Anda di halaman 1dari 16

NITROGEN

A.    Sejarah Nitrogen 


Nitrogen ditemukan oleh DanielRutherford pada tahun 1772. Nitrogen atau zat lemas adalah unsur
kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan
sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang
stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat
ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya.

Nitrogen berasal dari bahasa Latin Nitrogenium, nitrum, nitron artinya soda, genes artinya pembentuk.
Nitrogen di alam utamanya terdapat diatmosfer (+ 79% nitrogen).
Di alam, nitrogen terdapat dalam
a.unsur bebas
Sebagai N2 karena molekul ini sangat stabil.
b.senyawa,
Umumnya dalam bentuk oksida nitrogen seperti NO2, NO, N2O3, N2O4, dan N2O5

B.     Keberadaan Nitrogen Di Alam


Nitrogen pada permukaan bumi hampir seluruhnya 99,9% terdapat dalam bentuk molekul gas
diatomic (N2). Udara mengandung nitrogen bebas sebanyak 78% volume atmosfer bumi dan
hanya 0,03% di dalam kulit bumi. Dalam bentuk terikat, nitrogen banyak terdapat dalam bentuk
mineral nitrat KNO3 dan NaNO3.
Pada tanaman dan hewan nitrogen bergabung berupa bentuk protein yang komposisinya rata-rata
51% C, 25% O, 16% N, 7% H, 0,4% P dan 0,6% S. nitrogen mempunyai dua isotop yaitu 15N
dan 14N yang mempunyai angka banding absolut 14N/15N=

C.    Pembuatan Nitrogen


1. Di laboratorium dari dekomposisi termal senyawa amonium CNH4 NO2
dengan cara dipanaskan. Reaksinya seperti berikut :
CNH4 NO2(s ) → N2 + 2H2 O
2. Dalam industri, dengan cara destruksi bertingkat dan pencairan (destilasi udara cair) karena N2
mempunyai titik didih rendah daripada O2 maka ia lebih dahulu menguap sebagai fraksi pertama
3. Secara spektroskop N2 murni di buat dengan dekomposisi termal Natrium Barium Azida.
Berikut reaksinya:
2NaN3 → 2Na + 3N2
4. Pemanasan NH4 NO2 melalui reaksi sebagai berikut :
NH4 NO2 → N2 + 2H2 O
5. Oksidasi NH3 melalui reaksi sebagai berikut :
2NH3 + 3CuO → N2+ 3Cu + 3H2O
6. Destilasi (penyulingan ) bertingkat dari udara cair yaitu udara bersih kita masukkan ke dalam
kompresor,kemudian didinginkan dengan pendinginan. Udara dingin mengembun melalui celah
dan hasilnya adalah udara yang suhunya sangat dingin sehingga udara mencair. Setelah itu, udara
cair kita saring untuk memisahkan gas CO2 dan hidrokarbon, selanjutnya disuling. Udara cair
masuk ke bagian puncak kolom tempat nitrogen, komponen yang paling mudah menguap, keluar
sebagai gas. Pada pertengahan kolom, gas argon keluar dan oksigen cair. Oksigen sebagai
komponen udara yang paling sulit menguap terkumpul di dasar. Titik didih normal nitrogen,
argon, dan oksigen adalah -195,80C , dan -183,0oC.

D.    Sifat – Sifat Nitrogen


a. Sifat fisika
1.      Berupa gas diatomic N2 tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, dan sedikit larut dalam air.
2.      Bersifat non polar sehingga gaya Van Deer Waals antar molekul sangat kecil
3.      Sifat fisik nitrogen yang lain
Titik didih 77,36 K
Titik lebur 63,15 K
Berat jenis relative 0,97
Berat molekul 28,013
Kalor peleburan 0,720 kJ/mol
Kalor penguapan 5,57 kJ/mo
Kapasitas kalor dalm suhu kamar 29,124 J/mol K
Titik api tidak terbakar

b. Sifat kimia
1.      Molekul N2 berikatan kovalen rangkap tiga, memiliki energy ikatan yang relative besar yaitu 946
kJ/mol sehingga sangat stabil atau sukar bereaksi pada suhu tinggi (endoterm) dengan bantuan
katalis.
2.      Pada suhu ruangan N2 bereaksi sangat lambat dengan logam Li menghasilkan Li3N. Sedangakan
dengan logam-logam lain, dapat dilakukan dengan cara mengerjakan loncatan bunga api listrik
melalui gas nitrogen yang bertekanan rendah, proses ini dikatalisasi oleh adanya oksigen homo
terbentuk nitrogen aktif (N2 menjadi 2N) yang dapat membentuk senyawa nitrida dengan logam-
logam tertentu.
3.      Nitrogen bereaksi dengan hydrogen atau aksigen pada suhu yang tinggi seperti dalam loncatan
bunga api listrik, membentuk gas NH3 dan NO3 .
E. Kegunaan Nitrogen
  Dalam bentuk amonia nitrogen digunaksn sebagai bahan pupuk, obat-obatan, asam nitrat, urea,
hidrasin, amin, dan pendingin.
  Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan bahan peledak.
  Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam bola lampu
listrik untuk mencegah evaporasi filamen
  Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat efektif
karena relatif murah
  Banyak digunakan oleh laboratorium-laboratorium medis dan laboratorium -laboratorium
penelitian sebagai pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu yang sangat lama,
misalnya pada bank sperma, bank penyimpanan organorgan tubuh manusia, bank darah, dsb

F.    Senyawaan Nitrogen
Senyawaan nitrogen terbagi manjadi :
1.. Nitrida Hidrida ( NH3, garam amonium, hidrasin N2H4, hidroksilamin NH2OH )
2. Oksida nitrogen ( N2O, NO, NO2, N2O5 )
3. Asam nitrit

Hidrida utama nitrogen ialah amonia (NH3) walaupun hidrazina (N2H4) juga banyak
ditemukan. Amonia bersifat basa dan terlarut sebagian dalam air membentuk ion ammonium
(NH4 +). Amonia cair sebenarnya sedikit amfiprotik dan membentuk ion ammonium dan amida
(NH2-); keduanya dikenal sebagai garam amida dan nitride (N 3-), tetapi terurai dalam air. Gugus
bebas amonia dengan atom hidrogen tunggal atau ganda dinamakan amina. Rantai cincin atau
struktur hidrida nitrogen yang lebih besar juga diketahui tetapi tak stabil.

A. Amonia
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH 3. Biasanya senyawa ini didapati berupa
gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki sumbangan
penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat
merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika Serikat
memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan ammonia dalam gas berkonsentrasi 35 ppm
volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat
menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Sekalipun amonia di AS diatur sebagai
gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup, dan
pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin.
Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini
menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di suhu -33°C,
cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun
begitu, kalor penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa di
dalam sungkup asap. "Amonia rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan NH3 dalam air.
Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baumé. Produk larutan komersial
amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar 30 persen
berat amonia pada 15.5 °C). Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi 5
hingga 10 persen berat amonia.

  Sifat fisik dan kimia


Amonia umumnya bersifat basa (pKb=4.75), namun dapat juga bertindak sebagai asam
yang amat lemah (pKa=9.25). NH3 merupakan molekul polar, berbentuk piramid dengan tiga
atom hydrogen menempati dasar piramid dan memiliki sepasang elektron bebas pada puncaknya
(atom N), menyebabkan senyawa ini mudah terkondensasi (suhu kondensasi -33oC) menjadi
cairan dengan kekuatan besar sebagai pelarut. Dalam banyak hal, ammonia cair merupakan
pelarut yang mirip dengan air dan mampu melarutkan berbagai macam garam. Selain itu,
ammonia mempunyai sifat yang unik dalam hal melarutkan logam-logam alkali dan alkali tanah,
yakni menghasilkan larutan yang mengandung elektron tersolvasi. Gas ammonia sangat larut
dalam air, karena baik NH3 maupun H2O adalah molekul-molekul polar.

 Kelimpahan
Senyawa nitrogen yang utama adalah ammonia, NH 3, yang terdapat di atmosfir dalam
jumlah yang sangat sedikit, terutama sebagai produk peruraian bahan yang mengandung nitrogen
dari hewan dan tumbuhan. Proses ini merupakan cara yang paling ekonomis untuk fiksasi
nitrogen, yakni konversi nitrogen di atmosfir menjadi senyawa yang berguna.

 Pembuatan
Pada proses Haber, ammonia disintesis dengan cara melewatkan campuran nitrogen dan
hidrogen di atas permukaan katalisator (umumnya besi oksida) pada suhu 500 0C dan tekanan
1000 atm, yang rata-rata dapat mengkonversi 50% N2 menjadi NH3.
N2(g)+ 3H2 (g) → 2NH3(g) = + 22 kkal

 Kegunaan
1. Sebagai pupuk (kompos maupun urea)
2. Disinfectan
3. Bahan bakar
4. Pelarut senyawa organik, anorganik, dan logam
5. Bahan pembuatan asam nitrat

B. Asam Nitrat
Asam nitrat, HNO3 merupakan salah satu asam anorganik yang penting dalam industri
dan laboratorium, sehingga diproduksi dalam jumlah yang banyak sekali. Pembuatan asam nitrat
ini pada prinsipnya menggunakan cara oksidasi katalitik ammonia pada proses Oswald
 Pembuatan
Asam nitrat adalah merupakan satu jenis bahan kimia industri yang penting, diproduksi
dalam skala besar dengan proses Haber-Bosch dan biasanya sangat erat dengan produksi
ammonia, NH3. Langkah pertama adalah oksidasi NH3 menjadi NO. Setelah pendinginan, NO
dicampur dengan udara dan diabsorbsi di dalam suatu aliran air. Reaksi-reaksi di bawah ini
adalah langkah-langkah reaksi menghasilkan HNO3 ≈ 60% (berat) dan konsentrasi-nya dapat
dinaikkan menjadi 68% dengan cara destilasi, proses ini dikenal dengan proses Oswald :

4 NH3(g)+ 5 O2(g) → 4 NO(g) + 6 H2O(g)


2 NO(g) + O2(g) → 2 NO2(g)
3 NO2(g) + H2O(l) → 2 H+ (aq) + 2 NO3-(aq) + NO(g)

Pada tahap pertama, campuran NH3 dan udara dilewatkan melalui kumparan platina yang
dipanaskan pada temperatur 800 0C. Pada pendinginan, produk nitrogen oksida (NO) dioksidasi
menjadi nitrogen dioksida (NO2), yang kemudian mengalami disproporsionasi dalam larutan
membentuk asam nitrat dan NO. Dengan cara memberikan konsentrasi O2 yang cukup tinggi,
NO sisa akan diubah menjadi NO2 dan reaksi terakhir akan bergeser ke arah kanan. Untuk
mendapatkan asam 100% dilakukan destilasi HNO3 yang volatil. Asam nitrat murni dapat dibuat
di laboratorium dengan cara menambahkan H2SO4 ke KNO3 dan mendestilasi hasil reaksi in
vacuo. Asam nitrat adalah cairan tak berwarna, tetapi harus disimpan dibawah temperatur 273 K
untuk mencegah dekomposisi yang menyebabkan asam berwarna kuning.
4 HNO3 → 4 NO2 + 2 H2O + O2

 Sifat-sifat
Dalam larutan aqueous, HNO3 bertindak sebagai suatu asam kuat yang menyerang
kebanyakan logam-logam (yang sering terjadi lebih cepat jika terdapat HNO 2 dalam jumlah
trace), kecuali emas (Au) dan logam-logam golongan platinum; dimana besi (Fe) dan krom (Cr)
mengalami passivasi oleh HNO3 (semacam lapisan film tipis sehingga logam-logam ini tidak
bisa diserang). Bila timah, arsen dan beberapa logam-logam golongan-d direaksikan dengan
HNO3, maka akan dihasilkan oksida-oksida logam-logam tersebut, tetapi jika HNO3 direaksikan
dengan logam-logam lain akan dihasilkan nitrat-nitrat. Hanya Mg, Mn, dan Zn yang
menghasilkan gas hidrogen jika direaksikan dengan HNO3 dengan konsentrasi sangat encer. Jika
logam tersebut merupakan reduktor yang lebih kuat daripada H 2, maka reaksi dengan HNO3 akan
mereduksi asam menjadi N2, NH3. NH2OH atau N2O,
sedangkan logam lain akan menghasilkan NO atau NO2
3 Cu(s) + 8 HNO3(aq.encer)→ 3 Cu(NO3) 2(aq) + 4 H2O(l) + 2 NO(g)
Cu(s) + 4 HNO3(aq.pekat) → Cu(NO3) 2(aq) + 2 H2O(l) + 2 NO2(g)
C. N2 O dan N2O
Jika asam nitrat pekat direduksi oleh logam (misalnya Cu), maka akan dihasilkan asap coklat
berupa gas nitrogen dioksida, NO2. Molekul ini bersifat paramagnetik karena mengandung
jumlah elektron valensi ganjil (lima dari nitrogen dan enam dari masing-masing oksigen). Jika
gas coklat ini didinginkan, warnanya memudar dan keparamagnetannya hilang. Observasi ini
ditafsirkan sebagai petunjuk bahwa dua molekul NO2 berpasangan (dimerisasi) membentuk satu
molekul dinitrogen tetroksida, N2O4, dalam kesetimbangan
2 NO2(g) → N2O4(g) + 14,6 kkal
sedemikian pada 60 0C dan tekanan 1 atm separuh nitrogen berupa NO2 dan separuhnya lagi
berupa N2O4. Kalau suhu dinaikkan, dekomposisi N2O4 lebih disukai. Campuran NO2-N2O4
sangat beracun dan merupakan oksidator kuat. Sedangkan campuran N 2O4 cair dan derivate
hidrazin telah digunakan sebagai bahan bakar pesawat ruang angkasa Apollo 12 dalam missi
penerbangannya ke bulan, karena bahan bakar ini cocok untuk melakukan landing dan take off di
permukaan bulan. N2O4 adalah merupakan oksidator kuat dan bila mengadakan kontak dengan
suatu derivate hidrazin, misalnya MeNHNH2 dengan segera akan teroksidasi seperti reaksi
berikut:
5N2O4 + 4MeNHNH 2→ 9N2 + 12H2O + 4CO2
dan reaksi ini sangat eksotermik yang pada temperatur operasi semua produk reaksi adalah gas.
Seperti telah disebut dalam kaitannya dengan proses Ostwald, NO2, atau lebih tepatnya campuran
NO2 dan N2O4, larut dalam air membentuk HNO3 dan NO.

D. N2O5
Selain pada asam nitrat dan nitrat, nitrogen dengan bilangan oksidasi +5 ditemui pada
nitrogen pentoksida, N2O5. Senyawa ini merupakan asam anhidrat dari HNO 3 yang dapat
dihasilkan dari reaksi asam nitrat pekat dengan senyawa dehidrator kuat seperti fosfor oksida,
P4O10. Pada suhu kamar, N2O5 berupa padatan putih yang mengalami dekomposisi secara lambat
menjadi NO2 dan O2. Dengan air, N2O5 bereaksi sangat hebat membentuk HNO3.
OKSIGEN

A.    Sejarah Oksigen 


Oksigen adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Itulah sebabnya mengapa kita
sulit menemukannya. Pada tahun 1770-an, oksigen diproduksi dalam percobaan laboratorium.
Bekerja secara independen, Carl Wilhelm Scheele di Swedia dan Joseph Priestley di Inggris
merancang reaksi yang diperlukan. Scheele menghasilkan oksigen pertama, tapi Priestley adalah
orang pertama yang mempublikasikan hasilnya. Akibatnya, Priestley biasanya dikreditkan atas
penemuan oksigen.

Baik Scheele maupun Priestley mengklaim mereka telah menghasilkan jenis khusus dari
udara. Mereka tidak menyadari bahwa mereka telah menemukan bukti dari elemen yang
sebelumnya tidak diketahui. Pada tahun 1778, ilmuwan Perancis Antoine Lavoisier mereplikasi
hasil temuan Priestley. Tapi Lavoisier menemukan cara yang berbeda untuk menjelaskannya.

Lavoisier mengumumkan ia telah mengidentifikasi elemen baru. Dan ia menamakannya


“oksigen” dari kata-kata bahasa Yunani, Oxys dan genos, yang berarti “asam” dan
“membentuk.” Lavoisier menyusun nama ini setelah ia menyadari bahwa senyawa yang kaya
oksigen tertentu larut dalam air untuk memberikan asam. Ia menyimpulkan bahwa semua asam
mengandung oksigen.

Lavoisier memang sempat salah dalam memahami peran oksigen dalam kimia asam. Tapi
usahanya dengan oksigen menuntunnya untuk memperbaiki cara menjelaskan perubahan kimia.
Lavoisier kemudian dikenal sebagai bapak kimia modern. Para ilmuwan yang mengikuti
karyanya membantu mengembangkan pemahaman modern tentang atom

B.     Keberadaan Oksigen Di Alam


Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai
lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah
bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan
tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa
gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen
merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling
melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi.
Di alam, oksigen bebas dihasilkan dari fotolisis air selama fotosintesis oksigenik. Ganggang
hijau dan sianobakteri di lingkungan lautan menghasilkan sekitar 70% oksigen bebas yang
dihasilkan di bumi, sedangkan sisanya dihasilkan oleh tumbuhan daratan.
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup,
seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa
anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam
bentuk O2 dihasilkan dari air oleh sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selamafotosintesis, dan
digunakan pada respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup. Oksigen beracun bagi
organisme anaerob, yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal
evolusi kehidupan. O2 kemudian mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 miliar tahun yang
lalu. Terdapat pula alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon (O3). Lapisan ozon pada atomsfer
membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, namun pada permukaan bumi ia adalah
polutan yang merupakan produk samping dari asbut.

C.    Pembuatan Oksigen


Oksigen dapat dibuat dengan beberapa cara. Reaksi yang dapat menghasilkan oksigen ialah :
a.          Penguraian katalitik hidrogen peroksida (pembuatan di laboratorium)
2 H2O2(l)      MnO2           2 H2O(l) + O2
b.         Penguraian termal senyawa yang mengandung banyak oksigen
2 KMnO4(s) → K2MNO4(s) + MnO2(s) + O2(g)
2 KClO3(s) → 2 KCl(s) + 3 O2(g)
2 KNO3(s) → 2 KNO2(s) + O2(g)
c.          Reaksi antara perosida dan air
2 NaO2(s) +2 H2O(l) → 4 NaOH(aq) + O2(g)

Pembuatan oksigen secara komersial dapat dilakukan dengan cara:


1.      Destilasi bertingkat udara cair
2.      Elektrolisis air O2 yang diperoleh dengan cara elektrolisis sangat murni. Reaksi kseluruhan yang
terjadi adalah:
2 H2O(l) → 2 H2(g) + O2(g)
d.      Memanaskan serbuk kalium klorat KClO3 dengan katalisator mengan oksida (batu kawi) MnO 2
sebagai katalis Reaksinya :
2KClO3(s) + MnO2 → 2KCl(s) + O2(g)
D.    Sifat – Sifat Oksigen
a.       Sifat Fisika
Oksigen adalah unsur yang sangat umum diantara unsur-unsur golongan 6 yang
beranggotakan O, S, Se, Te,dan Po. Unsur ini mempunyai konfigurasi elektron s 2p4 dalam tingkat
energi yang tertinggi. Atom unsur ini dapat membentuk ikatan ion dan ikatan kovalen.

Massa atom relative 15,9944 g/mol


Konfigurasi electron 1s2 2s2 2s4
Jai-jari atom 60 pm
Jari-jari kovalen 73 pm
Keelektronegatifan 3,44(skala Pauling)
Energi Ionisasi (I) 1313,9 kJ/mol
Energi Ionisasi (II) 3388,3 kJ/mol
Energ Ionisasi (III) 5300,5 kJ/mol
Kerapatan 1,27 padatan
Titik Beku       -218,9°C
Titik leleh -182,9°C
Potensial  Elektroda +0,401
Massa jenis (0°C;101,325kPa)
1,429 g/L
Sifat magnetik Paramagnetik
b.      Sifat Kimia
Ada tiga isotop oksigen yang terdapat dialam 16
O (99,76%), 17O (0,04%), dan 18O (0,2%)
dengan bobot isotop per sma 16O 15,9949,  17O 16,9991,  18O 17,9992. oksigen merupakan unsur
utama dalam kerak bumi yaitu merupakan kurang lebih 46,6% massa kerak bumi, 89% dalam air
dan kira-kira 21% di atmosfir. Oksigen dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p4
dapat ,membentuk dua ikatan kovalen.
Suatu sifat khas yang jelas pada unsur-unsur grup VI A adalah, bahwa atom-atom mereka
hanya memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai konfigurasi s 2 p6 dari gas mulia. Karena itu
mereka sering bereaksi sebagai zat pengoksid dengan mencapai keadaan oksidasi -2. oksigen
adalah zat pengoksid yang paling kuat.

c.       Reaksi Oksigen


1)      Reaksi logam dengan oksigen
   Pembentukan oksida logam yang berasal dari reaksi antata logam dengan oksigen adalah
kejadian biasa. Malah dalam bentik karatan merupakan asal kerugian ekoomi dalam dunia
modern ini. Besi akan bereaksi dengan oksigen bila ada uap air membentuk karatan yaitu oksida
besi yang kristalnya mengandung meleku;l air dalam jumlah beragam.

2Fe(s) + O2 (g) + xH2O(l)         Fe2O3.xH2O(s)


Alumunium, juga akan membentuk oksida bila bereaksi dengan oksigen di udara.

2Al(s)  + O2(g)  Al2O3


Tetapi kadang-kadang reaksi antara logam dan oksigen dapat lebih cepat dan akan
mengeluarkan banyak panas dan cahaya. Reaksi logam dengan oksigen semacam ini disebut
pembakaran.
2)      Reaksi nonlogam dengan oksigen
Oksigen dapat juga bergabung secara langsung dengan kebanyakan nonlogam dan
membentukoksida kovalen. Conth yang sudah kita kenala adalah reaksi O2 dengan karbon
(dalam bentuk arang). Dengan adanya jumlah O2 berlebih maa hasilnya adalah karbon dioksida.
C(s) + 2O2(g)     CO2(g)
Bila oksigennya kurang, maka yang akan terbentuk adalah karbonmonoksida.
2C(s) + O2(g)     2CO2(g)
Dua zat nonlogam lainnya yang mudah bereaksi dengan oksigen adalah belerang dan fosfor.
Belerang bila dibakar d udara member warna nyala biru dan hasilnya sulfur oksida, suatu gas
yang  menyengar serta pengap.
S(s) + O2(g)    SO2(g)
Alotropi dari fosfor yaitu fosfor merah dan fosfor putih. Keduanya bila dibakar dalam
oksigen menghasilkan P4O10, walaupun reaksi dari fosfor putih spontan. P4 akan terbakar sendiri
bila diletakkan di udara.
P4(s) +  5O2(g)   P4O10(s)
Tak semua zat nonlogam dapat beraksi dengan oksigen, contohnya nitrogen. Karena itu udara
kita yang merupakan campuran nitrogrn dan oksigen tetap stabil.
3)      Reaksi senyawa organik dengan oksigen
Senyawa organic pada umumnya adalah senyawa karbon. Senyawa organic yang paling
sederhana disebut hidrokarbon, senyawa yang hanya terdiri dari karbon dan hydrogen.
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah metana, CH4. Metana dan hiodrokarbon lainnya
mudah terbakar dalam udara. Bila tersedia oksigen yang cukup, hasil pembakarannya adalah
karbon dioksidan dan air.
CH4 + 2O2    CO2 + H2O
Tetapi, bila oksigen yang tersedia tidak cukup, hasilnya dapat mengandung karon monoksida.
2CH4 + 3O2   2CO + 4H2O
Sedangkan bila oksigennya sedikit sekali, maka hanya hydrogen yang bereaksi dengan
oksigen membentuk air.
CH4 + O2  C + 2H2O
Senyawa organic sering mengandung unsure-unsur tambahan selain karbon dan hydrogen.
Bila mengandung oksigen, maka pada pembakaran menjadi CO2 dan H2O. misalnya pada
pembakaran metal alcohol.
2CH3OH + 3O2   2CO2 + 3H2O
E . Kegunaan Oksigen
Oksigen biasanya digunakan sebagai pengoksida, hanya fluorin mempunyai negatif
elektron yang lebih tinggi. Oksigen juga digunakan sebagai bahan pengoksida dalam bahan api
roket. Oksigen juga penting untuk pernafasan dan digunakan dengan meluas dalam bidang
perubatan. Oksigen juga digunakan dengan meluas di kawasan yang kurang oksigen seperti
pendaki gunung, juruterbang yang membawa bekalan oksigen tambahan. Oksigen juga
digunakan untuk pengimpalan dan dalam proses pembuatan besi dan metanol.
Oksigen merupakan satu unsur penting tubuh manusia, bersama-sama dengan hidrogen,
karbon dan nitrogen. Tetapi, oksigen merupakan satu-satunya unsur yang diperlu setiap minit.
Kesemua proses penting, seperti pernafasan, peredaran, fungsi otak, penghadaman, penyingkiran
bahan buangan, pertumbuhan sel dan tisu, serta pembiakan hanya berlaku apabila terdapat
banyak oksigen. Oksigen merupakan sumber tenaga yang segera bagi kebanyakan proses
metabolisme dalam sel dan tisu.
Sebagian besar dari produksi oksigen digunakan pada industry baja. Besi tuag yang
diperoleh dari tanur tinggi (bsi kasar) mengandung karbon sekitar 3-4 %. Kadar karbon yang
terlalu tinggi itu menyebabkan besi tuang kurang kuat dan rapuh. Kadar karbon dalam besi tuang
dikurangi dengan oksidasi yang terkendali. Sebagian kecil oksigen digunakan bersama-sama
dengan gas asetilen (etuna) untuk mengelas. Pembakaran gas asetilen bias mencapai suhu 3000C.
Selain itu oksigen cair digunakan sebagai bahan bakar roket.

F.     Senyawaan Oksigen


Oksigen dengan konfigurasi elektron [He] 2s 2 2p4 adalah unsur yang sangat elektronegatif
(skala paulling = 3,5), nomor dua terbesar seelah fluor (skala paulling = 4,1). Oleh karena itu,
semua unsur bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa oksida, kecuali gas mulia. Selain itu,
juga membentuk senyawa peroksida dan superoksida. Ini dimungkinkan karena oksigen dapat
mempunyai bebrapa bilangan oksidasi, dalam senyawanya, seperti pada tabel berikut ini :

Biloks Dalam
Pada Senyawa Contoh
Oksigen Bentuk
-1/2 O2- Superoksida KO2
-1 O22- Peroksida Na2O2, BaO2
H2O, Na2O, Cl2O5,
-2 O2- Oksida
MgO
Unsur oksigen dan
0 O2 dan O3
alotropinya
+2 O2+ Senyawaan Fluor OF2
A.       Senyawa oksida
      Ada 6 macam oksida, meskipun batas pengelompokan keenam kelompok oksida ini kadang-
kadang tidak jelas.
1)      Oksida asam
Oksida asam adalah oksida dari unsur nonlogam dan oksida unsur blok-d dengan  bilangan
oksidasi besar. 
SO3(g) + H2O(l) → 2H+(aq) + SO42-(aqa)
CO2(g) + H2O(l) → 2H+(aq) + CO32-(aq)
CrO3(s) + H2O(l) → 2H+(aq) + CrO42-(aq)
2)      Oksida basa, yang dengan air membentuk basa
CaO(s) + H2O(l) → Ca2+(aq) + 2 OH-(aq)
Na2O(s) + H2O(l) → 2Na+(aq) + 2OH-(aq)
3)      Oksida amfoter oksida ini dapat bereaksi denga asam maupun basa
ZnO(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(g) + H2O(l)
ZnO(s) + 2 OH-(aq) + H2O(g) → Zn(OH)42-(aq)
4)      Oksida netral
Oksida ini tidak bereaksi dengan asam maupun basa, misalnya NO,N2O, dan CO
5)      Oksida campuran
            Oksida ini  merupakan campuran dari oksida sederhana misalnya P3O4 merupakan campuran
PbO (dua bagian) dan PbO2 (satu bagian).

B.      Senyawa Peroksida


   Senyawa peroksida yang banyak digunakan adalah hydrogen peroksida H 2O2, yaitu untuk
pemutih pulp kertas, tekstil, kulit, lemak dan minyak rambut. Dalam industry digunakan sebagai
pereaksi kimia organic, polimer, obat-obatan, dan produksi makanan. Hydrogen peroksida encer
digunakan dalam rumah tangga untuk antiseptic ringan dan pemutih kain.
   Hidrogen peroksida murni merupakan cairan tak berwarna yang membeku pada -0,46oC dan
mendidih 150,2oC. Cairannya lebih kental dari pada air dengan massa jenisnya 1,44225 g/mL
(pada 25oC). molekulnya menunjukan ikatan O-O

Hidrogen peroksida mempunyai nilai pKa = 11,75, bersifat asam sangat lemah dan sebagai
proton akseptor, seperti ditunjukan dalam reaksi berikut ini :

H2O2 (aq) + H3O+(aq)  H2O(aq) + H3O+ (aq)


Namun demikian, hydrogen peroksida merupakan oksidator kuat dalam suasana asam
maupun basa. Ini terlihat dari potensial reduksi standarnya :

H2O2 (aq) + 2H+(aq) + 2e-  2 H2O                     E0=+1,77 V (1)


O2(g) + 2H+(aq) + 2e- ↔ H2O2 (aq)                      E0=+0,69 V (2)
HO2-(aq) + H2O + 2e- ↔ 3OH-(aq)                       E0=+0,87 V (3)
Laju reaksi Hidrogen peroksida mudah terurai menjadi air dan oksigen setelah disimpan
lama. Reaksinya, sebagai berikut:
2 H2O2 (l) → 2 H2O + O2(g) ∆H= -197 kJ/mol
Penguraian ini dipercepat oleh adanya, panas , ion logam berat, dan kotoran. Bahkan air dan
oksigen yang menjadi produk penguraiannya juga mempercepat proses penguraian selanjutnya.
C.       Senyawa Superoksida
Senyawa superoksida Na, K, dan Rb dibuat dari peroksidanya. Contohnya sebagai berikut:
K2O2 + O2   → 2KO2
Dalam sistem tertutup seperti pada kapal selam, kalium superoksida digunakan untuk
menghilangkan gas karbon dioksida hasil pernafasan para kru kapal selam. Reaksinya sebagai
berikut :
4 KO2 (s) + 2CO2 (g) ↔2K2CO3 (s) + 3O2 (g)
Reaksi diatas memungkinkan terjadinya regenerasi gas oksigen yang diperlukan untuk
pernafasan.
Superoksida ionik, MO2, dibentuk oleh interaksi O2 dengan K, Rb, atau Cs sebagai padatan
Kristal kuning sampai jingga. NaO2 dapat diperoleh hanya dengan reaksi Na2O2 dengan O2 pada
300 atm dan 500°C. LiO2 tidak dapat diisolasi. Superoksida alkali tanah, Mg, Zn, dan Cd hanya
terdapat dalam konsentrasi kecil sebagai larutan padat dalam peroksida. Ion O2- mempunyai satu
elektron tidak berpasangan. Superoksida adalah zat pengoksidasi yang sangat kuat. Mereka
bereaksi kuat dengan air
2 O2- + H2O → O2 + HO2- + OH-
2 HO2- → 2OH- + O2 (lambat)
Reaksi dengan CO2, yang melibatkan intermediet peroksokarbonat, digunakan untuk
menghilangkan CO2 dan meregenerasi O2 dalam system tertutup (misalnya kapal selam). Reaksi
keseluruhan adalah
4MO2(s) + 2CO2(g) → 2M2CO3(s) + 3O2(g)

G. Ozon ( Trioksigen )
      Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30km di atas permukaan bumi yang dikenal
sebagai 'lapisan ozon'. Ozon terhasil dengan berbagai percampuran kimiawi, tetapi mekanisme
utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet
(UV) darimatahari.
      Ozon adalah salah satu gas yang membentuk atmosfer. Molekul oksigen (O2) yang dengannya kita
bernafas membentuk hampir 20% atmosfer.Pembentukan ozon (O 3), molekul triatom oksigen
kurang banyak dalam atmosferdi mana kandungannya hanya 1/3.000.000 gas atmosfer.Ozon adalah salah
satu bentuk alotropi dari oksigen. Ozon murniadalah gas berwarna biru muda dan berbau tajam
ozon cair berwarna biru tua,sedangkan ozon paat berwarna ungu tua. Ozon cair mendidih pada -
1800C. Ozon bersifat tidak stabil, baik daam bentuk gas, cair atau padat. Ozon cair mudah
meledak.
        Ozon adalah oksidator yang jauh lebih kuat daripada oksigen. Ozon mempnyai potensial
reduksi standar yang sangat tinggi baik dalam suasana asam maupun basa. Hal ini mennjukkan bahwa
ozon merupakan oksidator yang sangat kuat.
         O3(g) + 2H+(aq) + 2e- ↔ O2(g) + H2O               E0 = + 2,08 V
         O3(g) + H2O  + 2e- ↔ O2(g) + 2OH-               E0 = + 1,24 V
Dalam suasana asam, kekuatan oksidator ozon urutan kedua setelah flour,sehingga ozon
seringkali digunakan sebagai oksidator untuk pembuatan senyawa.Sifat oksidator ozon ini juga
dimanfaatkan untuk mensterilkan air minum, karena dapat membunuh mikroorganisme.
Reaksi utama yang menghasilkan O3(g) pada stratosfer adalah :
O2 + hv → O + O                                (a)                      
O2 + O + M → O3 + M                       (b)       
Persamaan (a) menjelaskan penguraian ozon setelah menyerap radiasiuv. Reaksi atom dan
molekul oksigen menghasilkan ozon seperti yang diuliskan pada persamaan (b). M adalah ‘spesi
ketiga’ (misalnya N2(g))  yang diperlukanuntuk menangkap kelebihan energi tumbukkan. Adanya
M sangat penting, karena ozon sangat energetic dan terurai spontan.
Penyerapan radiasi uv oleh  molekul O3 disajikan pada persamaa (c). energy  yang
dibebaskan dalam reaksi (d) mengakiatkan efek keseimbangan panas diatmosfer  bumi.
O3 + hv → O2 + O                  …(c)
O3 + O → 2O2                                 …(b)               
Ozon (O3)  dihasilkan apabila O2 menyerap sinar UV pada jarak gelombang 242 nanometer dan
disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga
merupakan penyerap utamasinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini
efektif dalammeneruskan ketetapan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.
NITROGEN & OKSIGEN

&

DISUSUN OLEH :
INTAN NURHOLIZA
PUSPITA ANGGRAINI
REFALINA
NAFA SEPTIA
MUNGKY LARASATI

Anda mungkin juga menyukai