Anda di halaman 1dari 11

PEMERIKSAAN BIAYA DAN PAJAK DIBAYAR DIMUKA

DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK 5

1. MAHARANI WIDYA ANNISA (36120081)


2. NURFADILLAH (36120087)
3. ELIM MARWAH (36120094)

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG
PANDANG MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala
karunia-Nya, rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga makalah yang berjudul Internal Audit
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rastina, S.E., M.Si,Ak
selaku Dosen Audit Keuangan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kemudian, kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Makassar, 21 Oktober 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan .................................................................................................3

A. Latar Belakang............................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................3
C. Tujuan Makalah.........................................................................................3

Bab II Pembahasan.................................................................................................5

A. Sifat dan contoh biaya dan pajak dibayar dimuka ................................5


B. Tujuan pemeriksaan biaya dan pajak dibayar dimuka .........................5
C. Prosedur pemeriksaan biaya dan pajak dibayar dimuka ......................7

Bab III Penutup....................................................................................................10

A. Kesimpulan................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aktifitas sebuah entitas, baik entitas yang berorientasi pada laba (profit)
maupun non-laba (profit), tidak dapat dipisahkan dari beban. Di dalam suatu
perusahaan, Beban adalah suatu elemen penting dalam aktivitas operasional,
investasi, maupun pendanaan perusahaan tersebut. Hal ini dikarenaka beban
merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mejalankan operasi sehingga
mencerminakan kinerja perusahaan. Di samping itu, Beban adalah perkiraan
perusahaan yang cukup mudah untuk diselewengkan termasuk beban beban yang
dibayar dimuka.
Untuk menghindari terjadinya berbagai macam penyelewengan terhadap
Beban, maka diperlukan adanya sistem pengendalian (pengawasan) yang cukup
terhadap Beban Sistem pengendalian intern (SPI) yang baik akan mengurangi
potensi penyelewengan terhadap Beban perusahaan,
Pemeriksaan pada Beban yang dibayar dimuka menjadi salah fokus utama
auditor dalam tugasnya melakukan audit kepada perusahaan/entitas. Apabila
auditor tidak mendapatkan temuan temuan yang janggal pada saat pemeriksaan
Beban dan penilaian yang baik terhadap pengendalian internal Beban perusahaan,
auditor akan lebih mudah untuk melanjutkan pemeriksaan pada elemen keuangan
perusahaan yang lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sifat dan contoh biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka?
2. Apa saja tujuan pemeriksaan biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka?
3. Apa saja prosedur pemeriksaan biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka?

C. Tujuan Makalah

3
1. Untuk mengetahui sifat dan contoh biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar
dimuka?
2. Untuk mengetahui tujuan pemeriksaan biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar
dimuka?
3. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan biaya dibayar dimuka dan pajak
dibayar dimuka?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sifat dan contoh biaya dan pajak dibayar dimuka

Menurut Standar Akuntansi Keuangan:


a. Biaya Dibayar di Muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang
akan digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang.
b. Bagian dari Biaya Dibayar di Muka yang akan memberikan manfaat untuk
beberapa periode kegiatan diklasifikasikan sebagal aset tak lancar.

Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai Biaya


Dibayar Di Muka adalah:
a. Premi asuransi (prepaid insurance).
b. Sewa Dibayar di Muka untuk masa satu tahun yang akan datang (prepaid
rent)
c. Biaya Lain-lain Dibayar di Muka (Prepaid Others), misalnya: biaya iklan di
radio, televisi yang berdasarkan kontrak, barang-barang untuk promosi
(hadiah berupa gantungan kunci, payung).

Pajak Dibayar di Muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap
bulan dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit
pajak di akhir tahun (untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN).
Contoh dari Pajak Dibayar di Muka adalah:
a. PPh 22 (dari impor barang)
b. PPh 23 (dari bunga, dividen, royalty, management fee).
c. PPh 25 (setoran masa pajak penghasilan)
d. PPN Masukan (Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut oleh pengusaha kena
pajak pada waktu perusahaan membeli barang atau jasa kena pajak).

Yang dimaksud sewa dibayar di muka dalam buku ini adalah sewa operasi
Menurut SAK ETAP (IAI, 2009:86);
Pembayaran sewa merupakan beban sewa yang diakui berdasarkan metode
garis lurus selama masa sewa, meskipun pembayaran sewa dilakukan dalam
jumlah yang tidak sama setiap periode.

B. Tujuan pemeriksaan biaya dan pajak dibayar dimuka

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas biaya
dan pajak dibayar dimuka.
2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berikutnya sudah dicatat sebagai biaya dibayar dimuka
3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan
5
untuk tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan.
4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti
setoran/pemungutan pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa diperhitungkan
sebagai kredit pajak pada akhir periode
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka dalam
laporan keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di
Indonesia (SAK/ETAP/IFRS).

Penjelasan atas Tujuan Pemeriksaan

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas biaya
dan pajak dibayar di muka.
Jika akuntan publik dapat meyakinkan dirinya bahwa internal control atas
biaya dan pajak dibayar di muka berjalan efektif, maka luasnya pemeriksaan
dalam melakukan substantive test dapat dipersempit.
Beberapa ciri internal control yang baik atas biaya dan pajak dimuka adalah:
a. Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka diotorisasi oleh
pejabat perusahaan yang berwenang.
b. Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka didukung oleh
bukti - bukti yang sah dan lengkap. Misalnya: polis asuransi, perjanjian
sewa menyewa (lease agreement), kontrak untuk advertensi, surat setoran
pajak (SSP), faktur pajak masukan, bukti pemotongan PPh 22, 23 dan lain-
lain.
2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berikutnya sudah dicatat sebagal biaya dibayar dimuka.
Maksudnya adalah auditor harus memeriksa apakah bagian yang belum
expired (mempunyai kegunaan untuk periode yang akan datang) tidak
dibebankan sebagai biaya, tetapi dicatat sebagai biaya dibayar dimuka.
3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan
untuk tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan.
Maksudnya adalah auditor harus memeriksa apakah bagian yang expired
(masa manfaatnya sudah berlalu) sudah dibebankan sebagai biaya tahun
berjalan.
4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti
setoran/pemungutan pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa
diperhitungkan sebagai kredit pajak akhir periode.

Untuk bisa diperhitungkan sebagai kredit pajak, perusahaan harus


mempunyai bukti pendukung sebagai berikut:
PPh 22 : Bukti pemungutan dari bank devisa dan PIUD (Pemberitahuan
Impor Untuk dipakai)
PPh 23 : Bukti pemotongan dari perusahaan yang membayar dividen, sewa,
royalty atau bank yang membayar bunga deposito/jasa giro.
PPh 25 : SSP
PPN Masukan: Faktur pajak dari pengusaha kena pajak.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka dalam
laporan keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di
6
Indonesia (SAK/ETAP/IFRS).

Biasanya biaya dibayar di muka yang mempunyai masa manfaat kurang dari
atau sama dengan satu tahun disajikan sebagai harta lancar, sodangkan yang masa
manfaatnya lebih dari satu tahun disajikan sebagai aset tak lancar. Sedangkan
pajak dibayar di muka bisa disajikan sebagai harta lancar.

C. Prosedur pemeriksaan biaya dan pajak dibayar dimuka


Prosedur pemeriksaan dibagi atas prosedur compliance test dan prosedur
substantive. Pembahasan prosedur pemeriksaan untuk substantive test akan dibagi
dalam beben bagian, yaitu sewa dibayar di muka, premi asuransi dibayar di muka,
biaya advertensi di muka dan pajak dibayar di muka.
Dalam praktiknya, prosedur pemeriksaan yang dibahas disini harus
disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang diaudit.

Prosedur Pemeriksaan untuk Compliance Test


1. Pelajari dan evaluasi internal control atas Biaya dan Pajak Dibayar di Muka:
a. Dalam hal ini internal control questionnaires yang digunakan tercakup
dalam internal control questionnaires atas pengeluaran kas dan setara kas:
 Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak dibayar
dimuka didukung oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap.
 Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang
berwenang.
 Apakah bukti setoran pajak, faktur pajak masukan, bukti pemotongan
pajak pihak ketiga di file dengan baik dan rapih.
 Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik dan rapi.
b. Lakukan tes transaksi (compliance test) atas biaya dan pajak dibayar di
muka. Yang digunakan sebagai sampel biasanya adalah bukti pengeluaran
kas dan bank dan sampel cukup dipilih secara random.
2. Tarik kesimpulan mengenal internal control atas Biaya dan Pajak Dibayar di
Muka. Jika dari tes transaksi auditor tidak menemukan sesuatu kesalahan, maka
auditor bisa menyimpulkan bahwa internal control atas biaya dan pajak dibayar
di muka berjalan efektif. Karena itu substantive test atas perkiraan biaya dan
pajak dibayar di muka bisa dipersempit.

Prosedur Pemeriksaan Substantive Sewa Dibayar di Muka (Prepaid Rent)


1. Minta rincian (schedule) prepaid rent per tanggal neraca
2. Chek ketelitian perhitungan mathematis (mathematical accuracy)
3. Cocokkan saldo prepaid rent per tanggal neraca dengan saldo buku besar
(general ledger) prepaid rent.
4. Cocokkan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu
5. Lakukan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan
perkas lesse agreement (jika sudah dilakukan di compliance test, refer ke
kertas kerja compliance test)
6. Tie-up/tie-in (cocokkan) total yang dibebankan sebagal biaya sewa ke buku
besar biaya sewa.
7
Dalam hal ada biaya sewa yang langsung dibebankan ke perkiraan biaya sewa
(lança melalui prepaid rent), jumlah biaya sewa di buku besar akan terlihat
lebih besar.
7. Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.

Prosedur Pemeriksaan Substantive Premi Asuransi Dibayar Di Muka


(Prepaid Insurance)
1. Minta rincian prepaid insurance per tanggal neraca.
2. Check mathematical accuracy.
3. Cocokkan saldo prepaid insurance per tanggal neraca dengan saldo buku besar
(general ledger) prepaid insurance.
4. Cocokkan saldo awal prepaid insurance dengan kertas kerja pemeriksaan
tahun lalu.
5. Lakukan vouching untuk pembayaran premi asuransi di tahun berjalan,
perhatikan apakah ada discount untuk pembayaran tersebut.
6. Periksa polis asuransi dan cocokkan data dalam polis asuransi dengan rincian
prepaid insurance.
7. Tie-up total yang dibebankan sebagai biaya asuransi ke buku besar biaya
asuransi.
8. Periksa apakah nilai pertanggungan (insurance coverage) cukup atau tidak
dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
9. Perhatikan apakah di dalam polis asuransi terdapat BANKER'S CLAUSE,
maksudnya apakah dalam polis asuransi tersebut ada salah satu pasal yang
menyebutkan bahwa kalau terjadi klaim, karena yang diasuransikan terbakar
atau hilang, maka ganti rugi harus dibayarkan kepada bank.
10. Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.

Prosedur Pemeriksaan Substantive Prepaid Advertising


1. Minta rincian prepaid advertising per tanggal neraca.
2. Check footing dan cocokkan saldo akhir prepaid advertising ke buku besar dan
saldo awal ke kertas kerja pemeriksaan tahun lalu
3. Periksa bukti pembayaran dan surat perjanjian (untuk iklan di TV/Radio/B B
dan bukti pembelian (untuk barang-barang suvenir).
4. Periksa kebenaran pembebanan ke blaya; untuk barang-barang souvi dilakukan
stock opname (perhitungan fisik) pada akhir tahun.

Prosedur Pemeriksaan Substantive Prepaid Taxes


1. Minta rincian prepaid taxes per tanggal neraca. (rincian bisa per jenis pajak
atau dicampur).
2. Check footing dan cocokkan saldonya dengan buku besar.
3. Untuk pajak penghasilan, bandingkan angka prepaid taxes di rincian dengan
PPh Badan.
4. Untuk pajak pertambahan nilai (PPN Masukan), bandingkan angka prepaid ta
rincian dengan SPT Masa (SPM).

8
Di dalam top schedule biasanya si auditor harus mencantumkan kesimpulan
dari hasil pemeriksaan atas perkiraan tersebut, apakah menurut pendapat auditor,
perkira tersebut disajikan secara wajar atau tidak.

Menurut SAK ETAP (IAI, 2009: 86, 87):


Untuk sewa operasi, lesse mengungkapkan hal-hal berikut:
(a) jumlah pembayaran sewa yang harus dibayar selama masa sewa
(b) jumlah pembayaran sewa selama periode berjalan yang diakui sebagai beber
sewa
(c) jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa
(d) keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan beserta amortisasinya
sehubungan dengan transaksi jual dan sewa balik
(e) Ikatan-ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa

Sedangkan bagi lessor, pembayaran sewa selama tahun berjalan dari lesse
hans diakui sebagai pendapatan sewa. Pendapatan sewa harus diakui dan diukur
berdasarkan metode garis lurus sepanjang masa sewa, meskipun pembayaran sewa
guna u mungkin dilakukan dalam jumlah yang tidak sama setiap periode.

9
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Biaya dibayar dimuka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang
akan digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan dating. Pajak dibayar
dimuka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau
dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak
diakhir tahun (untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN).
Disamping itu, perusahaan tetap harus melakukan pemeriksaan terhadap
biaya dibayar dimuka sesuai dengan prosedur pemeriksaan biaya dibayar dimuka
dan pajak dibayar dimuka yang berlaku. Hal ini untuk menghindari adanya
penggelapan pajak ataupun beban yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.

10

Anda mungkin juga menyukai