Anda di halaman 1dari 65

BIOLOGI SEL

DR. FISKA MAYA WARDHANI, M.BIOMED


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
SEPTEMBER 2022
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti mata kuliah Biologi sel, mahasiswa semester


1 Program Studi Kedokteran Umum FKKGIK UNPRI dapat
menjelaskan strutur sel eukariotik (manusia) dan organela sel
yang terdapat didalamnya, sehingga mahasiswa mampu
mengaplikasikan dalam mata kuliah klinis.
DEFINISI

Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari


tentang sel.
Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
struktur jaringan secara detail menggunakan mikroskop pada
sediaan jaringan yang dipotong tipis, salah satu dari cabang-
cabang biologi. Histologi dapat juga disebut sebagai
ilmu anatomi mikroskopis.
Sel adalah kesatuan struktur dasar dan unit fungsional,
bagian hidup terkecil dari tubuh.
SEJARAH PERKEMBANGAN

Robert Hooke (Inggris, 1665): sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-
rongga yang disebut sel (cellula)
Hanstein (1880): sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang
berisi)
Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut
yang penyusunnya disebut “Sarcode”
Johanes Purkinje (1787-1869): mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma
Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838: adanya kesamaan pada
struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Konsep makhluk hidup t.a sel dan sel merupakan satuan struktural
makhluk hidup.
Robert Brown (Scotlandia, 1831): menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu inti
(nucleus)
Max Shultze (1825-1874): ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup
Rudolf Virchow (1858): menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla)
SEL JARINGAN ORGAN

SEL : BAGIAN TERKECIL DARI JARINGAN


NUKLEOLUS (ANAK INTI)
NUKLEUS (INTI)
SITOPLASMA + ORGANELNYA + INKLUSION
DINDING SEL + SITOSKELETON
• SEL MERUPAKAN UNIT STRUKTURAL DAN
FUNGSIONAL DASAR DARI ORGANISME
MULTISELULAR.

• MENSINTESIS PROTEIN
• MENGUBAH BENTUK ENERGI
• MEMINDAHKAN SUBSTANSI POKOK KE DALAM SEL
ORGANEL SITOPLASMA : (mikroskop cahaya)
MITOKONDRIA
APPARATUS GOLGI (pengecatan khusus)
NISSL BODIES
RIBOSOM
• ORGANEL SITOPLASMA : (mikroskop elektron)
organel bermembran
RETIKULUM ENDOPLASMIK KASAR DAN HALUS
LISOSOM
COATED VESICLES
• Organel tak bermembran:
• RIBOSOM
• MIKROTUBULUS
• SENTRIOL
• SILIA DAN FLAGEL
• FILAMEN
DIFERENSIASI SEL
Diferensiasi sel adalah
proses perubahan sel-sel
embrio menjadi struktur
khusus untuk
meningkatkan aktifitas
fungsional sitoplasma
spesifik di tingkat
jaringan dan organ.
MACAM SEL BERDASARKAN
KEADAAN INTI
Sel eukarion, sel yang INTINYA MEMILIKI MEMBRAN jelas dikelilingi sitoplasma
yang mengandung berbagai organel bermembran dan sitskelet. Yang termasuk
kelompok ini adalah semua makhluk hidup KECUALI bakteri dan alga biru.
Sel prokarion, sel yang INTINYA TIDAK MEMILIKI MEMBRAN dan struktur
sitoplasma bermembran dan memiliki didnding sel sekitar plasmalema. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
PERBEDAAN STRUKTUR
PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK

Struktur Prokariotik Eukariotik


Inti Sel Tidak Jelas (Nukleoid) Jelas (Nukleus)
Organel Tidak dibatasi membran Dibatasi membran
Membran Sel Senyawa peptidoglikan Senyawa Fosfolipid
Diameter Sel 1-10 µm 10-100 µm
RNA 4 Subunit RNA polimerase Banyak subunit RNA polimerase
Komosom Tersusun sirkuler Tersusun linier
STRUKTUR SEL PROKARIOTIK

Prokariotik meliputi:
• Archaebakteria (bakteri purba)
• Eubakteria (bakteri modern/bakteri sejati) yang beranggotakan bakteri, mikoplasma dan alga hijau-biru
• Ukuran sel prokariotik berkisar antara 0,5 -3 µm.
• Struktur umum sel prokariotik: mulai dari luar dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma, ribosom dan
materi inti (DNA dan RNA).
Dinding sel bakteri berfungsi:
• Menahan tek. osmotik sitoplasma: sel tidak mudah pecah akibat masuknya air kedalam sel,
• Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan atau mukopepetida yang dapat dipergunakan sebagai dasar
penggolongan bakteri yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negative.
Selaput sitoplasma atau membran sel bakteri berfungsi dalam seleksi dan pengangkutan larutan
ke dalam sel; transfer elektron dan fosforilasi oksidatil; pada bakteri aerob berperan dalam
pengeluaran enzim hidrolitik; sebagai tempat enzim dan molekul pembawa yang berfungsi dalam
biosintesis DNA, polimer dinding sel dan lipid selaput.
STRUKTUR SEL EUKARIOTIK
Sel eukariotik biasanya merupakan penyusun struktur
makhluk hidup multi seluler.
Sel eukariotik tersusun atas:
• Membran sel, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum endoplasma,
ribosom, komplek golgi, lisosom, badan mikro, mitrokondria,
mikrotubulus dan mikro filamen.
• Organel-organel di dalam sel memiliki peran yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup sel tersebut.
• Setiap organel di dalam sel memiliki fungsi yang berbeda - beda.
DINDING SEL
HANYA TERDAPAT PADA SEL TUMBUHAN

• Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat


yang dapat memberikan sokongan dan untuk
mengekalkan bentuk sel.
• Terdapat liang pada dinding sel untuk
membenarkan pertukaran bahan di luar dengan
bahan di dalam sel.
• Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong
tumbuhan yang tidak berkayu.
• Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar),
hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat
dan silikat dari Ca dan Mg
MEMBRAN SEL (MEMBRAN PLASMA)
STRUKTUR KHUSUS, FUNGSI: MEMISAHKAN ISI SEL DENGAN LINGKUNGAN LUARNYA.
MEMILIKI KETEBALAN ANTARA 7,5 SAMPAI 10 NM → MIKROSKOP ELEKTRON.

Membran sel memiliki beberapa fungsi, antara lain yaitu:


Pembungkus isi sel dan membentuk sistem endomembran
di dalam sel, misalnya retikulum endoplasma, aparatus
Golgi, dan lisosom
Selaput atau penghalang yang bersifat selektif permeabel
Sarana transpor larutan dari dan ke dalam sel: Pasif, Aktif,
Vesikuler
Merespons terhadap sinyal dari luar dan interaksi
interseluler (Gap junction)
Tempat aktivitas biokimiawi
Semua membran sel t.a 2 komponen utama:
Lemak (lipid) dan protein yang terikat secara non kovalen dan
tersusun dalam struktur menyerupai lembaran dari lapisan lemak →
lipid bilayer, sedangkan protein terletak di antara lemak atau di
permukaan lapisan lipid bilayer.
TRANSPORT ZAT
Lalu lintas zat melalui membran sel ditentukan oleh : besar molekul, kelarutan dalam
air atau lemak, perbedaan muatan listrik
Sederhana dan kecil bisa lewat
Larut lemak jauh lebih mudah dibanding larut air
Muatan sejenis dengan sel akan ditolak

Macam transport zat :


• Difusi (bebas, fasilitas)
• Osmosis
• Transport aktif
• Endositosis
• Eksositosis
NUKLEUS
(INTI)
• Dilapisi oleh 2 lapis membran nukleus

• Setiap lapis terdiri dari lapisan lipid bilayer dengan protein asosiasi, memiliki
pori untuk regulasi transportasi zat

• Sisi nuklear dari membran dibatasi oleh lamina nuklear yg t.d protein filamen
untuk pertahankan bentuk nukleus dengan menopang membran nukleus
• Di dalam nukleus terdpt kromatin, mrpkn kompleks DNA dan protein
• Nukleolus, tempat ribosomal RNA (rRNA) disintesis dan tempat pembentukan
subunit ribosom
SELUBUNG INTI
Mengelilingi inti sel, memisahkan dengan sitoplasma
Mikroskop elektron : 2 selaput (luar dan dalam)
Selaput luar mengandung ribosom pada sisi yang menghadap sitoplasma
KROMATIN INTI
Kromosom yang merupakan benang-benang kromatin yang bergulung
Kromatin bahan inti yang mengandung
DNA dan protein
Pada dasarnya inti kecil dan gelap dengan banyak kromatin disebut inti padat
(hiperkromatik)
Inti besar dan pucat misal pada saraf dan hepar disebut sebagai inti vesikuler
ORGANEL SITOPLASMA

Di dalam sitoplasma terdapat struktur-struktur aktif


secara metabolik yang disebut organel, yang dapat
berupa kompleks protein bermembran misalnya
mitokrondria, lisosom, peroksisom, retikulum
endoplasma, dan badan Golgi atau tanpa membran
seperti ribosom dan proteosom.
SITOPLASMA
Isi sel diantara membran plasma dan pembungkus nukleus
Sitosol: Media cairan kental dengan bahan teralut (gula, asam amino, lemak, ion-
ion dan senyawa kimia lain)
Bentuk dan motilitas → Sitoskeleton (protein polimer) → Mikrotubulus,
Mikrofilamen, Filamen Intermediat
Di dalam sitoplasma terdapat oraganel-organel sel berikut ini:
Mitokondria, berfungsi dalam proses oksidasi

Ribosom, sebagai tempat berlagsungnya sintesis protein.

Retikulum endoplasma, dibedakan menjadi dua:

• Retikulum Endoplasma Kasar, sebagai tempat melekatnya ribosom.

• Retikulum Endoplasma Halus.

Badan Golgi, berfungsi secara aktif dalam sekresi dan sintesis polisakarida.

Lisosom, berperan dalam proses matinya sel-sel.

Sitoskeleton
MITOKONDRIA

Organel dengan rangkaian enzim


khusus untuk respirasi aerobik
dan produksi ATP, menyediakan
energi untuk aktivitas sel.
MITOKONDRIA…
Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm.
Struktur mitokondria terdiri dari : membran luar, membran dalam, ruang antar
membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran, ribosom, krista
(memperluas daerah permukaan), oksisom, inklusi, dan DNA (sirkuler)
mitokondria.
FUNGSI MITOKONDRIA
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi
dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak
• misalnya sel otot jantung,sel saraf, dan hati
Matriks mitokondria mengandung enzim untuk oksidasi-β dari asam lemak dan
siklus asam sitrat (Krebs) → ATP → RESPIRASI SEL
Semakin banyak tenaga yang dibutuhkan sel tertentu, semakin banyak
mitokondria dikandungnya.
RETIKULUM ENDOPLASMA (RE)

Bentukan membran
yang sangat berlipat-
lipat membatasi suatu
ruangan (kanal) yang
disebut lumen (sisterna)
RETIKULUM ENDOPLASMA
Antara lumen RE (sisterna) dengan sitosol hanya dipisahkan oleh selapis
membran RE
RE dibedakan menjadi dua, yaitu:
• Retikulum Endoplasma Halus (Smooth Endoplasmic Reticulumi /SER)
• Retikulum Endoplasma Kasar (Rough Endoplasmic Reticulum / RER)
Pada RER permukaan luar membrannya banyak ditempeli oleh ribosom.
Sebaliknya pada SER permukaan luar membrannya tidak ditempeli oleh ribosom.
RETICULUM ENDOPLASMA...
Membran RE berhubungan
langsung dengan selubung
nukleus atau nuclear
envelope, sehingga ruang di
antara kedua membran selubung
itu bersambung dengan ruang
sisternal RE
RER (ROUGH ENDOPLASMIC
RETICULUM)
RE kasar / RE berbintil memiliki membran yang berhadapan dengan
sitoplasma yang ditempeli ribosom, sehingga tampak berbintil-bintil.
RE kasar merupakan penampung protein yang dihasilkan ribosom.
Protein yang dihasilkan masuk kedalam rongga RE.
RER banyak dijumpai pada sel-sel yang aktif mensekresikan protein
misalnya sel – sel pancreas (insulin), kelenjar ludah, dan kelenjar lainnya
Sebagian besar protein sekretoris adalah glikoprotein → protein terikat
pada KH secara kovalen.
KH ini ditempelkan oleh protein terdapat di bagian dalam membran RE.
Jenis KH yang ditempelkan yaitu jenis oligosakarida (polimer gula yang
relatif kecil).
SMOOTH RETICULUM ENDOPLASMIS (SRE)
Bagian retikulum endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom disebut
retikulum endoplasma halus.
RE halus berfungsi dalam beberapa proses :
• Enzim pada RE halus penting: sintesis lipid, fosfolipid, dan steroid. Steroid
yang dihasilkan dalam RE halus termasuk hormon kelamin (gonad) dan
hormon steroid yang disekresi kelenjar adrenal.
• Detoksifikasi: melibatkan penambahan gugus hidroksil kedalam struktur obat
yang membuat obat menjadi mudah larut dan mudah dikeluarkan dari tubuh
(barbiturat, antibiotik) → HATI
• Tempat menyimpan ion kalsium dalam sisterna yang akan dikeluarkan jika ada
rangsangan yang menyebabkan pengeluaran ion kalsium, misal: kontraksi otot.
APARATUS GOLGI (KOMPLEKS
GOLGI)

Aparatus Golgi (AG) atau Kompleks Golgi pertama kali ditemukan oleh Camilio
Golgi tahun 1898 di dalam sitoplasma sel saraf.
AG dijumpai hampir pada semua sel tumbuhan dan sel hewan.
Badan Golgi (AG) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan
struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada
organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
APPARATUS GOLGI…

Fungsi badan golgi:


Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi.
Membentuk membran plasma.
Membentuk dinding sel tumbuhan
Tempat untuk memodifikasi protein
Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul
untuk sekresi sel
Transpor lipid (endositosis)
Untuk membentuk lisosom
Membentuk akrosom pada spermatozoa yang
berisi enzim untuk memecah dinding sel telur
LISOSOM
DITEMUKAN PADA TAHUN Fungsi utama → untuk pencernaan intra sel.
1949 OLEH DE DUVE DI Materi yang dicerna oleh lisosom dapat berasal dari
DALAM SERPIHAN SEL- luar sel atau dari dalam sel itu sendiri. Materi dari luar
SEL HATI sel masuk ke dalam sitoplasma melalui pinositosis dan
fagositosis.
Pencernaan intra sel selalu terjadi di dalam lisosom,
enzim, hidorolitik tidak pernah keluar dari dalam
lisosom sehingga pencernaan berlangsung optimal.
Akan tetapi, jika membran lisosom pecah, maka enzim
hidrolitik pada lisosom akan keluar dan mencerna sel
itu sendiri.
Beberapa peran lisosom antara lain adalah:
• perombakan organel sel yang telah tua
• proses metamorfosis pada katak, misalnya menyusutnya ekor
pada berudu karena dicerna oleh enzim katepsin di dalam
lisosom
• pemulihan ukuran uterus setelah kehamilan
• proses fertiliasi
LISOSOM...
Organel ini berbentuk semacam kantung yang berisi enzim hidrolitik.
Terdapat ± 40 enzim hidrolitik dalam lisosom, meliputi protease,nuklease, glikosidase,
lipase, fosfolipase, fosfatase dan sulfatase.
Lisosom ad/ organel polimorfik → memiliki bentuk dan ukuran variasi.
Ada 4 bentuk lisosom, yi: 1 macam lisosom primer, 3 macam lisosom sekunder.
Lisosom primer adalah lisosom yang baru terbentuk dari AG dan belum berfusi
(bergabung) dengan materi yang akan dicerna.
Lisosom sekunder ada 3 macam, yaitu:
(1) Heterofagosom → gabungan antara lisosom primer dengan fagosom
(2) Sitolisosom → gabungan antara lisosom primer dengan autosom,
(3) Badan residu → vakuola yang berisi sisa materi yang tidak tercerna
PEMBENTUKAN LISOSOM DAN
AKTIVITASNYA
a. Pembentukan lisosom
Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke RE →
enzim dimasukkan ke dalam membran → dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom.
Proses pembentukan lisosom ada 2: pertama dibentuk secara langsung di RE dan kedua oleh
Badan Golgi.

b. Proses pencernaan oleh lisosom


Proses pencernaan oleh lisosom dapat diuraikan sebagai berikut. Misalnya sel menelan benda
asing berupa bakteri secara fagositosis → bakteri itu segera didatangi lisosom → Membran
lisosom dan membran vakuola bersinggungan → membran tersebut bersatu → Enzim dari lisosom
masuk ke dalam vakuola → segera mencerna bakteri.
Enzim lisosom tidak aktif mencerna jika membran lisosom utuh (tidak pecah). Apabila membran
pecah, maka enzim lisosom akan keluar dari membran dan mencerna sel itu sendiri.
c. Penyakit akibat kegagalan lisosom
Silikosis
• Pada orang yang bekerja didaerah berdebu, debu-debu itu terhisap ke paru-paru. Di
dalam sel alveoli paru-paru, debu-debu dalam vakuola dicerna oleh enzim
lisosom. Namun karena mengandung silokon yang keras, debu pasir tidak tercerna dan
sebaliknya justru membran vakuola menjadi bocor. Akibatnya, orang yang menderita
penyakit demikian disebut menderita silikosis.
Rematik
• Orang yang sering mengkonsumsi makanan dari organ dalam (usus, hati), melinjo dan
rebung, darahnya banyak mengandung asam urat (berupa kristal). Asam urat itu masuk
kedalam lisosom dan tidak dapat dicerna. Kemudian, enzim lisosom keluar, mencerna
sel-sel pada persendian dan akibatnya orang tersebut menderita rematik. Penderita
rematik mengalami bengkak dan radang persendian yang menyebabkan sakit luar
biasa.
RIBOSOM Ribosom merupakan salah satu organel tidak
bermembran yang ditemukan pada semua sel,
baik sel prokariotik maupun eukariotik.
Pada eukariotik, organel ini terdapat di
sitoplasma, menempel pada permukaan luar
retikulum endoplasma, didalam metriks
mitokondria dan didalam stroma kloroplas.
Ribosom terdiri atas dua sub unit yaitu sub unit
besar dan sub unit kecil. Kedua sub unit ini
akan berfusi jika proses translasi berlangsung.
Komponen penyusun besar ribosom terdiri atas
protein ribosom dan ARN ribosom (ARN-r).
Protein ribosom disintesis oleh bebas yang
terdapat di dalam sitoplasma, sedangkan ARN-r
ditranskripsi di dalam anak inti (nukleous).
SIFAT RIBOSOM
Bentuknya universal, pada potongan longitudinal berbentuk elips.
Pada teknik pewarnaan negatif, tampak adanya satu alur transversal, tegak lurus
pada sumbu, terbagi dalam dua sub unit yang memiliki dimensi berbeda.
Dimensi ribosom serta bentuk menjadi bervariasi. Pada prokariot, panjang
ribosom adalah 29 nm dengan besar 21 nm. Dan eukariot, ukurannya 32 nm
dengan besar 22 nm.
RIBOSOM..
Organel ini merupakan tempat berlangsungnya penerjemahan
(translasi) kodon (kode genetik) yang dibawa ARN-duta (ARN-
d). Hasil translasi ini adalah polipeptida.
Polipeptida hasil translasi pada RER akan dikirim dan diolah di
dalam AG menjadi protein membran, dan enzim lisosom, atau
disekresikan ke luar sel melalui vesikel. Sedangkan polipeptida
hasil translasi pada ribosom bebas dikirim ke mitokondria,
sebagai enzim peroksisom, atau sebagai protein ribosom.
KOMPOSISI KIMIA

Asam nukleat ribosom:


Sub unit besar dibentuk dari protein dan RNA dalam kuantitas yang seimbang,
mengandung 2 tipe rRNA:
• Satu rRNA 28S
• Satu rRNA SS
Sub unit kecil mengandung r RNA 18s
PROTEIN RIBOSOMAL
Sub unit kecil (30S prokariot): 21 protein digambarkan berturut-turut dengan huruf S dan
satu angka antara 1 dan 21 (S1, S2, S21).
Berat moleku130.000 - 40.000 Dalton.
Berada pada permukaan ribosom, mengelilingi rRNA.
Protein memainkan peranan sebagai reseptor pada faktor pemanjangan sedangkan yang
lainnya mengontrol transducti.
Sub unit besar: 33 protein dikenal sebagai Li sampai L33. Terlibat dalam:
• Translokasi oleh adanya GTP (melekat pada ribosom) yang memberikan energi untuk
memindahkan inRNA dan pembebasan tRNA asetil.
• Fiksasi (protein L7 dan L1z) dari suatu faktor pemanjangan (EF-6)
• Dalam pembentukan suatu ikatan peptida antar rantai peptida yang telah dibentuk dan
suatu asetil-NH2 baru.
• Dalam konstruksi suatu alur longitudinal, menempatkan rantai protein dengan
pembentukan dan melindunginya meiawan enzim proteolitik. Alur ini memiliki panjang
sesuai dengan rantai polipeptida 35 asetil-NH2.
SITOSKELETON
• Sitoskeleton atau Kerangka Sel merupakan suatu jaring berkas protein yang
mengorganisasi sitoplasma dalam sel.

• Sitoskeleton dianggap hanya terdapat pada sel eukariota namun ternyata


Sitoskeleton juga ditemukan pada sel prokariota.

• Sitoskeleton memainkan peranan penting dalam pengorganisasian struktur dan


aktivitas sel, tersusun atas tiga struktur molekular, mikrofilamen, dan juga filament
intermediet.
FUNGSI DAN STRUKTUR SITOSKELETON
Fungsi Sitoskeleton:
• Memberi kekuatan mekanik pada sel
• Sebagai kerangka sel
• Membantu dalam gereakan substansi dari satu bagian sel ke bagian yang lain.
MIKROTUBULUS
• batang-batang berongga dengan diameter sekitar 25
nm dan anjang antara 200 mm samai 25 um.
• Tersusun atas protein globular d/ tubulin
• Setiap protein tubulin merupakan diner, molekul
yang tersusunatas dua subunit. Suatu dimer tubulin
terdiridari dua polipeptida yang agak berbeda,
tubulin a dan tubulin B.
MIKROTUBULUS..
• Mikrotubulus bertambah panjang melalui penambahan dimer tubulin;
mikrotubulus juga diuraikan dan tubulinnya pun digunakan untuk
membangun mikrotubulus di tempat lain dalam sel.
• Mikrotubulus membentuk dan menyokong sel serta berperan sebagai jalur
yang dapat disusuri oleh organel yang dilengkapi dengan protein motorik.
Untuk memberikan contoh yang berbeda dari mikrotubulus memandu vesikel
sekresi dari aparatus Golgi ke membran plasma. Mikrotubulus juga
memisahkan kromosan saat pembelahan sel.
Fungsi :
• Mempertahankan bentuk sel (penopang penahan-kompresi)
• Motilitas sel (seperti pada silia atau flagela)
• Pergerakan kromosom dalam pembelahan sel
• Pergerakan organel
MIKROFILAMEN (FILAMEN AKTIN)
• Batang padat yang diameter sekitar 7 mm. mikrofilamen disebut juga filament aktin karena tersusun
atas molekul-molekul aktin ( actin ) sejenis protein globular,
• suatu mikrofilamen merupakan seutas rantai ganda subunit-subunit aktin yang memuntir.
• mikrofilamen dapat membentuk jejaring struktural berkat keberadaan protein-protein yang berikatan
di sepnajng sisi filament aktin dan memungkinkan filament baru membentang sebagai cabang.
Mikrofilamen tampaknya ditemukan pada semua sel eukariot.
• perannya dalam motilitas sel, terutama sebagai bagian aparatus kontraktil sel otot.
• Berbeda dengan peran penahan-kompresi oleh mikrotubulus, peran structural mikrofilamen dalam
sitoskeleton ialah menahan tegangan ( gaya taring ).
• Jejaring berdimensi tiga yang dibentuk oleh mikrofilamen tepat dibagian dalam membrane plasma
(mikrofilamen korteks ) membantu menyokong bentuk sel.
• Jejaring ini menyebabkan lapisan sitoplasma terluar sel yang disebut korteks memiliki konsistensi
semisolid gel, kebalikan dari kondisi sitoplasma interior yang lebih cair ( sol ).
• Dalam sel hewan yang terspesialisasi untuk mentraspor materi melintasi membrane plasma
misalnya sel usus berkas mikrofilamen menjadi inti mikrovili penjuluran halus yang meningkatkan
luas permukaan sel di usus seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
MIKROFILAMEN..

Fungsi :
• Mempertahankan bentuk sel ( unsur penahan tegangan )
• Perubahan bentuk sel
• Kontraksi otot
• Aliran sitoplasmik
• Motilitas sel ( seperti pada pseudopodia )
• Pembelahan sel ( pembentukan lekukan penyibakan )
FILAMEN INTERMEDIAT
• berdiameter 8-12 nm, lebih besar dibandingkan dengan diameter mikrofilamen
namun lebih kecil mikrotubulus.
• untuk menahan tegangan (seperti mikrofilamen) dan terdiri dari berbagai kelas unsur
sitoskeleton.
• Setiap tipe tersusun dari subunit molekular berbeda yang tergolong ke dalam suatu
famili protein, yang antara lain beranggotakan keraton. Sebaliknya mikrotubulus dan
mikrofilamen mempunyai diameter dan komsisi yang tetap pada semua sel eukariot.
• Filamen intermediat merupakan pengukuh sel yang lebih permanen daripada
mikrofilamen dan mikrotubulus, yang diuraikan dan dirakit kembali di berbagai bagian
sel.
• Bahkan jika sel mati, jejaring filamen intermediat seringkali tetap bertahan; misalnya,
lapisan terluar kulit kita terdiri atas sel-sel kulit mati yang penuh protein keratin.
FILAMENT INTERMEDIAT
Fungsi:
• Mempertahankan bentuk sel (unsur penahan-tegangan)
• Tambatan nukleus dan organel lain tertentu
• Pembentukan lamina nukleus
TERIMA KASIH
POST TEST

SEBUTKAN BAGIAN-BAGIAN (ORGANEL) SEL EUKARIOTIK HEWAN

Anda mungkin juga menyukai