Anda di halaman 1dari 4

MORAL DAN ETIKA

1. Pengantar
Kata moral, bermoral, etika atau etik sering kali muncul dalam kehidupan kita. Beberapa
masyarakat secara tidak langsung juga sering kali berbicara moral. Ketika mama berkata kepada
tetangga soal seseorang tidak bermoral. Pastinya ketika pernyataan itu timbul, kita pasti langsung
berpikir bahwa orang itu tidak baik, tidak etis atau tidak-tidak yang lainnya. Dari sini pengetahuan
kita tentang moral sebatas perbuatan baik dan buruk. Tetapi apakah benar demikian? Marilah kita
secara ketat membedah kata-kata yang berkaitan dengan moral.
2. Memahami kata
A. Moral

Kata moral berasal dari bahasa latin yakni Mos atau kata jamaknya Mores. Dua kata
tersebut dapat diartikan sebagai kebiasaan atau adat. Sedangkan berdasarkan KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia) moral dapat diartikan sebagai ajaran tentang baik dan buruk yang dipandang
sebagai perbuatan, sikap, kewajiban dan lainnya.

B. Amoral

Merupakan sebuah tindakan yang bersifat buruk. Tetapi perlu diingat bahwa perbuatan
amoral merupakan perbuatan buruk atau tidak benar yang dibuat tanpa sepengetahuan pembuat
itu sendiri. Singkatnya, perbuatan buruk yang dilakukan karena kurangnya pengatahuan atau
perbuatan secara tidak sengaja.

C. Immoral

Merupakan sebuah tindakan yang bersifat buruk yang dilakukan secara sadar. Tindakan
seperti ini dilakukan dengan sadar dan tahu bahwa apa yang dilakukannya adalah salah sacara
moral. Maka dapat dikatakan bahwa immoral merupakan perbuatan salah yang dibuat melalui
kesadaran penuh dari sang pembuat.

D. Etika

Kata ini sering disamakan dengan kata moral. Meskipun demikian, etika memiliki ciri
khasnya yang dapat dibedakan dengan kata moral. Etika berasal dari bahasa Yunani yakni Ethikos
yang berarti suatu kebiasaan. Kebiasaan yang dimaksudkan adalah kebiasaan untuk melihat,
mengamati dan menilai terhadap suatu tindakan. Jadi dapat dikatakan bahwa etika merupakan
cabang ilmu yang bertugas melihat, mengamati dan menilai terhadap suatu perlilaku moral yang
terjadi. Sifat etika ini berlaku secara umum.

E. Etiket

Kata ini secara singkat hamper sepadan dengan kata etika. Namun kata ini memiliki
kekhasannya dalam melihat sebuah tindakan. Bila etika berlaku secara umum, etiket merupakan
perbuatan yang berlaku hanya kepada sekelompok orang. Etiket dipahami sebagai sebuah
tindakan yang bersifat relative. Artinya tindakan yang dikatakan etiket merupakan tindakan yang
hanya dapat berarti atau hanya dapat dipatuhi tergantung tempat dan situasi.

Melalui penjelasan kata ini hendaknya kita perlu membedakan setiap kekhasan dari setiap kata. Tidak
begitu banyak perbedaan, namun bila pemahaman ini dimasukan dalam contoh khasus maka, perbuatan
ini akan begitu terasa berbeda. oleh karena itu marilah kita lihat bagaimana kata-kata tersebut dapat
bernilai atau berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari.

Contoh moral:

1. Seorang penjual sayur keliling sangat membantu masyarakat di Karuni. Sebagai pedagang,
tugasnya adalah mengantar sayur dari tempat petani menuju tempat penjual. Inilah keseharian
penjual sayur keliling ini. Selain menjual sayur, ia juga sering membantu beberapa anak kos yang
kekurangan makanan. Pada suatu hari, penjual sayur ini menambrak seekor kerbau yang
kebetulan lewat didepannya. Saat itu kerbau tetap tenang saja. Tidak bergerak juga. Hanya
berteriak. Tetapi berbeda dengan penjual sayur itu. Ia harus terpental ke udara. Berputar dua kali,
kemudian mendarat di tumpukan pasir di pinggir jalan. Sayuran yang dimuatnya pun
berterbangan entah kemana. Motor yang sering digunakan juga seakan-akan ikut kelas PJOK, ikut
salto.

Keadaan yang begitu sadis ini terjadi tepat di depan kantor desa Ramadana. Banyak orang
menyaksikan dan membantunya. Tetapi berbeda dengan pemilik kerbau. Bukan menolong, ia
bahkan meminta tuntutan kepada penjual sayur karena telah melukai kerbaunya. Penjual sayur
yang baru saja sadar dari atraksi terjun bebas pun harus mengambil beberapa uang 100 ribu
untuk membarikan kepada pemilik kerbau. Setelah diterima uang itu, pemilik kerbau langsung
pulang. Masyarakat yang melihat kejadian itu pun hanya diam melihat perlaku dari sang pemilik
kerbau.
Melihat makna moral:

a. Perbuatan penjual sayur merupakan tindakan bermoral. Karena selain menjual sayur, ia juga
membantu anak-anak kos. Perbuatan baik ini hanya berlaku bagi penjual sayur dan anak kos yang
diberikan. Tetapi perlu dipahami, tindakan memberi adalah perbuatan baik.
b. Peristiwa yang dialami oleh penjual sayur yang menambrak kerbau, merupakan tindakan yang
tanpa sengaja, tanpa sepengetahuan tukan sayur untuk menambrak kerbau. Tetapi tindakan
menambrak hewan adalah tindakan yang salah bila dikakukan secara sengaja. Dan si tukang sayur
menabrak kerbau tanpa sengaja. Maka ini adalah situasi yang dikatakan amoral.
c. Peristiwa yang dilakukan oleh sang pemilik kerbau dapat dikatakan tindakan immoral. Hal ini
disebabkan sang pemilik kerbau paham bahwa kerbau yang adalah hewan ditabrak manusia.
Paham juga bahwa resiko terluka yang terjadi lebih banyak manusia dari pada hewan, namun
dengan sengaja membiarkan manusia bahkan meminta ganti rugi atas luka yang dialami kerbau.
Inilah contoh sikap egois yang hanya mementingkan keuntungan pribadi.

Contoh etika :

Negara Indonesia memiliki dasar negara yakni Pancasila. Pancasila yang sebagai dasar dibuat oleh
Ir. Soekarno untuk menyatukan masyarakat Indonesia. Selain menyatukan sebagai sebuah bangsa, ia
secara tidak langsung menyeragamkan pola pikir manusia-manusia di Indonesia. Penyeragaman ini
terjadi karena adanya perbedaan dari setiap daerah. Seperti cara beragama, cara berunding, dan cara
mendidik.

Penyeragaman ini bukan bertujuan untuk menghilangkan ciri khas setiap daerah, melainkan
sebagai cara untuk orang-orang Indonesia melihat patokan umum yang baik untuk Indonesia. Hal ini
berlaku bagaimana masyarakat Indonesia memiliki Tuhan yang berkuasa. Perbedaan agama tidak
mengganggu aturan ini. Karena setiap agam mempunyai tuhan masing-masing dan itulah yang esa.
Contoh lain lagi adalah keadilan manusia. Ini berlaku untuk kita semua. Tetapi tidak dapat disangkal
bahwa ada masyarakatnya masih menggunakan system kerajaan. Dimana nilai kemanusiaan tidak
berlaku. Nilai kesetraan manusia itu musnah di sana. Manusia hidup dalam kelas tuan dan budak. Inilah
kenyataan.

Melihat makna etika :

a. Etika itu seperti Pancasila. Yang merupakan pedoman umum dalam masyrakat dan memiliki sifat
pasti bahwa mengharuskan. Pasti dan mengharuskan untuk setiap orang taat pada aturan yang
ada. Pancasila juga lahir dari kajian terhadap perilaku moral di Indonesia.
b. Etiket terjadi pada beberapa tempat yang masih melegalkan praktek kekerajaan. Dimana keadilan
manusia yang setara tidak muncul. Secara etika perbuatan ini salah. Tetapi berdasarkan etiket
sebuah wilayah, perbuatan itu tidak dapat dikatakan salah. Karena orang yang jadi bukan tidak
merasa tersakiti atau sebagainya. Inilah contoh khasus etiket.

3. Pendalaman materi

1. Buatlah pemahamanmu terhadap perilaku Amoral dan Immoral. Buatlah contoh menggunakan
cerita!
2. Buatlah pemahamanmu terhadap perilaku Etiket. Buatlah contoh menggunakan cerita!

Anda mungkin juga menyukai