Anda di halaman 1dari 27

“HUMAS DAN KEDUDUKANNYA DALAM ADMINISTRASI

PENDIDIKAN”
“Bimbingan Sekolah di SD”
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Nina Permatasari, S,Psi, M.Pd

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 10

Nurlaila jum’ah 1910125120032


Muhammad Iqbal 1910125210014
Nada Azizah 1910125220077
Muhammad Doni 1910125310092
Lidya Wati 1910125320052
Aulianti 1910125320072

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam, yang telah memberikan
petunjuk kepada kita semua untuk mengenal kebenaran dan mengikuti-Nya agar
terhindar dari cela dan siksa di dunia maupun di akhirat.
Shalawat dan salam selalu kita curahkan kehariban junjungan Nabi Besar
Muhamad SAW, beserta keluarga, sahabat, beserta pengikut beliau hingga akhir
jaman. Dalam kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
yang terutama kepada Bapak Dosen dan Ibu Dosen sekaligus pengasuh mata
kuliah yang memberikan bimbingan serta arahan dalam pembuatan makalah
dengan judul “Tindak Lanjut Program BK di SD” sehingga dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Saya menyadari di dalam tulisan ini masih banyak kekurangan dan perlu
penyempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran konstruktif,
guna penyempurnaan makalah nanti.Semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami sebagai penulis dan umumnya pembaca, Aamiin ya rabbal
‘alamin….
.

Banjarmasin, September 2022

Kelompok 10

1
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
A. Latar Belakang Penulisan...............................................................................................
B. Rumusan Penulisan........................................................................................................
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................
D. Manfaat Penulisan..........................................................................................................
BAB II KAJIAN TEORI..........................................................................................6
A. Pengertian Tindak Lanjut Program BK di SD................................................................
B. Program BK di SD........................................................................................................
C. Klasifikasi Jenis Layanan Tindak Lanjut BK di SD....................................................
D. Tujuan Tindak Lanjut BK di SD..................................................................................
E. Langkah-Langkah Tindak Lanjut BK di SD................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................24
A. Kesimpulan...................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan


Pendidikan berkenaan dengan perubahan tingkah laku yang diharapkan
baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan
pendidikan tingkah laku manusia itu terarah dan tidak semena-mena dalam
kehidupan seharihari serta mengeluarkan kata-kata dalam berbicara terhadap
siapapun agar bisa menghargai satu sama lainnya. Jadi pelaksanaan
pendidikan yang tinggi itu akanmembuat manusia itu lebih cerdas dan penuh
tanggung jawab dari segala yangdiperbuatnya sehingga seseorang itu dianggap
mampu oleh masyarakat dalammelaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan
pekerjaannya masing-masing.
Penyelenggara pendidikan secara formal adalah sekolah. Sekolah
merupakan lembaga pendidikan kedua tempat anak berlatih dan
mengembangkan kepribadiannya setelah dirumah dengan orangtua. Dalam
kaitan ini, bimbingan dan konseling mempunyai peranan yang sangat penting
dalam pendidikan yaitu membantu setiap pribadi peserta didik agar
berkembang secara optimal. Bimbingan Konseling merupakan bagian
pendidikan. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan nasional
bab I pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara”.

Selain itu dapat diketahui bimbingan dan konseling di sekolah dasar


adalah suatu bentuk penerapan bimbingan dan konseling di sekolah dasar atau
bimbingan dan konseling untuk anak-anak usia sekolah dasar. Karena
karakteristik perkembangan peserta didik di jenjang pendidikan TK hingga PT
berbeda, maka sesuai dengan prinsip-prinsip dasar bimbingan. penerapan
3
bimbingan dan konseling di sekolah dasar perlu memperhatikan karakteristik
perkembangan pada anak usia sekolah dasar, yakni anak usia antara enam
hingga duabelas tahun. Pelaksanaan bimbingan di sekolah dasar mulai diatur
secara formal melalui PP No. 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar. PP
tersebut merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor 26 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam PP tersebut disebutkan secara
ekpslisit tentang adanya pelayanan bimbingan dan konseling.
Disebutkan bahwa pelayanan bimbingan merupakan bagian dari
penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar dan pelayanan itu diberikan oleh
tenaga pendidik yang kompeten. Dalam pasal 25 disebutkan bahwa bimbingan
di sekolah dasar merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa (peserta
didik) dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan
merencanakan masa depan.
B. Rumusan Penulisan
1. Apa yang dimaksud dengan tindak lanjut program BK di SD ?
2. Apa saja program BK di SD ?
3. Bagaimana klasifikasi jenis layanan tindak lanjut BK di SD ?
4. Bagaimana tujuan tindak lanjut BK di SD ?
5. Bagaimana langkah-langkah tindak lanjut BK di SD?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tindak lanjut program BK di SD
2. Mengetahui program BK di SD
3. Mengetahui klasifikasi jenis layanan tindak lanjut BK di SD
4. Mengetahui tujuan tindak lanjut BK di SD
5. Mengetahui langkah-langkah tindak lanjut BK di SD
D. Manfaat Penulisan
Dengan adanya pembuatan makalah ini, yaitu tentang “Tindak Lanjut
Program BK di SD” dapat memberikan informasi pengetahuan kepada kami
semua. Dan semoga dengan adanya pengetahuan yang di dapat dari

4
pembahasan materi ini setidaknya dapat memberikan bekal pada kami semua
pada suatu saat nanti ketika sudah mengajar di sekolah.

5
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Tindak Lanjut Program BK di SD


Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Bimbingan dan konseling merupakan
program pemantauan berkelanjutan yang dirancang untuk mengevaluasi
efektivitas prosedur intervensi dalam kaitannya dengan kemajuan &
penyesuaian siswa. layanan ini dilakukan sebagai evaluasi sistematis apakah
layanan bimbingan konseling dan program pendidikan pada umumnya telah
sesuai dengan kebutuhan siswa.
Pengertian tindak lanjut menurut Hiro Tugiman dalam Purnomo dan
Prasetyo (2016:33) adalah suatu proses untuk menetukan kecukupan,
keefektifan, dan ketepatan waktu dari berbagai tindakan yang dilakukan.
Tindak lanjut merupakan kegiatan yang dilakukan setelah evaluasi program.
Tindak lanjut yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menindaklanjuti hasil
pelaksanaan kegiatan layanan BK dan atau program BK yang diberikan.
Kegiatan tindak lanjut ini sebagai upaya menuntaskan bantuan, perbaikan
dan/atau pengembangan program BK pada tahun pelajaran berikutnya.
Depdiknas (2007), analisis hasil evaluasi dan tindak lanjut program BK
adalah umpan balik program yang memerlukan perbaikan, kebutuhan siswa
yang belum terlayani, kemampuan personil dalam melaksanakan program,
serta dampak program terhadap perubahan perilaku siswa dan pencapaian
prestasi akademik, peningkatan mutu proses pembelajaran dan peningkatan
mutu pendidikan.
Bimbingan dan konseling di sekolah dasar adalah suatu bentuk
penerapan bimbingan dan konseling di sekolah dasar atau bimbingan dan
konseling untuk anak-anak usia sekolah dasar. Karena karakteristik
perkembangan peserta didik di jenjang pendidikan TK hingga PT
berbeda,maka sesuai dengan prinsip-prinsip dasar bimbingan, penerapan
bimbingan dan konseling di sekolah dasar perlu memperhatikan karakteristik

6
perkembangan pada anak usia sekolah dasar, yakni anak usia antara enam
hingga duabelas tahun. Pelaksanaan bimbingan di sekolah dasar mulai diatur
secara formal melalui PP No. 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar. PP
tersebut merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor 26 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam PP tersebut disebutkan secara
ekpslisit tentang adanya pelayanan bimbingan dan konseling. Disebutkan
bahwa pelayanan bimbingan merupakan bagian dari penyelenggaraan
pendidikan di sekolah dasar dan pelayanan itu diberikan oleh tenaga pendidik
yang kompeten. Dalam pasal 25 disebutkan bahwa bimbingan di sekolah
dasar merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa (peserta didik) dalam
rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa
depan
Tindak lanjut atas laporan program dan pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling akan menjadi sebuah alat yang sangat penting dalam tindak
lanjut untuk mendukung program sejalan dengan yang sudah direncanakan,
mendukung setiap peserta didik yang dilayani, mendukung digunakannya
materi yang sesuai, mendokumentasi proses, persepsi, dan hasil program
secara rinci, mendokumentasi dampak jangka pendek, menengah dan jangka
panjang, atas analisis keefektivan program digunakan untuk mengambil
keputusan apakah program dilanjutkan, lalu direvisi, atau dihentikan,
meningkatkan program, serta digunakan untuk mendukung perubahan dalam
suatu sistem sekolah.
Tindak lanjut mengacu pada pemantauan formal dan sistematis dari
kemajuan individu siswa saat ini yang telah menjalani bimbingan akademik,
konseling, rujukan, penempatan, atau program intervensi khusus apa pun.
Siswa yang kembali dan mereka yang berada dalam masa percobaan
akademis juga dimonitor setiap kali diperlukan.
Hasil analisis harus ditindak lanjuti dengan menyusun program
selanjutnya sebagai kesinambungan program, mengembangkan jejaring
pelayanan agar pelayanan BK lebih optimal, melakukan referal siswa yang

7
memerlukan bantuan khusus dari terapis lain, pengembangan komitmen baru
kebijakan orientasi dan implementasi pelayanan BK selanjutnya.
Tujuan kegiatan tindak lanjut pelaporan hasil program BK adalah untuk
memperbaiki hal-hal yang masih lemah, kurang tepat atau kurang relevan
dengan tujuan yang akan dicapai, mengembangkan program dengan
menambah atau merubah beberapa hal yang dapat meningkatkan kualitas
pelayanan atau efektifitas program BK. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk
kepentingan penyediaan umpan balik bagi pelaksanaan program BK,
perbaikan atau peningkatan implementasi program selanjutnya.
Kegiatan penting yang harus dilakukan setelah evaluasi dan penilaian
terhadap program BK adalah tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian
tersebut, dengan harapan dapat bermanfaat sebagai bentuk respon cepat
terhadap refleksi yang dilakukan oleh konselor atas permasalahan-
permasalahan yang teridentifikasi selama proses pemberian layanan, sebagai
bagian tahap akhir dari kegiatan evaluasi.
Tindak lanjut pelaporan hasil program BK merupakan kegiatan untuk
menindak lanjuti hasil yang didapatkan dari kegiatan evaluasi dan penilaian
terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling Tindak lanjut dalam
evaluasi Bimbingan dann Konseling diklasifikasikan menjadi dua yaitu tindak
lanjut sebagai bagian utuh dari pelaksanaan bimbingan dan konseling dan
tindak lanjut sebagai tahap akhir kegiatan penilaian/evaluasi.Tindak lanjut ini
merupakan respon cepat terhadap refleksi yang dilakukan oleh guru
pembimbing/konselor atas permaalahan yang terindikasi selama proses
layanan bimbingan dan konseling.
Tindak lanjut atas laporan program dan pelaksanaan bimbingan dan
konseling akan menjadi alat penting dalam tindak lanjut untuk mendukung
program sejalan dengan yang direncanakan, mendukung setiap peserta didik
yang dilayani, mendukung digunakannya materi yang tepat, mendokumentasi
proses, persepsi, dan hasil program secara rinci, mendokumentasi dampak
jangka pendek, menengah dan jangka panjang, atas analisis keefektivan

8
program digunakan untuk mengambil keputusan apakah program dilanjutkan,
direvisi, atau dihentikan, meningkatkan program, seta digunakan untuk
mendukung perubahan-perubahan dalam sistem sekolah.
Tindak lanjut merupakan bentuk respon cepat terhadap refleksi yang
dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor atas
permasalahan-permasalahan yang teridentifikasi selama proses pemberian
layanan. Kegiatan yang dilakukan untuk menindak lanjuti hasil pelaksanaan
pelayanan bimbingan dan konseling
Tindak lanjut merupakan kegiatan yang dilakukan setelah evaluasi
program dilakukan. Kegiatan tindak lanjut yaitu kegiatan yang dilakukan
untuk menindak lanjuti kegiatan pelayanaan yang diberikan. Kegiatan tindak
lanjut ini sebagai upaya untuk menuntaskan bantuan, perbaikan dan/atau
pengembangan program BK pada tahun pelajaran berikutnya. Kegiatan tindak
lanjut dilakukan berdasarkan temuan yang diperoleh dalam evaluasi program,
maka Guru BK/Konselor:
(1) Memperbaiki hal-hal yang masih lemah, kurang tepat atau kurang
relevan dengan tujuan yangakan dicapai
(2) Mengembangkan program dengan menambah atau merubah beberapa hal
yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan atau efektifitas program.
Hasil analisa ditindak lanjuti dengan menyusun program selanjutnya
sebagai kesinambungan program, misalnya mengembangkan jejaring
pelayanan agar pelayanan BK lebih optimal, melakukan alih tangan
kasusbagi peserta didik yang memerlukan bantuan khusus dari ahli lain, serta
mengembangkan komitmen baru kebijakan orientasi dan implementasi
pelayanan peminatan peserta didik selanjutnya. Disamping itu sebagai ujud
akuntabilitas pelayanan, kejelasan program,proses implementasi dan hasil-
hasil yang dicapai serta informasi yangdapat menjelaskan apa dan mengapa
sesuatu proses dan hasil terjadiatau tidak terjadi/
Hal yang amat penting dalam akuntabilitas adalah menginformasikan
kepada pihak terkait (Kepala Sekolah, guru dan orangtua) tentang faktor-

9
faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan/atau kegagalan keterlaksanaan
atau ketercapaian pelaksanaan program BK termasuk pelayanan peminatan
peserta didik. Oleh karena itu Guru BK/Konselor perlu menguasai data dan
bertindak atas dasar data yangterkait dengan perkembangan peserta didik.
Dalam menyampaikaninformasi yang dimaksud Guru BK/Konselor dapat
memanfaatkan waktu-waktu tertentu/khusus pada pertemuan dengan Kepala
Sekolah dan Guru Mata Pelajaran di akhir tahun atau di awal tahun pelajaran
atau pertemuan dengan orang tua

B. Program BK di SD
Peran guru dalam pembelajaran tidak hanya sebagai pengajar, akan
tetapi juga sebagai konselor. Hal tersebut sesuai dengan Permendiknas No 16
tahun 2009 pada bab VII yang menyatakan bahwa kegiatan guru kelas salah
satunya yaitu melaksanakan Bimbingan dan Konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya. Guru diharapkan dapat melaksanakan bimbingan dan
konseling bagi siswa. Sesuai pula dengan Peraturan Pemerintah Pemendikbud
No. 111 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Program Layanan Bimbingan
dan Konseling di Tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah. Guru diharapkan
dapat memfasilitasi siswa agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki
terkait dengan aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral spiritual.
Peran guru dalam memfasilitasi siswa terkait Program Layanan
Bimbingan dan Konseling tidak berdiri sendiri. Pada tingkatan Sekolah
Dasar, guru selain mengajar juga harus bisa memberikan layanan Bimbingan
dan Konseling. Bimbingan dan Konseling di SD tidak berdiri sendiri tapi
terintegrasi di dalam kegiatan belajar mengajar. Diharapkan guru tidak hanya
berperan sebagai pengajar namun juga memberikan layanan Bimbingan dan
Konseling dalam pembelajaran. Guru sebagai pembimbing, guru juga dapat
dikatakan sebagai konselor dalam bidang bimbingan dan konseling. Sebagai
konselor guru juga harus memiliki pengetahuan dan wawasan terkait
bimbingan dan konseling. Hal ini tertera pada Keputusan Pengurus Besar

10
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Nomor: 010 tahun
2006 tentang Penetapan Kode Etik Bimbingan dan Konseling dalam
Komalasari (2011: 10). Dalam kode etik ini disebutkan bahwa konselor
diwajibkan memiliki kualifikasi diantaranya ialah Nilai, Sikap, keterampilan,
pengetahuan dan wawasan.
Program BK yang sesuai untuk tingkatan sekolah dasar diantaranya
ialah layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan, layanan
pembelajaran, layanan konseling perorang dan bimbingan kelompok.
1. Layanan informasi
Layanan ini merupakan layanan yang memungkinkan diberikan
baik kepada peserta didik dan orang tua agar dapat menerima dan
memahami berbagai informasi. Ada tiga alasan utama mengapa pemberian
informasi perlu diselenggarakan, pertama, membekali individu dengan
berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan
sekitar, pendidikan, jabatan, maupun sosial budaya. Kedua,
memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya “kemana dia
ingin pergi”. Ketiga setiap individu adalah unik.Tujuan layanan informasi
adalah membantu peserta didik dan orang tua agar dapat mengambil
keputusan secara tepat tentang sesuatu dalam bidang pribadi sosial,
belajar, bermain, berdasarkan informasi yang diperoleh.Layanan ini
berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman. Adapun jenis layanan
informasi adalah:
- Informasi pendidikan
- Informasi sosial
- Informasi media pendidikan
- Informasi kesehatan
- Informasi keagamaan
- Informasi hukum

11
Diperlukan informasi bagi individu semakin penting mengingat
kegunaan informasi sebagai acuan untuk bersikap dan bertingkah laku
sehari- hari, sebagai pertimbangan bagi arah pengembangan diri, dan
sebagai dasar pengambilan keputusan.
2. Layanan Penempatan
Layanan penempatan yaitu layanan yang membantu peserta didik
dan orang tua dalam memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat
baik di dalam kelas maupun di rumah, baik dalam kelompok belajar,
maupun kelompok bermain, serta kegiatan yang sesuai dengan minat dan
bakat anak. Layanan penempatan dan penyaluran adalah untuk
mengembangkan kemampuan pribadi dan sosial yang berkarakter cerdas,
belajar, dan karier dapat dilakukan melalui penempatan di dalam kelas.
3. Layanan Pembelajaran
Layanan pembelayaran yaitu pengenalan dan pengembangan
potensi diri secara fisik dan psikis menyangkut beberapa hal, antara lain
kondisi fisik siswa, kecerdasan, bakat minat, emosi dan motivasi untuk
melakukan kegiatan belajar serta faktor luar siswa yang mempengaruhi
kegiatan belajar serta antuan kepada siswa agar mempunyai sikap dan
kebiasaan belajar yang baik termasuk cara belajar yang tepat atau cara
mengatasi kesulitan belajar.
4. Layanan Konseling Perorangan
Layanan ini dapat bersifat pribadi maupun kelompok. Dalam
layanan konseling perseorangan merupakan layanan konseling yang
diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap seoran klien dalam rangka
pengentasan masalah pribadi klien. Sedangkan secara kelompok melalui
layanan bimbingan kelompok

C. Klasifikasi Jenis Layanan Tindak Lanjut BK di SD


Di Indonesia, pelayanan BK berkaitan erat dengan upaya untuk
mencapai tujuan pendidikan bagi peserta didik. Bahkan pelayanan BK dalam

12
proses pendidikan tersebut merupakan salat satu upaya untuk mewujudkan
manusia seutuhnya. Oleh karena itu, sekecil apapun upaya pendidikan tidak
terlepas dari kegiatan bimbingan (Ramayulis, 2016:194).
Pelayanan BK di sekolah merupakan salah satu segi pendidikan yang
mempunyai peranan penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan
nasional. Bantuan yang diberikan guru pembimbing melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung BK yang diarahkan pada penguasaan
sejumlah kompetensi yang diperlukan dalam menghadapi tantangan dan
masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik. Kompetensi tersebut
meliputi kompetensi fisik, intelektual, sosial, pribadi, dan spiritual. Semua
kompetensi ini hendaknya dapat terwujud dengan serasi, selaras, seimbang
dalam setiap diri individu yang pada akhirnya bermuara kepada pencapaian
tujuan pendidikan yang diharapkan (Tohirin, 2011:23).Oleh karena itu,
penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah sepenuhnya
dilaksanakan oleh guru pembimbing. Namun perlu dipertimbangkan atau
dipertahankan apakah guru pembimbing dalam menyelenggarakan kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah telah mengacu kepada
pola penyelenggaraan yang jelas dan tuntas yang dikenal dengan istilah yang
lumrah, yaitu BK Pola 17 di Sekolah, yang secara nasional merupakan pola
umum penyelenggaraan BK di sekolah dan madrasah (Tohirin, 2011:24).
Adapun Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di SD/ MI
berdasarkan dalam kurikulum berbasis Kompetensi, bidang Bimbingan dan
Konseling dinyatakan bahwa kerangka kerja layanan BK dikembangkan
dalam suatu program BK yang dijabarkan dalam empat kegiatan utama yaitu:
1. Layanan Dasar Bimbingan
Layanan dasar bimbingan adalah bimbingan yang bertujuan untuk
membantu seluruh siswa dalam mengembangkan perilaku efektif dan
ketrampilan-keterampilan hidup yang mengacu pada tugastugas
perkembangan siswa.
2. Layanan Responsif

13
Layanan responssif adalah layanan bimbingan yang bertujuan untuk
membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh
peserta didik saat ini. Layanan ini lebih bersifat preventik atau mungkin
kuratif. Stategi yang digunakan adalah konseling individual, konseling
kelompok dan konsultasi.
3. Layanan Perencanaan individual
Layanan perencanaan individual adalah layanan bimbingan yang
membantu seluruh peserta didik dan mengimplementasikan rencana-
rencana pendidikan, membantu siswa memantau pertumbuhan dan
memahami perkembangan sendiri.
4. Dukungan Sistem
Dukungan system adalah kegiatankegiatan manajemen yang
bertujuan memantapkan, memelihara dan meningkatkan program
bimbingan secara menyeluruh. Hal itu dilaksanakan melalui
pengembangan profesionalitas, hubungan masyarakat dan staf, konsultasi
dengan guru, staf ahli atau penasehat (Darmiyati,2005:96-97).
Selain itu juga pendapat yang hampir bersamaan juga dikemukakan
oleh Mulyadi (2019: 290-299) berkenaan dengan jenis layanan bimbingan
dan konseling yang terdiri dari: Sebagaimana telah dijelaskan bahwa jenis
layanan bimbingan konseling di sekolah mengacu pada bidang-bidang
bimbingan konseling. Sedangkan bentuk dan isi layanannya disesuaikan
dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Bidang bimbingan
konseling dengan jenis layanan sangat terkait yaitu sebagai berikut.
1. Layanan orientasi
Layanan orientasi yaitu layanan bimbingan konseling yang
memungkinkan peserta didik (klien) memahami lingkungan (sekolah)
yang baru dimasukinya, dalam rangka mempermudah dan memperlancar
berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu.
Adapun materi yang dapat diangkat melalui layanan orientasi, antara
lain:

14
a) Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah.
b) Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa
c) Organisasi dan wadah-wadah yang l
d) dapat membantu dan meningkatkan hubungan sosial siswa.
e) Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya.
f) Peranan kegiatan bimbingan karier.
g) Peranan pelayanan bimbingan
h) konseling dalam membentuk segala jenis masalah dan kesulitan
siswa.
2. Layanan informasi
Layanan informasi yaitu layanan bimbingan konseling yang
memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat
memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik (terutama orang
tua) menerima dan memahami informasi (seperti informasi pendidikan
dan informasi jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-hari sebagai pelajar,
anggota keluarga dan masyarakat.
Materi layanan informasi, antara lain:
a) Informasi pengembangan pribadi.
b) Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat.
c) Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata krama dan sopan
santun.
d) Mata pelajaran dan pembidangannya seperti program inti, program
khusus dan tambahan.
e) Sistem penjurusan, kenaikan kelas.
f) Informasi pendidikan tinggi.
3. Layanan penempatan dan penyaluran
Merupakan layanan bimbingan konseling yang memungkinkan peserta
didik (klien) memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat
(misalnya penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar,

15
jurusan atau program studi, program latih-an, magang, kegiatan coekstra
kurikuler) sesuai dengan potensi, bakat dan minat serta kondisi pribadi
(Tohirin, 2007:36).
Materi layanan penempatan dan penyaluran, antara lain:
a) Penempatan di dalam kelas, program studi atau jurusan dan pilihan
ekstrakulikuler yang dapat menunjang pengembangan sikap,
kebiasaan, kemampuan bakat dan minat.
b) Penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar, organisasi
kesiswaan.
c) Penempatan dan penyaluran ke dalam program yang lebih luas,
PMDK, SNMPTN.
4. Layanan bimbingan belajar
Merupakan layanan bimbingan konseling yang memungkinkan peserta
didik mengembangkan diri dengan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik, materi belajar dengan kecepatan dan kesulitan belajar serta berbagai
aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
Materi layanan bimbingan belajar, antara lain:
a) Pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar tentang
kemampuan, motivasi, sikap dan kebiasaan belajar.
b) Pengembangan keterampilan belajar, membaca, mencatat, bertanya
dan menjawab serta menulis.
c) Pengajaran perbaikan
d) Program pengayaan
5. Layanan konseling perorangan
Merupakan layanan bimbingan konseling memungkinkan peserta didik
mendapat layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru
pembimbing dalam rangka pembahasan pengentasan permasalahan
pribadi yang dideritanya (Tohirin, 2007:81)
Pelaksanaan layanan konseling perorangan dalam usaha pengentasan
permasalahan siswa dapat mengikuti langkah-langkah (1) Pengenalan

16
dan pemahaman permasalahan, (2) Analisis yang tepat, (3) Aplikasi dan
pemecahan permasalahan, (4) Evaluasi, baik evaluasi awal proses atau
evaluasi akhir dan (5) Tindak lanjut.
Materi layanan konseling perorangan, antara lain:
a) Pemahaman sikap, kebiasaan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat
dan minat serta penyalurannya.
b) Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri.
c) Informasi karier, dunia kerja dan prospek masa depan karier.
d) Pengambilan keputusan sesuai dengan kondisi pribadi, keluarga dan
sosial.
6. Layanan bimbingan kelompok
Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik
secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber
tertentu (terutama dari pembimbing atau konselor) yang berguna untuk
menunjang kehidupannya seharihari baik individu maupun sebagai
pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan
dalam pengambilan keputusan (Heru, 2001:83). Layanan bimbingan
kelompok mempunyai 3 fungsi yaitu informatif, pengembangan dan
preventif dan kreatif.
Adapun Materi pada layanan bimbingan kelompok, yaitu:
a) Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagaman dan hidup
sehat.
b) Pemahaman dan penerimaan diri sendiri dan orang lain sebagaimana
adanya (termasuk perbedaan individu, sosial dan budaya).
c) Pemahaman tentang dunia kerja, pilihan dan pengembangan karier.
d) Pengambilan keputusan dan perencanaan masa depan.
7. Layanan konseling kelompok
Yaitu layanan bimbingan konseling yang memungkinkan peserta didik
memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan
permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok.

17
Dinamika kelompok adalah suasana yang hidup yang berdenyut, yang
bergerak, yang berkembang yang ditandai dengan adanya interaksi antar
sesama anggota kelompok (Heru:2001:84). Tujuan konseling kelompok,
meliputi:
a) Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang
banyak.
b) Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman
sebaya.
c) Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota
kelompok.
d) Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok.
Proses pelaksanaan konseling kelompok dilaksanakan melalui
beberapa tahap-tahap (1) Tahap pembentukan, (2) Tahap peralihan, (3)
Tahap kegiatan, (4) Tahap pengakhiran.
8. Layanan konsultasi
Layanan konsultasi merupakan layanan konseling yang dilaksanakan
oleh konselor (pembimbing) terhadap seorang pelanggan yang
memungkinkan peserta didik atau klien memperoleh wawasan
pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan oleh peserta didik
atau klien dalam menangani kondisi atau permasalahan pihak ketiga.
Adapun jenis layanan konsultasi secara umum bertujuan agar klien
dengan kemampunnya sendiri dapat menangani kondisi atau
permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga. Pihak ketiga adalah orang
yang mempunyai hubungan baik dengan konsulti, sehingga permasalahan
yang dialami oleh pihak ketiga sebagian menjadi tanggung jawab
konsulti. Oleh karena itu materi layanan konsultasi dapat menyangkut
berbagai bidang kehidupan yang luas yang dialami oleh individuindividu
pihak ketiga.
9. Layanan mediasi

18
Istilah mediasi terkait dengan istilah media yang yang berasal dari kata
medium yang berarti perantara. Dalam literatur Islam istilah mediasi
sama dengan wasilah, yang juga berarti perantara.
Berdasarkan arti di atas, mediasi bisa dimaknai sebagai suatu kegiatan
yang mengantarai atau menjadi wasilah atau menghubungkan suatu yang
semula terpisah. Juga bermakna menjalin hubungan antara dua kondisi
yang berbeda dan mengadakan kontak sehingga dua pikah yang semula
terpisah menjadi saling terkait. Melalui mediasi atau wasilah dua pihak
yang semula terpisah menjadi saling terkait, saling mengurangi atau
meniadakan jarak, saling memperkecil perbedaan sehingga jarak
keduanya menjadi lebih dekat.
Tujuan dari layanan mediasi secara umum agar tercapai kondisi
hubungan yang positif dan kondusif di antara para klien atau pihak-pihak
yang bertikai atau bermusuhan. Dengan perkataan lain agar tercapai hubugan
yang positif dan kondusif di antara pihak yang bertikai atau bermusuhan.
Secara lebih khusus layanan mediasi bertujuan untuk merubah kondisi yang
pada awalnya negatif (bertikai atau bermusuhan) menjadi kondisi baru
(kondusif dan bersahabat) dalam hubungan antara dua belah pihak yang
bermasalah, misalnya: (a) rasa bermusuhan terhadap pihak lain menjadi rasa
damai terhadap pihak lain; (b) adanya perbedaan dibanding yang lain menjadi
adanya kebersamaan; (c) sikap menjauhi pihak lain menjadi mendekati pihak
lain; (d) sikap mau menang sendiri terhadap pihak lain menjadi sikap mau
memberi dan meneriam pihak lain; (e) sikap membalas menjadi sikap
memaafkan; (f) sikap kasar dan negatif menjadi sikap lembut dan positif; (g)
sikap mau benar sendiri menjadi sikap menerima; (h) sikap destruktif
terhadap pihak lain menjadi sikap konstruktif terhadap pihak lain dan lain
sebagainya. Oleh karena itu materi kegiatan layanan mediasi mencakup
aspek-aspek kehidupan yang berkaitan dengan hubungan antar individu,
dimana masalah tersebut mencakup: (a) pertingkaian atas kepemilikan
sesuatu; (b) perasaan tersinggung; (c) dendam dan lain sebagainya

19
D. Tujuan Tindak Lanjut BK di SD
Tujuan tindak lanjut ialah kegiatan untuk mengidentifikasi dan
mendokumentasikan kemajuan entitas dalam melaksanakan rekomendasi
audit (Rai, 2008).
Tujuan tindak lanjut pemeriksaan yang lain juga dijabarkan oleh
(Murwanto, Rahmadi, Budiarso, & Ramadhana, 2009), yaitu memastikan
bahwa saran/rekomendasi auditor yang dimuat dalam laporan hasil
pemeriksaan telah dilaksanakan secara memadai, dan tepat waktu oleh entitas
yang diperiksa, mengetahui perkembangan tindak lanjut saran/rekomendasi
dalam laporan hasil pemeriksaan lalu yang masih belum selesai, memonitor
koreksi yang sudah dilakukan manajemen, serta hasil dan pengaruhnya bagi
entitas yang diperiksa, dan memastikan bahwa temuan yang diperoleh dalam
pemeriksaan sebelumnya tidak dijumpai lagi dalam pemeriksaan yang sedang
dilaksanakan.
Tindak lanjut atas laporan program dan pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling akan menjadi sebuah alat yang sangat penting
dalam tindak lanjut untuk mendukung program sejalan dengan yang sudah
direncanakan, mendukung setiap peserta didik yang dilayani, mendukung
digunakannya materi yang sesuai, mendokumentasi proses, persepsi, dan hasil
program secara rinci, mendokumentasi dampak jangka pendek, menengah
dan jangka panjang, atas analisis keefektivan program digunakan untuk
mengambil keputusan apakah program dilanjutkan, lalu direvisi, atau
dihentikan, meningkatkan program, serta digunakan untuk mendukung
perubahan dalam suatu sistem sekolah.
Guru BK/Konselor perlu menguasai data dan bertindak atas dasar
data yangterkait dengan perkembangan peserta didik. Dalam menyampaikan
informasi yang dimaksud Guru BK/Konselor dapat memanfaatkan waktu-
waktu tertentu/khusus pada pertemuan dengan Kepala Sekolah dan Guru
Mata Pelajaran di akhir tahun atau di awal tahun pelajaran atau pertemuan

20
dengan orang tua. dirujuk atau siswa sudah mendapatkan layanan, tetapi
untuk menentukan apakah bantuan lebih lanjut diperlukan untuk klien. Maka
penting menentukan tujuan agar tercapai tindak lanjut, beberapa tujuan tindak
lanjut yaitu sebagai berikut :
1. Memperbaiki yang masih lemah, kurang tepat dan kurang relevan dengan
tujuan yang akan dicapai. Dari memperbaiki kinerja konselor dalam
memberikan layanan, kurang tepat dalam mengidentifikasi kebutuhan
siswa, pemilihan yang tepat sumber daya pendukung, startegi penyelesaian
permasalahan, desain prosedur dan landasan informasi
mengimplementasikan program.
2. Untuk memastikan kemajuan dan status siswa dalam ruang kelas, maupun
ektra kurikuler, Untuk mendapatkan data yang dapat mengidentifikasi
kelemahan dalam berbagai fase kemajuan sekolah, Untuk mengetahui
bagaimana lulusan, Untuk mengevaluasi effektivitas kegiatan peminatan,
Untuk mempelajari mengapa siswa keluar sebelum lulus, di mana lulusan
pergi setelah meninggalkan sekolah; ke mana drop-out pergi; seberapa
baik lulusan melakukan pekerjaannya; persentase mereka yang kuliah dan
ke mana mereka pergi. Untuk menemukan tingkat kelas di mana sebagian
besar putus sekolah terjadi, Untuk memperoleh pendapat tentang
modifikasi kurikulum yang diperlukan, dari pengalaman lulusan.
3. Mengembangkan program dengan menambah atau merubah beberapa hal
yang dapat meningkatkan kualitas layanan atau effektifitas program.
Informasi yang diperoleh melalui teknik tindak lanjut dapat digunakan
untuk meningkatkan kurikulum merangsang pengajaran yang lebih baik,
meningkatkan nilai layanan bimbingan dan membangun hubungan baik
dengan masyarakat.
4. Sebagai wujud akuntabilitas pelayanan, kejelasan program, proses
implementasi dan hasil-hasil yang dicapai serta informasi yang dapat
menjelaskan apa dan mengapa sesuatu proses dan hasil terjadi atau tidak
terjadi.

21
5. Hal yang amat penting dalam akuntabilitas adalah menginformasikan
kepada pihak terkait (kepala sekolah, guru dan orang tua, depdikbud)
tentang faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan/atau
kegagalan keterlaksanaan atau ketercapaian pelaksanaan program bk
termasuk pelayanan peminatan peserta didik. Oleh karena itu guru
BK/konselor perlu menguasai data dan bertindak atas dasar data yang
terkait dengan perkembangan peserta didik.
Tujuan kegiatan tindak lanjut pelaporan hasil program BK adalah
untuk memperbaiki hal-hal yang masih lemah, kurang tepat atau kurang
relevan dengan tujuan yang akan dicapai, mengembangkan program dengan
menambah atau merubah beberapa hal yang dapat meningkatkan kualitas
pelayanan atau efektifitas program BK. Hasil evaluasi dapat digunakan
untuk kepentingan penyediaan umpan balik bagi pelaksanaan program BK,
perbaikan atau peningkatan implementasi program selanjutnya.

E. Langkah-Langkah Tindak Lanjut BK di SD


Kegiatan ini disamping bertujuan untuk melihat dan memonitor
perubahan tingkah laku yang ditunjukkan oleh siswa yang telah dibantu
melalui teknik kelompok, juga untuk memberikan bantuan lain yang
dipandang perlu bagi peningkatan dan pengembangan ptotensi siswa.
Kegiatan tindak lanjut ini disesuaikan dengan permasalahan atau anak yang
tidak mempunyai masalah. Bila anak mengalami masalah maka sebaiknya
direkomendasikan kepada psikiater untuk penanganan selanjutnya, sedangkan
anak yang tidak mempunyai masalah bisa meneruskan bimbingan dan
konselingnya secara berkelanjutan. Tindak lanjut ini sangat penting untuk
memperbaharui dan menilai profesionalisme seorang konselor. Sebagai
langkah akhir dari suatu layanan bimbingan, layanan tindak lanjut berfungsi
untuk menentukan langkah berikutnya setelah ditemukan berbagai hasil
evaluasi dari pelaksanaan layanan bimbingan.

22
Kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut
ini, yaitu:
1. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan
dilakukan.
Perbaikan dan peningkatan sangat tergantung pada hasil evaluasi.
Aspek-aspek dimaksud dapat mencakup; perbaikanpengembangan
terhadap standar perkembangan peserta didik, perbaikanpengembangan
layanan-layanan yang diberikan, dan perbaikan pengembangan isi materi
dari layanan bimbingan dan konseling
2. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan
dan konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan.
Penyusunan ulang ini dapat dilakukan seperti ketika merencanakan
program bimbingan dan konseling.
3. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang
akan diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah
ditentukan.
Tindak lanjut yang dilakukan juga perlu memperhatikan pihak-pihak
yang akan dilibatkan. Keterlibatan pihak lain dapat memberikan jaminan
kepercayaan yang tinggi bagi guru bimbingan dan konseling atau konselor
bahwa program dan kegiatan layanan yang dilakukan telah dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.

23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Tindak lanjut merupakan bentuk respon cepat terhadap refleksi yang
dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor atas
permasalahan-permasalahan yang teridentifikasi selama proses pemberian
layanan. Kegiatan yang dilakukan untuk menindak lanjuti hasil
pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling
2. Program BK yang sesuai untuk tingkatan sekolah dasar diantaranya ialah
layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan, layanan
pembelajaran, layanan konseling perorang dan bimbingan kelompok
3. Adapun Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di SD/ MI yakni layanan
dasar bimbingan, layanan responsif, layanan perencanaan individual,
dukungam sistem.
4. Beberapa tujuan tindak lanjut yaitu sebagai berikut: 1) Memperbaiki yang
masih lemah, kurang tepat dan kurang relevan dengan tujuan yang akan
dicapai, 2) Untuk memastikan kemajuan dan status siswa dalam ruang
kelas, maupun ektra kurikuler, Untuk mendapatkan data yang dapat
mengidentifikasi kelemahan dalam berbagai fase kemajuan sekolah, 3)
Mengembangkan program dengan menambah atau merubah beberapa hal
yang dapat meningkatkan kualitas layanan atau effektifitas program. 4)
Sebagai wujud akuntabilitas pelayanan, kejelasan program, proses
implementasi dan hasil-hasil yang dicapai serta informasi yang dapat
menjelaskan apa dan mengapa sesuatu proses dan hasil terjadi atau tidak
terjadi
5. Kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut
ini, yaitu: 1) Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang
akan dilakukan. 2) Menyusun ulang desain program secara umum atau
layanan bimbingan dan konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau

24
pengembangan, 3) Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan
aspek-aspek yang akan diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu
yang telah ditentukan.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan agar pembaca dapat
mengetahui dan memahami tentang Tindak Lanjut Program BK di SD. Semoga
dengan adanya penulisan makalah ini pembaca dapat mengambil manfaat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
penulis mengharapkan saran, pendapat maupun kritikan terhadap makalah ini,
supaya makalah ini dapat disempurnakan.

25
DAFTAR PUSTAKA

Hartatik, Nanik Sri. dkk. (2017). Mengenal Bimbingan dan Konseling Dalam
Institusi Pendidikan. Malang: MNC Publishing
Mulyadi. (2017). Pelaksanaan Dan Pengelolaan Pelayanan Bimbingan Dan
Konseling Di SD/MI. Jurnal Al-Taujih, 5 (2), 147-157.
Nahor, dkk. (2021). Analisis Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Bpk
Pada Pemeriksaan Kinerja Atas Kegiatan Apip Inspektorat Kabupaten
Barito Timur. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 9 (1), 1-16.
Setianingsih, E. S., & Pendidikan, F. I. (2016). Peranan Bimbingan Dan
Konseling Dalam Memberikan Layanan Bimbingan Belajar DI SD Eka.
6, 79–88. file:///C:/Users/DELL/Downloads/1120-2141-1-PB.pdf
Sugiyo, Amin Nurul Z. (2019). Modul 3 Perencanaan dan Evaluasi Layanan
Bimbingan dan Konseling. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Taufiq, O. A., Nangro, P., & Darussalam, A. (2007). Bimbingan kelompok di
sekolah dasar. 1–18.

26

Anda mungkin juga menyukai