Masalah :
Hasil penelitian sabun cair tersebut menunjukkan masih banyak senyawa
dalam sabun yang tidak tersabunkan contohnya karotenoid yang terlarut
dalam VCO tersebut.
Pemecahan Masalah :
Karotenoid yang tidak tersabunkan tersebut dapat tersabunkan jika
jumlah KOH menjadi 6,5829 dan direaksikan dengan 30 g VCO yang
mengandung karotenoid wortel.
Ide judul : "POTENSI KAROTENOID YANG DAPAT
MEMPENGARUHI PRODUKSI SABUN MANDI CAIR BERBAHAN
BAKU VCO YANG DITAMBAHKAN DENGAN EKSTRAK
WORTEL"
Pemecahan masalah :
Permasalahan :
1. Penyakit diabetes dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang
cukup drastis dan memprihatinkan.
2. Pengobatan dengan obat kimiawi, selain biayanya tidak murah sering
menyebabkan efek samping.
3. Kulit buah manggis yang tidak digunakan yang pada akhirnya hanya
menjadi sampah.
Pemecahan masalah :
1. Buah manggis banyak digemari dan disukai masyarakat indonesia,
kulitnya yang hanya menjadi sampah bisa digunakan sebagai bahan
utama penelitian.
2. Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) Mengandung senyawa
xanthone yang memiliki antioksidan yang sangat tinggi.
3. ekstrak etanol kulit Buah manggis mampu menurunkan kadar Glukosa
darah.
Judul Jurnal :.
“Potensi ekstrak kulit buah Manggis (Garcinia mangostana L) yang
memiliki kandungan senyawa xanthone sebagai penurun kadar gula darah
dan antioksidan”.
Judul Ide: “Formulasi dan Aktivitas Antibakteri Scrub dari Ekstrak Kulit
Buah Pepaya (Carica papaya L. ) Terhadap Bakteri Staphylococcus
aureus Penyebab Jerawat.”
Permasalahan:
1. Kulit buah pepaya hanya dibuang begitu saja dan berakhir menjadi
limbah dimana limbah tersebut dapat menjadi masalah bagi lingkungan
apabila tidak dimanfaatkan oleh masyarakat.
2. Produksi VCO nyatanya belum bisa memenuhi standar kualitas VCO
sehingga perlu penambahan enzim yang menghasilkan VCO yang
berkualitas dengan rendemen yang banyak.
Pemecahan masalah:
1. Memanfaatkan biji buah pepaya pada produksi VCO agar kulit buah
pepaya tidak menjadi limbah di lingkungan masyarakat.
2. Menambahkan ekstrak kulit buah pepaya pada produksi VCO karena
kulit buah pepaya mengandung enzim papain sehingga dengan
penambahan ekstrak kulit buah pepaya ini akan memberikan hasil VCO
dengan rendemen yang maksimal atau lebih tinggi bila dibandingkan
dengan produksi VCO tanpa penambahan ekstrak kulit buah pepaya.
Permasalahan:
Produk dari bahan alam masih kurang, contohnya cangkang biji pala ini.
dimana tumbuhan ini tidak dimanfaatkan dengan baik padahal cangkang
biji pala memiliki kandungan fitokimia seperti flavonoid dan fenolik
demana kedua senyawa ini berperan sebagai antioksidan dalam
menangkal radikal bebas
Pemecahan masalah :
Dilakukannya penentuan potensi ektrak dan fraksi menggunakan 4
pelarut berbeda dari cangkang biji pala sebagai aktivitas antioksidan dan
tabir surya. Pengujian dilakukan menggunakan metode DPPH dan ABTS
yang dimana kedua metode ini mudah untuk
dilakukan uji antioksidan.
Permasalahan:
Nanopartikel tidak stabil dan cenderung membentuk agregat-agregat atau
aglomerasi.
15.Nama : Alexander
Pemecahan Masalah :
Kulit ubi kayu yang dimana sudah tidak digunakan oleh masyarakat atau
dengan kata lain sudah menjadi limbah diteliti kandungan senyawa yang
berpotensi sebagai Antioksidan ekstrak etanol periderm ubi kayu
Ide Judul Jurnal : Ekstraksi senyawa Fenolik pada kulit Ubi Kayu
(Manihot utilissima) serta penggunaannya dalam mengangkat sel kulit
mati.
Permasalahan:
1. Efek negatif sinar UV dalam waktu lama dapat merusak kulit
2. Kurangnya pemanfaatan kulit Lemon Cui sebagai tabir surya
Pemecah Masalah:
1. Dengan memanfaatkan kulit Lemon Cui akan berkurangnya limbah
2. Ekstrak Etanol yang memiliki bahan aktif tabir surya untuk mencegah
sinar UV-B
Masalah :
Banyaknyah limbah kulit buah kakao yang dapat mempengaruhi
kebersihan lingkungan di karenakan pada tahun 2019 diperkirakan sekitar
768,77 ribu ton biji kakao dihasilkan dari perkebunan rakyat, 1,62 ribu
ton dari perkebunan besar negara dan 3,81 ribu ton berasal dari
perkebunan besar swasta. Tingginya produksi kakao tentu akan
berbanding lurus dengan limbah kulit buah kakao yang tidak di
manfaatkan
Pemecahan Masalah :
Di karenakan Kulit kakao sebagian besar terdiri dari polisakarida yakni
selulosa, lignin dan hemiselulosa oleh karena itu limbah kulit buah kakao
yang sudah tidak di manfaatkan dimanfaatkan kembali dan di jadikan
tepung dengan cara
Sampel kulit kakao dipotong kecil-kecil lalu direbus selama 30 menit dan
dikeringkan dalam oven pada suhu 50-60 ℃ selama 3 hari. Setelah itu,
sampel dihancurkan dengan blender kemudian dihaluskan menggunakan
alat milling (Fomac tipe FCT-Z200 tegangan 220 V daya 1 KW frekuensi
50- 60 Hz kecepatan putar 28.000 rpm), lalu diayak menggunakan ayakan
200 mesh (75 µm). Sampel yang diperoleh dari ayakan 200 mesh
disimpan dalam wadah kedap udara sebelum diekstraksi dan dianalisis.
Sehingga sample kulit kakao (200 mesh) diekstraksi menggunakan teknik
ekstraksi sonikasi (Krisbow frekuensi 37 kHz, daya 50 watt), dengan
pelarut etanol 80% dan aquades. Masing-masing sebanyak 5 g sample
kulit kakao dimasukkan ke dalam gelas piala dan ditambahkan pelarut
kemudian disonikasi selama 3 jam. Setelah disonikasi, sampel disaring
sehingga diperoleh filtrat dan residu. Residu kemudian keringkan dalam
oven pada suhu 50-60 o C. Residu yang telah kering selanjutnya di giling
sehingga diperoleh tepung kulit kakao.
Permasalahan :
Pemecahan masalah :
https://drive.google.com/drive/folders/
10S66sLoLAfYHcQCiqD8rHpvVL5IBa_Yw