Anda di halaman 1dari 3

Pergaulan Yang Sehat

Pergaulan yang sehat adalah hubungan sosial yang memberikan pengaruh positif dalam hidup
seseorang. Ini adalah hubungan yang mendorong seseorang untuk menjadi lebih baik,
memberikan dukungan saat baik maupun terpuruk, dan membantu membentuk kepribadian
seseorang. Pergaulan sehat dapat terbentuk setelah proses interaksi dan menjalin hubungan
sosial yang saling memberikan pengaruh positif oleh antar-individu, atau individu dengan
kelompok. Dalam interaksi sosial, penting untuk memerhatikan etika sehari-hari untuk
membentuk pergaulan yang sehat.

Bila merujuk pada psikologi perkembangan akan kita temukan pembagian tahap
perkembangan psikologis kita menjadi tiga tahap: sembilan tahun pertama, sembilan tahun
kedua dan sembilan tahun ketiga. Sembilan tahun pertama dalam kehidupan kita dapat
disebut sebagai masa kanak-kanak. Pada masa ini kita hamper sepenuhnya bergantung pada
perhatian dan bimbingan orang lain, utamanya orangtua kita. Dari persoalan mandi, makan,
apa yg kita pakai, pilihan sekolah, dan teman hampir semuanya di pengaruhi oleh keputusan
dan kebijakan orangtua kita. Masa kanak-kanakditandai dengan perkembangan dan
pertumbuhan fisik yg sangat cepat: mulai dari belajar telungkup, merangkak, berjalan,
berbicara, dan berpikir. Usia remaja berada pada perkembangan psikologis kedua dan
sembilan tahun kedua setelah kita melewati masa kanak-kanak. Pada masa ini kita mulai
diajari tantang kemandirian dan bagaimana membuat keputusan untuk diri kita sendiri.
Cara pergaulan sehat untuk remaja: emiliki rasa setia kawan, adanya kesadaran beragama
bagi remaja, memilih teman, mengisi waktu dengan kegiatan yang positif, antara laki-laki dan
perempuan memiliki batasan-batasan tertentu, menstabilkan emosi.

Beberapa hal yang perlu Anda lakukan agar mempunyai pergaulan yang sehat dan baik,
antara lain: Meningkatkan iman. Pastikan membekali diri Anda dengan pendidikan agama
sedini mungkin untuk mengontrol perilaku yang kuat dalam setiap pergaulan. Selalu meminta
izin. Ketika akan keluar rumah untuk pergi sekolah, bekerja, atau ke tempat lain, biasakan
diri Anda untuk meminta izin pada orang tua atau pasangan. Jika pergi dengan teman atau
orang yang baru dikenal, jelaskan tujuan kepergian dan dengan siapa, serta pulang pukul
berapa agar orang tua tahu dan tidak khawatir. Interaktif dengan orang tua. Berusaha untuk
membiasakan berbicara dengan orang tua, misalnya menceritakan kegiatan yang sudah
dilakukan dalam keseharian, atau kejadian yang sudah Anda alami. Cobalah menjadikan
orang tua atau guru sebagai tempat untuk mencurahkan isi hati. Menyalurkan bakat dan
minat. Bakat dan minat yang Anda salurkan dengan hal-hal yang positif bisa membantu
mendapatkan pergaulan yang positif pula. Misalnya mengembangkan bakat olahraga,
menggambar, bernyanyi, menulis cerpen, memperdalam kajian agama, atau lainnya.
Menghargai aturan. Belajar menghargai aturan yang diberikan oleh orang tua atau guru.
Percayalah aturan ini bukan bermaksud untuk mengekang, tetapi untuk menjadikan Anda
lebih baik di masa depan. Kendalikan emosi. Berusaha untuk mengendalikan emosi, dan
jangan sampai emosi menguasai diri Anda. Tetap sabar menjadi salah satu cara untuk
mengontrol emosi. Memiliki batasan tertentu antara pria dan wanita. Berdasarkan norma
agama dan norma sosial, setiap orang harus menjaga jarak terhadap lawan jenis. Contohnya,
saling menghargai dan menghormati ketika berteman dengan lawan jenis. Memilih teman.
Mendapatkan teman yang baik dapat membantu menjauhi pergaulan tidak sehat. Meski
begitu, teman dengan pergaulan yang buruk tidak harus dijauhi, melainkan tetap berteman
dengan batasan tertentu.
Memiliki teman-teman yang baik dapat memberi dampak yang sehat untuk pertemanan. Ini
terutama teman yang peduli dalam kondisi yang baik maupun sedang sulit. Berikut ini
manfaat memiliki pergaulan yang sehat: Meningkatkan tujuan yang positif. Meningkatkan
kepercayaan diri dan harga diri. Mengurangi stres. Semakin bahagia. Membantu mengatasi
trauma, seperti perceraian, penyakit serius, kematian orang yang dicintai, atau kehilangan
pekerjaan. Memiliki pergaulan yang sehat juga berperan penting dalam meningkatkan
kesehatan secara keseluruhan. Orang dewasa dengan dukungan sosial yang kuat memiliki
penurunan risiko banyak masalah kesehatan yang signifikan, termasuk depresi, tekanan darah
tinggi (hipertensi), dan indeks massa tubuh (IMT) yang tidak sehat. Penelitian bahkan
menemukan bahwa orang dewasa yang lebih tua dengan kehidupan sosial yang sehat
cenderung hidup lebih lama daripada rekan-rekannya yang lebih sedikit interaksi sosial.

Berikut ini adalah beberapa tips sederhana yang dapat membantu membentuk pergaulan yang
sehat: 1. Saling Percaya, Jujur, dan Menghargai Dalam suatu hubungan pertemanan akan
membentuk pergaulan yang sehat jika satu sama lain saling percaya, jujur, dan menghargai.
Pertemanan atau persahabatan terbentuk karena adanya mutualisme atau timbal balik, yaitu
saling membutuhkan satu sama lain. 2. Berusaha untuk Tidak Menghakimi Teman atau
sahabat yang baik dapat menghargai bahwa setiap pilihan hidup seseorang berbeda dan
bahwa teman tidak menghakimi pilihan satu sama lain. Teman tidak harus selalu menyukai
atau menyetujui pilihannya, tetapi teman baik akan menerima pilihan terebut apa pun yang
terjadi. Meski begitu, ingatkan dengan cara yang baik jika itu pilihan yang salah dan
merugikan orang lain. 3. Jangan membicarakan teman di belakang Meskipun merasa tidak
suka dengan apa yang teman lakukan, sebaiknya tidak membicarakan keburukannya dengan
orang lain. Alih-alih dapat merusak nama baik teman dalam pergaulan Anda sendiri,
sebaiknya bicarakan secara langsung dengan cara yang baik. 4. Saling Memaafkan Bersedia
menerima dan memaafkan kekurangan orang lain membuat dapat menjalin persahabatan yang
bertahan lama. Penting pula untuk mengakui kesalahan yang Anda perbuat. Dengan cara ini
kemungkinan besar teman akan memaafkan dan membuat pertemanan menjadi lebih baik
lagi. 5. Mendengarkan Curahan Hati Teman Terkadang kita setengah mendengarkan curhatan
teman, karena kita sendiri juga memiliki permasalahan tersendiri sehingga sulit untuk
meluangkan waktu. Cobalah berusaha peduli dengan curahan isi hatinya atau begitu pun
sebaliknya. Jika kita benar-benar tidak tahu apa yang teman butuhkan dan rasakan,
persahabatan dalam pergaulan tidak sehat akan bertahan sebentar.

Anda mungkin juga menyukai