Sistem Kesehatan
Indonesia
3 JULI 2022
1
Mandat dari Presiden Jokowi
2
Indonesia sedang mengalami bonus demografi
yang akan memuncak di tahun 2030
68%
Populasi Usia
Produktif1
1. Tempo, Menteri Tenaga Kerja Usia Produktif mencapai 205 Juta tahun 2030
Sumber: Tempo.com 3
~8,0 ~ 3,9
produktivitas tenaga
kerja kita sebanyak ~ 1,2 40%
Pertumbuhan
produktivitas yang
40%
dibutuhkan
1. Dikalkulasikan dari prediksi labour force participation rate 64% tahun 2030, dengan prediksi populasi Indonesia mencapai 300 juta
2. BPS and CEIC Data 2011- 2021
0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020
0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020
Notes: Index 100 at 1995, based on local currencies; Income = Personal Disposable Income
Jepang
84,2 tahun; Amerika Serikat
80 Kuba $4.360/kapita 78,5 tahun,
77,7 tahun,
$10.921/kapita
$1.031/kapita
Indonesia
71,3 tahun,
$120/kapita
60
40
20
0
0,0 2.000,0 4.000,0 6.000,0 8.000,0 10.000,0 12.000,0
7
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 Penguatan peran kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
Penambahan Skrining 14 penyakit
kader, kampanye, penyebab kematian layanan primer sekunder & tersier kesehatan
kategori imunisasi rutin Jejaring nasional
dan membangun tertinggi di tiap Pembangunan RS di
utama menjadi 14 Revitaliasi network Produksi dalam negeri surveilans berbasis
gerakan, sasaran usia, skrining Kawasan Timur, lab, tenaga
antigen dan dan standardisasi 14 vaksin rutin, top 10
menggunakan stunting, & jejaring pengampuan cadangan tanggap
perluasan peningkatan ANC
layanan di
6 layanan unggulan,
obat, top 10 alkes by
platform digital dan Puskesmas, volume & by value. darurat, table top
cakupan di untuk kesehatan ibu & kemitraan dengan
tokoh masyarakat Posyandu, dan exercise
seluruh Indonesia. bayi. world’s top healthcare kesiapsiagaan krisis.
kunjungan rumah
centers.
Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes
pemanfaatan yang efektif dan efisien. a Teknologi informasi b Bioteknologi
lulusan luar negeri.
8
Pilar 1
Transformasi
Layanan Primer
Semua orang memiliki akses yang
mudah ke layanan primer seperti
imunisasi, konsultasi dokter umum,
pemeriksaan kesehatan, dan
edukasi masyarakat mengenai pola
hidup sehat
9
33
Revitalisasi struktur dan jejaring layanan kesehatan primer serta
laboratorium kesehatan masyarakat
5 tingkatan fasilitas layanan primer 5 tingkatan labkesmas, merujuk pada
standar WHO
Jumlah lab
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan
saat ini
514 Kabupaten / LABORATORIUM NASIONAL
Rumah Sakit
Kota
5 1
Lab Nasional Prof. dr. Sri Oemiyati
LABORATORIUM REGIONAL
Puskesmas 7,230 Kecamatan 4 25
BBTKL, BBLK, EKS BALAI LITBANGKES
10
Standar paket layanan kesehatan primer
untuk memenuhi kebutuhan tiap klaster
Standardisasi layanan sesuai
siklus hidup secara menyeluruh 1
kebutuhan masing-masing
siklus hidup (people centered)
11
Penguatan jejaring labkesmas tiap tingkatan
Standardisasi dan integrasi fungsi
untuk diagnostik dan surveilans 1
dan layanan labkesmas untuk tiap
tingkatan sesuai dengan pedoman
WHO
2 Penguatan surveilans penyakit dan
diagnostik:
• Jejaring laboratorium untuk
diagnostik penyakit menular dan
tidak menular. Deteksi dini penyakit
potensi wabah
• Surveilans aktif kondisi lingkungan
dan keamanan pangan
• Mendukung kebijakan berbasis bukti
12
Program utama penguatan upaya
preventif di layanan primer
14
Pilar 2
Transformasi
Layanan Rujukan
Setiap kota di Indonesia
memiliki rumah sakit rujukan
untuk mengobati penyakit
katastrofik
15
Strategi Transformasi Layanan Rujukan
16
4 penyakit katastrofik utama penyebab
kematian tertinggi & paling mahal
Penyakit jantung, stroke, kanker, & ginjal
Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi Kelompok penyakit tersebut menimbulkan
selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar
17
Permasalahan…
Contoh
4-12 bulan
Waktu tunggu antri
operasi
18
Pemerataan layanan rujukan melalui
optimalisasi 54 RS jejaring kardiovaskular nasional
Target
50% kabupaten/kota sebelum 2024 dan
50% 100%
100% sebelum 2026 2022 2024 2027
19
Optimalisasi 54 RS Jejaring Kardiovaskular Nasional
Tersebar merata di 34 Provinsi dan proporsional sesuai prediksi jumlah kasus
9
Ketersediaan dan kebutuhan SDM di 20 lokus prioritas
Dibutuhkan 7 Cathlab dan penambahan 274 SDM Nakes untuk pelayanan kardiovaskular nasional
CATH SpBTKV Anestesi Intensivis Perawat Perawat
Provinsi RS Perfusionis Scrrub Ners
LAB Ada Kebutuhan KV Post Op Anestesi ICU
Jambi RSUD Raden Mattaher √ 2 1 1 2 2 1 5
Bengkulu RSUD M Yunus √ 2 1 1 2 2 1 5
Lampung RSUD Abdul Muluk √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Bangka Belitung RSUD Soekarno √ 2 1 1 2 2 1 5
Kep Riau RSU Raja Ahmad Tabib √ 2 1 1 2 2 1 5
Banten RSUD Kab Tangerang X 1 1 1 1 2 2 1 5
NTB RSUD Prov NTB √ 1 1 1 1 2 2 1 5
NTT RSUD Prof Johanes X 2 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Barat RSUD Soedarso √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Tengah RSUD Doris Sylvanus √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Selatan RSUD Ulin √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Utara RSUD Tarakan √ 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Tengah RSUD Undata √ 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Tenggara RSUD Bahtera Mas √ 2 1 1 2 2 1 5
Gorontalo RSUD Prof Aloei Saboe X 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Barat RSUD Mamuju X 2 1 1 2 2 1 5
Maluku RSUP Leimena X 2 1 1 2 2 1 5
Maluku Utara RSUD Chasan Boesoirie X 2 1 1 2 2 1 5
Papua RSUD DOk II Jayapura √ 2 1 1 2 2 1 5
Papua Barat RSUD Kab. Sorong X
TOTAL Kebutuhan 6 34 20 20 40 40 20 100 10
Peningkatan daya saing layanan rujukan melalui
kerja sama dengan institusi global
12 24 36
Kesehatan Ibu & RS Vertikal
Kanker RS Vertikal RS Vertikal
DM, ginjal, & hati anak
22
Pilar 3
Ketahanan
Kesehatan
Produksi lokal sediaan farmasi
dan alat kesehatan, serta
kesiapsiagaan menghadapi
krisis kesehatan
23
Strategi kemandirian farmasi, alat kesehatan, dan respon darurat
2022 2023 2024 2025
Vaksin 1. Measles
3. Hep B
4. Rotavirus
2. Rubella 5. HPV 7. IPV
3. Rotavirus 6. PCV 8. JE
Produksi 7 dari 14 jenis antigen vaksin program dan TBC 4. TBC
Obat
Insulin
1. Candesartan 3. Amlodipine 5. Cefixime
2. Bisoprolol 4. Lansoprazole 6. Ceftriaxone
Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi terbesar
Derivat Plasma (Albumin,
EPO, Insulin, m-Ab IVIg, F-VIII), m-Ab
m-Ab (Tocilizumab),
Produksi produk biologi dan derivat plasma (Bevacizumab), Stem
HyFC-EPO
(Adalimumab,
Cell Rituximab, PD-1), R-
Insulin
Alat Kesehatan
TKDN Alkes
Peningkatan belanja dalam negeri untuk 16 dari 19 alkes
terbesar by value & volume produksi dalam negeri 1. CT Scan
2. Endoskopi
3. MRI
Produksi alkes berteknologi tinggi (3 dari 19)
Respon Darurat
Pelatihan dan Tim Emergency
Mulai kerja sama
sertifikasi Response terbentuk
Tim kegawatdaruratan medis teregistrasi dan terlatih; 24
24
Produksi dalam negeri 14 antigen vaksin dan
vaksin platform (teknologi) terbaru
Teknologi Vaksin Vaksin COVID-19
Dikuasai Indonesia
25
Dari 10 molekul obat konsumsi terbesar, Secara paralel, Kemenkes juga mendukung
saat ini baru 4 obat yang bahan kegiatan pengembangan dan produksi dalam
bakunya diproduksi dalam negeri negeri bahan baku lainnya melalui skema B2B
Paracetamol 1,50 1,46 1,52 1,30 5.78 Total Rp dalam 4 tahun (Tn) Telah diproduksi Dalam pengembangan
Clopidogrel 1,34 1,59 1,59 0,94 5.46 Diproduksi lokal
Oleh karena itu, pemerintah akan fokus dalam produksi dalam negeri 6 dari 10
molekul obat konsumsi terbesar
26
Arah pengembangan alat kesehatan sesuai dengan top 10 alkes
by volume dan by value
Dari 19 alkes yang sering digunakan, 16 telah diproduksi secara lokal dan 3 masih diimpor
No By Volume By Value
Continuous ventilator (non invasive dan
1 Alat suntik / Piston syringe
invasive/ICU)
Infus set, termasuk three way slang, three way stop Pasien monitor / Cardiac monitor (including
2
cock / Intravascular administration set cardiotachometer and rate alarm)
3 Sarung tangan bedah / Surgeon’s glove CT Scan / Computed tomography x-ray system
Endoskopi dan aksesori / Endoscope and
4 IV kateter / Intravascular catheter
accessories
5 Kasa & pembalut luka / Gauze & wound dressing Mobile x-ray / Mobile x-ray system
Wadah penyimpanan dan transport spesimen /
6 Tempat tidur RS / AC & manual hospital bed
Specimen transport and storage container
7 Jarum suntik / Hypodermic single lumen needle MRI / Magnetic resonance diagnostic device
Belum dapat diproduksi dalam negeri Kapasitas produksi belum mampu memenuhi
• Implementasi peningkatan
penggunaaan produk dalam negeri
(P3DN) utamanya di rumah sakit
pemerintah, daerah, juga swasta
28
Tenaga cadangan untuk
kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan
Tenaga cadangan berasal dari partisipasi masyarakat aktif yang sewaktu-waktu dapat diaktifkan
ketika terjadi krisis
Sebelum
Registrasi tenaga cadangan
Krisis
Kesehatan Registrasi dilakukan bagi masyarakat yang bersedia menjadi
tenaga cadangan.
(contoh: Pramuka dan Palang Merah Remaja).
29
Pilar 4
Pembiayaan
Kesehatan
Pembiayaan intervensi kesehatan
secara efektif dan berkelanjutan
untuk mencegah penyakit dan
menyediakan layanan kesehatan
yang terjangkau
30
6 transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan
yang cukup, adil, efektif dan efisien (1/2)
3. Peningkatan manfaat promotif preventif melalui Jaminan Kesehatan Nasional dan Standar
Pelayanan Minimum yang memberikan daya ungkit dalam pengendalian penyakit katastrofik:
• Penambahan antigen imunisasi & perluasan cakupan
• Penambahan layanan pemeriksaan kehamilan menjadi 6 kali plus USG dengan dokter
• Screening stunting & penyakit penyebab kematian tertinggi
31
Transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan yang
cukup, adil, efektif dan efisien (2/2)
4. Insentif berbasis kinerja
• Penerapan insentif Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) kepada tenaga kerja kesehatan untuk
meningkatkan pelayanan promotif dan preventif, sebesar 7.5% dari Biaya Operasional Kesehatan
Puskesmas 2022 dan 15% dari BOK Puskesmas 2023.
• Review kapitasi BPJS agar jasa pelayanan di tingkat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dapat lebih
efektif, efisien dan berbasis kinerja
32
Pilar 5
SDM Kesehatan
SDM kesehatan dengan jumlah
cukup dan merata di seluruh
Indonesia
33
Tenaga kesehatan yang cukup dan merata merupakan
enabler penting, fasilitas tidak akan bisa dibangun secara
merata tanpa tersediannya tenaga kesehatan
6%
0,68
Puskesmas belum
memiliki dokter1
52%
Puskesmas belum
Dokter* per lengkap memiliki 9 jenis
tenaga kesehatan dasar1
1,000 populasi
* Termasuk spesialis
42%
RSUD kab/kota belum
Rata-rata terpenuhi dengan 7 jenis
1 Standar WHO 1,2 Asia 20 dokter spesialis2
Rata-rata
3,2 OECD
Sumber:
1. 9 Jenis tenaga kesehatan Dasar di Puskesmas : Dokter, Dokter gigi, Perawat, Bidan, Apoteker, Kesmas, Sanitarian,
Kemenkes, 2022
Ahli Lab, dan Gizi
2017 bed density data berdasarkan WWM, EIU, WHO
2. 7 Jenis spesialis di RSUD : Sp.Anak, Obgyn, Penyakit Dalam, Bedah, Anestesi, Radiologi, dan Patologi Klinik 34
3, Total 10.373 Puskesmas, 647 RSUD : Data SI-SDMK 8 Juni 2022
Program unggulan transformasi SDM kesehatan Indonesia
Peningkatan jumlah Pemerataan nakes Peningkatan mutu nakes
nakes
Penambahan prodi spesialis 9 Kemudahan regulasi diaspora Beasiswa fellowship untuk
penyakit prioritas (seperti kesehatan WNI lulusan luar meningkatkan kompetensi
anestesi, bedah, dan jantung), negeri untuk mendukung spesialistik tenaga kesehatan
termasuk di FK swasta ketersediaan tenaga kesehatan
Rekrutmen CASN
(PNS/PPPK) pada institusi
kesehatan (Puskesmas, RS,
Labkes, dll sesuai lokus
rekomendasi Kemenkes
35
Skema Academic Health System
dalam upaya pemenuhan dan Peningkatan layanan kesehatan dengan
perluasan cakupan wahana pendidikan, dan
pemerataan tenaga kesehatan peningkatan produksi tenaga kesehatan
36
Target rasio dokter spesialis:populasi nasional tahun 2025 masih lebih rendah daripada
rasio saat ini di negara maju; WHO tidak menentukan standar
Rasio per 1.000 penduduk
Target rasio Rasio saat ini
0.197 0.226
Anestesi dan Terapi 0.094
Intensif 0.020
0.176
0.114
Ilmu Bedah Umum 0.020 0.002
0.176
0.076 n.a
0.030
Ilmu Penyakit Dalam
0.138
0.089 0.101
0.030
Ilmu Kesehatan Anak
0.024 0.030
0.021
0.010
Saraf/ Neurologi
0.095 0.079 0.065
0.030
Obstetri Ginekologi
2022 23 24 25 26 2027
1. Berdasarkan asumsi Badan Kepegawaian Nasional atas retirement seseorang - meninggal dunia dan pensiun
38
Desain program AHS terbagi dalam 4 levers:
mahasiswa, dosen, wahana/ RS Pendidikan, dan
pengampuan prodi/ FK
1 Unhas
Target Peningkatan kuota Peningkatan jumlah Peningkatan jumlah Peningkatan
mahasiswa dokter dosen RS Pendidikan jumlah prodi/ FK
dan dokter spesialis baru 2 UGM
3 Unair
Inisiatif Dokter umum: Penambahan dosen Penambahan RS Penambahan FK
Peningkatan kuota 1.5x lipat utk dokter Pendidikan melalui baru untuk dokter
minimal 20% untuk umum & 2x lipat utk skema umum 4 Unpad
FK Akred A dan 10% spesialis pengampuan
untuk Akred B
5 UI
Dokter spesialis: Peningkatan Penambahan Pembukaan prodi
Peningkatan rasio kapabilitas dosen, penetapan ~260 RS spesialis baru: di
dosen:mahasiswa e.g., sub-spesialis Pendidikan oleh FK baru/ FK yang
menjadi 1:5 Ditjen Yankes telah memiliki
prodi spesialis
39
Kebutuhan Nasional: Peningkatan rasio D:M 1:5 dan penambahan dosen
2x lipat mempercepat pemenuhan dokter spesialis hingga 3-4x lipat
Jangka pemenuhan spesialis kebutuhan nasional
xx Top 3 kekurangan spesialis
40
Kebutuhan RS Rujukan: Kekurangan dokter spesialis di RS Rujukan
secara umum sudah dapat terpenuhi dengan strategi saat ini
Jangka pemenuhan spesialis kebutuhan RS Rujukan
xx Top 3 kekurangan spesialis
41
Peningkatan kuota spesialis menjadi ~3.3x lipat dilakukan dengan
menaikkan rasio D:M menjadi 1:5 dan menambah kuota dosen 2x lipat
42
Rencana Beasiswa Dokter Spesialis, Sub-Spesialis,
Tahun 2022 (semester 2) :
untuk layanan prioritas pada tahun 2022 ▪ Sp1 Layanan prioritas dan
Serta rencana 2023 – 2025 termasuk layanan spesialis lainnya layanan lainnya
Kemkes : 271
LPDP : 387
LPDP 45 11 342 73 471 ▪ Sp2 Layanan prioritas dan
Sp1 Layanan Prioritas
2022
layanan lainnya
Kemkes 271 29 300 Sp2 Layanan Prioritas
Kemkes : 29
Sp1 Layanan Lainnya
LPDP : 84
Sp2 Layanan Lainnya
LPDP 253 37 281 84 ▪ Total Sp1 & Sp2
2023
Kemkes : 300
Kemkes 249 34 257 72
LPDP : 471
43
Mendayagunakan tenaga
Proses adaptasi lulusan luar negeri
kesehatan diaspora
Pra Pengajuan adaptasi:
42 Adaptasi 1. Verifikasi dokumen
37 2. Penilaian kompetensi pra adaptasi
163 dokter spesialis WNI lulusan
luar negeri yang telah 3. Pembekalan
didayagunakan (2016-2021)
24 Penerbitan sertifikat:
17 1. Sertifikat kompetensi adaptasi
15
4 2. STR Adaptasi
3 3 2
5 5 5 1
Teknologi
Kesehatan
Satu platform untuk semua
masyarakat mengakses
dokumen kesehatan dan
inovasi bioteknologi untuk
peningkatan kualitas layanan
kesehatan masyarakat
45
Citizens Health
Health superapp untuk masyarakat Indonesia
CitizenHealth adalah platform yang mengintegrasi semua
data kesehatan individu untuk masyarakat Indonesia
Pengguna dapat akses laporan kesehatan dan
rekomendasi kesehatan personal
Personalized
Tracing & testing
education
397,851 374,874
Menerima e-resep Resep diproses KFA & SC
94% 90%
melakukan tebus resep merupakan Paket B
Teknologi
Kesehatan
Biomedical Genome-Based
Science Initiative (BGS-I) untuk
mendorong layanan kesehatan
yang presisi
49
Tiga proyek ilmiah revolusioner dari waktu ke waktu
50
Evolusi teknologi genomic sequencing
Biaya genomic sequencing per genom manusia semakin murah dan efisien
Source: BGI
Visi Biomedical Genome Based Science-Initiative (BGS-I)
Membawa Indonesia ke era precision medicine
Penyakit Prioritas
1. Invest in Korea document, projected to 2021 from 2016 market size with 1,6% CAGR
2. Ibis World Statistics
Kami pun akan
mengubah cara
kerja kami untuk
transformasi
kesehatan Indonesia
53
Pemerintah dan organisasi profesi
dapat berkolaborasi
dalam upaya penyediaan, pendayagunaan,
& peningkatan mutu tenaga kesehatan
54
Bersama kita dapat
membangun
Indonesia yang lebih
kuat dan sehat
55
56