a. bagi pekerja
b. bagi penumpang / pengunjung \
Prosedur Pertolongan Pertama Kecelakaan Kerja K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja
adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya
pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam
lingkungan kerja
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-
kejadian lain yang berbahaya. 5. Memberikan pertolongan pada kecelakaan.
6. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luaskan suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.
1. bising;
2. bahan kimia;
5. polusi udara.
Berdasarkan PM 55 Tahun 2015 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139
(Civil Aviation Safety Regulations Part 139) tentang Bandar Udara (Aerodrome), penyelenggara
bandar wajib menyediakan Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam
Kebakaran 82 (PKP-PK) sesuai standar yang berlaku
Bandar udara harus menyediakan kendaraan dan peralatan untuk membawa bahan pemadam
api ke tempat kejadian/kebakaran Setiap penyedia layanan PKP-PK harus menyediakan jumlah
personel yang memiliki lisensi personel sesuai ketentuan yang berlaku.
BAB VIII
Personel keamanan penerbangan atau biasa yang disebut juga aviation security (AVSEC) adalah
personel yang telah memiliki lisensi untuk diberi tugas serta tanggung jawab di bidang
keamanan penerbangan. Personel keamanan penerbangan diwajibkan untuk memiliki lisensi
serta Surat Tanda Kecakapan Petugas (STKP) dalam pelaksanaan tugas mereka.
Personel keamanan penerbangan memiliki beberapa tugas utama, yaitu menjamin keamanan
dan keselamatan penerbangan, keteraturan dan efisiensi penerbangan di seluruh area
penerbangan, memberi perlindungan bagi awak pesawat udara, penumpang, seluruh petugas,
serta masyarakat dan instansi yang ada pada bandar udara dari tindakan melawan hukum.
Personel keamanan penerbangan terdiri dari tiga kualifikasi, yaitu pengamanan penerbangan
(Basic/guard aviation security) , pemeriksa keamanan penerbangan (Junior/screening aviation
security), dan pengawas keamanan penerbangan (Senior/supervisor aviation security).
1. Basic AVSEC Basic AVSEC merupakan kualifikasi yang paling rendah dari petugas keamanan
AVSEC. Basic AVSEC memiliki tugas untuk memeriksa orang secara manual dengan memeriksa
tubuh, melihat wajah, memeriksa dari kepala sampai kaki untuk menemukan apakah ada suatu
hal mencurigakan yang ditemukan.
2. Junior AVSEC Junior AVSEC merupakan kualifikasi tengah dari petugas keamanan AVSEC.
Junior AVSEC memiliki tugas untuk mengoperasikan dan memantau mesin X-RAY pada
pemeriksaan barang bawaan, bagasi, serta setiap orang yang masuk ke daerah keamanan
terbatas.
3. Senior AVSEC Senior AVSEC merupakan kualifikasi tertinggi dari petugas keamanan AVSEC.
mereka memiliki tugas utama untuk mengawasi kinerja para AVSEC secara keseluruhan.
Kriteria umum yang wajib untuk dipenuhi sebagai personel keamanan penerbangan, yaitu: 1.
Pendidikan formal minimal lulusan sekolah menengah lanjutan atas dan/atau sederajat. 2.
Memenuhi persyaratan kesehatan jasmani maupun rohani dengan memiliki tingkat emosi yang
stabil. 3. Memiliki perilaku yang baik. 4. Tidak pernah terlibat ke dalam tindak pidana. 5. Telah
memiliki sertifikat kompetensi pendidikan dan latihan di bidang keamanan penerbangan.
ANNEX 17
1. Tindakan melanggar hukum
2. Kerja udara
3. Pemeriksaan keamanan pesawat
4. Screening
C. Prinsip Umum
1. Tujuan
a) Untuk melindungi penerbangan sipil melawan tindakan melawan hukum
dengan bahan pertimbangan dari keselamatan, keteraturan, serta efisiensi
penerbangan.
b) Setiap negara anggota ICAO harus memastikan perlindungan yang tepat
mengenai informasi keamanan penerbangan.
c) Setiap negara anggota ICAO harus memprioritaskan keselamatan
penumpang, kru, personel di tanah
2. Penerapan
sipil internasional.
sipil.
4. Kerja sama internasional
kedaulatan
1. Pencegahan
a) Setiap negara anggota ICAO harus menetapkan tindakan ketika ada informasi yang dapat
dipercaya bahwa sebuah pesawat yang dapat dikenakan tindakan melanggar hukum
b) Setiap negara anggota ICAO harus menjamin pengaturan yang telah dibuat, mengamankan
perangkat atau benda yang patut dicurigai
c) Setiap negara anggota ICAO harus menjamin bahwa personel keamanan penerbangan telah
terlatih dan siap dalam penyebaran di bandara
1. STANDAR PELAYANAN
Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pelayanan angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri