Anda di halaman 1dari 9

ZARA FASHION

Oleh
1. Denny Nabawi (01011281419088)
2. Ririn Utami (01011181419056)
3. Nikita (01011181419062)
4. Zastia Esfarenza (01011181419065)

Mata Kuliah : Manajemen Operasi

Dosen : Agung Putra Raneo, SE, M.SI

Kelas :B

Ruang : A1208

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015

Abstrak
Perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang mendapatkan loyalitas
konsumennya. Salah satu faktor yang sangat penting dalam mencapai kesuksesan itu adalah
strategi operasi yang diterapkan oleh perusahaan. Big Business atau Small Business harus
dapat merencanakan strategi operasi yang baik sehingga goals yang ditargetkan dapat
tercapai.

Sebagai industri fashion yang besar dan terkemuka, Zara harus dapat menjaga
konsistensi dan eksistensinya baik dalam segi produk dan kepercayaan konsumen. Dengan
mode globalisasi sekarang, Zara harus dapat memahami dan merespon keinginan konsumen
dengan cepat, salah satunya dengan melakukan Forecasting mengenai apa yang diinginkan
konsumen dalam bentuk mode pakaian yang terbaru sehingga eksistensi Zara tetap konsisten
dan membuat pelanggan menjadi terus loyal karena sudah tertanam bahwa Zara adalah salah
satu Brand Product yang Up to Date.

Tidak terlepas dari peranan sistem informasi yang mendukung kinerja untuk dapat
mengikuti perkembangan dan fenomena yang terjadi sehingga Zara tetap dapat
memproduksikan produknya secara cepat dan tepat. Oleh sebab itulah, strategi perusahaan
Zara dikenal dengan Agile Supply Chain artinya dapat merespon perubahan permintaan
konsumen dengan cepat.

Pendahuluan
Zara adalah salah satu merek yg berasal dari Spanyol dan bermarkas di Arteixo,
Gallicia. Zara didirikan pada tahun 1975 oleh Armancio Ortega dan Rosallia mera. Zara
sendiri merupakan flagship store dari Inditex, yg juga memiliki beberapa merek ternama
lainnya seperti :Massimo Dutti , Pull and Bear , Oysho, Uterqüe, Stradivarius dan Bershka.

Adalah Amancio Ortega Gaona yang menjadi arsitek kesuksesan Zara. Lelaki yang


diposisikan London Times di puncak 25 orang paling dinamis di industri fashion ini,
membuka toko Zara yang pertama di La Coruna pada 1975. Setelah lebih dari tiga dasawarsa
berlalu, Zara menyebar ke-64 negara dan memiliki 3.000 gerai.

Pada tahun 1980, perusahaaan mulai berekspansi ke dunia internasional melalui Porto,
Portugal. Sampai saat ini, "ZARA" sudah memasuki 73 negara di dunia termasuk Indonesia.
Toko paling banyak berada di Spanyol, yaitu 329 toko. Disusul Perancis dengan 114 toko.
Sedangkan Indonesia dengan 9 toko saja. Adapun jenis pakaian yang diproduksi "ZARA"
mencakup pakaian perempuan, laki-laki dan anak-anak. Selain itu, "ZARA" juga
memproduksi kosmetik. Dengan produksi sekitar 10.000 desain baru setiap tahunnya, tak
ayal CNN menyebut "ZARA" sebagai "Spanish Success Story".

Seiring dengan perkembangan zaman, Zara harus tetap konsisten dalam mempertahankan
eksistensinya karena dari sisi kompetitor akan terus memberikan inovasi-inovasi untuk tetap
bertahan dalam persaingan global. Oleh karena itu, Zara menerapkan strategi Agil Supply
Chain yaitu dapat dengan cepat menyesuaikan perubahan pasar dan selera konsumen
sehingga permintaan yang diinginkan dapat dipenuhi oleh Zara.

Pembahasan
1.Sistem Operasi Zara

Dalam pemenuhan keinginan dan permintaan konsumen seiring perkembangan


persaingan mode dunia, setiap industri fashion yang memiliki kawasan ekspansi mendunia
sudah sewajarnya Zara harus dengan cepat menanggapi perubahan yang terjadi. Salah satu
tindakan yang dilakukan Zara yaitu melakukan peramalan akan keinginan yang menjadi
permintaan konsumen mendatang (Forecasting). Untuk itu, Zara menugaskan pada 200
desainernya di Spanyol melakukan perjalanan keliling dunia untuk melihat perkembangan
tren fashion di negara-negara lain. Dengan demikian ia bisa bergerak cepat dan lebih dulu
menangkap perubahan pasar. Tak mengherankan, Zara menjadi trend setter bagi industri
fashion.
Sistem produksi zara berdasarkan permintaan atau Just In Time untuk mengurangi
jumlah produksi yang berlebihan sehingga penggunaan bahan baku dapat di tekan,
mengurangi pengeluaran biaya, serta dapat menghemat waktu. Dengan begitu, Inventory
yang ada dapat dikurangi sekaligus mengurangi biaya Inventory yang tersedia.

2.Sistem Informasi Manajemen


Dalam mendapatkan informasi, Zara cenderung menanyakan langsung kepada konsumen
mengenai tanggapan terhadap produk yang Zara keluarkan, baik itu kritik dan saran untuk
menjadi masukan langsung dalam memproduksi produk selanjutnya.

Zara menggunakan Personal Digital Asisten (PDA) untuk mengumpulkan masukan


pelanggan langsung dan umpanbalik, kemudian langsung mengirimkannya kekantor pusat.
Selain PDA, dalam operasi Zara juga menggunakan Point of Sale System (POS) yang
meliputi system pemrosesan transaksi yang menangkap niat pembelian konsumen. POS
system menunjukkan bagaimana penjualan pakaian di daerah yang berbeda, karena itu,
markas dapat mengidentifikasi perilaku pembelian pelanggan mereka dan preferensi yang
lebih akurat, berdasarkan wilayah geografis mereka.
Penerapan sistem informasi manajemen di Zara telah membedakan dengan kompetitor-
kompetitor lain sehingga Zara dapat meramalkan jenis produk dengan kualitas dan kuantitas
yang akan di produksi dengan efektif sehingga dapat memberikan banyak benefit dari
berbagai faktor, baik fator biaya yang dapat di tekan, memaksimalkan inventory dan efisiensi
waktu.

3.Strategi Zara
Di era globalisasi yang terus menuntut produsen untuk memenuhi keinginan konsumen
yang bervariasi, maka produsen dituntut untuk dapat bertindak secara cepat dan tepat.
Banyaknya kompetitor membuat manajemen Zara harus berpikir cepat untuk memahami
keadaan pasar karena kompetitor di bidang mode yaang telah berani turun berarti telah siap
untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar yang berarti mereka telah
memperhitungkan seberapa besar modal dan kemampuan yang diimilki untuk bersaing
dengan kompetitor lain. Kemudian secara tepat, artinya Zara harus dapat membagi
segmentasi pasar yang akan dibidik dengan cermat karena daya ekonomi di tiap masyarakat
untuk membeli suatu produk berbeda-beda, oleh sebab itu produk Zara dibedakan menjadi
tiga jenis produk berdasarkan daya beli masyarakat yang dalam hal ini yaitu fashion.
1. Standard Product
Sasaran Zara dalam penetapan harga ini yaitu masyarakat yang memiliki daya beli
namun tidak memiliki kemampuan lebih untuk membeli produk dengan harga yang
terlalu tinggi dan tetap ingin mendapatkan produk dengan brand yang terkenal.

2. Exclusive Product
Zara memberikan mode pilihan yang lebih bervariasi serta kualitas yang baik karena
telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan dibuat melebihi ekspektasi
konsumen yang diharapkan mendapatkan reaksi positif dari konsumen karena Zara
telah melakukan forecasting methode sebelumnya sehingga Zara berkeinginan untuk
mengarahkan ke Selling concept dimana secara implisit Zara meng-create keinginan
konsumen.

3. Limited Edition Product


Memiliki brand yang telah mendunia, Zara tetap menyajikan produk-produk yang
memberikan kesan mewah dan branded yaitu produk limited edition. Sasaran dari
produk ini yaitu masyarakat menengah ke atas karena harga yang ditawarkan juga
tinggi.

Di dalam produksi dan penjualan produk Zara, ada beberapa rantai proses pasokan yang
harus Zara laksanakan, yaitu:
⚫ Produk organisasi dan desain
(desain, material, Laser barcode scanner)
⚫ Pembelian dan produksi
⚫ Distribusi produk
⚫ Penjualan dan umpan balik

Oleh karena itu, Zara harus bergerak dengan cepat untuk memahami keadaan pasar serta
dapat mengatasi tekanan-tekanan dari kompetitor lain. Dalam menghadapi tantangan ini, Zara
menerapkan strategi Agile Supply Chain yaitu dapat dengan cepat menyesuaikan perubahan
pasar dan selera konsumen sehingga permintaan yang diinginkan dapat dipenuhi oleh Zara.
Namun, beberapa perusahaan menerapkan strategi Lean Supply Chain yaitu cenderung
monoton, maksudnya telah memiliki standardisasi baik kualitas dan kuantitas yang akan
diproduksi. Berikut perbedaan Agile Supply Chain and Lean Supply Chain yaitu:

4.Distribusi Zara
Zara sangat optimis dalam penjualan terhadap target pasar. Memahami keingan pasar dan
perkembangan mode secara cepat dan tepat merupakan kelebihan yang dimiliki oleh Zara.
Didalam pendistribusian produknya, Zara selalu mengirimkan produk terbarunya setiap dua
minggu sekali ke pasar sehingga konsumen akan terus datang ke Zara’s store terdekat untuk
melihat produk baru yang diproduksi Zara, sehingga dengan cepat Zara menutup kesempatan
kompetitor lain untuk menarik konsumen karena kompetitor lain cenderung untuk memahami
keadaan pasar terlebih dahulu dan membuat produk apa yang diinginkan konsumen yang
membutuhkan waktu lebih, sedangkan Zara setiap dua minggu sekali terus memproduksi
jenis mode terbaru baik dalam skala besar atau kecil tergantung dari hasil forecasting yang
dilakukan sebelumnya.

Oleh karena itu, sigap menangkap keinginan pasar dan pelayanan maksimal, itulah yang
diterapkan Ortego dalam menjalankan Zara. Berbeda dari perusahaan fashion lainnya yang
menciptakan permintaan untuk tren baru pada musim semi atau musim dingin dengan
membuat pergelaran busana, Zara justru membuat pakaian berdasarkan permintaan para
pelanggannya di seluruh jaringan tokonya.

Kesimpulan
Persaingan pasar di zaman globalisasi yang semakin padat khususnya di dunia fashion,
membuat perusahan-perusahaan di dunia fashion harus berpikir keras dalam mengatur
strategi manajemen. Perusahaan yang dapat bertahan ialah perusahaan yang memiliki
loyalitas tinggi dari konsumennya karena brand yang dimiliki akan selalu tertanam di benak
konsumen.

Untuk mendapatkan produksi yang efisien, keseimbangan yang baik antara di perusahaan
dan tugas outsourcing mengarah ke minimum lead time dan peningkatan pangsa pasar serta
menekan biaya produksi dengan mencari actual buyer semaksimal mungkin dengan
memanfaatkan informasi langsung yang didapat dari konsumen serta melihat potential buyer
yang akan berorientasi dengan produk yang diproduksi.

Dengan memanfaatkan strategi Agile Supply Chain yaitu dengan cepat menyesuaikan
perubahan pasar dan selera konsumen sehingga permintaan yang diinginkan dapat dipenuhi
oleh Zara secara cepat untuk menguasai pangsa pasar.

Efektifitas produksi, distribusi, dan pemasaran sangat diperhatikan Zara yang meliputi
penekanan biaya produksi, mengurangi resiko kerugian, peningkatan peluang pasar, dan
membuat potential buyer menjadi actual buyer dengan tujuan mendapatkan loyalitas
pelanggan. Penerapan manajemen operasi Zara terus konsisten dan ditingkatkan sehingga
Zara tetap dapat bersaing di era globalisasi.

Sumber
1. academia.edu

2. id.wikipedia.org

3. pranataharri.blogspot.co.id

4. inditex.com

5. riskmanagement.co.id

Anda mungkin juga menyukai