Anda di halaman 1dari 3

1.

Pembaharuan dalam pembelajaran memiliki implementasi antara lain


pembelajaran terpadu dan pembelajaran kelas rangkap. Menurut anda, apa alasan
terpenting dalam implementasi pembelajaran terpadu dan pembelajaran kelas
rangkap di kehidupan sehari-hari?

JAWAB :

1. Pembelajaran terpadu adalah metode pembelajaran membuat siswa mendapatkan


pengalaman untuk pembelajaran terkait, sedangkan Pembelajaran kelas rangkap
adalah penggabungan sekelompok siswa yang mempunyai perbedaan usia,
kemampuan, minat, dan tingkatan kelas di mana dikelola oleh seorang guru atau
beberapa guru yang dalam pembelajarannya difokuskan pada kemajuan
individual para siswa. Tujuan dari kedua metode ini adalah memberi memberi
pandangan yang lebih luas kepada siswa terkait apa yang mereka pelajari agar
siswa memahami pengetahuan yang diberikan lebih dalam dan dapat menerapkan
kedalam kehidupan sehari-hari.

2. Pembelajaran kelas rangkap adalah penggabungan sekelompok siswa yang


mempunyai perbedaan usia, kemampuan, minat, dan tingkatan kelas di mana
dikelola oleh seorang guru atau beberapa guru yang dalam pembelajarannya
difokuskan pada kemajuan individual para siswa. Pembelajaran kelas rangkap
memiliki korelasi dengan teori belajar yang dikemukakan oleh beberapa tokoh.
Teori belajar apa saja yang terkait? Tulis dengan bahasa anda sendiri!

JAWAB :

Pembelajaran kelas rangkap memiliki korelasi dengan teori belajar yang


dikemukakan oleh beberapa tokoh yaitu:
a. Teori tentang perkembangan kognitif oleh Jean Piaget memberikan
sumbangan dasar tentang latar belakang dari Developmentally Appropriate
Practices. Teori ini menunjukkan kebutuhan siswa untuk membangun
pengetahuan melalui proses belajar dan juga menunjukkan kebutuhan siswa
untuk meraih kesempatan berinteraksi secara fisik dengan sesama teman. Hal
ini bisa di dapat melalui penggunaan pembelajaran kelas rangkap.
b. Teori perkembangan sosial oleh Lev Vygotsky, dimana ditekankan pada
perkembangan bahasa dan bersosialisasi untuk pertumbuhan kemampuan
kognitif para siswa. Konsep teori ini merupakan dasar pijakan utama dari
pelaksanaan pembelajaran kelas.
c. Teori atribut dari Bernard Weiner, dimana memberikan sumbangan dasar
pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap dengan pemberian motivasi secara
internal kepada siswa dan juga bagi guru yang membantu siswanya belajar
karena memang siswa tersebut mempunyai keinginan untuk belajar siswa.
d. Teori belajar sosial kognitif dari Albert Bandura. Teori ini menunjukkan
bahwa proses belajar yang terjadi banyak dilalui dengan pendekatan model
observasi.
3. Sesuai dengan tumbuh kembang anak sekolah dasar, maka guru harus
memberikan pengalaman pada aktivitas fisiknya. Jabarkan masing-masing 5
contoh aktivitas bermain yang cocok buat anak sekolah dasar kelas rendah dan
kelas tinggi!

JAWAB :

5 contoh aktivitas bermain yang cocok buat anak sekolah dasar kelas rendah dan
kelas tinggi yaitu:
1. Permainan ganjil genap
2. Permainan mencari kelompok
3. Permainan kucing anjing
4. Permainan tupai melawan ular
5. Permainan kucing tikus

4. Menurut penelitian Howard Gardner, di dalam diri setiap anak tersimpan


sembilan jenis kecerdasan yang siap berkembang. Ia memetakan lingkup
kemampuan manusia yang luas tersebut menjadi sembilan kategori yang
komprehensif atau sembilan macam kecerdasan dasar pada anak-anak. Uraikan
sembilan macam kecerdasan dasar tersebut dengan singkat dan jelas! (1 macam
kecerdasan, dijelaskan maksimal 2-3 kalimat)!

JAWAB :

Sembilan macam kecerdasan Menurut penelitian Howard Gardner, yaitu:

1. Kecerdasan bahasa

Meliputi kemampuan mengolah kata, tata bahasa, serta menuangkan


informasi dan ide menggunakan tulisan. Cara mengembangkannya adalah
dengan bernyanyi, sering mengajak anak mengobrol, dan sering bermain kata.

2. Kecerdasan logika matematika

Kecerdasan ini meliputi kemampuan berpikir logis, memahami sebab akibat,


suka teka-teki, serta ketertarikan terhadap angka. Cara mengembangkannya
dengan mengenalkan konsep angka dan berhitung sedini mungkin, mengajak
anak melakukan permainan strategi, serta melakukan percobaan ilmiah
sederhana.

3. Kecerdasan visual dan spasial

Meliputi kemampuan mengenali objek dan bentuk, pola, posisi, mudah


membaca peta dan denah, dan mampu berpikir secara kreatif. Cara
mengembangkannya dengan mengajak menggambar, membuat karya,
membangun dari balok permainan, mengajarkan arah, dan mengajarkan
mengenali berbagai bentuk motif.

4. Kecerdasan kinestetik (gerakan)
Kecerdasan kinestetik meliputi kemampuan koordinasi gerak tubuh yang baik
dan sangat menikmati kegiatan fisik. Cara mengembangkannya adalah
dengan mengajak anak melakukan berbagai aktivitas fisik seperti berlari,
menari, bermain berlatih keseimbangan tubuh, dan menirukan berbagai
gerakan tubuh seperti pantomim.

5. Kecerdasan musikal

Meliputi kepekaan tinggi terhadap nada, cepat menghafal irama dan lagu, dan
senang bernyanyi. Cara mengembangkannya dengan bermain alat musik dan
mengajak bernyanyi.

6. Kecerdasan interpersonal

Meliputi kemampuan berhubungan baik dengan orang lain, memahami


perasaan orang lain, dan menikmati keberadaan di tengah-tengah kelompok.
Cara mengembangkannya adalah dengan mengajak anak beraktivitas bersama
orang-orang baru, mendorongnya untuk berinteraksi dengan orang lain, serta
mengikutsertakan anak dalam bakti sosial dan pemberian bantuan untuk
orang lain.

7. Kecerdasan intrapersonal

Kemampuan mengenali diri sendiri, mengekspresikan perasaan, percaya diri,


dan mampu menyatakan apa yang disukai dan tidak disukai. Cara
mengembangkannya dengan melatih anak tekun dan bertanggung jawab atas
tugasnya, serta mempercayakan anak terhadap tugas-tugas tertentu.

8. Kecerdasan naturalis

Kecerdasan ini meliputi ketertarikan mempelajari dan kepekaan terhadap


alam, lingkungan, hewan, tumbuhan, dan luar angkasa. Cara
mengembangkannya dengan mengajak anak memelihara tumbuhan atau
hewan, mengajak berwisata di alam, dan memaparkan pada ilmu seputar
alam.

9. Kecerdasan moral

Meliputi kemampuan memahami tuntutan beradab dan berperilaku di


masyarakat, serta norma sosial. Cara mengembangkannya dengan mengajak
anak berdiskusi atas norma masyarakat serta membacakan cerita dengan
pesan moral.

Anda mungkin juga menyukai