Anda di halaman 1dari 20

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gaya Gesek

Gaya gesek merupakan gaya yang terjadi di antara dua benda yang saling
bersentuhan. Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau
arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek adalah gaya yang
ditimbulkan oleh permukaan benda yang saling bergesekan. Dari beberapa
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya gesek adalah gaya yang
disebabkan karena adanya gaya yang berarah melawan gerak benda akibat
sentuhan antara dua benda dalam gaya gesekan terdapat koefisien gesekan
(Hardiansya 2021).
F = µN
....................................................................................................(3.2.1)

Keterangan:
F = Gaya gesek, µ = Koefisien gaya gesek, N = Gaya normal
Gaya adalah suatu tarikan dan dorongan yang diberikan kepada suatu
benda sehingga benda mengalami perubahan posisi atau kedudukan (bergerak)
serta berubah bentuk. Selain itu, gaya juga dapat di artikan sebagai suatu tarikan
atau dorongan yang digerakkan oleh sebuah benda oleh benda lain. Gaya memiliki
banyak cabang, salah satunya adalah gaya gesek (Tiandho, 2018).
Sejalan dengan itu, secara mikroskopis gaya gesek disebabkan oleh interaksi
melalui terbangunnya gaya ikat antara molekul yang berada dipermukaan suatu
benda dengan molekul pada permukaan benda yang lain ketika keduanya saling
bersentuhan Benda yang dapat bersentuhan atau bergesekan ini dapat berupa
benda padat, cair, dan gas. Gaya gesek antara benda padat yang dapat dijumpai di
dalam kehidupan sehari-hari adalah gesekan antara tanah dengan sepatu yang kita
pakai. Antara benda cair dan padat juga dapat terjadi gaya gesek, misalnya saat
kita berenang, maka akan terjadi gaya gesek antara sang perenang dengan dengan
air. Begitu pula gaya gesek antara benda padat dengan gas. Misalnya gaya gesek
yang terjadi pada pesawat terbang dan udara. Gaya gesek memiliki arah gerak

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

yang berlawanan dengan kecenderungan badan yang bergerak. Pada gaya


gesek terdapat gaya normal yaitu gaya yang dilakukan benda terhadap benda lain
dengan arah tegak lurus bidang antaran permukaan benda. Tanda sama dengan itu
menunjukkan bila yaga gesek mencapai maksimum. Besar µk dengan µs
tergantung pada sifat permukaan yang saling bergesekan harganya bisa lebih besar
dari suatu yang biasanya lebih kecil. Koefisien gesekan timbul karena adanya
perpaduam antara dua permukaan, oleh karena itu dalam menulis vektor gaya
gesekan selalu ada permukaan yang bertemu. Koefisien gesekan dibedakan
menjadi dua jenis yaitu koefisien gesek statis dan koefisien gesek kinetis.
Koefisien gesek statis adalah koefisien gesek antara dua permukaan diam
sedangkan koefisien gesek kinetis adalah koefisien gesekan yang terjadi pada
benda yang beradu dimana benda satu bergerak relative terhadap benda lainya.
Koefisien gesekan timbul karena adanya perpaduan antara dua permukaan, oleh
karena itu dalam melukis vektor gaya gesekan selalu ada permukaan yang
bertemu. Koefisien gesekan dibedakan menjadi dua, yaitu koefisien gesek statis
dan koefisien gesek kinetis. Koefisien gesek statis adalah koefisien gesek antara
dua permukaan diam, sedangkan koefisien gesek kinetis adalah koefisien gesekan
yang terjadi pada benda-benda yang beradu dimana benda satu bergerak relatif
terhadap benda lainya. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan fs,
gaya gesek dinotasikan dengan Fw (friction of weight) dan gaya normal
dinotasikan dengan Fn (friction of normal). Gaya gesek statis dihasilkan dari
sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut bergerak. Gaya
gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil
dari koefisien gesek statis dikalikan gaya normal (Giancoli 2011).
Gaya gesek merupakan salah satu topik penting dalam mempelajari materi
mekanika. Meskipun gaya gesek bukanlah salah satu dari gaya fundamental tetapi
dengan adanya pemahaman konsep gaya gesek maka teori-teori fisika yang
dipelajari akan terasa lebih realistis. Pada umumnya, banyak teori dalam fisika
disajikan dengan asumsi tanpa gaya gesek dan hal tersebut kurang sesuai dengan
pengalaman sehari-hari, misalkan saja dalam peristiwa gerak jatuh bebas, gerakan
piston, dan osilasi pendulum sederhana. Sehingga dengan adanya konsep gesekan

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

diharapkan tidak ada lagi yang menganggap hukum fisika hanya berjutuan
meminimalisir pendapat yang menyatakan bahwa ilmu yang dipelajari di sekolah
bersifat abstrak dan jauh dari kehidupan nyata. Saat ini telah cukup banyak
model yang digunakan, dalam model tersebut dinyatakan bahwa:
1. Besar gaya gesek bergantung pada berat benda (gaya normal)
2. Besar gaya gesek tidak bergantung pada luas permukaan kontak
3. Gaya gesek kinetis tidak bergantung pada kecepatan

Gambar 3.2.1 Gaya Gesek (sumber: Modul Praktikum

Bilangan ditinjau dari sifat geraknya maka kemungkinan harga koefisien


statis (µs) adalah µs ≤µk. Apabila ditinjau dari sebuah benda pada bidang miring.
Pada saat benda tepat akan bergerak, maka posisi itu berlaku:

ΣFx=0 dan ΣFy =0 ..................................................................................(3.2.2)

Keterangan :
∑F = Gaya Resultan
(N)
Dengan meninjau gaya-gaya yang bekerja pada benda maka dapat
dibuktikan bahwah µs = tan, dimana adalah sudut kemiringan bidang terhadap
bidang horizontal Permukaan sebuah benda meluncur diatas permukaan benda

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

lain masing-masing benda akan saling melakukan gesekan.


Gesekan mungkin bukan istilah baru bagi kita.
Gesekan terjadi jika ada dua benda yang bersinggungan satu sama lain. Gesekan
atau gaya gesek merupakan suatu gaya yang terjadi akibat dua permukaan benda
bersinggungan. Jika pada sebuah benda bekerja tertentu sehingga benda bergerak,
maka arah gaya gesek berlawanan dengan arah gerak benda.
Gaya gesek disimbolkan denga huruf f (friction).
Gaya gesek adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang
saling bersentuhan atau bersinggungan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengan
kecenderungan arah gerak benda. Gaya gesek disimbolkan dengan huruf f dan
satuanya adalah Newton. Gaya gesek memiliki beberapa ssifat atau karakteristik
yang membedakanya dengan jenis gaya-gaya lain. Arah gaya gesek selalu
berlawanan dengan arah gaya luar yang bekerja pada benda sehingga gaya gesek
bersifat menghambat gerak benda. Misalnya, apabila gaya luar ke kiri, arah gaya
gesek ke kanan. Sebaliknya, jika gaya luar ke kanan, arah gaya gesek ke kiri. Arah
gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda. Jika benda bergerak
ke kanan, maka arah gaya gesek ke kiri. Jika benda bergerak ke bawah, arah gaya
gesek ke atas begitupun seterusnya (Tancenca, 2021).
Untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, besarnya gaya gesek
dipengaruhi oleh tingkat kekerasan permukaan benda yang bersinggungan.
Semakin kasar permukaan benda, semakin besar gaya gesek dan sebaliknya.
Untuk benda yang bergerak di udara, besarnya gaya gesek yang dialami benda
dipengaruhi oleh luas bidang sentuh benda. Semakin luas permukaan sentuh,
semakin besar gaya geseknya begitupun sebaliknya. Selanjutnya bila ditinjau saat
benda meluncur kebawah makan akan berlaku:

∑FX = m . a.................................................................................(3.2.3)

Keterangan :
F = Gaya (N), m = Massa (kg/g), a = Percepatan (m/s)
Meluncur diatas permukaan benda lain masing-masing benda akan saling
melakukan gaya gesekan, sejajar dengan permukaan. Gaya gesekan terhadap tiap
benda berlawanan arahnya dengan arah gerakanya relatif terhadap benda

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

lawannya. Suatu gaya horizontal terhadap sebuah peti berat yang terletak dilantai
mungkin saja tidak cukup besar untuk menggerakkan peti itu. Karena gaya
tersebut terimbangi oleh suatu gaya gesekan yang besarnya sama dengan
berlawanan arah, yang dikerjakan oleh lantai terhadap peti (Setyarini, 2016)
.
Gaya gesekan adalah gaya yang akibat bersentuhan langsung antara dua
permukaan benda dengan arah berlawanan terhadap kecenderungan arah gerak
benda. Jika sebuah balok yang beratnya w diletakkan pada bidang datar dan pada
balok tidak bekerja gaya luas, maka besarnya gaya normal (N) sama dengan berat
(W) sesuai persamaan :

N=W ................................................................................................................. (3.2.4)

Keterangan :
N =
Gaya Normal (N) , W =
Gaya Berat (N)
Gaya normal adalah gaya ditimbulkan oleh alas bidang benda ditempatkan
dan tegak lurus terhadap bidang itu. Jika suatu benda ada pada suatu permukaan,
dan tidak ada gaya lain dari luar atau dalam keadaan diam, besar gaya normal
sama dengan gaya berat bendanya. Sesuai persamaan diatas jika sebuah benda
dengan massa benda pada bidang miring yang lain dengan sudut kemiringan maka
besarrnya gaya normal.
Apabila Hukum-hukum tentang gesekan adalah hukum yang
berdasarkan pengalaman. Gesekan suatu benda yang menggelinding diatas
permukaan lawan oleh gaya yang timbul akibat perubahan bentuk permukaan
yang bersinggungan. Contoh sebuah kubus diam pada suatu bidang miring sudut,
kemudia diperbesar sudutnya maka kubus mulai tergelincir sebagai mana dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam percobaan kali ini akan berlaku hukum newton I
dan II. Hukum newton I menyatakan setiap benda akan berada dalam keadaan
diam atau bergerak lurus beraturan maka kecuali jika dipaksa untuk mengubah
keadaan ini oleh gaya-gaya yang berpengaruh padanya. Sesungguhnya hukum
newton ini memberikan pernyataan tentang kerangka acuan. Pada umumnya

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

percepatan suatu benda bergantung kerangka acuan dimana ia diukur. Hukum ini
menyatakan bahwa jika tidak ada benda lain didekatnya maka dapat dicari suatu
kerangka acuan sehingga suatu partikel tidak mengalami percepatan (Astuti,
2012).
Hukum newton II percepatan yang dialami oleh suatu benda sebanding
dengan besarnya gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan massa benda
dan vektor percepatannya sebagai contoh adalah saat kita mendorong buku yang
berada diatas meja kemudian dilepaskan. Buku itu akan bergeser dan kemudian
bergerak. Menurut hukum newton II, perubahan gerak ini di sebabkan adanya
gaya yang arahnya berlawanan dengan arah gerak buku. Artinya massa suatu
benda sangat berpengaruh terhadap gaya dalam suatu benda tertentu. (Giancoli,
2011).
Jika gaya yang kita berikan kecil, gaya gesek
statis pun kecil. Makin besar gaya gesekan statis itu maka semakin besar gaya
gesekan yang kita berikan. Ini berarti gaya gesek tidak dapat bertambah besar lagi.
Nilai maksimum suatu benda ini di sebut juga gaya gesekan (statis maksimum)
untuk dua permukaan yang bergesekan. Pada saat gaya gesekan maksimum benda
akan tetap bergerak (Anonim, 2015).
a). Hukum I Newton
Benda yang diam akan bergerak jika diberi
gaya benda yang sudah bergerak dengan keceptan tertentu akan tetap bergerak
dengan kecepatan itu jika tidak ada gangguan (gaya). Hal diatas merupakan dasar
hukum yaitu Hukum Newton I. Bunyi Hukum Newton I adalah jika resultan gaya
pada benda sama dengan nol maka benda yang diam akan tetap diam. Secara
sederhana Hukum Newton I menyatakan bahwa percepatan benda nol jika gaya
total (resultan gaya) yang bekerja pada benda yang sama dengan nol. Maka
dituliskan rumusnya sebagai berikut :

∑F = 0 ...................................................................................................................... (3.2.5)

Keterangan :
∑F = Resultan gaya (kg/s₂)
Sebenarnya hukum I newton diatas itu sudah pernah diucapkan oleh Galileo
beberapa tahun sebelumnya Newton. Ahli Galileo menyatakan bahwa kecepatan
GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

yang diberikan pada suatu benda akan tetap dipertahankan jika semua gaya
tersebut penghambatnya di hilangkan.
Hukum ini menyatakan bahwa jika tidak ada benda lain didekatnya
(artinya tidak ada gaya yang bekerja, karena setiap gaya harus dikaitkan dengan
benda dan dengan lingkungannya) maka dapat dicari suatu keluarga kerangka
acuan sehingga suatu partikel tidak mengalami percepatan. Sementara benda
yang dari awal bergerak lurus beraturan, selamanya terus bergerak lurus
beraturan.
b). Hukum II Newton
Hukum Newton II akan membahas keadaan benda jika resultan gaya pada
benda tidak nol. Bayangkan ada mendorong sebuah benda yang gaya F dilantai
yang licin sekali sehingga bend aitu bergerak dengan kecepatan 0 menurut hasil
percobaan. Jika gaya tersebut diperbesar dua kali lebih besar. Disini dapat
disimpulkan bahwa percepatannya sebanding dengan resultan gaya yang bekerjan.
Ercepatan suatu benda sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang
bekerja pada benda dan berban ding terbalik dengan massanya. Contoh Hukum
Newton II dalam kehidupan sehari-hari yaitu gaya yang ditimbulkan ketika
menarik gerobak yang penuh dengan padi untuk dipindahkan ke rumah dari sawah
atau modil yang massanya sama Ketika ditarik dengan gaya yang lebih besar akan
mengalami
∑Fgaya
= myang
. a lebih besar pula. Serta mobil yang sedang bergerak dengan
massa 1 ton kemudian bergerak dengan percepatan m/s². Hukum Newton II
dinotasika dengan rumus :
.............................................................................................................. (3.2.6)

Keterangan :
∑F = gaya total
yang bekerja pada benda ( N ), m = massa benda (kg)
a = percepatan pada
(m/s²)
Dalam Hukum II Newton, jika benda memperoleh dorongan gaya yang
searah laju arah benda tersebut maka akan memiliki gaya yang semakin besar.
Begitu pula sebaliknya, apabila terjadi gaya tolak melawan gaya benda tersebut,

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

maka laju gaya melambat akibat adanya perubahan kecepatan dan perubahan laju
(Abdullah, 2017) c). Hukum III Newton
Dalam
kehidupan sehari-hari kamu akan selalu dapat bahwa gaya yang bekerja pada
sebuah benda diperoleh daru benda. Contoh gaya tersebut adalah selalu otomatis
menarik gerbang, palu memukul paku, gaya yang diberikan pula pada paku,
temanmu yang mendorong meja, gaya yang diberikan pada meja. Contoh palu
memberikan gaya pada paku, paku yang juga dapat gaya balik (raksi) buktinya
palu memantul kembali dan setelah mengenai paku. Besarnya gaya aksi sama
dengan gaya beraksi tetapi berlawanan arah, adanya aksi dan reaksi ini adalah inti
dari hukum III newton yang berbunyi Ketika benda petama memberikan gaya
yang sama besar tetapi berlawanan arah benda pertama. Hukum tersebut sering
disebut dengan hukum reaksi, untuk setiap gaya aksi aka nada selalu ada gaya
reaksi yang sama besar, tetapi berlawanan arah namun itu perlu diketahui bahwa
gaya aksi itu dan gaya reaksi itu bkerja pada benda yang berbeda. Persamaan
Hukum III Newton yaitu pada gaya gravitasi pembawa gaya magnet, gaya listrik
dan pada saat kita memukul paku itu menggunakan palu. Hukum tersebut sering
disebut dengan hukum gaya reaksi, untuk setiap gaya reaksi, untuk ssetiap gaya
akan selalu ada gaya reaksi. Hukum Newton III dinotasikan rumus :

F aksI = -F reaksi .......................................(3.2.7

Keterangan :
F₁ = gaya yang
diberikan pada benda 2 (N) ,F₂ = gaya yang
diterima Kembali pada benda 1 (N)

2.2 Gaya Gesek Statis

Bayangkan saat anda bekerja di taman di rumah anda telah memenuhi


sebuah tempat sampah dengan kotoran pekarangan anda. Kemudian anda
berusaha mendorong tempat sampah sepanjang halaman beton anda, yang pada
hakikatnya merupakan permukaan dalam kehidupan nyata, bukan permukaan
ideal yang tidak memiliki gaya gesek. Jika kita mengaplikasikan gaya horizontal

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

kearah kanan terhadap tempat sampah maka tempat sampah akan tetap dalam
kondisi stasioner jika gaya yang diberikan tidak cukup besar. Gaya yang melawan
gaya dorong yang kita berikan menjaga tempat sampah agar tidak bergerak
disebut gaya statis.

Fs = µs.N ………………………………….…………………..….(3.2.8
…….
Keterangan :
Fs:
Gaya gesek statis (N), µs: Koefisien gesek statis (N)

Dimana konstanta tanpa dimensi ini disebut dengan koefisien gesek statis
dan merupakan gaya normal yang bekerja pada benda akibat kontak antara benda
tersebut dengan merupakan maka tempat sampah akan tetap dalam kondisi
stasioner jika gaya yang diberikan cukup besar.

2.3 Gaya Gesek Kinetis

Gaya gesek kinetik adalah gaya yang bekerja pada dua permukaan benda
yang bersentuhan ketika benda tersebut bergerak. Pada umumnya dinotasikan
dengan µk. Gaya gesek kinetik memiliki lambang fk. Ketika sebuah benda
bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesekan bekerja berlawanan arah
terhadap kecepatan benda. Adapun rumusnya
seperti berikut :

Fk = µk x N .……………………………………..………..….…(3.2.9)

Keterangan:
fk = besaran gaya gesek kinetis (N), µk = koefisien gesek kinetis
(N)
N = gaya normal
Gaya gesek ini memiliki beberapa sifat atau juga karakteristik yang
membedakannya dengan jenis gaya-gaya lain. Berikut adalah sifat-sifat gaya
gesek dengan secara umum yang sudah di rangkum :
1. Berlawanan Arah
Arah gaya gesek ini selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda.
GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

Apabila benda bergerak ke kanan, maka arah gaya gesek ini ke kiri. Jika pada
benda bergerak ke bawah, arah gaya gesek itu ke atas begitupun seterusnya.
2. Besar Gaya Tergantung Tingkat Kekasaran
Untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, besarnya gaya gesek
itu dipengaruhi oleh tingkat kekasaran pada permukaan benda yang
bersinggungan. Semakin kasar permukaan suatau benda,maka semakin besar juga
gaya gesek dan sebaliknya.
3. Besar Gaya dipengaruhi Luas Bidang
Untuk benda yang bergerak di udara ( gerak jatuh bebas), besarnya gaya
gesek yang dialami benda itu dipengaruhi oleh luas bidang sentuh benda. Semakin
luas suatu permukaan sentuh, semakin akan besar juga gaya geseknya begitu juga
sebaliknya. Sebagai contoh adalah saat kita mendorong buku yang berada
diatas meja kemudian dilepaskan. Buku itu akan bergeser dan kemudian bergerak.
Menurut hukum newton II perubahan gerak ini disebabkan oleh adanya gaya yang
arahnya berlawanan dengan arah gerak buku itu. Kalau gaya itu tidak ada tentulah
buku tidak bergerak beraturan. Menurut hukum newton I gaya gesekan. Jika gaya
yang kita berikan kecil, gaya gesek statis pun kecil. Makin besar gaya gesekan
statis itu maka makin besar gaya gesekan yang kita berikan. Benda bergerak
kearah gaya yang kita berkan. Benda bergerak kearah gaya yang kita berikan. Ini
berarti gaya gesek tidak dapat bertambah besar lagi. Nilai maksimum ini disebut
suatu juga gaya gesekan (statis maksimum) untuk dua permukaan yang
bergesekan. Pada saat gaya gesekan maksmum benda kan tetap bergerak.
Gaya gesek selalu bekerja pada permukaan benda padat yang saling
bersentuhan sekalipun benda tersebut sangat licin dan permukaan benda juga
sangat licin tetap sangat kasar pada skala mikroskopis. Ketika benda bergerak
tonjolan-tonjolan mikroskopis ini mengganggu gerak tersebut. Pada tingkat ataom
tonjolan pada permukaan lainnya, sehingga gaya-gaya listrik diantara atom dapat
membentuk ikatan kimia, sebagai penyatu benda bergerak misalnya ketika
mendorong sebuah buku pada permukaan meja, gerakan buku tersebut mengalami
hambatan dan akhirnya akan berhenti. Hal ini disebabkan oleh pembentukan dan
pelepasan ikatan tersebut (serway, 2014).

2.4 Percepatan
GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

Percepatan gravitasi termasuk dalam gerak jatuh bebas. Gerak jatuh bebas
merupakan gerak benda jatuh dari ketinggian tertentu menuju permukaan bumi
tanpa kecepatan awal dan benda mengalami percepatan. Percepatan merupakan
besaran vektor sehingga mempunyai besar dan arah konstan (ketetapan percepatan
gravitasi 9,81 m/s2 ). Artinya, setiap detik sebuah partikel yang dikenai
percepatan gravitasi kecepatannya akan bertambah sebesar 9,81 m/s. Angka 9,81
m/s2 seringkali dibulatkan menjadi 9,8 ataupun menjadi 10 m/s2. Percepatan
gravitasi adalah perubahan kecepatan gaya tarik bumi terhadap suatu benda atau
zat. Nilai percepatan gravitasi berbeda dari suatu tempat ke tempat lain,
tergantung ketinggian dan kondisi geologi tempat tersebut, serta dipengaruhi juga
oleh jauh atau dekatnya zat atau benda terhadap pusat bumi. Semakin jauh zat
atau benda tersebut maka semakin kecil percepatan gravitasinya. Kelajuan setiap
benda yang jatuh bebas bertambah secara teratur, karenanya gerak jatuh bebas
juga merupakan salah satu contoh gerak lurus berubah beraturan yang digunakan
untuk menghitung suatu besaran-besaran fisika terkait gerak lurus beraturan,
seperti jarak, kecepatan awal, kecepatan akhir, selang waktu, dan percepatan.
Rumusan dari besaran-besaran fisika tersebut adalah:

vt = vo + a.t ............................................................................................. (3.2.10)

Keterangan :
Vo = Kecepatan Awal (m/s) ,
Vt = Kecepatan Akhir (m/s) , a = percepatan (m/s2 )
, t = waktu (m/s2 )

2.5 Bidang Miring

Bidang miring merupakan suatu peraga atau media yang terdiri dari
dua papan yang salah satu kedua ujungnya dihubungkan dengan engsel
sehingga kedua papan tersebut dapat dikondisikan membentuk sudut tertentu.
Bidang miring juga termasuk salah satu jenis pesawat sederhana. Bidang miring
sering digunakan dalam soal dalam penerapan hukum-hukum Newton. Alasan
digunakannya bidang miring sebagai media konkret yakni balok yang
diletakkan pada bidang miring tidak perlu ditarik atau didorong untuk

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

memberi gaya pada balok tersebut tetapi hanya dengan mengkondisikan bidang
miring pada sudut tertentu maka akan ada gaya dorong secara alami.
Pemisahan gaya adalah besaran vektor yang memiliki besar dan arah dalam
pelukisan gaya harus diperhatikan arahnya. Sebuah bidang miring menurunkan
gaya yang dibutuhkan untuk menaikkan benda ketempat tinggi dan menambah
jarak pemberian gaya yang harus diberikan keposisi tujuan bidang miring
besarnya digunakan pada alat pemotong dan sering menggunakan bidang miring
dalam bentuk baji. Sekrup pada dasarnya adalah bidang miring yang dibungkus di
sekitar tabung dalam sebuah bidang miring.
Gaya lurus dibidang horizontal diubah menjadi gaya vertikal ketika sekrup
kayu diputar ulir sekrup mendorong kayu sebuah gaya reaksi dan kayu
mendorong kembali ulir itu dengan cara ulir sekrup bergerak turun meskipun
kekuatan pemutar sekrup pada bidang horizontal. Semakin besar sudut maka
semakin kecepatan bidang miring akan semakin tinggi. Adapun faktor-faktornya
adalah kecepatan relatif gaya gesek maksimum tergantung pada luas permukaan
dan gaya normal. Jika sebuah balok diletakkan pada bidang miring pada
sudut tertentu akan terjadi satu keadaan diantara dua keadaan yakni balok
bergerak turun atau balok diam selain mengetahui penyebab hal tersebut adalah
mengetahui syarat hal tersebut secara kuantitatif (Winingsih & Hidayati, 2017)

2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Gesek

Faktor yang mempengaruhi gaya gesek adalah kekuatan permukaan suatu


benda. Gaya gesek ini timbul karena ada permukaan benda yang bersentuhan
besar kecilnya suatu gaya gesek dipengaruhi oleh kasar kecilnya suatu perukaan
benda-benda yang bergesekan. Gesekan menyebabkan mesin cepat akan rusak
karena gas dan gesekan dapat menyebabkan memanjat suatu tali. Akibat
permukaan yang tidak rata tersebut akan saling menumbuk. Hal ini membuat
sebagian energi benda hilang menjadi panas atau bentuk lain dan seakan-akan
muncul sebuah gaya yang memperlambat benda. Contohnya gabus dan kaca
munkin keduanya keduanya tidak terlalu kasar, namun karena struktur
mikroskopisnya, terjadi gaya gesek yang besar antar kedua keduanya sehingga
gabus sering digunakan untuk sumbat. Permukaan benda makin halus makin

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

kurang gaya geseknya begitu sebaiknya, tingkat kemiringan benda makin miring
makin tinggi gaya geseknya begitu sebaliknya. Benda juga dapat bergerak  secara
cepat atau lambat sesuai dengan permukaan benda (Hardiansyah, 2021)
.

2.7 Mekanika Kontak

Secara sederhana mekanika kontak (contact mechanics) mempelajari


tentang kontak yang terjadi antar benda, yang merupakan bagian dari ilmu
tribologi. Mekanika kontak mempelajari tentang tegangan dan deformasi yang
ditimbulkan saat dua permukaan solid saling bersentuhan satu sama lain pada
satu titik atau lebih, dimana gerakan kedua benda atau lebih dibatasi oleh suatu
constraint. Kontak yang terjadi antara dua benda dapat berupa titik, garis ataupun
permukaan. Jika kontak yang terjadi diteruskan dan dikenai suatu beban kontak,
maka kontak yang awalnya berupa titik dapat berubah menjadi bentuk ataupun
permukaan yang lain tergantung besar tegangan yang terjadi. Hampir setiap
permukaan dapat dipastikan menerima beban kontak, dimana tegangan paling
besar terdapat pada area titik atau permukaan tertentu. Jenis konfigurasi
pembebanan pada batas elastis dinamakan Hertzian Contact. Kita dapat melihat
titik atau garis kontak pada permukaan lengkung saat kontak keduanya
mempunyai gerakan memutar. Kondisi ini akan muncul apabila sesuatu terjadi
seperti halnya roda bertemu dengan suatu permukaan dan bagian yang saling
kontak pada roda gigi transmisi dan kontak yang terjadi pada screw conveyor
dengan bahan yang di angkut. Maka dari itu mekanika kontak sangat berpengaruh
pada proses gaya gesek pada benda. Adapun beberapa macam kontak yang telah
terbagi dalam beberapa jenis seperti yang ada pada di bawah ini.
2.7.1 Kontak statis
Kontak statis bermula ketika beban dikenakan pada benda. Dalam skala
mikro, surface yang merupakan sekumpulan dari asperiti-asperiti akan mengalami
deformasi. Daerah kontak akan bertambah banyak seiring dengan meningkatnya
jumlah asperiti yang saling kontak karena peningkatan beban. Akibat selanjutnya
adalah muncul fenomena deformasi. Deformasi yang terjadi karena beban vertikal
yang didefinisikan jackson et al dapat berupa elastis, elastis plastis atau plastis.

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

2.7.1 Kontak dinamis


Kontak ini terjadi karena adanya beban tangensial sehingga gerakan luncur
bisa terjadi. Sedangkan pada kontak statis hanya ada gaya normal saja. Beberapa
peneliti mengkombinasikan antara kedua beban tersebut. Kerena pada
kenyataannya gerakan sliding yang merupakan awal terjadinya gesekan, bermula
resistansi terhadap gerakan yang berlangsung ketika sebuah permukaan bergulir
terhadap permukaan yang lain. Terminologi gesekan rolling umumnya terbatas
pada benda dengan bentuk yang mendekati sempurna dengan tingkat kekasaran
permukaan yang relatif kecil. Pada material yang keras, koefisien gerak rolling
antara sebuah silinder dan benda bulat atau dengan benda datar adalah bekisar
antara 10-5 sampai 5x10- ( Yanto,2010).
1. Kontak Luncur (Sliding Contact)
Kontak ini terjadi karena adanya beban
tangensial sehingga gerakan luncur bisa terjadi. Sedangkan pada kontak statis
hanya ada gaya normal saja. Beberapa peneliti mengkombinasikan. Kerena pada
kenyataannya gerakan sliding yang merupakan awal terjadinya gesekan, bermula
dari kontak statis.
2. Kontak Berguling (Rolling Contact) Gerakan dalam rolling contact
diklasifikasikan menjadi
a. Bergulir bebas
b. Bergulir dengan tujuan
c. Bergulir dalam alur
d. Bergulir disekitar kurva
Adapun penerapan gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari, seperti olahraga
terjun payung akan memanfaatkan gaya gesekan antara parasut dengan udara
sehingga bisa mendarat dengan lebih baik. Ketika Anda berjalan dengan alas kaki
seperti sepatu, pada permukaan lantai dan permukaan sepatu mengalami gaya
gesekan sehingga telapak kaki tidak l dengan begitu anda tidak akan tergelincir
saat melewati lantai setiap gerakan yang bergulir, jenis free rolling pasti terjadi,
sedangkan jenis 2, 3 dan 4 terjadi secara terpisah atau dapat juga kombinasi antara
dua benda yang menghasilkan gesekan, tergantung pada `situasinya.

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

Kasus berputarnya roda mobil adalah melibatkan gerakan 1 dan 2. Gesekan


karena rolling adalah resistansi terhadap gerakan yang berlangsung ketika sebuah
permukaan bergulir terhadap permukaan yang lain. Terminologi gesekan rolling
umumnya terbatas pada benda dengan bentuk yang mendekati sempurna dengan
tingkat kekasaran permukaan yang relatif kecil. Pada material yang keras,
koefisien gerak rolling antara sebuah silinder dan benda bulat atau dengan benda
datar adalah bekisar antara 10-5 sampai 5 x 10-3. Koefisien dari sliding friction
pada kondisi benda tanpa pelumas dari 0,1 sampai lebih besar dari 1. Jika kontak
dari dua buah benda nonconformal adalah jenis titik, keadaan rolling murni
berlaku disini. Gesekan karena gerakan gulir dapat disebabkan oleh berbagai
kasus, tetapi bagaimanapun, slipping/sliding lebih dominan sebagai penyebabnya.
Kesempurnaan geometri rolling dapat dikurangi dengan kekasaran sehingga
microslip yang terjadi pada tingkat kekasaran saja. Ditinjau dari gaya gesek
permukaan yang halus mempunyai gaya gesek yang lebih kecil jika dibandingkan
permukaan yang kasar. Setiap kasus gesekan pada rolling contact, gaya gesek
akan mengalami penurunan saat running-in (Robinowicz 2012).

2.8 Keuntungan dan Kerugian Gaya Gesek

2.8.1 Keuntungan gaya gesek


1. Gesekan atmosfer dengan meteor dapat melindungi bumi dari serangan
meteor
2. Gaya gesek dapat digunakan untuk menghaluskan permukaan kasar dengan
memanfaatkan ampelas
3. Menulis di kertas menggunakan pensil karena ada gaya gesek
4. Gesekan udara pada parasut dapat membuat penerjun selamat sampai di
bumi Musik yang dihasilkan biola dimainkan dengan
memanfaatkan gaya gesek
5. Rem pada kendaraan dapat memperlambat laju kendaraan karena adanya
gaya gesek. karena itu gaya gesek sangat berperan penting dalam kehidupan
sehari-hari kita
6. Penghapus dapat menghapus tulisan di kertas karna gaya gesek
Touchscreen pada layar HP menggunakan prinsip gaya gesek
2.8.2 Kerugian Gaya Gesek
GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

1. Gesekan antara aspal dan ban kendaraan menyebabkan ban terkikis menjadi
tipis
2. Gesekan antara gear dan rantai kendaraan menyebabkan gear tumpul
3. Gesekan antara permukaan benda dan lantai menyebabkan benda sulit
digerakkan
4. Gesekan air laut dan badan kapal dapat mengurai kecepatan kapal saat
berlayar
5. Gesekan antar bola dan tanah menyebabkan bola terhenti
6. Gesekan roda kereta api dan rel menyebabkan kereta tidak dapat mencapai
kelajuan yang tinggi
7. Gaya gesek mengeluarkan energi yang tinggi, praktikum fisika dasar
laboratorium fisika dasar fakultas teknologi industri universitas muslim
indonesia gaya gesek
8. Gesekan jendela dan pintu dapat menimbulkan bunyi yang mengganggu
9. Gesekan atmosfer dengan roket dapat menyebabkan roket terbakar
Dalam kehidupan sehari hari banyak sekali dijumpai contoh gaya gesek
suatu benda yang kita amati bergesekan antara dua benda yang diamati dalam
praktikum,agar kita dapat memahami apa saja contoh gaya gesek dalam
kehidupan sehari hari. Adapun beberapa contoh gaya gesek dalam kehidupan
sehari-hari:
1. Kaki dengan Lantai
Contoh gaya gesek yang pertama adalah kaki dan lantai. Kaki dan lantai
akan bertemu dan menimbulkan gesekan yang membuat kita dapat berjalan. Jika
tidak ada gaya gesek, maka kamu akan terjatuh akibat tergelincir.
2. Tangan yang Kamu Gosok
Contoh yang kedua ini cukup mudah dan semua orang sadari. Gaya gesek
timbul saat menggosokkan kedua telapak tangan. Permukaan aspal dan roda
Kendaraan.
3. Benda dapat bergerak secara cepat atau lambat.
Menghentikan gerak benda merupakan salah satu manfaat gaya gesek. Rem
terdapat pada motor, sepeda, mobil digunakan untuk menghentikan gerak benda.
4. Menahan benda agar tidak bergeser

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

Manfaat gaya gesek adalah menahan benda agar enggak bergeser.


Contohnya jok motor dibuat bergurat atau bertekstur agar saat duduk di atas motor
enggak mudah jatuh ketika motor berjalan.
5. Mengikis benda manfaat
Gaya gesek ini dapat ditemukan dalam industri kerajinan gerabah dan kayu.
Gaya timbul dari amplas terhadap kayu sehingga dapat membuat permukaan
menjadi halus.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1 Tabel Pengamatan


GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

Tabel 3.4.1 Data pengamatan statis bidang datar

Massa Massa anak timbangan


Jenis benda
No Benda (kg) Massa Piring (kg)
peluncur
(kg)
1 2 3
1 Kayu 165,1 21 19 20
2 Karpet 189,5 26 25 24 25,2
3 Karet 207,1 29 30 31

Tabel 3.4.2 Data pengamatan statis bidang miring

Jenis Benda
No ϴ1 ϴ2 ϴ3 Keterangan (kg)
Peluncur
1 Kayu 19 22 23 M1 = 165,1
2 Karpet 22 24 23 M2 = 189,5
3 Karet 25 26 27 M3 = 207,1

Tabel 3.4.3 Data pengamatan dinamis bidang miring

Sudut Waktu (s)


Jenis Benda Jarak
No kemiringan
Peluncur (cm)
(Ɵ) T1 T2 T3
1 Kayu 0,95 0,96 0,97
2 Karpet 128 35 1,53 1,54 1,55
3 Karet 1,70 1,71 1,72

Hari/Tanggal Praktikum : 18 Oktober 2022


Frekuensi/Kelompok : IV/2A
Anggota Kelompok : 1. Inayah Putri Emilya
09320220116
2. Umikalsum
GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

09320220117
3. Rezky Ahmad
09320220118
4. Nur Fadilah
09320220119
5. Alda Risman
09320220120

Makassar, 18 Oktober
2022
ASISTEN

(Ananda Nafisah
Zahran)

GAYA GESEK
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

DAFTAR PUSTAKA
Hardiansyah, I. W. (2021). Penerapan Gaya Gesek Pada Kehidupan Manusia.
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA, 10(1), 70–73.
https://doi.org/10.20961/inkuiri.v10i1.44531
Setyarini, F., & Natalisanto, A. I. (2016). Analisis Kaitan Koefisien Gesek dan Peluang
Pembersihan Pipa Dengan Foam Pig. Seminar Sains Dan Teknologi FMIPA
Unmul, 1(1), 18–23.
Tancenca, A. (2021). Analisis Koefisien Gesek Statis Benda Pada Bidang Miring
Mengunakan Aplikasi Video Tracker. Jurnal Luminous: Riset Ilmiah Pendidikan
Fisika, 2(2), 7. https://doi.org/10.31851/luminous.v2i2.5919
Tiandho, Y. (2018). Miskonsepsi gaya gesek pada mahasiswa. Jurnal Pendidikan
Fisika Dan Keilmuan (JPFK), 4(1), 1. https://doi.org/10.25273/jpfk.v4i1.1814
Winingsih, P. H., & Hidayati. (2017). Eksperimen Gaya Gesek Untuk Menguji Nilai
Koefisien Gesekan Statis Kayu Pada Kayu Dengan Program Matlab. Jurnal
Science Tech, 3(2), 121–126.

GAYA GESEK

Anda mungkin juga menyukai