Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SAPTA JAYA PRADANA

NIM : 200810301002
KELAS : SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN – D
Behaviour in Organizations
Sistem pengendalian manajemen yang terstruktur dengan baik akan memengaruhi seluruh
anggota dalam organisasi, terutama dalam perilakunya. Sistem pengendalian manajemen yang
baik harus memiliki keselarasan tujuan antara anggota organisasi dan organisasinya. Artinya
tercapainya tujuan dari organisasi akan membuat tujuan dari anggota organisasi juga tercapai.
Setiap organisasi pasti memiliki suatu tujuan untuk dicapai. Direktur dari organisasi pasti
berusaha agar dapat mencapai tujuan tersebut bersama dengan seluruh anggota organisasi.
Namun, masing-masing dari anggota organisasi memiliki tujuan yang berbeda dan belum tentu
selaras dengan tujuan dari organisasi. Sistem pengendalian manajemen berusaha agar tujuan
dari organisasi dan anggota organisasinya dapat berjalan dengan selaras. Dalam prosesnya,
setiap usaha yang dikeluarkan oleh anggota organisasi bertujuan untuk mencapai tujuannya
sendiri, namun juga dapat memberi manfaat bagi organisasi. Dalam prakteknya, keselarasan
tujuan ini sulit dicapai, karena organisasi pasti mengharapkan laba setinggi-tingginya, namun
anggota organisasi mengharapkan gaji tinggi yang dapat memengaruhi laba perusahaan. Oleh
karena itu, untuk menyelaraskan tujuan, pemimpin sebuah organisasi harus dapat memotivasi
anggotanya agar dapat bekerja dengan giat serta berkontribusi untuk kepentingan organisasi.
Secara umum, faktor-faktor yang memengaruhi keselarasan tujuan dalam organisasi dibagi
menjadi dua, yaitu sistem formal dan sistem informal. Sistem formal ini dibagi menjadi
peraturan serta metode yang sistematis dalam melakukan perencanaan dan pengendalian.
Sistem formal ini mencakup peraturan yang dikeluarkan oleh pimpinan dan manajer, sistem
keamanan dalam organisasi, panduan kerja, pengendalian fisik, dan pengendalian operasional.
Sistem informal ini dapat berasal dari dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
eksternal ini dapat berupa perilaku yang ada dalam masyarakat di suatu daerah atau negara.
Sementara faktor internal dapat berasal dari kultur organisasi yang sudah ada sejak perusahaan
didirikan, gaya kepemimpinan dari pimpinan organisasi dan manajernya, ukuran dari
organisasi yang memungkinkan adanya kontak individu tanpa mengikuti ketentuan formal, dan
persepsi serta komunikasi yang dilakukan secara langsung di organisasi tersebut.
Umumnya, strategi organisasi ini akan memengaruhi struktur dalam organisasi dan struktur ini
juga akan memengaruhi sistem pengendalian manajemen. Struktur organisasi ini dibagi
menjadi tiga, diantaranya organisasi fungsional dimana setiap manajernya memiliki tanggung
jawab dalam setiap spesialisasi fungsi organisasi, organisasi unit bisnis dimana setiap manajer
bertanggungjawab pada kegiatan utama dalam unitnya, dan organisasi matrix dimana setiap
fungsi yang ada dalam organisasi memiliki tanggung jawab ganda.
Sistem pengendalian manajemen memerlukan adanya orang yang dapat bertanggung jawab
untuk merancang serta mengoperasikannya yang disebut sebagai kontroler. Tugas dari
kontroler ini diantaranya merancang dan mengoperasikan informasi bisnis dan sistem
pengendalian; menyiapkan laporan keuangan untuk pemegang saham dan pihak eksternal;
menyiapkan dan menganalisa laporan kinerja, program dan proposal anggaran perusahaan,
serta menginterpretasikan laporan tersebut kepada manajer; melakukan dan mencatat prosedur
untuk melakukan pengendalian audit internal; melakukan pengamanan terhadap adanya
ancaman pencurian, kecurangan, dan kerusakan data; melakukan pengembangan terhadap
karyawan yang terdapat dalam organisasi pengendali.
Dalam organisasi berbentuk unit bisnis, kontroler ini memiliki dua pemimpin, salah satunya
bertanggungjawab pada sistem pengendalian manajemen dalam organsiasi secara keseluruhan
dan satunya bertanggungjawab pada manajer atau pimpinan dalam unit bisnis masing-masing.
Masing-masing kontroler dalam unit bisnis ini melaporkan tugas dan pekerjaannya pada
manajer saja dan tidak berhubungan secara langsung dengan kontroler korporat. Namun, hal
tersebut tidak selalu terjadi di setiap organisasi, ada juga kontroler unit bisnis yang langsung
memberikan laporan pada kontroler korporat.

Anda mungkin juga menyukai