Guru pembimbing:
Indra samsudin, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
Nia florencita
(XII MIPA 5)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya maka
makalah dengan judul “Komposter Sampah Organik” ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun
dalam rangka perbaikan nilai mata pelajaran Fisika.
Dengan penuh kesadaran bahwa tak ada gading yang tak retak, maka makalah ini juga tidak luput
dari segala kekurangan. Segala kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya memperbaiki,
menyempurnakan dan mengembangkan makalah ini sangat saya harapkan. Saya berharap semoga
makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun Sebagian masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
Apa itu komposter?
Bagaimana cara membuat komposter?
Bagaimana sistem kerjanya?
C. Tujuan
Makalah ini saya buat bertujuan untuk mendorong kita agar dapat mengurangi sampah dengan
memanfaatkan sampah organik yang diubah mejadi kompos.
BAB II
PEMBAHASAN
Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang sudah ada sejak
lama. Pengertian kompos adalah bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan
karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam
bahan organik tersebut.
Bahan organik yang dimaksud pada pengertian kompos adalah rumput, jerami, sisa
ranting dan dahan, kotoran hewan, bunga yang rontok, air kencing hewan ternak, serta bahan
organik lainnya. Semua bahan organik tersebut akan mengalami pelapukan yang diakibatkan
oleh mikroorganisme yang tumbuh subur pada lingkungan lembap dan basah.
Pada dasarnya, proses pelapukan ini merupakan proses alamiah yang biasa terjadi di
alam. Namun, proses pelapukan secara alami ini berlangsung dalam jangka waktu yang sangat
lama, bahkan bisa mencapai puluhan tahun. Untuk mempersingkat proses pelapukan, diperlukan
adanya bantuan dari manusia. Jika proses pengomposan dilakukan dengan benar, proses hanya
berlangsung selama 1—3 bulan saja, tidak sampai bertahun-tahun.
Kompos juga berguna untuk meningkatkan daya ikat tanah terhadap air sehingga dapat
menyimpan air tanah lebih lama. Ketersediaan air di dalam tanah dapat mencegah lapisan kering
pada tanah. Penggunaan kompos bermanfaat untuk menjaga kesehatan akar serta membuat akar
tanaman mudah tumbuh.
Alat :
Bahan :
1. Siapkan sampah rumah tangga yang akan diolah menjadi pupuk kompos.
2. Pisahkan sampah organik (sisa makanan/dedaunan) dengan sampah plastik. Sampah
organiklah yang nantinya akan digunakan sebagai pupuk kompos.
3. Siapkan wadah berukuran besar untuk membuat pupuk kompos. Jangan lupa bahwa
wadah harus dilengkapi dengan penutup agar pupuk yang dibuat tidak akan
terkontaminasi.
4. Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi dengan sampah organik.
Ketebalannya bisa kamu sesuaikan dengan wadah dan banyaknya sampah organik.
5. Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya.
6. Masukkan sampah organik yang telah dicampur arang sekam(optional) dan kapur
pertanian ke dalam wadah.
7. Pastikan sampah disimpan secara merata. Sebisa mungkin ketebalan sampah setara
dengan ketebalan tanah
8. siram dengan air yang telah bercampur EM4
9. Masukkan lagi tanah ke dalam wadah. Kali ini tanah berperan sebagai penutup sampah.
10. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar tiga minggu.
Pastikan wadah pembuat pupuk kompos tidak terkontaminasi oleh air hujan dan hewan.
Pastikan juga wadah tak terkena paparan sinar matahari.
Sistem kerja:
Mengolah sampah dapur (45 % s/d 53%) dari sampah rumah tangga.
Mengalami proses pembusukan dengan bantuan mikroorganisme dari sampah dan yang
berada dalam tanah.
Kapasitas : 60 - 100 Lt (200 kg sampah) dan dapat dioperasikan untuk penampungan
sampah antara 7 - 12 bulan per KK (5 - 6) org.
Lama proses pengomposan (4 - 6) bulan setelah terisi penuh.
Menghasilkan kompos (30% - c/n = 16 - 20, N=1,79, Ca = 23,27).