General Affair Administration
General Affair Administration
Administration
Daftar Isi
Daftar Isi 2
General Affair 3
SOP 5
Kontrak Kerja 7
Database Karyawan 8
Onboarding Karyawan 9
PHK 18
2
General Affair Administration
Pengertian General Affair
General Affair atau GA adalah salah satu bagian dari HRD yang bertanggung jawab dalam
pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan kantor. GA
menjadi pendukung atas segala aktivitas operasional perusahaan. Beberapa unit bidang
pekerjaan GA antara lain: kebersihan, keamanan, pengiriman, administrasi umum, pengadaan
barang, K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) dan pengelolaan parkir.
1. General Service: mencakup kegiatan pelayanan umum yang mengatur kinerja dari cleaning
service, o
ffice boy, supir dan kurir.
4. Pengadaan dan pembelian rutin: berhubungan dengan kebutuhan yang terkait dengan
kegiatan operasional perusahaan. Meliputi kebutuhan sehari-hari atau penambahan
fasilitas.
6. Customer Service: pelayanan terdepan yang mewakili citra perusahaan seperti r eceptionist.
7. Humas: membina hubungan baik antara perusahaan dan masyarakat secara baik dan
positif.
3
General Affair akan bertanggung jawab terhadap pihak internal dan eksternal perusahaan .
Pihak internal yang menjadi tanggung jawab GA antara lain:
● Jajaran m
anager (atasan);
● Bawahan;
● Rekan kerja; dan
● Seluruh orang yang bekerja dalam perusahaan.
Pihak eksternal yang menjadi tanggung jawab GA antara lain:
● Briefing Pagi
● Ceklist kebersihan ruang kerja manajer, supervisor dan karyawan
● Ceklist kebersihan Ruang meeting 1, 2, 3, 4 dan 5
● Ceklist kebersihan toilet pria dan wanita
● Kegiatan administrasi
● Mengatur in-out letter
Kegiatan Mingguan
● Meeting mingguan
● Review weekly focus
● Ceklist kebutuhan air galon, snack dll
● Ceklist ketersediaan peralatan kantor (bolpoin, spidol, kertas dll)
Kegiatan Bulanan
● Monthly review
● Laporan monitoring bulanan
● Customer satisfaction survey
4
Kegiatan Semester
● Review SOP
● Review KPI
● Laporan s
atisfaction survey
Kegiatan Tahunan
● Laporan tahunan
● Management meeting
● Audit internal dan eksternal
● SOP Teknis: prosedur standar yang sangat rinci dari kegiatan yang dilakukan satu orang
aparatur atau pelaksana dengan satu peran atau jabatan.
● SOP Administratif: prosedur standar yang bersifat umum dan tidak rinci dari kegiatan yang
dilakukan oleh lebih dari satu orang aparatur atau pelaksana dengan lebih dari satu peran
atau jabatan.
Manfaat SOP
● SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen,
sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari;
5
● Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai cara konkrit untuk
memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan;
● Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai baru untuk lebih efektif
melakukan tugasnya;
● Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan
pemberian pelayanan sehari-hari;
1. Persiapan
● Kumpulkan banyak informasi atau data mengenai proses kerja baik secara kuantitatif
maupun kualitatif;
Setelah selesai mencatat seluruh data yang dibutuhkan. Kemudian gambarkan dalam bentuk
flowchart (alur kerja) dan berikan keterangan atau narasi pada setiap alur tersebut sesuai
dengan urutan. Dalam keterangan bisa juga ditambahkan person in charge (PIC), dokumen yang
dilampirkan dan durasi dari masing-masing aktivitas.
Setelah SOP dibuat, seluruh pihak yang terlibat perlu mengamati jangan sampai ada yang
kurang atau terlewat. Pastikan juga untuk disimulasikan agar bisa segera diperbaiki jika terjadi
ketidaksesuaian.
6
4. Penerapan SOP
Pastikan SOP telah disetujui oleh seluruh pihak yang berwenang lalu publikasikan SOP dan
pastikan setiap pelaksana mengetahui peranannya.
Hasil dari SOP yang telah dibuat harus terus dipantau pelaksanaan dan penerapannya.
Efektivitas SOP akan dilihat dari hasil monitoring dan akan menjadi bahan evaluasi dan
penyempurnaan standar operasional yang ada di masa mendatang.
Kontrak Kerja
Kontrak kerja adalah suatu perjanjian di antara pekerja dan pengusaha secara lisan atau tulisan,
baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang memuat syarat-syarat kerja,
hak, dan kewajiban.
7
Jenis kontrak kerja lainnya
Database Karyawan
Semakin lengkap dan akurat database karyawan yang dimiliki perusahaan, maka akan semakin
meningkat kualitas informasi yang diperoleh manajemen. Tujuan utama dari database adalah
untuk memelihara berbagai informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat
dibutuhkan.
Pembagian Database Karyawan
Saat ini data menjadi sesuatu yang sangat penting keberadaannya. Salah satu data yang
penting dan rahasia adalah database karyawan. Database tersebut harus dijaga keamanannya,
jangan sampai tidak tersebar atau disalahgunakan. Sebaiknya setiap perusahaan harus
mempunyai seseorang yang bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengatur database
tersebut yang biasa disebut sebagai Administrator Database. Seorang administrator harus
memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup agar dapat mengatur suatu sistem
database dengan baik. Terdapat beberapa keuntungan yang akan diperoleh perusahaan saat
menggunakan sistem database, diantaranya adalah sebagai berikut:
● Database yang disimpan secara lengkap secara terpusat akan memudahkan perusahaan
untuk mengontrol seluruh data. Data-data yang diperlukan itu akan muncul dengan cepat;
● Mengurangi kerangkapan data (redundancy data) karena data yang sama akan disimpan
sekali saja;
8
● Dapat menghindari terjadinya inkonsistensi data;
● Memiliki format yang sama dalam penyaringan data sehingga format output data akan
seragam.
Onboarding Karyawan
Onboarding dapat diartikan sebagai proses penyesuaian karyawan baru dengan perusahaan
tempat ia bekerja. Proses ini meliputi jenis pekerjaan yang akan dihadapi, suasana kantor,
orang-orang yang berinteraksi di dalamnya, dan lain sebagainya. Penerapannya bisa berbeda di
masing-masing perusahaan. Ada yang menggunakan cara tersistem dan ada juga yang
membiarkan karyawan baru mereka belajar sendiri.
Contoh Onboarding:
1. Penjelasan Singkat mengenai Perusahaan
2. Company Tour
3. Proses Interaktif
Manfaat Onboarding bagi karyawan antara lain:
9
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam merancang program onboarding:
Keterangan:
● Tahap pengenalan: Dimulai dari hari pertama masuk kerja dengan maksimum 30 hari
setelahnya. Pada tahap ini, perusahaan menyediakan berbagai informasi yang berkaitan
dengan pekerjaan dan informasi lainnya. Informasi mengenai profil perusahaan secara
keseluruhan dapat disampaikan oleh pihak HR. Sedangkan informasi yang terkait dengan
detail dan teknis pekerjaan dapat disampaikan langsung oleh user.
● Tahap Penugasan: Pada tahap ini, karyawan baru sudah diberikan tugas dan tanggung
jawab secara rinci. Atasan wajib melakukan bimbingan dan pemantauan atas pekerjaan
yang dilakukan. Selain itu atasan juga harus memberikan feedback atas pekerjaan yang
telah dilakukan.
● Tahap Evaluasi: Pada tahap ini, karyawan baru akan diukur kinerjanya secara keseluruhan.
Pengukurannya dapat dilakukan berdasarkan KPI atau standar yang telah ditetapkan
sebelumnya.
HR User
10
lainnya. pekerjaan secara rinci.
Tahap Penugasan
HR User
Tahap Evaluasi
HR User
11
3. Indikator keberhasilan program onboarding
Menurut Lutan Edukasi (2013) terdapat beberapa indikator yang dijadikan ukuran dalam
program onboarding, yaitu :
● Ukuran Operasional
Ukuran operasional menggunakan indikator yang mampu melihat kegunaan dari program
onboarding itu sendiri. Ukuran operasional lebih banyak digunakan oleh kepala departemen
selaku atasan dari karyawan peserta program onboarding. Indikator untuk ukuran operasional
meliputi:
● Ukuran Manajemen
Ukuran manajemen menggunakan indikator yang mampu membantu kepala departemen dan
departemen SDM dalam melihat produktivitas karyawan baru. Indikator untuk ukuran
manajemen meliputi:
● Ukuran Strategis
Ukuran strategis menggunakan indikator yang dapat melihat keberhasilan dan kemampuan
karyawan baru dalam melakukan integrasi dengan organisasi. Indikator untuk ukuran strategi
meliputi:
Standar penilaian untuk setiap indikator di atas tergantung pada perusahaan masing-masing
karena mereka yang lebih memahami sejauh mana harapan perusahaan terhadap karyawan
baru.
12
Pengelolaan Absensi Karyawan
Jam Kerja
Pengertian jam kerja
Pengaturan jam kerja berkaitan dengan jadwal kerja (working schedule). Di dalam jadwal kerja,
perusahaan terikat oleh peraturan UU No.13 TAHUN 2003 tentang ketenagakerjaan khususnya
pasal 77 sampai 85. Pasal 77 ayat 1, UU No.13/2003 mewajibkan setiap pengusaha untuk
melaksanakan ketentuan jam kerja. Ketentuan jam kerja ini diatur pada pasal 77 ayat 2, UU
No.13/2003 yaitu:
Kriteria-kriteria pengurusan waktu kerja yang efektif menurut Su’ud (2007:134) sebagai berikut :
13
Jadwal Kerja
Jenis-Jenis Jadwal kerja
Pada jadwal kerja fleksibel, karyawan dapat menentukan waktu masuk dan pulang kerja sendiri
selama karyawan tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Pihak perusahaan dan
karyawan harus saling setuju dalam menerapkan jam kerja yang fleksibel ini.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan jadwal kerja fleksibel:
Kelebihan Kekurangan
14
3. Jadwal kerja shift
Jadwal kerja shift adalah jadwal kerja yang terbagi menjadi beberapa periode tertentu dalam
satu hari dan beroperasi selama 24 jam. Perusahaan yang sering menerapkan jadwal kerja shift
adalah pabrik, restoran, minimarket dan bidang kesehatan. Di Indonesia sistem shift ini diatur
dalam UU Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 pasal 77.
Sistem shift ini terbagi menjadi tiga, yakni pagi, sore, dan malam. Frekuensi kerja shift dalam
seminggu tergantung pada kebutuhan dan jumlah karyawan yang ada di perusahaan.
Insight : Perusahaan yang beroperasi selama 24 jam
Kepmenakertrans No. 233 tentang Jenis Dan Sifat Pekerjaan Yang Dijalankan Secara Terus
Menerus Pasal 3 ayat (1) pekerjaan di bidang pelayanan jasa kesehatan;
- pekerjaan di bidang pelayanan jasa transportasi;
- pekerjaan di bidang jasa perbaikan alat transportasi;
- pekerjaan di bidang usaha pariwisata;
- pekerjaan di bidang jasa pos dan telekomunikasi;
- pekerjaan di bidang penyediaan tenaga listrik, jaringan pelayanan air bersih
(PAM), dan penyediaan bahan bakar minyak dan gas bumi
- pekerjaan di usaha swalayan, pusat perbelanjaan, dan sejenisnya;
- pekerjaan di bidang media massa;
- pekerjaan di bidang pengamanan;
- pekerjaan di lembaga konservasi;
- pekerjaan-pekerjaan yang apabila dihentikan akan mengganggu proses produksi,
merusak bahan, dan termasuk pemeliharaan/perbaikan alat produksi
4. Jadwal kerja o
n/off
Jadwal kerja freelance adalah kurang dari 40 jam dalam seminggu, sehingga jadwal kerjanya
boleh kurang dari 5 hari dalam seminggu. Sebagian perusahaan juga mengizinkan karyawannya
bekerja dengan sistem remote working.
15
Jenis-jenis Absensi
1. Sistem manual;
2. Mesin absensi : Fingerprint, c
ard scan/magnetic card atau f ace scan; dan
3. Absensi online.
Pengelolaan Aset Perusahaan
Fungsi GA secara umum adalah bertanggung jawab atas urusan rumah tangga perusahaan,
termasuk pengelolaan terhadap aset perusahaan. Personel di General Affair memiliki catatan
mengenai aset apa saja yang dimiliki perusahaan, aset apa saja yang dipinjamkan oleh
karyawan, masa pinjamnya, apakah aset sudah dikembalikan setelah masa pinjamnya selesai,
dan hal-hal lain yang berhubungan dengan aset.
Manajemen Aset
Pengertian Manajemen Aset
1. A. Gima Sugiama: Manajemen aset merupakan perpaduan Ilmu dan seni yang digunakan
untuk mengelola kekayaan yang meliputi proses merencanakan kebutuhan aset,
bagaimana cara mendapatkan, menginventarisasi, lalu melakukan legal audit,
mengoperasikan aset, memelihara aset, membaharukan atau menghapuskan hingga
mengalihkan aset secara efektif dan efisien.
3. Kaganova dan McKellar: Manajemen aset adalah proses pengambilan keputusan dan
implementasinya sesuai dengan akuisisi, penggunaan, dan pembagian dari aset tersebut
● Menjaga nilai aset agar tetap tinggi serta mempunyai usia hidup yang panjang;
● Mengamankan aset dengan menyimpannya dengan baik dan mencegah hilangnya aset;
● Memonitor penyusutan aset dan bisa menjadi acuan dalam penyusunan neraca
perusahaan;
16
● Memastikan status kepemilikan aset;
● Mencapai penggunaan dan pemanfaatan aset secara maksimal;
● Menghindari pembelian aset yang berlebih.
Tips agar aset perusahaan bisa dikelola dengan baik adalah dengan memiliki catatan lengkap
yaitu:
● Pembelian Aset : Nama Aset, Tanggal Beli , Biaya Perolehan, Lama Masa Pakai.
● Pemeliharaan Aset : Penomoran Aset, jadwal pemeliharaan Aset.
● Peminjaman Aset : Nama karyawan, tanggal peminjaman dan tanggal pengembalian.
Pengelolaan Pengunduran Diri dan PHK
Pengunduran Diri
Pengunduran diri adalah penarikan diri seseorang secara tetap dari pekerjaanya dengan
berbagai alasan tertentu. Alasan yang paling umum dari pengunduran diri karyawan antara lain:
● Mencari tantangan baru
● Faktor keluarga
● Faktor kesehatan
● Tidak cocok dengan manajemen perusahaan
● Mendapatkan kesempatan yang lebih baik di tempat lain
2. Tidak Terikat dalam Ikatan Dinas : Karyawan tidak bisa mengundurkan diri, jika terikat dalam
ikatan dinas. Maksudnya, jika karyawan adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) maka
tidak bisa mendapatkan hak pengunduran diri, karena mereka bekerja dalam ikatan dinas.
17
jatuh tanggal pengunduran dirinya karena masih terikat kontrak dengan pihak perusahaan,
dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah disepakati.
Karyawan akan mendapatkan hak sesuai dengan ketentuan yang tertulis dalam UUK Pasal 162
ayat 1, yang berbunyi:
“Pekerja/buruh yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri, memperoleh uang penggantian
hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4)”
● Cuti Tahunan yang Belum Diambil (Sisa sado cuti)
● Ongkos Pulang
Ongkos pulang diberikan kepada karyawan apabila point of hire (titik karyawan
dikontrak) dengan lokasi bekerja terakhir tidak sama.
PHK
Pengertian PHK
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/buruh dan
pengusaha. PHK dapat dilakukan dikarenakan alasan-alasan tertentu dan dilarang apabila
dilakukan secara sepihak dan sewenang-wenang. Pengusaha wajib merundingkan perihal PHK
dengan serikat pekerja atau dengan pekerja, apabila perundingan tersebut tidak menghasilkan
18
persetujuan maka PHK hanya dapat dilakukan setelah memperoleh penetapan dari lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial atau pengadilan hubungan industrial.
Pengusaha wajib membayar uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang
penggantian hak yang seharusnya diterima oleh pekerja sebagaimana yang tertera dalam
Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003 serta dalam kesepakatan yang ada pada
Perjanjian Kerja Bersama atau Peraturan Perusahaan. Dalam hal pekerja/buruh melakukan
pelanggaran yang tertera dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja
sama, pengusaha dapat melakukan PHK setelah pekerja yang bersangkutan diberikan surat
peringatan pertama, kedua dan ketiga secara berturut-turut.
Situasi bisnis yang tidak menentu kadang menuntut perusahaan mengambil langkah ekstrem
untuk mengurangi pekerja, yaitu dengan cara melakukan PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja.
Karyawan yang di-PHK oleh perusahaan juga memiliki hak untuk mendapatkan Uang
Penghargaan Masa Kerja (UPMK), serta Uang Penggantian Hak (UPH). Kewajiban perusahaan
ini telah diatur dalam UU Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003 Pasal 156 Ayat 1, sebagai berikut:
“Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang
pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya
diterima.”
19
Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 Pasal 156 Ayat 3 Perhitungan uang
penghargaan masa kerja mengikuti ketentuan berikut ini:
20
PT Mekari Edukasi Nusantara