A. Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan suatu topik bahasan yang klasik, namun tetap sangat menarik
untuk diteliti karena sangat menentukan berlangsungnya suatu organisasi. Kepemimpinan itu
esensinya adalah pertanggungjawaban. Masalah kepemimpinan masih sangat baik untuk
diteliti karena tiada habisnya untuk dibahas di sepanjang peradaban umat manusia. Terlebih
pada zaman sekarang ini yang semakin buruk saja moral dan mentalnya. Ibaratnya, semakin
sulit mencari pemimpin yang baik (good leader).
Kepemimpinan yang kuat diperlukan agar organisasi dapat mencapai sasarannya.
Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang lain untuk melakukan pekerjaannya
sesuai dengan sasaran yang diharapkan . Kepemimpinan adalah sebuah alat/sarana atau suatu
proses dalam organisasi untuk membujuk orang lain agar bersedia melakukan sesuatu secara
sukarela/sukacita dalam mencapai sasaran organisasi.
Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai sekedar kekuasaan untuk menggerakkan dan
mempengaruhi orang lain. Ada beberapa faktor yang dapat menggerakkan orang yaitu
ancaman, penghargaan, otoritas dan bujukan. Dengan adanya ancaman, maka bawahan akan
takut dan mematuhi semua perintah atasan. Kepemimpinan itu pengertiannya lebih luas
daripada kekuasaan karena kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi orang bukan sekedar
melakukan apa yang atasan inginkan tapi juga untuk mencapai tujuan / sasaran organisasi .
Kalau ditelusuri lebih lanjut, betapa pentingnya pemimpin dan kepemimpinan dalam
suatu kelompok organisasi. Contohnya bila terjadi suatu konflik atau perselisihan antara
orang-orang dalam kelompok tersebut, maka pemimpin organisasi mencari alternative
pemecahannya supaya terjadi kesepakatan dan aturan untuk dapat ditaati bersama.
Kepemimpinan dalam sebuah lembaga pendidikan harus dilaksanakan dengan baik dan
benar untuk mmendapatkan hasil yang baik pula. Seorang pemimpin dala sekolah atau kepala
sekolah harus mampu menangani mempimpin kelancaran kegiatan dalam sekolah, baik
pembelajaran, guru, siswa, sarana prasarana dan lingkungan. Di samping itu endidikan
memiliki posisi penting dalam kehidupan manusia.Mengingat pentingnya pendidikan bagi
kehidupan manusia, maka Is- lam sebagai agama yang rahmatan lil alamin, memberikan
perhatian serius terhadap perkembangan pendidikan bagi kelangsungan hidup manusia.1
Dalam paper ini penulis mengungkapkan sekilas tentang kepemimpinan di Madrasah Aliyah
Manba’ul A’laa Purwodadi
Pendidikan merupakan ladang investasi terbesar dalam membangun dan membentuk
manusia seutuhnya (insanul kamil). Sentuhan pendidikan di- yakini mampu membentuk
sumberdaya manusia (human resources) yang beradab dan berkualitas. Keluarga sebagai
lembaga pendidikan pertama dan utama bagi anak, memiliki peran yang cukup besar dalam
mewujud- kan cita-cita tersebut.2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah kepemimpinan Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah Manba’ul A’laa
Purwodadi sesuai dengan teori kepemimpinan ?
2. Apa kelebihan dan kekurangan model dari kepemimpinan di lembaga Madrasah Aliyah
Manba’ul A’laa Purwodadi ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui model kepemimpinan di Madrasah Aliyah Manba’ul A’laa
Purwodadi
2. Untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan model dari kepemimpinan di
Madrasah Aliyah Manba’ul A’laa Purwodadi
1
Luis Ma and others, ‘(Kajian Kritis Terhadap Pemikiran Muhammad Abduh Dan Muhammad Iqbal)’,
3.1(2016).
2
Hasan Baharun, ‘Pendidikan Anak Dalam Keluarga; Telaah Epistemologis’, Pedagogik, 3.2 (2016), 96–
107.
PEMBAHASAN
3
Bass, B.M. 1985. Leadership And Performance Beyond The Expectations. Hlm. 21
4
Rensis Linkert, 1961, New Patterns Of Management, New York: Mcgraw Hill.Hlm. 30.
5
Harbani, Pasolong. 2008. Kepemimpinan Birokrasi, Bandung : CV.Alfabeta. Hlm. 5
Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam
memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan kerja pada bawahannya 6
Kepemimpinan dalam organisasi memiliki peran yang sangat besar dalam membangun
hubungan antar individu dan pembentuk nilai organisasi yang dijadikan sebagai pondasi dasar
bagi pencapaian tujuan organisasi.7
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka
mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan
menggerakkan atau memotivasi sejumlah orang agar secara serentak melakukan kegiatan
yang sama dan terarah pada pencapaian tujuannya. Kepemimpinan juga merupakan proses
menggerakkan grup atau kelompok dalam arah yang sama tanpa paksaan. Dalam paper ini
dijabarkan pola kepemimpinan di Madrasah Aliyah Manba’ul A’laa Purwodadi sesuai
dengan teori-teori kepemimpinan.
8
Warren Bennis and Burt Nanus, 1990, Leaders (Strategi For Taking Charge), Hlm. 7
yang lain. Sehingga guru tidak merasa takut dengan kepala sekolah. Sehingga tercipta
keharmonisan dalam kantor madrasah.
5. Teori personal situasional
Kepemimpinan dihasilkan dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian
pemimpin, sifat dasar kelompok dan anggotanya serta peristiwa yang diharapkan kepada
kelompok. Resistensi atas teori kepemimpinan yang telah diuraikan sebelumnya
memberlakukan asas-asas umum untuk semua situasi. Hal ini tidak mungkin setiap
organisasi hanya dipimpin dengan gaya kepemimpinan tunggal untuk segala situasi
terutama apabila organisasi terus berkembang atau jumlah anggotanya semakin besar.
Sifat kepemimpinan dari kepala Madrasah Aliyah Manba’ul A’laa Purwodadi selama
menjadi kepala mencerminkan seorang yang memang layak untuk dituakan atau dijadikan
pemimpin dalam lembaga ini. Secara umum beliau mampu mengondisikan suatu masalah
dan menyelesaikannya serta mampu berinteraksi dengan semua guru dengan baik. Guru-
guru dan tenaga kependidikan secara umum bias menerima keberadaan bapak kepala
madrasah menjadi seorang pemimpin di kalangan mereka. Selain itu ada keterbukaan
antara beliau dengan semua guru sehingga dapat menciptakan kepercayaan n tersendiri
bagi guru terhadap pemimpin.
Wajar masih ada guru satu atau dua yang terkadang tidak bias atau kurang puas
menerima keputusan kepala madrasah yang terkadang harus diambil sikap secara
mendadak dan tidak memerlukan pertimbangan dari pihak lain. Hal ini terkadang
membutuhkan skill kepemimpinan yang diharapkan. Sebagaimana ketika menghadapi
tamu yang kelihatan seperti tamu terhormat memenuhi kepala madrasah namun pada
intinya hanya sebatas mencari makan dengan menipu pihak-pihak sekolah untuk
kepentingan pribadi. Hal ini terkadang sering muncul apabila di lingkungan sekolah
merupakan lingkungan perkotan atau dekat dengan jalan raya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan berbagai
tugas yang berhubungan dengan aktivitas anggota kelompok. Kepemimpinan di lembaga
Madrasah Aliyah Manba’ul A’laa dipimpin oleh seorang pemimpin yang memiliki nasab
atau keturunan seorang pemimpin. Dibalik sifatnya yang mudah menerima masukan dari
pihak manapun kepala madrasah selaku pemimpin juga mudah bergaul dengan semua
teman atau bawahannya. Selain itu kepemimpinannya cenderung kuat karena ada
keterbukaan nantara pemimpin dan yang dipimpin. Namun dibalik itu semua sebenarnya
ada sifat keras yang dmiliki oleh kepala sekolah. Namun tidak mempengaruhi
kepemimpinannya.
Dari kepemipinan seperti ini, terlalu terbuka dengan anak buah, kepemimpinan yang
beda tipis antara pemimpin dan yang dipimpin, jika seorang pemimpin tidak memilikii sifat
ketegasan yang cukup maka akan berakibat fatal dalam organisasi. Sebaliknya jika
pemimpin terlalu dekat dengan yang dipimpin dan terbuka namun tetap ada kektegasan
yang dilakukan dalam menghadapi suatu masalah maka akan memperkuat posisi organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Baharun, Hasan, ‘Pendidikan Anak Dalam Keluarga; Telaah Epistemologis’, Pedagogik, 3 (2016),
96–107
‘Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Sistem Kepemimpinan Kepala Madrasah’, At- Tajdid:
Jurnal Ilmu Tarbiyah, 6 (2017), 1–25
Bass, B.M. 1985. Leadership And Performance Beyond The Expectations. Bennis.Warren and
Burt Nanus, 1990, Leaders : Strategi For Taking Charge Harbani, Pasolong. 2008.
Kepemimpinan Birokrasi, Bandung : CV.Alfabeta.
Linkert.Rensis, 1961, New Patterns Of Management, New York: Mcgraw Hill.XMa, Luis, Al
Munjid, Al Mu, Kajian Kritis, Muhammad Abduh, and Muhammad Iqbal, ‘(Kajian Kritis
Terhadap Pemikiran Muhammad Abduh Dan Muhammad Iqbal)’, 3 (2016)