Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL KE-2

Nama Mahasiswa : Adam Pratama Muhammad Jawas


NIM : 042291693
Semester : II (dua)
Nama Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis
Kode Mata Kuliah : EKMA 4159

Jumlah sks : 3 sks


UPBJJ : Denpasar

1. Buatlah sebuah surat lamaran pekerjaan!


Jawab :

Singaraja, 22 November 2021

Kepada Yth.

Manajer Sumber Daya Manusia

PT. Makmur Jaya

Jl. Letkol Wisnu No. 88, Singaraja, Bali

Dengan hormat,

Sesuai dengan iklan penawaran lowongan pekerjaan dari PT. Makmur Jaya, yang termuat
diharian Tribun Bali edisi 17 November 2021. Bersama surat ini saya bermaksud mengajukan
diri untuk bergabung dengan PT. Makmur Jaya.

Berikut ini data singkat tentang diri saya:

Nama : Adam Pratama Muhammad Jawas, SE

Tempat/ Tanggal Lahir : Singaraja, 26 Oktober 1993


Alamat : Jl. Diponegoro Gang Pisang No.7, Singaraja, Bali

Pendidikan Terakhir : S-1 (Strata Satu)

Status Pernikahan : Menikah

No HP : 0987 8790 5645

Email : adam_pratama@gmail.com

Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan:

1. Pas foto terbaru Ukuran 3x4


2. Daftar Riwayat Hidup.
3. Foto copy ijazah S-1 dan transkrip nilai yang sudah dilegalisir
4. Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
5. Foto copy SKCK
6. Surat Keterangan Berbadan Sehat dari Dokter

Saya berharap Bapak/Ibu bersedia untuk memberikan kesempatan wawancara kepada


saya,sehingga saya dapat menjelaskan secara lebih rinci tentang potensi yang saya miliki. Besar
harapan saya untuk diterima di perusahaan yang Bapak/Ibu Pimpin. Demikian surat lamaran ini,
terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu.

Hormat saya,

Adam Pratama Muhammad Jawas, SE


2. Jelaskan masing-masing komponen yang ditampilkan dalam sebuah proposal!
Jawab :
Secara umum, sebuah proposal akan memiliki bagian-bagian sebagai berikut: (a)
masalah, (b) tujuan, (c) ruang lingkup, (d) metode/prosedur, (e) material/perlengkapan, (f)
personalia, (g) tindak lanjut/evaluasi, (h) biaya/anggaran, (1) rangkuman, dan (j) lampiran-
lampiran. Kita akan mendalami satu per satu bagian-bagian proposal tersebut. Informasi yang
dikandung untuk setiap bagian tersebut akan kita bahas berikut ini.
1. Masalah
Masalah pada dasarnya merupakan kesenjangan antara apa yang ada dan apa yang
seharusnya ada. Misalnya, seharusnya orang berpendapatan Rp 1.200.00/bulan untuk
memenuhi kelayakan hidup minimal namun orang itu hanya berpendapatan Rp
900.000/bulan. Jadi ada kesenjangan antara yang seharusnya dengan yang ada. Dalam
proposal, biasanya uraian masalah diungkapkan dengan menggunakan kalimat-kalimat
konkret yang ditunjang dengan data. Adanya data akan menunjukkan bahwa
permasalahan tersebut bukan masalah yang diasumsikan ada oleh pembuat atau penulis
proposal melainkan permasalahan nyata yang dihadapi.
Sering sekali masalah yang dikemukakan adalah masalah yang diasumsikan ada
oleh penulis proposal. Atau, masalah tersebut diungkapkan dengan kalimat-kalimat
abstrak sehingga tidak mengungkapkan masalah yang sesungguhnya. Mengapa
permasalahan tersebut harus diungkapkan dengan konkret, karena pada dasarnya program
atau kegiatan diselenggarakan untuk mengatasi permasalahan konkret yang dihadapi,
bukan permasalahan yang diasumsikan ada oleh pembuat/perancang program.
Masalah yang biasanya terkait dengan tujuan yang ingin dicapai dengan
terpecahkannya masalah tersebut. Masalah dan tujuan dapat saling dipertukarkan dalam
proposal yang kita buat.
Selanjutnya, permasalahan tersebut dirumuskan dalam kalimat, yang biasa juga
dinamakan pernyataan masalah. Kita hendaknya membedakan antara perumusan
masalah, yang pada dasarnya merupakan pengungkapan fakta dan data tentang
permasalahan dengan pernyataan masalah yang merupakan pengungkapan masalah yang
hendak diselesaikan melalui program atau kegiatan.
2. Tujuan
Tujuan merupakan apa yang akan kita capai melalui program/kegiatan yang
diusulkan. Karena itu dalam tujuan biasanya dinyatakan kondisi yang diinginkan.
Misalnya, meningkatnya kemampuan komunikasi para eksekutif. Dalam proposal
biasanya dicantumkan 2 atau 3 tujuan yang hendak dicapai yang menjadi pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan.
Seiring dengan tujuan itu, biasanya juga ditetapkan indikator keberhasilan. Dalam
indikator keberhasilan ini, disebutkan ukuran-ukuran kuantitatif -terkadang juga
kualitatif- pencapaian tujuan. Misalnya, meningkatnya kemampuan 2/3 eksekutif dalam
melakukan komunikasi bisnis. Indikator keberhasilan ini nantinya dapat dipergunakan
juga untuk mengukur keberhasilan program/kegiatan pada saat dilakukan evaluasi.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada dasarnya membatasi cakupan kegiatan. Melalui ruang
lingkup ini dibatasi aspek-aspek atau komponen-komponen dari satu kegiatan. Dengan
membangun batas-batas tersebut maka dikemukakan apa yang akan dilakukan dan apa
yang tidak dilakukan. Misalnya dalam usulan kegiatan peningkatan pemasaran produk
dinyatakan ruang lingkup kegiatannya hanya mencakup konsumen baru, sehingga
konsumen lama atau pengguna produk tidak termasuk dalam kegiatan yang
diselenggarakan.
4. Metode/Prosedur
Metode pada dasarnya merupakan jalan yang kita usulkan untuk memecahkan
masalah atau menjalankan kegiatan. Ada banyak metode yang bisa kita pilih dalam
pemecahan masalah. Salah satu di antaranya dengan menggunakan pendekatan sistem,
yang memilah satu sistem ke dalam komponen-komponennya. Pada metode ini,
dijelaskan secara sederhana langkah-langkah yang perlu ditempuh agar sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Kemudian metode tersebut diubah ke dalam kerangka kerja
yang menyebutkan komponen-komponen yang akan dijalankan.
Metode ini juga biasanya dicantumkan jadwal pelaksanaan program/kegiatan.
Untuk proposal teknis, biasanya jadwal kegiatan sudah ditetapkan rentang waktunya oleh
pemberi pekerjaan dan menjadi bagian dari KAK/TOR, yang kemudian dituangkan ke
dalam jadwal kerja yang lebih rinci. Sedangkan untuk proposal program/kegiatan, jadwal
tersebut biasanya disusun oleh pengusul kegiatan. Pada dasarnya, apa yang masuk ke
dalam jadwal kegiatan tersebut adalah komponen-komponen dalam tahapan pelaksanaan
kegiatan.
5. Material/Perlengkapan
Dalam proposal teknis, biasanya dicantumkan material dan peralatan yang akan
dipergunakan. Kemudian dijelaskan pula, mana yang merupakan material dan peralatan
milik sendiri dan pihak lain yang dipergunakan dengan cara menyewa peralatan tersebut.
Sedangkan untuk proposal kegiatan biasanya disebutkan peralatan yang akan
dipergunakan seperti sarana kerja.
Adakalanya beberapa peralatan yang diperlukan disediakan pihak penerima
proposal, sehingga tidak perlu dicantumkan dalam proposal. Namun banyak juga
penerima proposal yang tidak memberikan fasilitas kerja apa-apa, sehingga peralatan
kerja harus disediakan oleh pengaju proposal dan dimasukkan ke dalam proposal.
6. Personalia
Personalia yang dicantumkan dalam proposal adalah daftar nama dan keahlian
masing-masing orang yang akan terlibat dalam program/kegiatan. Adakalanya, bila
proposal tersebut merupakan kegiatan kepanitiaan, yang dicantumkan adalah daftar
personalia kepanitiaan. Namun pada umumnya, pada proposal yang dicantumkan adalah
nama-nama orang yang memiliki keahlian yang dilengkapi dengan curriculum vitae-nya
sehingga bisa dinilai kepakaran dan pengalaman kerjanya. Pada umumnya tenaga ahli
dicantumkan pula nama-nama dan keahlian staf pendukung seperti operator komputer
dan manajer kantor yang mengatur lalu lintas administrasi dan keuangan.
7. Tindak Lanjut dan Evaluasi
Dalam proposal, biasanya juga dicantumkan rencana tindak lanjut bila
program/kegiatan/proyek telah diselesaikan. Biasanya, ada keinginan agar kegiatan
tersebut berlanjut, bukan hanya berjalan pada saat ada program/kegiatan. Oleh karena itu,
dalam proposal dicantumkan rencana untuk mengembangkan program/kegiatan sehingga
keberlanjutan bisa terjamin. Misalnya, bagaimana kita mengembangkan konsep
pemasaran yang berlanjut meski kegiatan yang diusulkan sudah berakhir.
Ada kalanya, dalam proposal juga dicantumkan rencana tindak lanjut berupa
program/kegiatan lanjutan yang makin memantapkan program/ kegiatan yang sudah
dijalankan. Biasanya penetapan program/kegiatan lanjutan itu diputuskan setelah kita
melakukan evaluasi atas program/kegiatan. Evaluasi ini pada dasarnya untuk mengetahui
tingkat keberhasilan program/kegiatan. Dalam proposal dicantumkan rencana evaluasi
dan indikator yang dipergunakan untuk menilai tingkat keberhasilan program.
8. Biaya/Anggaran
Biaya/anggaran merupakan komponen penting dari proposal, di samping metode.
Dalam biaya/anggaran ini dicantumkan komponen-komponen biaya, yang pada umumnya
mencakup biaya belanja SDM, belanja peralatan dan biaya operasional. Masuk ke dalam
belanja SDM ini adalah honorarium tenaga ahli dan staf pendukung. Sedangkan belanja
peralatan antara lain untuk membeli peralatan kantor dan biaya pembuatan laporan.
Sedangkan biaya operasional akan mencakup biaya pelaksanaan pekerjaan seperti biaya
perjalanan.
Biaya yang diajukan dibuat secara rinci dan merupakan satu kesatuan dengan
jadwal kegiatan. Biasanya rencana biaya tersebut dibuat dalam satu tabel yang memiliki
kolom uraian, harga satuan, jumlah keperluan, dan jumlah subbagian dan jumlah
keseluruhan.
9. Rangkuman
Kini kita membicarakan soal anggaran dan rangkuman. Dalam sebuah proposal
kita harus mencantumkan rencana anggaran biaya program secara terperinci, baik untuk
biaya material, peralatan, konsultan, honorarium anggota tim, biaya transportasi dan
akomodasi. Sebagai tambahan, kita juga sebaiknya menuliskan rangkuman biaya yang
dianggarkan.
10. Lampiran-lampiran
Bagian terakhir yang kita bahas adalah lampiran. Pada bagian ini dilampirkan
berbagai dokumen penunjang. Seperti pengalaman lembaga pengaju proposal, curriculum
vitae tenaga ahli, riwayat dan pengalaman organisasi, dokumen badan hukum organisasi
dan NPWP.
3. Jelaskan sistematika umum dalam menyusun pesan untuk presentasi!
Jawab :
Adapun sistematika umum dalam menyusun pesan untuk presentasi adalah sebagai berikut :
A. PENDAHULUAN
Bagian ini pada umumnya hanya untuk mencairkan suasana. Kita bisa memperkenalkan diri
atau menyampaikan guyonan. Bagian ini penting. karena pada bagian inilah kita berusaha
memotivasi orang untuk mengikuti presentasi sesuai dengan tujuan presentasi kita. Kita
menyamakan tujuan dengan khalayak. Oleh karena itu, biasanya pada bagian ini dikemukakan
hal-hal yang kiranya penting untuk diketahui khalayak. Beberapa hal yang biasanya
dikemukakan adalah:
1. Perkenalan diri;
2. Pentingnya apa yang kita uraikan;
3. Manfaat yang bisa diperoleh khalayak;
4. konsekuensi bila presentasi ini dilewatkan.
B. ISI
Ini merupakan bagian terpenting dari presentasi. Karena inilah bagian tempat kita
menyampaikan pokok bahasan. Ada baiknya, kita menentukan terlebih dulu pokok bahasan
yang hendak disampaikan, sehingga isi pembahasan tidak melantur. Kita tetap fokus pada apa
yang hendak kita sampaikan.
C. PENUTUP
Bagian ini biasanya berisikan kesimpulan dan ucapan terima kasih. Di samping itu, pada
bagian penutup ini selain menyimpulkan orang juga bisa membuat himbauan atau ajakan
untuk bertindak.
Kini, kita membahas jenis-jenis presentasi. Pengenalan jenis-jenis presentasi ini akan
memudahkan Anda mengetahui tujuan, cara mempersiap kan dan menganalisis khalayaknya.
Sudah barang tentu, isi presentasinya pun akan berbeda bila jenis presentasi yang disampaikan
berbeda pula. Secara umum dapat disebutkan jenis-jenis presentasi itu adalah briefing, rapat
orientasi, program pelatihan dan laporan penelitian.

Sumber : Buku Materi Pokok EKMA 4159 Komunikasi Bisnis

Anda mungkin juga menyukai