Anda di halaman 1dari 13

BAB V

GOOD CORPORATE GOVERNANCE


Penyusun:
Himmawan (220905501004)
Muhammad Naufal (220905501005)

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian dari Good Corporate Governance.
2. Menguraikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
3. Mendifinisikan faktor penerapan Good Corporate Governance.
4. Mendefinisikan tujuan dari Good Corporate Governance.
5. Mendefinisikan manfaat dari Good Corporate Governance.

A. Pengertian Good Corporate Governance


Secara umum, istilah Good Corporate Governance
merupakan sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan yang
dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara berbagai pihak yang
mengurus perusahaan (hard definition), maupun ditinjau dari
“nilai-nilai” yang terkandung mekanisme pengelolaan itu sendiri
(soft definition).
Corporate Governance adalah rangkaian proses terstruktur
yang digunakan untuk mengelola serta mengarahkan atau
memimpin bisnis dan usaha-usaha korporasi dengan tujuan untuk
meningkatkan nilai-nilai perusahaan serta kontinuitas usaha.
Terdapat beberapa pemahaman tentang pengertian Corporate
Governance yang dikeluarkan beberapa pihak, baik dalam
perspektif yang sempit (shareholder) dan perspektif yang luas
(stakeholders), namun pada umumnya menuju suatu maksud dan
pengertian yang sama (Prasinta, 2012).
Good Corporate Governance secara singkat dapat diartikan
sebagai seperangkat sistem yang mengatur dan mengendalikan
Good Corporate Governance | 1
perusahaan untuk menciptakan nilai tambah bagi para pemangku
kepentingan. Hal ini disebabkan karena GCG dapat mendorong
terbentuknya pola kerja manajemen yang bersih, transparan, dan
profesional. Penerapan GCG di perusahaan akan menarik minat
para investor, baik domestik maupun asing. Hal ini sangat penting
bagi perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya, seperti
melakukan investasi baru. Dapat disimpulkan bahwa Good
Corporate Governance adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan
yang dirancang untuk meningkatkan kinerja perusahaan,
melindungi kepentingan stakeholders, dan meningkatkan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai
etika yang berlaku secara umum.
Konsep corporate governance menurut The Indonesian
Institute for Corporate Governance (2016) memiliki makna
sebagai suatu sistem dan prosedur dalam mengatur dan mengontrol
aktivitas perusahaan demi memaksimalkan nilai perusahaan dengan
tetap mengindahkan kepentingan para pemangku kepentingan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor : PER-02/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Yang
Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik
Negara menegaskan bahwa tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance) adalah prinsip-prinsip yang mendasari
suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan
peraturan perundang-undangan dan etika berusaha. Dari berbagai
perspektif dan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa Good
Corporate Governance merupakan sebuah pedoman yang mengatur
operasional perusahaan dalam rangka mendorong pengendalian dan
pengawasan untuk melindungi hak dan kepentingan dari para
pemegang saham (Aprilia, 2021).
Menurut Izati & Margaretha (2014), faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja perusahaan antara lain leverage,
pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, risiko, pajak, aset
berwujud, likuiditas, dan tata kelola perusahaan, serta berbagai

Good Corporate Governance | 2


faktor lainnya. Akan tetapi, salah satu faktor terpenting yang
mempengaruhi kinerja perusahaan, yaitu Corporate Governance.
Alasannya perlu diteliti adalah karena penelitian tentang Corporate
Governance tidak klonkusif dan juga penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya menunjukkan hasil yang berbeda-beda.
Penerapan Good Corporate Governance dalam kinerja perusahaan
merupakan kunci sukses bagi perusahaan untuk memperoleh
keuntungan dalam jangka panjang dan dapat bersaing dengan baik
dalam bisnis global (Suryanto, 2019).

B. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance


Good Corporate Governance adalah prinsip tata kelola
perusahaan yang baik, dibangun dengan tujuan untuk menciptakan
kepercayaan stakeholder terhadap perusahaan.
Berikut dibawah ini merupakan prinsip dasar dari Good Corporate
Governance:
1. Transparansi
Perusahaan harus menyediakan informasi yang relevan serta
mudah diakses dan dipahami oleh stakeholder, termasuk hal-hal
penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham,
kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya.
Pedoman pokok prinsip transparansi meliputi:
a. Perusahaan harus menyediakan informasi secara tepat waktu,
memadai, jelas, akurat, dan dapat diperbandingkan serta mudah
diakses stakeholder.
b. Informasi yang harus diungkapkan meliputi visi, misi, sasaran
usaha dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan
kompensasi pengurus, pemegang saham pengendali,
kepemilikan saham, sistem manajemen risiko, sistem
pengawasan dan pengedalian internal, sistem pelaksanaan GCG,
serta kejadian penting yang mempengaruhi kondisi perusahaan.

Good Corporate Governance | 3


c. Prinsip keterbukaan yang dianut perusahaan tidak mengurangi
kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan
sesuai peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-
hak pribadi.
d. Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proporsional
dikomunikasikan kepada stakeholder
2. Akuntabilitas
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerja
secara transparan dan wajar. Pengelolaan perusahaan diarahkan
pada pencapaian tujuan organisasi dengan mempertimbangkan
kepentingan pemegang saham dan stakeholder lain.
Pedoman pokok prinsip akuntabilitas meliputi:
a. Penetapan rincian tugas dan tanggung jawab setiap organ
perusahaan dan seluruh karyawan secara jelas dan selaras
dengan visi, misi, nilai-nilai perusahaan, dan strategi
perusahaan.
b. Meyakini bahwa semua organ perusahaan dan semua karyawan
mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab,
dan perannya dalam pelaksanaan Good Corporate Governance.
c. Kepastian adanya sistem pengendalian internal yang efektif
dalam pengelolaan perusahaan.
d. Kepemilikan ukuran kinerja untuk semua jajaran perusahaan
yang konsisten dengan sasaran perusahaan, serta memiliki
sistem reward and punishment.
e. Setiap organ perusahaan dan semua karyawan harus berpegang
pada etika bisnis dan pedoman perilaku yang telah disepakati
(Wardani & Wahyuningtyas, 2018).
3. Tanggung Jawab
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan,
serta menjalankan tanggung jawab masyarakat dan lingkungan
untuk mendukung kesinambugan usaha jangka panjang sekaligus
mendapat pengakuan sebagai Good Corporate Citizen.
Pedoman pokok prinsip tanggung jawab meliputi:

Good Corporate Governance | 4


a. Organ perusahaan harus berpegang pada prinsip kehati-hatian
dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan, anggaran dasar, dan peraturan perusahaan.
b. Perusahaan harus menjalankan tanggung jawab sosial, antara
lain peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan
terutama di sekitar perusahaan.
4. Independensi
Untuk menjalankan Good Corporate Governance, perusahaan
harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ
perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak pula diintervensi
oleh pihak lain.
Pedoman pokok prinsip independensi meliputi:
a. Masing-masing organ perusahaan harus menghindari dominasi,
tidak terpengaruh kepentingan tertentu, bebas dari konflik
kepentingan dan segala pengaruh atau tekanan, untuk menjamin
pengambilan keputusan yang objektif.
b. Masing-masing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi
dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan
perundang-undangan, serta tidak saling melemparkan tanggung
jawab.
5. Kewajaran dan Kesetaraan
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus
memperhatikan kepentingan pemegang saham dan stakeholder lain
berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.
Pedoman pokok prinsip kewajaran dan kesetaraan meliputi:
a. Pemberian kesempatan kepada stakeholder untuk memberikan
masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan
perusahaan, serta membuka akses terhadap informasi sesuai
dengan prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-
masing.
b. Perlakuan yang setara dan wajar kepada stakeholder sesuai
dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada
perusahaan.

Good Corporate Governance | 5


c. Pemberian kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan,
berkarir, dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa
membedakan SARA, gender, dan kondisi fisik (Suwandi et al.,
2019)
C. Faktor Penerapan Good Corporate Governance
Keberhasilan penerapan Good Corporate Governance juga
memiliki prasyarat tersendiri. Terdapat dua faktor yang memegang
peranan, antara lain:
1. Faktor Eksternal
Yang dimaksud faktor eksternal adalah beberapa faktor yang
berasal dari luar perusahaan yang sangat mempengaruhi
keberhasilan penerapan Good Corporate Governance, diantaranya:
a. Terdapatnya sistem hukum yang baik sehingga mampu
menjamin berlakunya supremasi hukum yang konsisten dan
efektif.
b. Dukungan pelaksanaan Good Corporate Governance dari sektor
publik/lembaga pemerintahan yang diharapkan dapat
melaksanakan good governance dan clean governance yang
sebenarnya.
c. Terdapat contoh pelaksanaan Good Corporate Governance yang
tepat, dapat menjadi standar pelaksanaan Good Corporate
Governance yang efektif dan profesional.
d. Terbangunnya sistem tata nilai sosial yang mendukung
penerapan Good Corporate Governance di masyarakat.
e. Adanya semangat anti korupsi yang berkembang di lingkungan
publik, dimana perusahaan beroperasi disertai perbaikan
masalah kualitas pendidikan dan perluasan peluang kerja.
2. Faktor Internal
Maksud faktor internal adalah pendorong keberhasilan
pelaksanaan prakter Good Corporate Governance yang berasal
dari dalam perusahaan. Beberapa faktor yang dimaksud antara lain:

Good Corporate Governance | 6


a. Terdapatnya budaya perusahaan (corporate culture) yang
mendukung penerapan Good Corporate Governance dalam
mekanisme serta sistem kerja manajemen di perusahaan.
b. Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan
mengacu pada nilai-nilai Good Corporate Governance.
c. Manajemen pengendalian resiko perusahaan juga didasarkan
pada kaidah-kaidah standar Good Corporate Governance.
d. Terdapatnya sistem audit (pemeriksaan) yang efektif dalam
perusahaan untuk menghindari setiap penyimpangan yang
mungkin akan terjadi.
e. Adanya keterbukaan informasi bagi publik untuk mampu
memahami setiap gerak dan langkah manajemen dalam
perusahaan (Arbaina, 2012).
D. Tujuan Good Corporate Governance
Kesadaran mengenai praktik Good Corporate Governance
akan mendorong transparansi perusahaan. Investor akan
mengapresiasi nilai informasi lengkap yang disajikan perusahaan
untuk membantu mereka mengevaluasi kinerja sekaligus prospek
perusahaan di masa datang.
Penerapan Good Corporate Governance juga dapat
mencegah terjadinya praktik-praktik yang tidak sehat, seperti
perdagangan orang dalam (insider trading), akuisisi internal, dan
transaksi hubungan istimewa yang merugikan pemegang saham
minoritas. Selain itu, penerapan tata kelola perusahaan yang baik
mendorong terciptanya iklim persaingan yang sehat dalam suasana
keterbukaan informasi. Hal ini tentunya akan mempengaruhi
persepsi investor mengenai investasi di Indonesia.
Penerapan sistem Good Corporate Governance diharapkan
dapat meningkatkan nilai tambah bagi semua pihak yang
berkepentingan (stakeholder) melalui beberapa tujuan berikut:
1. Meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kesinambungan suatu
organisasi yang memberikan kontribusi kepada terciptanya
kesejahteraan pemegang saham, pegawai dan stakeholder

Good Corporate Governance | 7


lainnya, serta menjadi solusi yang elegan dalam menghadapi
tantangan organisasi kedepan.
2. Meningkatkan legitimasi organisasi yang dikelola dengan
terbuka, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Mengakui dan melindungi hak dan kewajiban para shareholder
dan stakeholder (Fathonah, 2017).
Good Corporate Governance mempunyai lima macam tujuan
utama. Kelima tujuan tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham.
2. Melindungi hak dan kepentingan para anggota stakeholder non
pemegang saham.
3. Meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham.
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja Dewan Pengurus
dan manajemen perusahaan.
5. Meningkatkan mutu hubungan Board of Directors dengan
manajemen senior perusahaan.
E. Manfaat Good Corporate Governance
Salah satu alasan utama yang dikemukakan para pakar
adalah bahwa prinsip-prinsip Corporate Governance diperlukan
untuk mengatasi masalah yang ada dalam pengelolaan perusahaan.
Banyak pihak seperti pembuat kebijakan, praktisi, dan akademisi
berpendapat bahwa perbaikan Corporate Governance merupakan
suatu hal yang harus dilakukan, seperti melalui pembentukan
komite audit, peningkatan transparansi informasi, keberadaan
komisaris independen, meningkatkan hubungan dengan investor,
dan pemberian remunerasi yang dikaitkan dengan kinerja
perusahaan, dan sebagainya.
Di pasar keuangan sendiri, terdapat peningkatan kesadaran
bahwa Good Corporate Governance berkaitan dengan perusahaan
yang besar. Komunitas investor institusi beranggapan bahwa
perbaikan dalam Corporate Governance cenderung akan
memperbaiki kinerja dan bukannya menghambat perkembangan
perusahaan (Kusmayadi et al., 2015).

Good Corporate Governance | 8


Di samping hal-hal tersebut di atas, Good Corporate
Governance juga memiliki manfaat lain, seperti:
1. Mengurangi agency cost, yaitu biaya yang harus ditanggung
pemegang saham sebagai akibat pendelegasian wewenang
kepada pihak manajemen. Biaya-biaya ini dapat berupa kerugian
yang diderita perusahaan sebagai akibat penyalahgunaan
wewenang, ataupun berupa biaya pengawasan yang timbul
untuk mencegah terjadinya hal tersebut.
2. Mengurangi biaya modal (cost of capital), yaiut sebagai dampak
dari pengolaan perusahaan yang baik tadi menyebabkan tingkat
bunga atas dana atau sumber daya yang dipinjam oleh
perusahaan semakin kecil seiring dengan turunnnya tingkat
resiko perusahaan.
3. Meningkatkan nilai saham perusahaan, sekaligus dapat
meningkatkan citra perusahaan tersebut kepada publik luas
dalam jangka panjang.
4. Menciptakan dukungan para stakeholder dalam lingkungan
perusahaan tersebut terhadap keberadaan dan berbagai strategi
dan kebijakan yang ditempuh perusahaan.
Menurut Wilson Arafat (2008:10) Good Corporate
Governance memberikan empat manfaat besar, yaitu:
1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses
pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi
operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan
kepada stakeholder.
2. Meningkatkan corporate value.
3. Meningkatkan kepercayaan investor.
4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan,
karena sekaligus akan meningkatkan shareholder’s value and
dividen.
Maksum (2005), menjelaskan manfaat dari penerapan Good
Corporate Governance, yaitu sebagai berikut:

Good Corporate Governance | 9


1. Mempermudah proses pengambilan keputusan, sehingga
berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Penelitian
membuktikan bahwa penerapan GCG mempengaruhi kinerja
secara positif.
2. Menghindari penyalahgunaan wewenang oleh pihak direksi
dalam pengelolaan perusahaan. Penerapan prinsip-prinsip GCG
yang konsisten akan menghalangi kemungkinan dilakukannya
rekaya kinerja yang mengakibatkan nilai fundamental
perusahaan tidak tergambar dalam laporan keuangannya.
3. Meningkatkan nilai perusahaan di mata investor. Peningkatan
kepercayaan investor pada perusahaan akan dapat mengakses
tambahan dana yang diperlukan untuk berbagai keperluan
perusahaan, terutama untuk ekspansi.
4. Bagi para pemegang saham, dapat menaikkan nilai saham dan
meningkatkan perolehan nilai deviden. Bagi negara, dapat
menaikkan jumlah pajak yang dibayarkan oleh perusahaan yang
berarti terjadi peningkatan penerimaan negara dari sektor pajak,
terkhusus bagi perusahaan berbentuk perusahaan BUMN, akan
meningkatkan penerimaan negara dari pembagian laba BUMN.
5. Meningkatkan kepercayaan para stakeholder kepada perusahaan,
sehingga citra positif perusahaan akan naik. Hal ini dapat
menekan biaya (cost) yang timbul sebagai akibat tuntutan para
stakeholder kepada perusahaan.
6. Meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahaan.

Good Corporate Governance | 10


Studi Kasus

Implementasi Good Corporate Governance


Pada PT. Bank Internasional Indonesia Tbk.
Berbagai pemikiran mengenai Good Corporate Governance
berkembang dengan bertumpu pada agency theory, dimana
pengelolaan dilakukan dengan penuh kepatuhan kepada berbagai
peraturan dan ketentuan yang berlaku. Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS) khususnya perbankan diwajibkan untuk menerapkan
Good Corporate Governance secara konsisten atau menjadikan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance sebagai landasan
operasionalnya, yang pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan
nila pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap
memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, dan berlandaskan
peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.
Salah satu perbankan milik swasta atau Badan Usaha Milik
Swata (BUMS) yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dan
juga menerapkan Good Corporate Governance adalah PT. Bank
Internasional Indonesia Tbk. Bank Internasional Indonesia (BII)
didirikan pada tanggal 15 Mei 1959. Bank BII diharapkan mampu
mempertahankan keunggulan berbagai produk berbasis teknologi
yang akan menjadi alat untuk meningkatkan pelayanan dan
meningkatkan sistem teknologi guna menciptakan kondisi
lingkungan yang stabil dalam operasional bank sehari-hari,
termasuk peningkatan pelayanan para nasabah. Setelah
mendapatkan ijin sebagai bank devisa pada tahun 1988, Bank BII
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI) pada tanggal
21 November 1989 dalam rangka pelaksanaan Good Corporate
Governance yang lebih baik lagi.
Bank BII menerapkan Good Corporate Governance karena
bank tersebut merupakan sumber pendanaan memfasilitasi
pembiayaan kredit dan investasi untuk perusahaan baru. Baik skala
Good Corporate Governance | 11
besar, menengah, dan kecil, selain untuk kegiatan ekspansi industri.
Intinya, bank merupakan salah satu penggerak pertumbuhan
ekonomi melalui pembiayaan yang diberikan. Oleh karena itu,
dengan adanya pengelolaan perbankan yang lebih baik melalui
aplikasi GCG, maka hal ini akan meningkatkan efisiensi perbankan
dan selanjutnya pertumbuhan ekonomi, mengingat perbankan
mempunyai sumbangan besar dalam perekonomian. Jika perbankan
efisien, maka hal ini akan membawa dampak positif bagi
peningkatan keuntungan bank, besaran dana intermediasi bank,
membaiknya kualitas pelayanan kepada nasabah, mendorong
keamanan operasional, kesehatan perbankan, serta yang paling
penting keuntungan kepada shareholder dan stakeholder.
Sumber:
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-akuntansi/article/
view/2291/1407
Pertanyaan:
1. Apakah Bank BII Cabang Utama Surabaya telah
mengimplementasikan Good Corporate Governance dengan
baik?
2. Berapa persen tingkat implementasi prinsip keterbukaan yang
diterapkan Bank BII Cabang Utama Surabaya?
3. Kapan PT. Bank Internasional Indonesia didirikan?
4. Mengapa Bank BII menerapkan Good Corporate Governance?
5. Sebelum berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia, pada
tanggal 21 November 1989 Bank BII mencatatkan sahamnya
dimana?

Good Corporate Governance | 12


Daftar Pustaka
Aprilia, N. W. (2021). Pengaruh Good Corporate Governance
Terhadap. Diponegoro Journal Of Accounting, 4(3), 67–77.
Arbaina, E. S. (2012). Penerapan Good Corporate Governance pada
Perbankan di Indonesia. Universitas Negeri Surabaya, II, 43–
56.
Fathonah, A. N. (2017). Pengaruh Penerapan Good Corporate
Governance Terhadap Financial Distress. Jurnal Ilmiah
Akuntansi, 1(2), 133–150.
https://doi.org/10.23887/jia.v1i2.9989
Kusmayadi, D., Rudiana, D., & Badruzaman, J. (2015). Good
Coorporate Governance. 158.
Prasinta, D. (2012). Accounting Analysis Journal PENGARUH
GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
KINERJA KEUANGAN. Accounting Analysis Journal, 1(2),
1–7. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj
Suryanto, A. (2019). Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Bina
Manajemen, 8(1), 1–33.
Suwandi, I., Arifianti, R., & Rizal, M. (2019). Pelaksanaan Prinsip-
Prinsip Good Corporate Governance (GCG) PADA PT.
Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO). Jurnal Manajemen
Pelayanan Publik, 2(1), 45.
https://doi.org/10.24198/jmpp.v2i1.21559
Wardani, K. D., & Wahyuningtyas, W. (2018). Good Corporate
Governance Sebagai. Akuntansi, 25(2), 69–81.

Good Corporate Governance | 13

Anda mungkin juga menyukai