
Kedokteran Perluasan cakupan layanan pada daerah
prioritas yang DTPK dan DBK

Pemenuhan spesialis pada pelayanan


rujukan akan berfokus pada 9 penyakit
katastrofik
RS Pusat RS RS RS Faskes
Khusus Daerah Swasta Lain Dokter memenuhi kebutuhan pelayanan
dalam upaya pemenuhan universal
health coverage

36
Target rasio dokter spesialis:populasi nasional tahun 2025 masih lebih rendah daripada
rasio saat ini di negara maju; WHO tidak menentukan standar
Rasio per 1.000 penduduk
Target rasio Rasio saat ini

0.053 0.063 0.056


Ilmu Penyakit Jantung
0.010
dan Pembuluh Darah

0.197 0.226
Anestesi dan Terapi 0.094
Intensif 0.020

0.176
0.114
Ilmu Bedah Umum 0.020 0.002

0.176
0.076 n.a
0.030
Ilmu Penyakit Dalam
0.138
0.089 0.101
0.030
Ilmu Kesehatan Anak

0.024 0.030
0.021
0.010
Saraf/ Neurologi
0.095 0.079 0.065
0.030
Obstetri Ginekologi

Source: Riset oleh Tim Kerja dari berbagai sumber 3


Jumlah kumulatif dokter spesialis per tahun harus meningkat seiring laju
pertumbuhan penduduk dan memperhitungkan atrisi
Kebutuhan spesialis Jumlah spesialis tahun sebelumnya dgn atrisi 1,5% Tambahan lulusan dgn kuota saat ini

Tambahan lulusan dgn kuota baru xx Estimasi jumlah kumulatif spesialis

Asumsi kebutuhan dan Ilustrasi untuk spesialis jantung


jumlah kumulatif spesialis Kebutuhan spesialis jantung nasional, spesialis
1
2.897
2.873
Kebutuhan dokter spesialis mengikuti laju 2.848
2.822
pertumbuhan penduduk: 2.796
2.768
• Berdasarkan estimasi BPS hingga 2035;
selanjutnya 0.65% per tahun

2 Jumlah kumulatif spesialis jantung nasional, spesialis


Jumlah kumulatif spesialis tiap tahun Penambahan dari kuota baru hanya berdampak mulai
bergantung pada atrisi, kuota mahasiswa, tahun ke-4 karena durasi pendidikan spesialis jantung
dan lama pendidikan 3.254
• Atrisi 1.5%1 per tahun 2.693
1.974 2.124 421
• Kuota mahasiswa bergantung pada rasio D:M 1.821 421
1.666 180 180
180
• Penambahan kuota baru baru berdampak di 180 180
180
akhir durasi pendidikan 2,653
1,794 1,944 2,092
1,486 1,641

2022 23 24 25 26 2027
1. Berdasarkan asumsi Badan Kepegawaian Nasional atas retirement seseorang - meninggal dunia dan pensiun
38
Desain program AHS terbagi dalam 4 levers:
mahasiswa, dosen, wahana/ RS Pendidikan, dan
pengampuan prodi/ FK

Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang


FK dalam Pilot
Fakultas
Mahasiswa Dosen RS Pendidikan Kedokteran Program

1 Unhas
Target Peningkatan kuota Peningkatan jumlah Peningkatan jumlah Peningkatan
mahasiswa dokter dosen RS Pendidikan jumlah prodi/ FK
dan dokter spesialis baru 2 UGM

3 Unair
Inisiatif Dokter umum: Penambahan dosen Penambahan RS Penambahan FK
Peningkatan kuota 1.5x lipat utk dokter Pendidikan melalui baru untuk dokter
minimal 20% untuk umum & 2x lipat utk skema umum 4 Unpad
FK Akred A dan 10% spesialis pengampuan
untuk Akred B
5 UI
Dokter spesialis: Peningkatan Penambahan Pembukaan prodi
Peningkatan rasio kapabilitas dosen, penetapan ~260 RS spesialis baru: di
dosen:mahasiswa e.g., sub-spesialis Pendidikan oleh FK baru/ FK yang
menjadi 1:5 Ditjen Yankes telah memiliki
prodi spesialis

39
Kebutuhan Nasional: Peningkatan rasio D:M 1:5 dan penambahan dosen
2x lipat mempercepat pemenuhan dokter spesialis hingga 3-4x lipat
Jangka pemenuhan spesialis kebutuhan nasional
xx Top 3 kekurangan spesialis

Kekurangan Kuota di FK Jangka pemenuhan, tahun Takeaways


SDM untuk
Program spesialis Baru (1:5, Gap tertinggi:
kebutuhan Baru (1:5, dosen
nasional 2022 Saat ini Saat ini dosen 2x
2x lipat) • Obstetri Ginekologi
lipat)
Ilmu Penyakit Jantung • Ilmu Kesehatan Anak
1.282 180 601 11 5 • Ilmu Penyakit Dalam
dan Pembuluh Darah

Saraf/ Neurologi 617 149 498 7 4 Pemenuhan kekurangan


ketiga spesialis dengan gap
Obstetri Ginekologi 3.210 234 782 36 8
tertinggi dapat dipercepat
Ilmu Kesehatan Anak 3.662 259 865 26 8 hingga ~4 kali lipat.

Ilmu Penyakit Dalam 2.581 280 935 23 6


Catatan:
Ilmu Bedah 2.378 245 818 17 6
Jangka pemenuhan target
Anestesi dan Terapi Intensif 2.476 199 665 24 7 spesialis memperhitungkan:
• Laju pertumbuhan penduduk
Radiologi 838 117 391 13 5 • Atrisi (pensiun atau
meninggal)
Patologi Klinik 977 109 364 18 6 • Durasi pendidikan

40
Kebutuhan RS Rujukan: Kekurangan dokter spesialis di RS Rujukan
secara umum sudah dapat terpenuhi dengan strategi saat ini
Jangka pemenuhan spesialis kebutuhan RS Rujukan
xx Top 3 kekurangan spesialis

Kekurangan Kuota di FK Jangka pemenuhan, tahun Takeaways


SDM untuk
Program spesialis Baru (1:5,
kebutuhan RS Baru (1:5, dosen
dosen 2x
Gap tertinggi:
rujukan Saat ini Saat ini
2x lipat)
lipat) • Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah
Ilmu Penyakit Jantung dan
714 180 601 4 4 • Patologi klinik
Pembuluh Darah
• Saraf/ Neurologi
Saraf/ Neurologi 169 149 498 2 2
Kekurangan dokter spesialis
Obstetri Ginekologi 57 234 782 1 1
di RS Rujukan dapat
Ilmu Kesehatan Anak 59 259 865 1 1 terpenuhi dengan strategi
saat ini
Ilmu Penyakit Dalam 76 280 935 1 1 • Kecuali untuk Patologi Klinik

Ilmu Bedah 51 245 818 1 1

Anestesi dan Terapi Intensif 98 199 665 1 1


Catatan:
Radiologi 109 117 391 1 1 Perlu diperhatikan:
• Pemerataan dokter sesuai
Patologi Klinik 452 109 364 5 4 dengan desain RS Rujukan

41
Peningkatan kuota spesialis menjadi ~3.3x lipat dilakukan dengan
menaikkan rasio D:M menjadi 1:5 dan menambah kuota dosen 2x lipat

Ilustrasi penambahan kelulusan spesialis jantung


Peningkatan kuota dengan peningkatan rasio D:M 1:5 dan penambahan dosen 2x lipat
Dampak kepada jumlah
kelulusan spesialis jantung/ tahun
Intervensi Saat ini Model baru Dari Menjadi

Rasio D:M 1:3 1:5


180 301
Jumlah dosen 3.3x

134 268 301 601


untuk seluruh
mahasiswa 2x
spesialis 2x lipat

42
Rencana Beasiswa Dokter Spesialis, Sub-Spesialis,
Tahun 2022 (semester 2) :
untuk layanan prioritas pada tahun 2022 ▪ Sp1 Layanan prioritas dan
Serta rencana 2023 – 2025 termasuk layanan spesialis lainnya layanan lainnya
Kemkes : 271
LPDP : 387
LPDP 45 11 342 73 471 ▪ Sp2 Layanan prioritas dan
Sp1 Layanan Prioritas
2022

layanan lainnya
Kemkes 271 29 300 Sp2 Layanan Prioritas
Kemkes : 29
Sp1 Layanan Lainnya
LPDP : 84
Sp2 Layanan Lainnya
LPDP 253 37 281 84 ▪ Total Sp1 & Sp2
2023

Kemkes : 300
Kemkes 249 34 257 72
LPDP : 471

LPDP 240 55 358 121


2024

Kemkes 237 51 341 107 Tahun 2022 (semester 1) telah


diterima sebanyak 300
penerima beasiswa,
LPDP 240 55 358 121 sehingga total beasiswa PPDS
2025

Kemkes tahun 2022 adalah


Kemkes 237 51 341 107
600

43
Mendayagunakan tenaga
Proses adaptasi lulusan luar negeri
kesehatan diaspora
Pra Pengajuan adaptasi:
42 Adaptasi 1. Verifikasi dokumen
37 2. Penilaian kompetensi pra adaptasi
163 dokter spesialis WNI lulusan
luar negeri yang telah 3. Pembekalan
didayagunakan (2016-2021)
24 Penerbitan sertifikat:
17 1. Sertifikat kompetensi adaptasi
15
4 2. STR Adaptasi
3 3 2
5 5 5 1

Adaptasi Pelaksanaan Adaptasi:


1. Dilaksanakan pada RS Pemerintah Pusat,
Pemda, & RS lain yang ditetapkan oleh Menteri
2. Durasi 2 tahun (tahun ke-2 boleh praktek
Berbasis rumah sakit tambahan)
Proses adaptasi dokter spesialis WNI lulusan luar
negeri dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan/
Pasca Penerbitan sertifikat:
rumah sakit
Adaptasi 1. Sertifikat kompetensi
Insentif
2. STR dokter spesialis
Dokter spesialis WNI lulusan luar negeri yang bekerja
di rumah sakit selama masa adaptasi berhak
mendapatkan insentif
44
Pilar 6

Teknologi
Kesehatan
Satu platform untuk semua
masyarakat mengakses
dokumen kesehatan dan
inovasi bioteknologi untuk
peningkatan kualitas layanan
kesehatan masyarakat

45
Citizens Health
Health superapp untuk masyarakat Indonesia
CitizenHealth adalah platform yang mengintegrasi semua
data kesehatan individu untuk masyarakat Indonesia
Pengguna dapat akses laporan kesehatan dan
rekomendasi kesehatan personal

Electronic Personal Resume Medis


Health Record Rujukan

Pelayanan & Sistem Integrasi


penggunaan obat Kewaspadaan Dini
Layanan
Okupansi tempat Telemedisin
Profil Medikasi
tidur rumah sakit

Personalized
Tracing & testing
education

Keuntungan  Kita dapat melihat


intervensi mana saja yang
dari agregasi sukses ataupun gagal
data  Kita dapat melakukan
kesehatan intervensi cepat saat krisis
>93M pengguna: >8M DAU
46
46
ASIK - Platform Integrasi Layanan tenaga kesehatan & Kader

Platform ASIK (Aplikasi Sehat


Indonesiaku) adalah aplikasi
terpusat yang digunakan untuk
memasukkan data, memantau
perkembangan pasien untuk
seluruh tenaga kesehatan di
layanan primer.

Platform ini dibagi menjadi dua: Sistem yg tergantikan/digabung:


 Aplikasi Android: digunakan oleh tenaga kesehatan a) Kesehatan Ibu & Anak: e-PPGBM, e-Kohort, MPDN
dan kader untuk pencatatan data program upaya b) Penyakit Tidak Menular: SIPTM, SITKO, SIGALIH
kesehatan masyarakat (kesehatan ibu & anak, c) Penyakit Menular: SITB, SIHA, SIHEPI, SIARVI, SISMAL,
surveilans penyakit menular, penapisan penyakit tidak SILANTOR
menular) serta program Posyandu.
d) Lainnya: PI-SPK, SKDR, STBM, SIKELIM, HSP, SINKARKES,
 Berbasis web: digunakan oleh tenaga kesehatan di SISKOHATKES
Puskesmas selain untuk pencatatan kesehatan
individu, juga digunakan untuk pelaporan untuk
Dinkes atau Kemenkes
47
Layanan telemedisin dimulai Dan berhasil menjangkau…
saat pandemi COVID-19
1,075,413 421,211
Pasien menerima WA
Melakukan Triase
Terdapat
1,215,661 39%
Pasien menghubungi
Data Pasien Positif
layanan Telemedisin
Jabodetabek, Jawa Bali

397,851 374,874
Menerima e-resep Resep diproses KFA & SC

94% 90%
melakukan tebus resep merupakan Paket B

 Layanan telemedisin dibentuk untuk


mengurangi beban rumah sakit saat COVID-19 373,788
Paket Obat Diterima
 Mengurangi kemungkinan penularan COVID-19 pasien
karena pasien tidak perlu keluar rumah untuk
75% berdomisili di
berobat atau mendapatkan layanan Jabodetabek
kesehatan
48
*Periode 17 Januari s/d tanggal 10 April 2022, Hasil Tes PCR & Antigen
Pilar 6

Teknologi
Kesehatan
Biomedical Genome-Based
Science Initiative (BGS-I) untuk
mendorong layanan kesehatan
yang presisi

49
Tiga proyek ilmiah revolusioner dari waktu ke waktu

50
Evolusi teknologi genomic sequencing
Biaya genomic sequencing per genom manusia semakin murah dan efisien

Source: BGI
Visi Biomedical Genome Based Science-Initiative (BGS-I)
Membawa Indonesia ke era precision medicine

Penyakit Prioritas

Rekam medis elektronik Meningkatkan diagnosis dan terapi


Biobank + Registry untuk penyakit signifikan di Indonesia
Informasi Demografis  Tuberkulosis
Multi-Omics  Diabetes (<45 tahun)
Informasi Program Klinis  Kanker payudara & kolorektal
Genomics  Stroke
Informasi Program Omics  PAH
Transcriptomics  DMD
 Psoriasis
Proteomics BIOINFORMATIC
Integrasi Data
S & DATA
SCIENCE
Metabolomics

1. Invest in Korea document, projected to 2021 from 2016 market size with 1,6% CAGR
2. Ibis World Statistics
Kami pun akan
mengubah cara
kerja kami untuk
transformasi
kesehatan Indonesia

53
Pemerintah dan organisasi profesi
dapat berkolaborasi
dalam upaya penyediaan, pendayagunaan,
& peningkatan mutu tenaga kesehatan

 Kolaborasi erat antara RS, Universitas, dan Organisasi


Profesi dalam upaya percepatan produksi tenaga
kesehatan, khususnya dokter dan dokter spesialis.
 Pembukaan Program Studi Kesehatan Baru (prioritas
prodi langka) dalam rangka pemerataan produksi
tenaga kesehatan
 Dukungan Organisasi Profesi dalam penyederhanaan
sistem dan regulasi dalam rangka percepatan
pemenuhan, pendayagunaan, dan pemerataan
tenaga kesehatan
 Peran aktif Organisasi Profesi dalam pembinaan dan
peningkatan mutu tenaga kesehatan

54
Bersama kita dapat
membangun
Indonesia yang lebih
kuat dan sehat

55
56

Anda mungkin juga menyukai