Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan dengan Abortus” untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Maternitas.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak lepas dari hambatan yang penulis
hadapi, namun penulis menyadari kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak
lain berkat dorongan, bantuan, dan bimbingan semua pihak, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................I
DAFTAR ISI.................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
2.1. Definisi....................................................................................................3
2.4. Patofisologi.............................................................................................7
2.6. Komplikasi..............................................................................................8
2.8. Penatalaksanaan......................................................................................9
3.1. Kesimpulan.............................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................24
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia,
tanpa mempersoalkan penyebabnya, dimana kandungan seorang perempuan hamil
dengan spontan gugur. Jadi perlu dibedakan antara “ abortus yang disengaja”
dan “abortus spontan” (Manuaba, 2011).
1
1.2. TUJUAN PENULISAN.
Tujuan khusus
2
BAB II
ISI MATERI
2.1. DEFINISI
Abortus (keguguran) merupakan pengeluaran hasil konsepei sebelum
janin dapat hidup diluar kandungan yang menurut para ahli sebelum usia 16
minggu dan 28 minggu dan memiliki BB 400 1000 gram, tetapi jika terdapat fetus
hidup dibawah 400 gram itu diamggap keajaiban karena semakin tinggi BB anak
waktu lahir makin besar kemungkinan untuk dapat hidup terus (Sofian dalam
Nurarif dan Kusuma, 2015)(Susilowati, 2019)
Abortus merupakan berakhirnya atau pengeluaran hasil konsepsi oleh
akibat-akibat tertentu pada atau sebelum kehamilan berusia 20 minggu atau berat
badan janin kurang dari 500 gram atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup
diluar kandungan.(Darmawati, 2011)(Purwaningrum & Fibriana, 2017)
Abortus(keguguran) merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup diluar kandungan yang menurut para ahli ada usia sebelum
16 minggu dan 28 minggu dan memiliki BB 400-100 gram, tetapi jika terdapat
fetus hidup dibawah 400 gram itu diangggap keajaiban karna semakin tinggi BB
anak waktu lahir Makin besar kemungkinan untuk dapat hidup terus (Amru
Sofian, 2015).
3
membantu menenteramkan kekhawatiran pasien merupakan tindakan yang
bijaksana. Terapi yang dianjurkan pada abortus iminens adalah tirah baring
dan penggunaan sedatif selama paling sedikit 48 jamdengan observas
cermat terhadap warna dan jenis drah/jaringan yang keluar dari dalam
vagina. Preparat enema dan laksatif idak boleh diberikan. Pemeriksaan
USG terhadap isi uterus dikerjakan pada stadium ini dan kemudian bisa
diulangi lagi 2 minggu kemudian. Pasangan suami-istri dianjurkan untuk
tidak senggama selama periode ini.
4
terlihat keluar dari dalam vagina dan tanda-tanda eksternal kehamilan
menghilang. Hipofibrinogenemia dapat terjadi. Bekuan darah dari
perdarahan plasennta kadang-kadang memenuhi uterus untukmembentuk
mola karneosa.
5
2.3. PENYEBAB PENYAKIT
1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi.
Biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Kelainan
hasil konsepsi yang berat dapat menyebabkan kematian mudigah pada kehamilan
muda. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah :
a) Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X
b) Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna.
c) Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan tembakau dan
alcohol.
6
2.4. PATOFISIOLOGI
7
4. Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri pingang
akibat kontraksi uterus
5. Pemeriksaan ginekologi :
a. Inspeksi Vulva : perdarahan pervagina ada atau tidak jaringan hasil
konsepsi, tercium bau busuk dari vulva
b. Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau
sudah tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau
tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium
c. Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba
atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau
lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang,
tidak nyeri pada perabaan adneksa, cavum douglas tidak menonjol
dan tidak nyeri
d. Hasil pemeriksaan kehamilan masih positif
2.6. KOMPLIKASI
1. Perdarahan (Hemorrage)
2. Perforasi sering terjadi di waktu dilatasi dan kuretase yang dilakukan oleh
tenaga yang tidak ahli seperti dukun anak, dll
5. Syok karena perdarahan banyak dan infeksi berat (sepsis) (Susilowati, 2019)
1) Tes kehamilan dengan hasil positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3
minggu stelah kehamilan.
2) Pemeriksaan doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih
hidup
3) Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion (Susilowati,
2019)
8
2.8. PENATALAKSANAAN
1) Istirahat baring Tidur berbaring merupakan unsur penting dalam
pengobatan karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke
uterus dan berkurangnya rangsang mekanis.
2) Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C.
3) Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila klien tidak panas
dan empat jam bila pasien panas.
4) Bersihkan vulva minimal dua kali sehari dengan cairan antiseptikuntuk
mencegah infeksi terutama saat masih mengeluarkan cairan coklat.
(Mulyaningasih, 2013)
9
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KEHAMILAN
A. Identitas Pasien
1. Pasien
Nama : Ny. D
Umur : 25 Tahun
Alamat : Jl Melati No 26
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku Bangsa : Jawa
2. Suami
Nama : Tn. A
Umur : 30 Tahun
Alamat : Jl Melati No 26
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Jawa
B. Riwayat Haid
1. Apakah Haid Teratur (Iya)
2. Siklus berapa (28 Hari)
3. Apakah ada masalah dengan haid (Tidak Ada)
4. HPHT / HPMT (03 April 2020)
10
C. Riwayat Perkawinan
1. Menikah / Belum (Menikah)
2. Menikah berapa lama (3 Tahun)
E. Riwayat Psikososial
1.Alasan ibu datang ke klinik
Pasien mengeluh badan lemas, kepala pusing, muka pucat, konjungtiva
anemis, perdarahan pervagina berwarna merah terang dengan konsistensi cair,
pembalut yang di pakai pasien penuh, nyeri pada abdomen bawah,nyeri seperti di
iris – iris, nyeri yang di rasakan saat bergerak
2.Perubahan yang timbul saat kehamilan (Tidak Ada)
3.Harapan tentang kehamilannya
(Semoga anak yang ada dalam kandungan sehat)
4.Orang yang tinggal bersama (Suami)
5.Orang yang terpenting (Suami)
6.Dampak yang terjadi pada keluarga dengan kunjungan ke klinik (Tidak Ada)
7.Apa suami mau menemani ke klinik (Iya)
8.Rencana tempat melahirkan (Tidak Ada)
9.Rencana menyusui (Tidak Ada)
10. Apakah memelihara kucing (Tidak Ada)
11
Ibu mengatakan sebelum hamil tidur kurang lebih 7 jam, tidak ada
perubahan
pola istirahat saat hamil, tidur sekitar 7 jam.
3. Hygiene prenatal
Ibu tidak mengalami perubahan pola mandi yaitu 2 kali sehari pagi dan
sore. Ibu menggosok giginya setiap selesai makan dan saat akan tidur. Ibu
membersihkan bagian kemaluannya setelah BAK dan BAB dengan cara
membersihkan dari arah depan terlebih dahulu, kemudian bagian belakang. Ibu
mengganti bajunya setiap habis mandi dan menjelang tidur, dan mengganti
pakaian dalamnya setelah mandi atau jika basah.
4. Pergerakan
Ibu mengatakan tidak ada kendala saat bergerak
5. Penglihatan
Ibu mengatakan tidak ada kendala dalam penglihatan
6. Pendengaran
Ibu mengatakan tidak ada kendala saat mendengar
7. Cairan
Ibu mengatakan sebelum hamil minum 5-6 gelas perhari. Sejak hamil yang
sekarang ibu minum 7-8 gelas air putih perhari, dan minum 1 gelas susu setiap
pagi.
8. Nutrisi
Ibu mengatakan sebelum hamil makan 2 kali sehari dengan porsi sedang.
Selama hamil ibu makan 2 kali sehari dengan menu nasi dan lauk pauk. Ibu tidak
suka makan sayur, tidak mempunyai alergi terhadap makanan.
9. Eliminasi
a) Buang air kecil (BAK)
Sebelum hamil buang air kecil 4-5 kali sehari. Selama hamil
frekuensi BAK menjadi bertambah 6-7 kali perhari, terlebih pada malam
hari. Tidak ada keluhan.
b) Buang air besar (BAB)
Ibu mengatakan tidak ada perubahan dalam buang air besar (BAB) 1 kali
sehari, konsistensi lunak dan tidak ada keluhan.
12
10. Oksigenasi
Ibu mengatakan tidak ada kendala saat bernafas
11. Seksual
Sejak ibu mengetahui hamil sampai usia kehamilan sekarang ibu belum
melakukan hubungan seksual karena ibu merasa khawatir dengan kehamilannya.
G. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : lemas
Kelainan bentuk badan : Tidak ada
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan Vital sign : 100/80 mmHg
Nadi : 68 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,5oC
2. Pemeriksaan Fisik
1) Muka
Sklera putih, konjungtiva pucat
2) Leher
Rahang tidak pucat, tidak ada caries gigi
3) Dada
Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan limfe, tidak ada peningkatan
tekanan vena jugularis
4) Perut
- Inspeksi : Striae livide : tidak ada, Linea nigra: Tidak ada
- Palpasi : Tidak ada, adanya nyeri tekan
- Auskultasi : Tidak Ada
5) Ekstermitas
A. Atas
Kedua tangan tidak oedema, kuku tampak pucat, terpasang infus
RL 20 tetes/menit pada tangan kanan.
13
B. Bawah
Kedua kaki tidak oedema, tidak ada varices, kuku merah
muda,refleks patella positif
6) Genetalia
- Genitalia eksterna : Terdapat pengeluaran darah pervaginam, berwarna
merah segar, tidak ada gumpalan, tidak ada jaringan yang keluar.
- Ispekulo : Terlihat pengeluaran darah dari kavum uteri, tidak berbau,
ostium uteri tertutup.
Pemeriksaan dalam : Tidak ada pembukaan
H. Pemeriksaan Penunjang
Urine : + Proteine urine : Tidak Ada
Glukosa : Tidak Ada
Darah :HB : 9,5 g/dl (> 11g/dl)
HT : 30% (37-43%)
Gol darah : A+
Fases : Baik
USG : Tidak Ada
Papsmear : Tidak Ada
I. Terapi
RL 20 tetes/menit
14
1. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
DO : Hasil konsepsi
- Paien tampak meringis
lepas(abbortus)
kesakitan
TD : 90/80 mmHg ↓
Tindakan kuret
Uterus berkontraksi
Nyeri abdomen
15
↓
Frekuensi nadi
meningkat
Nyeri Akut
16
DO : Hasil konsepsi
TD : 90/80 mmHg lepas(abbortus)
Suhu : 36,50C ↓
Nadi : 68 x/menit Vili koliaris merembas
RR : 20 x/menit lebih dalam(8-9mg)
- Pasien tampak pucat ↓
- Pasien tampak gelisah Lepas sebagian
- Konungtiva anemis ↓
Plasenta tertinggal dalam
rahim
↓
Tindakan kuret
↓
Uterus berkontraksi
↓
Nyeri abdomen
↓
Frekuensi nadi
meningkat
↓
Gelisah
↓
Ansietas
2. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri Akut B.D Agen Cedera Fisiologis D.D Frekuensi Nadi Meningkat
2) Risiko Syok B.D Kekurangan Volume Cairan
3) Ansietas B.D Kebutuhan Tidak Terpenuhi
3. Intervensi Keperawatan
17
No Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil
18
1. Kekuatan nadi (4 - Monitor waktu
Cukup meningka) pengisian kapiler
2. Saturasi oksigen - Monitor elastisitas atau
(4 cukup turgor kulit
meningkat) - Monitor kadar albumin
3. Pucat (5 dan protein total
menurun) - Monitor hasil
4. Tekanan nadi (5 pemeriksaan serum
membaik) - Monitor intake dan
5. Frekuensi napas output cairan
(5 membaik) - Kolaborasi pemberian
antiinflamasi
4. Implementasi Keperawatan
No Hari/tanggal Jam No implementasi
dx
1. 29/07/20 9.00 1 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik urasi,
19
s/d frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
9.40 - Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
- Mengidentifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
- Mengidentifikasi pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
- Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
- Berikan obat ibu profen sesuai anjuran
dokter
- Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
20
yang mungkin dialam
- Menganjurkan keluarga tetap bersama
pasien
5. Evaluasi
No Hari/tanggal Jam No Evaluasi
. Dx
1 1/02/20 12.15 1 S: Pasien mengatakan masih merasa nyeri saat
bergerak
O: Pasien tampak meringis kesakitan (skala 4)
TD : 90/80 mmHg
Suhu : 36,50C
Nadi : 68 x/menit
RR : 20 x/menit
A: Masalah Nyeri Akut b/d Agen Cedera
Fisiologis d.d Frekuensi Nadi Meningkat
belum teratasi
P: intervensi di lanjutkan
- Identifikasi skala nyeri pasien
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
obat
21
apa yang terjadi
- Pasie mengatakan sudah bisa menerima
keadaan
O: - pasien tampak sudah tidak gelisah
- Pasien tampak lebih tenang
A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan
22
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup diluar kandungan.Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari
20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi.
Biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu.
Kelainan hasil konsepsi yang berat dapat menyebabkan kematian mudigah pada
kehamilan muda.
23
DAFTAR PUSTAKA
Bahrudin, M. (2018). Patofisiologi Nyeri (Pain).Bandung:Indonesia Saintika
Medika
Nurarif. H, dan Kusuma. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediaAction
Purwaningrum, E. D., & Fibriana, A. I. (2017). HIGEIA JOURNAL OF
PUBLIC HEALTH. Jakarta:International
Kusuma. H, dan Nurarif. A. H (2012). Aplikasi Asuhan Keperawatan berdasarkan
NANDA (North American Nursing Diagnosis Association) NIC-NOC.
Yogyakarta: Media Hardy.
Morgan. (2011). Rencana Asuhan Keperawatan: pedoman untuk perencanaan
dan pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta:Media Made K
Musliha (2010). Keperawatan Gawat Darurat nuha medika, Yogyakarta.
24