2. Jelaskan pengertian tentang etika, moral, susila dan budi pekerti berdasarkan epistimologi ?
Etika secara epistimologi adalah ilmu yang mempelajari kualitas diri seseorang dan menjadi
penilaian moral atau sikap seseorang dalam menanggapi sesuatu. Etika mencakup
penerapan konsep baik dan buruk, benar dan salah, dalam sesuatu yang dilakukan manusia,
dan tanggung jawab dari diri manusia dalam menanggapi suatu hal yang terjadi.
Moral secara epistimologi adalah tindakan umum yang berasal dari kesadaran diri sendiri
dalam berkomunikasi kepada masyarakat yang sesuai dan dapat diterima oleh lingkungan
dan sosial tertentu.
Susila secara epistimologi adalah seseorang yang menerapkan aturan hidup dengan
berkelakuan baik seperti baik, sopan, beradap. Susila menjelaskan keadaan dimana
seseorang selalu menerapkan nilai-nilai yang dilihat baik dalam hidupnya.
Budi Pekerti secara epistimologi adalah sikap positif tingkah laku manusia yang ada
didalamnya seperti sopan santun dan jujur yang berasal dari dalam diri seseorang. Budi
Pekerti merupakan suatu nilai luhur yang seseorang miliki karena kebiasaan yang diterapkan
sejak dari dulu.
3. Jelaskan 4 pilar akhlak mulia dalam islam!
Pertama, Kekuatan ilmu yang berwujud hikmah, yaitu kebijaksanaan yang artinya adalah
keadaan jiwa yang bisa menentukan antara hal yang benar dan yang salah.
Kedua, Kekuatan amarah yang wujudnya adalah berani, yaitu keadaan kekuatan amarah
yang tunduk kepada akal pada waktu dinyatakan atau dikekang.
Ketiga, Kekuatan nafsu syahwat (keinginan) yang wujudnya adalah iffah, yaitu keadaan
syahwat yang terdidik oleh akal.
Keempat, Kekuatan keseimbangan di antara yang tiga di atas. Wujudnya adalah adil, yakni
kekuatan jiwa yang menuntun amarah dan keinginan sesuai dengan apa yang dikehendaki
oleh hikmah (kebaikan dan kebijaksanaan).
Dari empat sendi akhlak tersebut di atas akan melahirkan perbuatan-perbuatan baik, yaitu
jujur, suka memberi kepada sesama, tawadu, tabah, tinggi cita-cita, pemaaf, kasih sayang
terhadap sesama, menghormati orang lain, qana'ah, sabar, malu, pemurah, berani
membela kebenaran, menjaga diri dari hal-hal yang haram.