Anda di halaman 1dari 14

‫‪Teks Khotbah Jumat‬‬

‫‪Judul : Memaknai Kembali Ibadah Haji‬‬


‫‪Oleh : Ustadz Muhammad Idris, Lc.‬‬

‫‪Khotbah Pertama‬‬

‫‪.‬ال َّسالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة ِ‬


‫هللا َو َبر َكا ُت ُه‬

‫شر ُْو ِر َأ ْنفُسِ َنا َو َس ّيَئ ا ِ‬


‫ت‬ ‫هلل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ َو َنع ُْو ُذ ِبا ِ‬
‫هلل ِمنْ ُ‬ ‫ِإنّ ْال َحمْ دَ ِ ِ‬
‫َأعْ َمالِ َنا َمنْ َي ْه ِد ِه هللاُ َفالَ مُضِ ّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد َ‬
‫ِي َل ُه‬

‫‪َ .‬أ ْش َه ُد َأنْ اَل ۧ ِإ ٰل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري َ‬


‫ْك َلهُ‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬

‫صحْ ِب ِه َأهْ ِل ال ُّت ٰقى َو ْال َو ٰفى‪َ .‬أمَّا‬ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َع ٰلى َم َح َّم ِد ن ِْالمُجْ َت ٰبى‪َ ،‬و َع ٰلى آلِ ِه َو َ‬ ‫اَل ٰلّ ُه َّم َ‬
‫از َم ِن ا َّت َقى‬ ‫اع ِت ِه َف َق ْد َف َ‬ ‫َبعْ ُد َف َياَأ ُّي َها ْالمُسْ لِم ُْو َن! ُأ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى ِ‬
‫هللا َو َط َ‬

‫‪َ :‬ف َقا َل هللاُ َت َع ٰالى ِفيْ ِك َت ِاب ِه ْال َك ِري ِْم‬

‫س َواحِدَ ٍة َو َخ َل َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب َّ‬


‫ث‬ ‫َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخ َل َق ُك ْم ِمنْ َن ْف ٍ‬
‫ان َع َل ْي ُك ْم‬‫ون ِب ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإنَّ هَّللا َ َك َ‬ ‫ِم ْن ُه َما ِر َجااًل َك ِثيرً ا َون َِسا ًء َوا َّتقُوا هَّللا َ الَّذِي َت َسا َءلُ َ‬
‫َرقِيبًا‬

‫‪Ma’asyiral Muslimin, jemaah masjid yang dimuliakan‬‬


‫‪Allah.‬‬

‫‪Pertama-tama, khatib berwasiat kepada diri khatib‬‬


‫‪pribadi dan para jemaah sekalian agar senantiasa‬‬
‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬
‫‪Sumber: https://muslim.or.id/76532-khotbah-jumat-memaknai-kembali-ibadah-haji.html‬‬
meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita
kepada Allah Ta’ala. Karena sesungguhnya ketakwaan
kepada Allah merupakan kunci dan pondasi
kebahagiaan dan kemudahan. Allah Ta’ala berfirman,

‫َو َمنْ َّي َّت ِق هّٰللا َ َيجْ َع ْل لَّ ٗه ِمنْ اَمْ ِرهٖ يُسْ رً ا‬

“Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia


menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya.”
(QS. At-Talaq: 4)

Ketahuilah wahai saudaraku, beribadah dan beramal


adalah hak Allah Ta’ala atas hamba-Nya. Di dalam
perkara ibadah, kita dituntut untuk menjalankannya dan
menaatinya walaupun kita tidak mengetahui rahasia dan
hikmahnya. Akan tetapi, itu bukan menjadi penghalang
bahwa bisa saja sebagian hikmah dan rahasia tersebut
akan diketahui ketika melaksanakannya.

Di antara buah dan hasil dari sebuah amal ibadah


adalah perbaikan akhlak. Akhlak yang baik akan
membentuk pribadi muslim yang mulia, sehingga
cahaya dan keindahan Islam ini terpancar dan tersebar
di bumi Allah yang luas ini.

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76532-khotbah-jumat-memaknai-kembali-ibadah-haji.html
Di antara syiar dan identitas agama Islam adalah ibadah
haji. Bagi seorang muslim, haji merupakan sekolah yang
penuh akan faedah dan pelajaran. Suatu permisalan
yang sempurna akan pelatihan bagi jiwa dan
pembentukan karakter bagi seorang muslim. Bagaimana
tidak? Haji merupakan ibadah sekali seumur hidup,
penyempurna agama, dan penutup rukun Islam. Pada
musim haji inilah Allah Ta’ala turunkan ayat,

‫ْت َل ُك ُم ااْل ِسْ اَل َم ِد ْي ًن ۗا‬ ُ ‫اَ ْل َي ْو َم اَ ْك َم ْل‬


ُ ْ‫ت َل ُك ْم ِد ْي َن ُك ْم َواَ ْت َمم‬
ُ ‫ت َع َل ْي ُك ْم ِنعْ َم ِتيْ َو َرضِ ي‬

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu


untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu,
dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu.” (QS.
Al-Ma’idah:3)

Ibadah haji merupakan simbol persatuan dan tolong


menolong. Tidak ada bedanya antara si kaya dan si
miskin. Karena semuanya berpenampilan sama dan
diperintahkan untuk melakukan prosesi ibadah yang
sama. Apa yang membedakan di antara mereka? Takwa
kepada Allah Ta’ala. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

‫ِإنَّ َأ ْك َر َم ُك ْم عِ ْندَ هَّللا ِ َأ ْت َقا ُك ْم ۚ ِإنَّ هَّللا َ َعلِي ٌم َخ ِبي ٌر‬

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76532-khotbah-jumat-memaknai-kembali-ibadah-haji.html
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu
di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi
Mahamengenal.” (QS. Al-Hujurat: 13)

Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala. Sungguh di dalam


ibadah haji terdapat banyak sekali keutamaan dan
dampak positif, baik yang bermanfaat bagi kejiwaan kita
maupun yang bermanfaat untuk perekonomian kita.
Allah berfirman,
‫ْأ‬ َ ‫اس ِب ْال َح ِّج َيْأ ُت ْو َك ِر َجااًل وَّ َع ٰلى ُك ِّل‬
‫ْق‬ٍ ‫ضام ٍِر َّي ِتي َْن ِمنْ ُك ِّل َف ٍّج َع ِمي‬ ِ ‫َواَ ِّذنْ فِى ال َّن‬
‫ت َع ٰلى َما َر َز َق ُه ْم م ِّۢنْ َب ِه ْي َم ِة‬
ٍ ‫َّام مَّعْ لُ ْو ٰم‬
‫ي‬ َ ‫ا‬ ْ
‫ِي‬ٓ ‫ف‬ ‫لِّي ْشه ُد ْوا م َنافِع َل ُهم وي ْذ ُكرُوا اسْ م هّٰللا‬
ٍ ِ َ َ َ ْ َ َ َ َ
َ ‫ۖ ااْل َ ْن َع ۚ ِام َف ُكلُ ْوا ِم ْن َها َواَ ْط ِعمُوا ْال َب ۤا ِٕى‬
‫س ْال َف ِقي َْر‬

“Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya


mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki,
atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka
datang dari segenap penjuru yang jauh. Agar mereka
menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar
mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang
telah ditentukan atas rezeki yang diberikan oleh-Nya
kepada mereka berupa hewan ternak. Maka, makanlah
sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76532-khotbah-jumat-memaknai-kembali-ibadah-haji.html
dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.” (QS.
Al-Hajj: 27-28)

Ma’asyiral Muslimin, jemaah yang dimuliakan oleh Allah


Ta’ala.

Untuk mencapai derajat yang tinggi dan sukses di dalam


menjalankan ibadah haji ini, ada beberapa hal yang
selayaknya diperhatikan seorang muslim, terkhusus
bagi mereka yang akan melaksanakannya:

Pertama: Haji merupakan dedikasi penuh seorang


hamba untuk Rabb-Nya. Oleh karenanya, sebelum
melaksanakannya, hendaknya ia bertobat kepada Allah
dengan tobat yang jujur, berlepas diri dari segala
macam kemaksiatan, baik yang nampak maupun yang
tidak nampak. Serta meminta pihak yang teraniaya
untuk menghalalkan (memaafkan) perlakuan buruk yang
pernah dilakukan kepadanya atau memberi kesempatan
untuk membalas dengan perbuatan yang sepadan dan
mengembalikan hak-hak kepada para pemiliknya. Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76532-khotbah-jumat-memaknai-kembali-ibadah-haji.html
‫ت َل ُه َم ْظ َل َم ٌة َأِلخِي ِه ِمنْ عِ رْ ضِ ِه َأ ْو َشيْ ٍء َف ْل َي َت َحلَّ ْل ُه ِم ْن ُه ْال َي ْو َم َق ْب َل َأنْ اَل‬ ْ ‫َمنْ َكا َن‬
‫صالِ ٌح ُأخ َِذ ِم ْن ُه ِب َق ْد ِر َم ْظ َل َم ِت ِه َوِإنْ َل ْم َت ُكنْ َل ُه‬ َ ‫ان َل ُه َع َم ٌل‬ َ ‫ون دِي َنا ٌر َواَل ِدرْ َه ٌم ِإنْ َك‬ َ ‫َي ُك‬
‫صاح ِِب ِه َف ُح ِم َل َع َل ْي ِه‬ َ ‫ت‬ ِ ‫ات ُأخ َِذ ِمنْ َس ِّيَئ ا‬ٌ ‫َح َس َن‬

“Barangsiapa pernah berbuat zalim kepada saudaranya


terhadap kehormatannya atau yang lain, hendaknya
meminta orang tersebut menghalalkan dirinya dari
perbuatan aniaya tersebut hari ini, sebelum datang hari
tidak ada uang dinar dan dirham. Apabila ia memiliki
amal saleh, maka akan diambil amal saleh darinya
sebanding dengan perbuatan kezalimannya. Apabila
tidak memiliki amal saleh, maka akan diambilkan dosa
saudaranya dan dilimpahkan kepada dirinya.” (HR.
al-Bukhari no. 2269)

Kedua: Berusaha dan bersemangat untuk berangkat


haji dengan harta dan bekal yang halal, tidak
mengandung syubhat atau bahkan keharaman. Karena
harta yang haram akan mengurangi keberkahan,
bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa berhaji
dengan harta yang haram akan membuat haji kita tidak
sah sehingga tidak menggugurkan kewajiban.

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76532-khotbah-jumat-memaknai-kembali-ibadah-haji.html
Namun, pendapat yang rajih (lebih kuat) adalah
pendapat jumhur ulama bahwa berhaji dengan uang
dan harta haram tetap sah dan menggugurkan
kewajiban. Akan tetapi, pelakunya tetap berdosa karena
menggunakan dan memanfaatkan harta yang haram.
Sebagaimana yang disebutkan oleh An-Nawawi
Asy-Syafi’i rahimahullah, salah satu ulama bermazhab
syafi’i,

‫ وبه‬،‫ وأجزأه عندنا‬،‫ أوراكبا ً دابة مغصوبة أثم وصح حجه‬،‫إذا حج بمال حرام‬
،‫ ال يجزئه‬:‫ وقال أحمد‬،‫ وبه قال أكثر الفقهاء‬،‫قال أبو حنيفة ومالك والعبدري‬
‫ والتحريم لمعنى خارج عنها‬،‫ودليلنا أن الحج أفعال مخصوصة‬

“Orang yang berhaji dengan harta haram atau naik


kendaraan hasil merampas, maka dia berdosa dan
hajinya sah serta telah menggugurkan kewajiban
menurut kami. Ini merupakan pendapat Abu Hanifah,
Malik, Al-Abdari, dan pendapat mayoritas ulama.
Sementara Imam Ahmad mengatakan, “Hajinya tidak
sah.” Alasan kami (Syafiiyah), bahwa haji merupakan
amalan khusus. Sementara haramnya harta, itu faktor
luar.” (Al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 7: 62)

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76532-khotbah-jumat-memaknai-kembali-ibadah-haji.html
Ketiga: Orang yang hendak melaksanakan haji
hendaknya menghiasi dirinya dengan akhlak yang baik.
Tidak merasa lebih tinggi dari saudara semuslimnya
hanya karena memiliki kedudukan, pangkat, ataupun
banyaknya harta. Meluruskan niatnya, bahwa tujuan
satu-satunya ia berhaji adalah mengharapkan wajah
Allah Ta’ala dan surga-Nya serta mengharapkan agar
Allah Ta’ala menghapuskan dosa-dosanya. Allah Ta’ala
berfirman,

َ ‫ٰ َذل َِك َو َمن ي َُع ِّظ ْم َش ٰ َٓع‬


ِ ‫ِئر ٱهَّلل ِ َفِإ َّن َها مِن َت ْق َوى ْٱلقُلُو‬
‫ب‬

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa


mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya
itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32)

Keempat: Saat melaksanakannya, seorang muslim


dituntut untuk berlemah lembut dan mengasihi saudara
muslim lainnya, berusaha untuk membuat nyaman
saudaranya, serta menghindarkan diri dari mengganggu
dan menyakiti mereka. Lihatlah bagaimana Nabi kita
shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan sahabat
Umar radhiyallahu ‘anhu agar memperhatikan
orang-orang yang lemah di saat berhaji,

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76532-khotbah-jumat-memaknai-kembali-ibadah-haji.html
‫وجدت َخ ْل َو ًة‬
َّ ْ‫الضعيف إن‬
َ ‫ِي‬ َ ‫إنك رج ٌل قويٌّ ال تزاحِم على‬
َ ‫الح َج ِر فتؤذ‬ َ ‫يا عم ُر‬
ْ‫فاس َتلِمْ ُه وإال فاسْ َت ْق ِب ْل ُه ف َهلِّ ْل َو َكبِّر‬

“Wahai Umar, kamu adalah lelaki yang kuat. Maka


janganlah berdesakan di Hajar Aswad, karena akan
menyakiti orang yang lemah. Jika kamu mendapati
(hajar aswad) kosong, ciumlah dia. Dan jika tidak,
menghadaplah kearahnya sambil bertahlil dan
bertakbir.” (HR. Ahmad no. 190 dan At-Thabari dalam
Musnad Ibnu Abbas no. 106)

Kelima: Sepulangnya dari tanah suci, orang yang telah


melaksanakan haji hendaknya berhati-hati dari
berbicara dan menjawab pertanyaan tanpa ada
landasan ilmu. Merasa sudah pintar dan paham akan
agama, lalu ia bermudah-mudahan di dalam
menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang
halal. Padahal jelas ia bukan orang yang berhak untuk
berfatwa atau bahkan ia sama sekali bukan orang yang
ahli di dalamnya. Allah Ta’ala berfirman,

‫ان َع ْن ُه‬ َ َ‫ص َر َو ْالفَُؤ ادَ ُك ُّل ُأ ْوال‬


َ ‫ِئك َك‬ َ ‫ْس َل َك ِب ِه عِ ْل ٌم ِإنَّ السَّمْ َع َو ْال َب‬
َ ‫َوالَ َت ْقفُ َما َلي‬
ً‫َمسْ ُئوال‬

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76532-khotbah-jumat-memaknai-kembali-ibadah-haji.html
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
dimintai pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra’ : 36)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,

ْ‫ان َع َل ْي ِه م َِن ْاِإل ْث ِم م ِْث ُل آ َث ِام َمنْ َت ِب َع ُه الَ َي ْنقُصُ َذل َِك ِمن‬
َ ‫ضالَ َل ٍة َك‬
َ ‫َو َمنْ دَ َعا ِإ َلى‬
‫آ َثام ِِه ْم َش ْيًئ ا‬

“Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan, maka


dia mendapatkan dosa sebagaimana dosa-dosa orang
yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi dosa
mereka sedikitpun.” (HR. Muslim No. 2674)

Jemaah yang dimuliakan Allah Ta’ala. Ibadah haji ke


Baitullah Al-Haram walaupun ia berada di urutan
terakhir pada hadis rukun Islam, namun sesungguhnya
ia mencakup semua aspek peribadatan. Terkandung di
dalamnya unsur rohani sebagaimana di dalam salat.
Terkandung juga kesabaran dan rasa berat
sebagaimana di dalam ibadah puasa. Diperlukan usaha
dan harta sebagaimana dalam perkara zakat. Sungguh
seakan-akan ibadah haji ini merupakan bentuk latihan
untuk semua macam peribadatan. Oleh karenanya, Nabi

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76532-khotbah-jumat-memaknai-kembali-ibadah-haji.html
shallallahu ‘alaihi wasallam menjanjikan pahala dan
balasan yang besar bagi siapa yang mampu
melaksanakannya. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,

‫ث َو َل ْم َي ْفس ُْق َر َج َع َك َي ْو ِم َو َلدَ ْت ُه ُأ ُّم ُه‬


ْ ُ‫َمنْ َح َّج هَّلِل ِ َف َل ْم َيرْ ف‬

“Siapa yang berhaji ke Ka’bah, lalu tidak berkata-kata


kotor dan tidak berbuat kefasikan, maka dia pulang ke
negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.”
(HR. Bukhari no. 1521)

Jika saja mereka yang berangkat haji tidak


mendapatkan sesuatu kecuali hal ini, maka itu sudah
cukup. Nikmat mana lagi yang lebih besar dari
terhapusnya dosa-dosa dan dibukanya lembaran baru
untuk kita. Untuk memperoleh keutamaan ini, wajib
baginya untuk menghindarkan diri dari terjatuh ke dalam
kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh sebagian
orang yang berhaji, baik itu menyibukkan diri dengan
keluar masuk pusat perbelanjaan tanpa ada kebutuhan
dan hanya menghabiskan waktu saja, atau bahkan
bermudah-mudahan dalam perkara salat dan
meninggalkan salat jemaah.

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76532-khotbah-jumat-memaknai-kembali-ibadah-haji.html
Jemaah yang berbahagia. Marilah kita berdoa semoga
Allah Ta’ala menerima ibadah haji seluruh kaum
muslimin, menjadikan haji mereka haji yang mabrur, haji
yang menjadi sebab terhapusnya dosa-dosa mereka.
Dan semoga Allah Ta’ala memberikan kesempatan bagi
yang belum berhaji untuk bisa berhaji ke tanah haram.
Menunaikan kewajiban yang Allah tuliskan ini dengan
perasaan yang penuh kegembiraan dan pengagungan
akan syiar Islam yang mulia ini. Amiin Yaa Rabbal
Aalamiin.

َ ‫َأقُ ْو ُل َق ْولِيْ ٰه َذا َوَأسْ َت ْغ ِف ُر‬


‫ ِإ َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬،ُ‫ َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوه‬،‫هللا لِيْ َو َل ُك ْم‬

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76532-khotbah-jumat-memaknai-kembali-ibadah-haji.html
‫‪Khotbah Kedua‬‬

‫َوُأ َسلِّ ُم َع َلى م َُح َّم ٍد ْالمُصْ َط َفى‪َ ،‬و َع َلى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َأهْ ِل‬ ‫صلِّيْ‬ ‫هلل َو َك َفى‪َ ،‬وُأ َ‬ ‫اَ ْل َحمْ ُد ِ‬
‫ْك َلهُ‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬
‫هللاُ َوحْ دَ هُ اَل َش ِري َ‬ ‫ْال َو َفا‪َ .‬أ ْش َه ُد َأنْ اَّل ِإل َه ِإاَّل‬
‫‪َ،‬أمَّا َبعْ ُد‬

‫هللا َأ َم َر ُك ْم‬
‫هللا ْال َعلِيِّ ْال َعظِ ي ِْم َواعْ َلم ُْوا َأنَّ َ‬‫َف َيا َأ ُّي َها ْالمُسْ لِم ُْو َن‪ُ ،‬أ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى ِ‬
‫ِبَأمْ ٍر َعظِ ي ٍْم‪َ ،‬أ َم َر ُك ْم ِبال َّ‬
‫صاَل ِة َوال َّساَل ِم َع َلى َن ِب ِّي ِه ْال َك ِري ِْم َف َقا َل‪ِ :‬إنَّ َ‬
‫هللا َو َماَل ِئ َك َت ُه‬
‫صلُّوا َع َل ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا‬ ‫ون َع َلى ال َّن ِبيِّ ‪َ ،‬يا َأ ُّي َها الَّذ َ‬
‫ِين آ َم ُنوا َ‬ ‫ُصلُّ َ‬
‫‪،‬ي َ‬

‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪،‬‬ ‫صلَّي َ‬


‫ْت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َ‬
‫ار ْك َ‬
‫ت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم‬ ‫اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َب َ‬ ‫ِإ َّن َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪َ .‬و َب ِ‬
‫َو َع َلى ِ‬
‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إ َّن َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬

‫ت اَأْلحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َواَأْلمْ َوا ِ‬


‫ت‬ ‫والمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬
‫ت ْ‬ ‫‪،‬اَل ٰلّ ُه َّم ْ‬
‫اغ ِفرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬

‫ف ْالم ُْخ َتلِ َف َة‬‫اللهم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َباَل َء َو ْال َغاَل َء َو ْال َو َبا َء َو ْال َفحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْال َب ْغ َي َوال ُّسي ُْو َ‬
‫َوال َّشدَ اِئدَ َو ْالم َِح َن‪َ ،‬ما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن‪ِ ،‬منْ َب َل ِد َنا َه َذا َخاص ًَّة َو ِمنْ ب ُْلدَ ِ‬
‫ان‬
‫ْالمُسْ لِ ِمي َْن َعام ًَّة‪ِ ،‬إ َّن َك َع َلى ُك ِّل َشيْ ٍء َق ِد ْي ٌر‬

‫َر ّب َنا الَ ُتَؤ اخ ِْذ َنا ِإنْ َنسِ ْي َنا َأ ْو َأ ْخ َطْأ َنا َر ّب َنا َوالَ َتحْ ِم ْل َع َل ْي َنا ِإصْ رً ا َك َما َح َم ْل َت ُه َع َلى‬
‫اغ ِفرْ َل َنا َوارْ َحمْ َنا َأ ْن َ‬
‫ت‬ ‫الّ ِذي َْن ِمنْ َق ْبلِ َنا َر ّب َنا َوالَ ًت َحم ّْل َنا َماالَ َطا َق َة َل َنا ِب ِه َواعْ فُ َع ّنا َو ْ‬
‫‪َ .‬م ْوالَ َنا َفا ْنصُرْ َنا َع َلى ْال َق ْو ِم ْال َكاف ِِري َْن‬

‫اللَّ ُه َّم إ َّنا َنسْ َألُ َك الهُدَ ى ‪ ،‬وال ُّت َقى ‪َ ،‬‬
‫والع َف َ‬
‫اف ‪ ،‬وال ِغ َنى‬

‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬


‫‪Sumber: https://muslim.or.id/76532-khotbah-jumat-memaknai-kembali-ibadah-haji.html‬‬
‫ُور ُكلِّ َها‪َ ،‬وأ ِجرْ َنا ِمنْ خ ِْزيِ ال ُّد ْن َيا َو َع َذا ِ‬ ‫ُأل‬
‫ب اآلخ َِر ِة‬ ‫الله ّم أحْ سِ نْ َعا ِق َب َت َنا فِي ا م ِ‬

‫‪َ .‬ر َب َنا َءا ِت َنا فِي ال ّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي ْاَألخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب ال ّن ِ‬
‫ار‬

‫العا َل ِمي َْن‬ ‫َو ْال َحمْ ُد ِ‬


‫هلل َربِّ َ‬

‫ان َوِإ ْي َتا ِء ذِي ْالقُرْ َبى و َي ْن َهى َع ِن ال َفحْ َشا ِء‬ ‫ْأ‬
‫هللا َي ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َس ِ‬‫هللا‪ ،‬إنَّ َ‬‫عِ َبادَ ِ‬
‫هللا ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َو َلذ ِْك ُر ِ‬
‫هللا‬ ‫َو ْال ُم ْن َكر َوال َب ْغي‪َ ،‬يع ُ‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن‪َ .‬فاذ ُكرُوا َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َأ ْك َب ُر‬

‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬


‫‪Sumber: https://muslim.or.id/76532-khotbah-jumat-memaknai-kembali-ibadah-haji.html‬‬

Anda mungkin juga menyukai