Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses yang alami bagi seorang wanita, yang
mana saat ini terjadi perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan
sosial didalam keluarga. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal
dan menghasilkan kelahiran bayi sehat, cukup bulan melalui jalan lahir namun
kadang - kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dimana bisa terjadi
kemungkinan timbulnya resiko - resiko yang bisa menyebabkan kematian ibu.
Kehamilan adalah suatu proses dimana sebuah sel mani membuahi telur
menjadi satu sel di sepertiga bagian distal saluran telur, kemudian membelah
menjadi beberapa sel disebut morula dan selanjutnya sebagai blasokist melakukan
implantasi pada dinding rahim dimulai dengan perkembangan dan pertumbuhan
mudigah sampai janin cukup bulan yang berlangsung selama 9 bulan (±4 minggu).
Selama masa tersebut dalam tubuh ibu terjadi perubahan dalam rangka
menyiapkan zat nutrisi dan hormonal dalam menunjang perkembangan dan
pertumbuhan janin.
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari bersatunya sel sperma dengan
sel telur (konsepsi) sampai lahirnya janin tersebut. Lama kehamilan itu sendiri
adalah : 280 hari atau 40 minggu. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, yaitu
trimester I antara 0 – 12 minggu, trimester II antara 12 – 28 minggu, dan trimester
III antara 28 – 40 minggu.
2. Proses Kehamilan
Bertemunya sel sperma laki-laki dan sel ovum matang dari wanita yang
kemudian terjadi pembuahan, proses inilah yang mengawali suatu kehamilan.
Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada sperma, ovum, pembuahan ovum
(konsepsi), implantasi (nidasi) yaitu perlekatan embrio pada dinding rahim,
hingga plasentasi/pembentukan plasenta. Dalam proses pembuahan, dua unsur
penting yang harus ada yaitu sel telur dan sel sperma. Sel telur diproduksi oleh
indung telur atau ovarium wanita, saat terjadi ovulasi seorang wanita setiap
bulannya akan melepaskan satu sel telur yang sudah matang, yang kemudian
ditangkap oleh rumbai – rumbai (microfilamen fimbria) dibawa masuk kerahim
melalui saluran telur (tuba fallopi), sel ini dapat bertahan hidup dalam kurun
waktu 12 - 48 jam setelah ovulasi. Berbeda dengan wanita yang melepaskan satu
sel telur setiap bulan, hormon pria testis dapat terus bekerja untuk menghasilkan
sperma. Saat melakukan
senggama (coitus), berjuta-juta sel sperma (spermatozoon) masuk kedalam rongga
rahim melalui saluran telur untuk mencari sel telur yang akan di buahi dan pada
akhirnya hanya satu sel sperma terbaik yang bisa membuahi sel telur.
d. Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses ketika gamet pria dan wanita bersatu, yang
berlangsung selama kurang lebih 24 jam, idealnya proses ini terjadi di
ampula tuba yaitu tabung kecil yang memanjang dari uterus ke ovarium
pada sisi yang sama sebagai jalan untuk oosit menuju rongga uterus juga
sebagai tempat biasanya terjadi fertilisasi. Sebelum keduanya bertemu,
terdapat tiga fase yang terjadi diantaranya :
1) Fase Penembusan Korona Radiata
Dari 200-300 juta hanya sekitar 300-500 yang sampai di tuba
fallopi yang bisa menembus korona radiata karena sudah
mengalami proses kapasitasi.
e. Implantasi (Nidasi)
Pada hari keenam, lapisan trofoblas blastosis bersentuhan dengan
endometrium uterus, biasanya terjadi di dinding posterior atas dan mulai
berimplantasi. Pada lapisan luar sel (trofoblas), dapat mengeluarkan enzim
proteolitik (enzim yang kaya protein) yang melarutkan sebagian
endometrium. Jaringan endometrium banyak mengandung sel-sel desidua
yaitu sel-sel besar yang banyak mengandung glikogen dan mudah
dihancurkan oleh trofoblas, lalu sel-sel trofoblas (sinsitiotrofoblas)
menyekresi enzim yang mengikis endometrium untuk membantu
penyediaan nutrisi bagi embrio yang tengah berkembang serta membantu
perlekatan embrio pada endometrium. Blastula berisi massa sel dalam
(inner cell mass) akan mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka
yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Saat nidasi terjadi sedikit
perdarahan
akibat luka desidua (tanda hartman).
2) Mual Muntah
Mual muntah merupakan gejala umum mulai dari rasa tidak enak
sampai muntah yang berkepanjangan, dalam kedokteran sering dikenal
dengan morning sickness karena munculnya sering kali pagi hari. Mual
dan muntah diperberat oleh makanan yang baunya menusuk dan juga oleh
emosi penderita yang tidak stabil. Untuk mengatasinya, perlu diberi makan
ringan, mudah dicerna dan menginformasikan bahwa keadaan ini masih
batas normal untuk orang hamil.
3) Mengidam
Wanita hamil sering makan makanan terntentu, keinginan yang
demikian disebut dengan mengidam, seringkali keinginan makan dan
minum ini sangat kuat pada bulan – bulan pertama kehamilan. Namun hal
ini akan berkurang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia
kehamilan.
4) Pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan bila
berada pada tempa-tempat ramai yang sesak dan padat. Keadaan ini akan
hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
5) Perubahan Payudara
Pembesaran payudara sering dikaitkan dengan terjadinya kehamilan,
akan tetapi ini bukan tanda pasti kehamilan, tetapi bisa terjadi pada
pengguna kontrasepsi hormonal, penderita hamil semu, sebagai akibat
stimulasi prolactin dan HPL. Payudara mensekresi kolostrum, biasanya
setelah hemailan lebih dari 16 minggu.
6) Sering miksi
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada trimester kedua
kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung
kemih ditekan oleh kepala janin.
7) Konstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot
menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.
9) Epulis
Hipertropi papilla ginggivae/ gusi, sering terjadi pada trimester pertama.
6) Suhu Basal
Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2º C - 27,8ºC
adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan.
b) Uterus/rahim
Ibu hamil uterusnya tumbuh membesar akibat pertumbuhan isi
konsepsi intrauterin. Hormon Estrogen menyebabkan hiperplasi
jaringan, hormon progesteron berperan untuk elastisitas/kelenturan
uterus.
Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit
ditentukan pada kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada
kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan korpus, dan pada
kehamilan akhir, di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus.
Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen
dan perlunakan akibat progesteron (tanda Goodell).Sekresi lendir
serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan.
Ismus uteri mengalami hipertropi kemudian memanjang dan melunak
yang disebut tanda Hegar.Berat uterus perempuan tidak hamil adalah
30 gram, pada saat mulai hamil maka uterus mengalami peningkatan
sampai pada akhir kehamilan (40 minggu) mencapai 1000 gram (1 kg).
c) Serviks
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft)
yang disebut dengan tanda Godell. Kelenjar endoservikal membesar
dan mengeluarkan banyak cairan mucus, oleh karena pertambahan dan
pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid yang disebut tanda
Chadwick.
d) Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta,
terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan
ovarium tenang/ beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan
pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus
hormonal menstruasi.
e) Payudara
Akibat pengaruh hormon estrogen maka dapat memacu
perkembangan duktus (saluran) air susu pada payudara. sedangkan
hormon progesterone menambah sel-sel asinus pada payudara. Hormon
laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan
hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta
meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin,
sel-sel lemak, kolostrum. Pada ibu hamil payudara membesar dan
tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar
Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh
melanofor, puting susu membesar dan menonjol. Hypertropi kelenjar
sabasea (lemak) muncul pada aeola mamae disebut tuberkel
Montgomery yang kelihatan di sekitar puting susu. Kelenjar sebasea
ini berfungsi sebagai pelumas puting susu, kelembutan puting susu
terganggu apabila lemak pelindung ini dicuci dengan sabun. Puting
susu akan mengeluarkan kholostrum yaitu cairan sebelum menjadi
susu yang berwarna putih kekuningan pada trimester ketiga.
3) Trimester III
Kehamilan pada trimester ketiga sering disebut sebagai fase
penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini ibu hamil mulai
menyadari kehadiran bayi sebagai mahluk yang terpisah sehingga dia
menjadi tidak sabar dengan kehadiran seorang bayi. Ibu hamil kembali
merasakan ketidaknyamanan fisik karena merasa canggung, merasa
dirinya tidak menarik lagi. Sehingga dukungan dari pasangan sangat
dibutuhkan. Peningkatan hasrat seksual yang pada trimester kedua menjadi
menurun karena abdomen yang semakin membesar menjadi halangan
dalam berhubungan.
Daftar Pustaka
Dartiwen, dan Yati Nurhayati. 2019. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Penerbit Andi.
Yogyakarta.