Anda di halaman 1dari 5

LP3H “INP” Jak arta

Alwes ius , SH, MKn Notaris- PPAT


HP: 0813 – 1043- 8333

BEBERAPA KETENTUAN HUKUM TANAH YANG


LAMA (HUKUM TANAH SEBELUM
BERLAKUNYA UUPA)

1. AGRARISCHE WET (S.1870 :55)

Agrarische Wet merupakan landasan politik


Pemerintah Hindia Belanda di bidang
Pertanahan, yang lebih mementingkan
kepentingan pengusaha Belanda.

Dengan AW Pengusaha Belanda diberikan


kemudahan untuk berusaha di Indonesia,
khususnya di bidang perkebunan.

Kemudahan tersebut antara lain dengan


diberikan Hak Erfpacht dengan jangka waktu 75
tahun.

2. AGRARISCHE BESLUIT (S.1870 :118).

Agrarische Besluit merupakan peraturan


pelaksanaan dari AW, yang terkenal karena
ketentuan pasal 1-nya, yang berisikan “
PERNYATAAN DOMEIN (DOMEIN
VERKLARING)”, yang intinya menyatakan :

“……… bahwa semua tanah yang pihak lain tidak


dapat membuktikan sebagai hak eigendomnya,
adalah domein (milik) Negara.”

1
M at er i P ela ti h an M en g ha da pi U j i an P P AT
LP3H “INP” Jak arta
Alwes ius , SH, MKn Notaris- PPAT
HP: 0813 – 1043- 8333

Fungsi Pernyataan Domein (Domein Verklaring):

a) sebagai landasan hukum bagi Pemerintah


yang mewakili Negara sebagai pemilik
tanah, untuk memberikan tanah dengan hak
-hak barat yang diatur dalam KUHPerdata,
seperti hak erfpacht, hak postal dan lain-
lainnya. Dalam rangka Domein Verklaring,
pemberian tanah dengan hak eigendom
dilakukan dengan cara pemindahan hak
milik Negara kepada penerima hak.

b) Di bidang pembuktian pemilikan.


Dengan ketentuan ini maka tanah-tanah
yang tidak ada pemiliknya yaitu tanah-tanah
yang tidak dimiliki oleh perorangann atau
badan hukum atau tanah-tanah yang tidak
dapat dibuktikan oleh yang menguasainya
bahwa tanah yang bersangkutan dipunyai
dengan hak eigendom atau hak agrarisch
eigendom adalah tanah domein Negara.

Ketentuan ini sangat memperkosa hak


masyarakat karena tanah-tanah yang dipunyai
rakyat dengan hak milik adat, demikian juga
tanah-tanah ulayat masyarakat-masyarkat
hukum adat adalah tanah domein (MILIK)
Negara.

Ketentuan AW dan AB telah dicabut dalam


Diktum “Mencabut” UUPA.

2
M at er i P ela ti h an M en g ha da pi U j i an P P AT
LP3H “INP” Jak arta
Alwes ius , SH, MKn Notaris- PPAT
HP: 0813 – 1043- 8333

Pertimbangan dicabutnya “Asas Domein” dan


tidak digunakan dalam UUPA, karena asas
Domein adalah bertentangan dengan kesadaran
hukum rakyat Indonesia dan asas dari pada
Negara yang merdeka dan modern.(Penjelasan
Umum UUPA II.2)

3. LARANGAN PENGASINGAN TANAH (GROND


VERVREEMDINGS VERBOD)
(S.1879 NO.179).

Ketentuan tersebut menyatakan bahwa hak milik


(adat) atas tanah (erfelijk individueel
gebruiksrecht) tidak dapat dipindahkan oleh
orang-orang Indonesia asli kepada bukan
Indonesia asli dan semua perjanjian yang
bertujuan untuk memindahkan hak tersebut, baik
secara langsung ataupun tidak langsung adalah
batal demi hukum.

Apakah ketentuan tersebut masih berlaku ?

Walaupun UUPA tidak mencabutnya secara


tegas, ketentuan tersebut suadh tidak berlaku
lagi sejak berlakunya UUPA karena UUPA
sudah mengatur hal yang sama melalui pasal 26
ayat 2 UUPA dan ketentuan tersebut
membedakan antara orang Indonesia asli dan
bukan asli dan karenanya bertentangan dengan
asas yang tercantum dalam pasal 9 UUPA. Oleh
karena itu teranglah tidak terpenuhinya syarat-
syarat yang disebutkan dalam pasal 58 UUPA.

3
M at er i P ela ti h an M en g ha da pi U j i an P P AT
LP3H “INP” Jak arta
Alwes ius , SH, MKn Notaris- PPAT
HP: 0813 – 1043- 8333

4. TANAH PARTIKELIR.

A. PENGERTIAN.

Tanah Partikelir adalah Tanah Eigendom,


yang pemiliknya mempunyai hak-hak
pertuanan.

Hak Pertuanan adalah hak mengangkat dan


memberhentikan kepala desa, menuntut
kerja paksa, mendirikan pasar, memungut
biaya pemakaian jalan, penyeberangan.

Tanah partikelir dapat terdiri dari tanah


kongsi, tanah usaha atau sebagian tanah
kongsi dan sebagiannya tanah usaha.

Tanah Usaha adalah bagian tanah partikelir


yang dipunyai penduduk dengan “hak usaha”,
yang sifatnya sama dengan hak milik adat
dan yang juga termasuk tanah usaha adalah
tanah desa dan tanah-tanah yang yang
dihaki penduduk secara turun temurun.

Tanah Kongsi adalah bagian tanah partikelir


yang bukan tanah usaha, yang dikuasai
langsung oleh tuan-tuan tanah.

B. PENGHAPUSAN TANAH PARTIKELIR.

Tanah Partikelir dihapus dengan UU No. 1


tahun 1958 tentang Penghapusan Tanah-
Tanah Partikelir.

4
M at er i P ela ti h an M en g ha da pi U j i an P P AT
LP3H “INP” Jak arta
Alwes ius , SH, MKn Notaris- PPAT
HP: 0813 – 1043- 8333

Yang turut dihapus dengan UU tersebut


adalah tanah Hak igendom milik sesorang
atau badan hukum, yang luasnya lebih dari
10 bau.

5
M at er i P ela ti h an M en g ha da pi U j i an P P AT

Anda mungkin juga menyukai