Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AUDIT CLINICAL PATHWAY RS TK II MOH RIDWAN

MEURAKSA SEMESTER I TAHUN 2022

1. Pendahuluan

a. Umum

Rumah Sakit Moh Ridwan Meuraksa menetapkan lima bidang prioritas


sebagai fokus yang diintegrasikan berdasarkan diagnosis pasien, prosedur, populasi
atau penyakit. Di bidang – bidang tersebut guidelines (pedoman), pathway (alur) dan
protokol berdampak terhadap aspek mutu dan keselamatan perawatan pasien, juga
dapat mengurangi terjadinya variasi hasil yang tidak diinginkan. Clinical pathway
yang menjadi prioritas yaitu Stroke, Gastroenteritis Akut pada Anak, Demam
Berdarah Dengue, Demam Typhoid dan Sectio Caesaria.

Pada saat memasuki masa pandemi terdapat penambahan 5 Clinical


Pathway yaitu Abortus Inkomplit, Appendisitis, Hernia inguinalis, Covid 19 pada
dewasa (tanpa penyakit penyerta) dan Covid pada anak. Clinical Pathway Covid 19
telah melalui beberapa kali revisi untuk disesuaikan dengan protokol
penatalaksanaan yang terbaru.

Adapun tujuan penyusunan area prioritas ini adalah :

1) Standarisasi proses perawatan klinis.


2) Mengurangi risiko yang muncul dalm proses perawatan, khususnya yang
berhubungan dengan langkah – langkah keputusan kritis.
3) Menyediakan perawatan klinis secara tepat waktu dan efektif dengan
sumber daya yang ada secara efisien.
4) Secara konsisten menyediakan perawatan bermutu tinggi dengan
menggunakan praktik – praktik yang sudah terbukti.

b. Tujuan

1) Tujuan Umum. Tujuan dilakukannya monitoring area klinis prioritas adalah


agar masalah – masalah yang timbul pada area klinis ini dapat diperbaikki
sebagaimana mestinya sehingga pelayanan medis menjadi lebih bermutu dan
aman.
2) Tujuan Khusus. Penyelenggaraan Clinical Pathway bertujuan untuk
melaksanakan perubahan medikal teknologi dalam pelayanan medis yang
berdampak pada penghematan biaya, mengurangi variasi pelayanan, dan
peningkatan kualitas pelayanan (kendali biaya dan kendali mutu pada
pelayanan medis, UU Nomor 29 tahun 2004 pasal 49)

2. Pelaksanaan Kegiatan

Adapun pelaksanaan Clinical Pathway dengan jelas dibebankan kepada


dokter DPJP yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan melengkapi format
Clinical Pathway sesuai dengan kasus yang telah ditentukan dalam buku Pedoman
Clinical Pathway. Kasus yang dibuatkan Clinical Pathway adalah kasus utama tanpa
ada kasus penyerta. Kemudian format yang telah terisi akan dikumpulkan oleh
Perawat (Kepala Ruangan) dengan rekapitulasi bulanan yang akan diteruskan
kepada Komite Medik. Komite Medik akan melaksanakan monitoring, audit dan
review penyelenggaraan Clinical Pathway tersebut dengan membuat sasaran mutu.

Hasil monitoring, audit dan review penyelenggaraan Clinical Pathway akan


dilaporkan oleh Komite Medik melalui Wakil Kepala Rumah Sakit Moh Ridwan
Meuraksa. Pelaporan mengenai keberhasilan pencapaian sasaran mutu
penyelenggaraan Clinical Pathway setiap triwulan.

Segala bentuk sosialisasi mengenai penyelenggaraan Clinical Pathway


dilakukan oleh Wakil Kepala Rumah Sakit. Sosialisasi dilaksanakan kepada unit –
unit pelaksana teknis dengan melibatkan Kepala Para Kepala Departemen, kepala
Instalasi, SMF, Komite PMKP dan Kepala Seksi. Indikator keberhasilan yang dicapai
dituangkan dengan pelaporan pencapaian sasaran mutu mengenai
penyelenggaraan Clinical Pathway. Adapun sasaran mutu mengenai
penyelenggaraan Clinical Pathway ini adalah sebagai berikut :

a. Format Clinical Pathway


Format Clinical Pathway dilengkapi oleh dokter DPJP sesuai dengan kasus
yang telah ditentukan dalam Buku Pedoman Clinical Pathway dengan target
80%. Sasaran mutu ini diaudit dengan melihat kelengkapan pengisian format
Clinical Pathway oleh Komite Medik setiap bulan dengan menghitung jumlah
format Clinical Pathway yang dinyatakan terisi lengkap dibagi dengan jumlah
seluruh pasien dengan kasus utama sesuai kasus dalam Buku Pedoman
Clinical Pathway setiap bulannya dikali dengan 100%.
b. Rumus
Target Bulanan : Jumlah Format CPW Lengkap (1 bulan) x 100%

Jumlah Seluruh Kasus Utama Sesuai Pedoman CPW (1 bulan )

c. Format Rekap Hasil Pemantauan

No Nama No. Jenis Diagnosa DPJP SMF Format CPW Kelengkapan Ket
Pasien RM Kelamin Ada Tidak Lengkap Tidak

3. Pencatatan dan Pelaporan (Monitoring Audit dan Review)

Pencatatan adalah pengumpulan data – data yang diperlukan untuk


melakukan evaluasi terhadap lima area klinis prioritas. Pencatatan dilakukan dengan
menggunakan formulir Clinical Pathway selanjutnya dilakukan rekapitulasi terhadap
kelengkapan pengisian dan kepatuhan terhadap pengisian seperti misalnya
kepatuhan terhadap lama hari perawatan yang telah ditetapkan dalam Clinical
Pathway, kepatuhan terhadap pelaksanaan pemberian obat – obatan dan lain – lain.
Pencatatan dilakukan oleh kepala instalasi dimana pasien tersebut dirawat
selanjutnya dilaporkan kepada Komite Medik setiap bulan sekali. Komite Medik
selanjutnya melakukan rekapitulasi terhadap semua Clinical Pathway dari semua
instalasi disertai kajian dan selanjutnya dilaporkan kepada bidang Pelayanan Medis
(alur pencatatan, evaluasi dan pelaporan)
Fungsi monitoring lapangan pengisian format Clinical Pathway akan dilakukan
oleh Perawat (Kepala Ruangan) di setiap unit pelayanan. Monitoring, audit dan
review secara umum penyelenggaraan Clinical Pathway akan dilakukan oleh Komite
Medik. Untuk rapat tinjauan manajemen akan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.

Audit Clinical Pathway dilaksanakan 3 bulan sekali yang dikumpulkan dari


masing – masing unit kerja yang telah diserahkan setiap bulan. Hasil
monitoring,audit dan review penyelenggaraan Clinical Pathway akan dilaporkan oleh
Ketua Komite Medik yang akan disampaikan kepada Kepala Rumah Sakit.

4. Hasil yang dicapai

Pencapaian Kelengkapan Clinical Pathwat Semester I Tahun 2022, sebagai berikut :

No Clinical Pathway Target Jan Feb Mar April Mei Juni


1. Stroke 80%
2. GEA Akut 80%
3. DBD 80%
4. Demam Typhoid 80%
5. Sectio Caesaria 80%
6. Abortus Inkomplit 80%
7. Appendisitis 80%
8. Hernia Inguinalis 80%
9. Covid 19 dewasa 80%
10. Covid 19 anak 80%

5. Varian

a) Stroke
b) Gastroenteritis Akut
c) Demam Berdarah Dengue
d) Demam Typhoid
e) Sectio Caesaria
f) Abortus Inkomplit
g) Appendisitis
h) Hernia Inguinalis
i) Covid 19 pada dewasa (tanpa penyakit penyerta)
j) Covid 19 pada anak

6. Outcome

a. Target lama perawatan (4-12 hari)

No Clinical Pathway Target Jan Feb Mar April Mei Juni


1. Stroke 80%
2. GEA Akut 80%
3. DBD 80%
4. Demam Typhoid 80%
5. Sectio Caesaria 80%
6. Abortus Inkomplit 80%
7. Appendisitis 80%
8. Hernia Inguinalis 80%
9. Covid 19 dewasa 80%
10. Covid 19 anak 80%

b. Kepatuhan terhadap Clinical Pathway

No Clinical Pathway Target Jan Feb Mar April Mei Juni


1. Stroke 80%
2. GEA Akut 80%
3. DBD 80%
4. Demam Typhoid 80%
5. Sectio Caesaria 80%
6. Abortus Inkomplit 80%
7. Appendisitis 80%
8. Hernia Inguinalis 80%
9. Covid 19 dewasa 80%
10. Covid 19 anak 80%
Indikator Mutu Prioritas Audit Clinical Pathway RS Moh Ridwan Meuraksa
Semester I Tahun 2022

No Clinical Target Kepatuhan Kelengkapan Length Kendali


. Pathway CP CP of Stay Biaya
(BPJS)
1. Stroke 80%
2. GEA Akut 80%
3. DBD 80%
4. Demam 80%
Typhoid
5. Sectio 80%
Caesaria
6. Abortus 80%
Inkomplit
7. Appendisitis 80%
8. Hernia 80%
Inguinalis
9. Covid 19 80%
dewasa
10. Covid 19 anak 80%

c. Analisa dan Tindak Lanjut

Pencapaian kelengkapan Clinical Pathway pada semester I tahun 2022, rata – rata
sudah mencapai target bahkan ada yang sudah melebihi target, demikian pula
dengan kepatuhan DPJP dalam mengikuti Clinical Pathway.

Pedoman Praktek Klinis (PPK) dan program pemantauan Clinical Pathway


melibatkan multi disiplin ilmu, fokus pada proses dan outcome pelayanan serta
menurunkan variasi pengobatan yang tidak diperlukan. Dibutuhkan komitmen yang
lebih kuat dari semua unsur pelaksana program Clinical Pathway, untuk mengurangi
varian dan meningkatkan target kelengkapan Clinical Pathway. Oleh karena itu
diharapkan selalu melaksanakan evaluasi panduan praktek klinis dan menambah
jumlah Clinical Pathway, yang dipantau pada waktu mendatang.

7. Penutup

Rumah Sakit Moh Ridwan Meuraksa menetapkan Sepuluh Clinical Pathway


sebagai fokus yang diintegrasikan berdasarkan diagnosis pasien, prosedur, populasi
atau penyakit. Di bidang – bidang tersebut guidelines (pedoman), pathway (alur) dan
protokol berdampak terhadap aspek mutu dan keselamatan perawatan pasien, juga
dapat mengurangi terjadinya variasi hasil yang tidak diinginkan.

Diharapkan dengan laporan audit Clinical Pathway di Rumah Sakit Moh


Ridwan Meuraksa ini dapat memberikan pelayanan yang lebih baik di masa yang
akan datang.

Jakarta, Juli 2022

Ketua Komite Medik

dr. Guruh Tirta Wiguna, Sp.B

Letkol CKM NRP 11960002260267

Anda mungkin juga menyukai