Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PEMBUATAN INOVASI

DALAM PENURUNAN STUNTING DI WILAYAH KECAMATAN


MONDOKAN KABUPATEN SRAGEN

DISUSUN OLEH : DESY ARICAHYANI, AMG

UPTD PUSKESMAS MONDOKAN KAB. SRAGEN


PENDAHULUAN
Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Undang Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi
perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan,
perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta kesehatan
sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Permasalahan gizi masyarakat di Indonesia berdasarkan hasil Riskesdas tahun
2018 antara lain kasus gizi buruk balita sebesar 3,9%, gizi kurang balita 3,9%, stunting
baduta 29,9%, stunting balita 30,8%, ibu hamil KEK 17,3%, dan wanita usia subur KEK
14,5%. (Kemenkes, 2018)
Di wilayah Kecamatan Mondokan Kabupaten Sragen permasalahan gizi masih
menjadi masalah utama di bidang kesehatan. Tingginya kasus stunting pada baduta
sebesar 17,2% dan pada balita sebesar 19,71% Kasus ini merupakan jumlah kasus
tertinggi di Kabupaten Sragen. Demikian pula dengan kasus ibu hamil KEK juga masih
tinggi yaitu sebesar 18,9% dan ibu hamil anemia sebesar 7,6% (Profil Puskesmas
Mondokan,2020). Kekurangan makanan yang bergizi akan menyebabkan retardasi
pertumbuhan anak. Pada tahap dasar kebutuhan kebutuhan anak adalah pangan (nutrisi)
hal ini merupakan unsur utama untuk pertumbuhan anak, agar anak dapat tumbuh sesuiai
dengan kemampuan genetiknya, selain kebutuhan dalam aspek fisik anak juga
memerlukan bimbingan, pendidikan dan kasih saying dari orang tua, sehingga anak
berhak untuk mendapatkan pengasuhan yang sebaik-baiknya karena salah satu faktor
yang berperan penting dalam pemenuhan status gizi anak adalah pola asuh
(Soetjiningsih,2015)
Sejak ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia pada bulan Maret 2020 bahwa
pandemi covid19 sebagai keadaan darurat nasional menjadikan perubahan disetiap lini
kehidupan. Adanya pembatasan sosial dan pembatasan fisik secara langsung maupun
tidak langsung membatasi ruang gerak Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas dalam
melakukan kegiatan preventif dan promotif upaya penurunan masalah gizi. Oleh karena
itu diperlukan suatu inovasi agar program perbaikan gizi masyarakat tetap berjalan baik.
Berdasarkan permasalahan gizi di wilayah Kecamatan Mondokan yang telah
disebutkan diatas dan mengingat situasi pandemic yang sedang terjadi maka kami
berupaya untuk memanfaatkan teknologi digital dalam memberikan informasi dan
edukasi terkait pencegahan dan penurunan stunting melalui platform aplikasi myBidan.
TUJUAN
Tujuan dari pembuatan platform aplikasi myBidan adalah:
1. Memudahkan masyarakat untuk mengetahui status gizi bayi, balita, remaja, dan ibu
hamil secara lebih mudah dan mandiri
2. Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi dan edukasi terkait
permasalahan gizi dan pertumbuhan yang dihadapinya melalui gatged masing-masing
3. Memudahkan Puskesmas dalam memberikan informasi dan edukasi terkait dengan
upaya penurunan stunting melalui media digital
MANFAAT
1. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat dapat mengetahui status gizi bayi, balita,remaja, dan ibu hamil secara
lebih mudah melalui gadget masing-masing sehingga permasalahan gizi bisa
dideteksi lebih dini
b. Masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan informasi dan edukasi yang tepat
terkait permasalahan gizi yang dihadapi melalui gadget masing-masing
c. Bagi Dinas Kesehatan/Puskesmas dapat memberikan informasi dan edukasi
terkait permasalahan gizi dan penurunan stunting melalui media digital yang
dapat diakses sewaktu-waktu oleh masyarakat
PENGANGGARAN
Pembuatan dan pengembangan aplikasi myBidan ini dibiayai dari anggaran
BLUD Puskesmas Mondokan dan disupport oleh PT Telkom Indonesia.
PEMECAHAN MASALAH/RANCANG BANGUN
Dalam penyusunan dan pembuatan platform aplikasi myBidan kami bekerja sama
dengan Tim Inovillage Telkom University Bandung sebagai mitra.
TAHAPAN KEGIATAN PENYUSUNAN DAN PEMBUATAN INOVASI
BULAN
NO KEGIATAN
JUL AGUST SEPT OKT NOP
1 Mengadakan curah pendapat untuk
penggalian ide
2 Menyusun rancangan fitur aplikasi

3 Membuat system aplikasi

4 Pengujian dan sinkronisasi

5 Pengujian atau testing kepada


sampel masyarakat untuk validasi
hasil

Pada tahap pertama kami mengadakan curah pendapat untuk menyusun rancangan fitur
aplikasi yang akan dibuat. Tim Inovillage Telkom University selanjutnya membuat
system aplikasi. Selama proses pembuatan aplikasi kami terus berkoordinasi dan
berdiskusi sebagai bentuk mitigasi risiko yang tidak diinginkan. Pengujian dan
sinkronisasi dilakukan secara bertahap pada setiap menu aplikasi untuk mencegah
terjadinya kegagalan sistem.
Setelah aplikasi selesai dibuat selama 4 bulan lamanya, selanjutnya kami
melakukan pengujian atau testing kepada sampel masyarakat untuk validasi hasil. Dari
kegiatan ini diharapkan memperoleh masukan-masukan untuk penyempurnaan fitur
aplikasi.

KESIMPULAN
Di masa pandemi covid19 diperlukan strategi atau cara untuk melakukan edukasi dan
konseling gizi dalam upaya penurunan stunting di wilayah Kecamatan Mondokan. Dengan
memanfaatkan teknologi digital yang bisa diakses melalui gadget atau PC. Platform aplikasi
myBidan dibuat untuk mempermudah edukasi dan konseling kepada masyarakat di masa
pandemic. Fitur-fitur yang tersedia dapat digunakan untuk memantau pertumbuhan dan
kesehatan balita, wanita usia subur, dan ibu hamil. Informasi gizi yang disediakan bisa diakses
kapan saja dan dimana saja.
Dengan aplikasi ini diharapkan masyarakat bisa melakukan deteksi dini terhadap risiko
kejadian stunting pada balita. Fitur edukasi gizi pada remaja putri, ibu hamil, bayi dan balita
akan memudahkan masyarakat memperoleh informasi tentang permasalahan gizi yang
dihadapinya sehingga risiko kejadian stunting bisa diintervensi sejak dini.

DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat Kementerian Kementerian
Kesehatan RI. 2017. Panduan Fasilitator Modul Pelatihan Konseling PMBA
Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat Kementerian Kementerian
Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pelayanan Gizi Pada Masa Tanggap Darurat Covid-19
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Pedoman Proses Asuhan Gizi Puskesmas
Soetjiningsih & Ranuh, I.N.G. 2015. Tumbuh Kembang Anak. Edisi 2. Jakarta :EGC
Supariasa, I.D.N. 2013. Penilaian Status Gizi. Edisi Revisi

Anda mungkin juga menyukai