Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andre Kurnia Surya Priambodo

NIM : 20/460121/TK/50710
Prodi : Perencanaan Wilayah dan Kota

Notulensi Antropologi Perkotaan


Metode dan Analisis
Dosen Tamu : Khidir M. Prawirosusanto
Hari/Tanggal : Senin, 27 September 2021
Waktu : 09.00 WIB – Selesai

Antropologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan atau tingkah laku
manusia, baik individu maupun kelompok. Antropolgi dalam konteks perkotaan mempelajari
hubungan atau perilaku manusia dengan aspek perkotaan. Pengertin kota atau urban diartikan
sebagai “sebuah area dengan ruang-ruang batas wilayah yang cukup luas/besar dengan system
tata ruang tertentu, dihuni oleh penduduk dengan tingkat populasi yang cukup padat, memiliki
fungsi dan peran yang lebih kompleks daripada area perdesaan, serta disokong oleh
seperangkat fasilitas tertentu, sumber daya, dan infrastruktur yang canggih dan komplek”.
Kategorisasi kota terbagi menjadi kota besar-kecil, kota pinggiran, metropolitan, global
city, smart city, green city, dan sebagainya. Kategorisasi kota didapatkan berdasarkan
bagaimana cara memandang dan menempatkan sebuah kota (Framing dan labelling,
bergantung juga berdasarkan disiplin ilmu apa dalam melihat suatu kota, dan dalam konteks
ilmu sosia, bisa lebih spesifik melalui penelitian. Berdasarkan penelitiannya Geertz
yangmenelitikota Mojokuto/Pare dan Tabanan Bali serta pandangan dari bebrbagai peneliti
seperti Engels dan Marx, Saskia Sassen, Selo Sumardjan dan yang lainnya dapat disimpulkan
jika “Setiap Kota memiliki karakter tertentu jika dipandang dari relasi-relasi historis,
sosiologis, arsitektural, dan sebagainya dimana setiap peneliti tidak selalu menekankan pada
ukuran wilayah”.
Antropologi perkotaan adalah bagian dari antropologi yang berkaitan dengan isu-isu
urbanisasi, kemiskinan, ruang kota, hubungan sosial, dan neoliberalisme.Perbedaan sosiologi
perkotaan, geografi , danbidang ilmu sejenis dengan antropologiperkotaan ada pada paradigma
dan etnografi. Paradigma, melihat paradigma yang berkembang dalamcabang antropologi
perkotaan, kurang lebih linier dengan perkembangan paradifma antropologi secara umum, dari
evolusi kebudayaan, diffuse sampai cabang aliran-aliran yang ada sekarang berkembang.
Etnografi dapatdipahami melalui dua pendekatan, yaitu karya etnografi itu sendiri dan latar
belakang penulisnya. Perspektif Holistik dalam antropologi perkotaan, meniliti berbagai
jenjang dan lapisan masalah. Makna holistic disini mengandaikan dalam melihat gejala
kebudayaan di wilayah perkotaan diarahkan lebih seismic, interaksi local-global, dan
menyejarah. Aspek perspektif historis juga merupakan hal yang penting untuk diteliti dan
dipertimbangkan.

Tema-tema Penelitian Antropologi Perkotaan


• Proses Integrasi menyangkut hubungan antar kelompok manusia
Terkait masalah relasi antar kelompok sosialdan kelas sosial, serta masalah inklusi dan
eksklusi sosial
• Kependudukan
Kontrol populasi dan kesehatan
• Organisasi Sosial
Permasalahan munculnya kantung-kantung permukiman.
• Ekonomi masyarakat perkotaan
Terkait:
o Perencanaan tata wilayah diperkotaan
o Politik dan kebijakan kota
o Desain dan ideologi
o Power/kekuasaan
o Ekonomi Perkotaan

Pasca 2000-an (Pasca Krisis Ekonomi Asia), studi-studi antropologi perkotaan semakin
kompleks, baik dari segi isu maupun pendekatannya. Para ahli antropologi sudah mulai
memasukkan berbagai unsur atau teknik penelitian dan pendekatan dan lebih komparatif.
Menjadi lebih komparatif dikarenakan pengaruh globalisasi dan teknologi informasi yang
semakin maju. Tema-tema yang bermunculan juga semakin bervariatif mulai dari tema hak
asasi manusia, identitas politik,dan hak asasi dan keadilan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai