Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK:
Kata Kunci:
ABSTRACT:
Keywords:
PENDAHULUAN
Kajian etnobotani merupakan studi tumbuhan yang berhubungan dengan budaya dan
masyarakat setempat. Pengetahuan masyarakat setempat yang menggambarkan dan
menjelaskan kaitan antara budaya dan kegunaan tumbuhan, bagaimana tumbuhan digunakan,
dirawat, dan dinilai memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat. Diantaranya sebagai
makanan, pengobatan tradisional, kosmetik, pewarna, pakaian, dalam upacara, dan dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari (Syafitri dkk, 2014).
Salah satu manfaat tumbuhan yaitu sebagai pengobatan tradisional. Pengobatan
tradisional berkaitan dengan tumbuhan obat karena mayoritas tumbuhan obat yang digunakan
belum dilakukan uji klinis di laboratorium. Landasan pembuatannya hanya mengacu pada
pengalaman yang disampaikan secara lisan dari generasi ke generasi dimana ramuannya
tergolong khusus dan berasal dari tumbuhan yang hidup di alam sehingga menjadi tradisi
turun temurun (Mulyani dkk, 2016). Tim Ristoja (2012) mengkategorikan ramuan tumbuhan
obat menjadi salah satu metode penggunaan dalam pengobatan tradisional yang dalam
penggunaannya bagian tumbuhan yang diolah antara lain: akar, batang, daun, dan bunga yang
dicampurkan dari berbagai jenis tumbuhan yang bekhasiat obat.
Tumbuhan obat merupakan tumbuhan yang salah satu atau seluruh bagian pada
tumbuhan tersebut mengandung zat aktif yang berkhasiat bagi kesehatan dan diyakini mampu
menyembuhkan berbagai penyakit. Dapat ditemukan dengan harga yang relatif murah dan
efek samping yang ringan. Beberapa khasiat diantaranya dapat menghilangkan rasa sakit,
meningkatkan daya tahan tubuh, membunuh bibit penyakit, dan memperbaiki organ yang
rusak seperti ginjal, jantung, paru-paru dan juga dapat menghambat pertumbuhan sel-sel tidak
normal seperti tumor dan kanker (Darsini, 2013).
Indonesia memiliki keanekaragaman tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat-
obatan, namun belum banyak dikembangkan oleh masyarakat. Tercatat lebih dari 20.000
jenis tumbuhan obat, namun baru 1.000 jenis tanaman yang telah terdata dan baru sekitar 300
jenis yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional (Ningsih, 2016). Hal ini
dikarenakan masih kurangnya dokumentasi yang dilakukan mengenai penggunaan tumbuhan
obat oleh masyarakat di daerah sedangkan pengetahuan tentang tumbuhan obat berpengaruh
dalam meningkatkan kelestarian keanekaragaman hayati sebagai obat tradisional yang harus
dijaga karena berperan penting dalam kebutuhan hidup manusia. Sehingga informasi
mengenai penggunaan tumbuhan obat di berbagai daerah yang belum diketahui potensi
lokalnya perlu digali dan dicari lebih dalam lagi.
Kalimantan Barat adalah salah satu provinsi yang memiliki keanekaragaman alam dan
budayanya. Keanekaragaman hayati khususnya penggunaan tumbuhan obat di Kalimantan
Barat belum banyak diketahui sehingga perlu dilakukan observasi lebih lanjut. Beberapa
penelitian di Kalimantan Barat yang membahas informasi tumbuhan obat pernah dilakukan
sebelumnya diantaranya seperti di Desa Rangkung Kecamatan Marau Kabupaten Ketapang
terdapat 52 jenis (Andari dkk., 2020), di Desa Sungai Baru Kecamatan Teluk Keramat dan
Desa Sempadian Kecamatan Tekarang Kabupaten Sambas terdapat 73 jenis tumbuhan (Indra
dkk, 2014), dan di Desa Sungai Daun Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas terdapat 74
jenis tumbuhan obat (Meisia dkk, 2020).
Masyarakat di Indonesia memiliki berbagai macam ramuan dan cara penyajian yang
berbeda-beda di setiap daerah (Leksikowati dkk, 2020). Salah satunya di Desa yang terdapat
di Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat yaitu Desa Semata yang terletak di
Kecamatan Tangaran. Hingga kini masyarakat Desa Semata masih mempertahankan tradisi
penggunaan tumbuhan obat dengan menggunakan ramuan dan cara penggunaan yang unik,
namun pengetahuan tersebut belum pernah terdokumentasikan sehingga seiring
perkembangan zaman tradisi tersebut dikhawatirkan akan semakin menurun dan perlahan
menghilang. Menghilangnya pengetahuan tradisional tersebut akan memiliki dampak negatif
juga bagi kelestarian alam karena masyarakat tidak lagi mengetahui bagaimana bentuk
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam di sekitarnya.
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Desa Semata,
Kecamatan Tangaran, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, untuk dapat dijadikan
sebagai informasi dan pengetahuan mengenai tumbuhan obat yang ada di Desa Semata.
diharapkan nantinya informasi ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat
maupun bagi masyarakat di luar daerah tersebut.