Subjek Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi
atau Badan yang dapat menerima penyerahan Kendaraan Bermotor.
Wajib Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi
atau Badan yang menerima penyerahan Kendaraan Bermotor. Dasar
pengenaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah Nilai Jual
Kendaraan Bermotor.
Subjek Pajak Air Permukaan adalah orang pribadi atau Badan yang dapat
melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Permukaan. Wajib
Pajak Air Permukaan adalahorang pribadi atau Badan yang melakukan
pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Permukaan.
i. Pajak Hotel
Obyek Pajak Hotel adalah pelayanan yang disediakan hotel dengan
pembayaran, termasuk:
a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek;
b. Dalam pengertian rumah penginapan termasuk rumah kos dengan
jumlah kamar 10 (sepuluh) atau lebih yang menyediakan fasilitas
seperti rumah penginapan. Sedangkan yang dimaksud dengan
fasilitas penginapan/fasilitas tinggal jangka pendek, antara lain:
gubuk pariwisata (cottage), motel, wisma pariwisata,
pesanggrahan (hostel), losmen, dan rumah penginapan;
c. Pelayanan penunjang sebagai kelengkapan fasilitas penginapan
atau tinggal jangka pendek yang sifatnya memberikan kemudahan
dan kenyamanan, antara lain: telepon, faksimil, teleks, fotokopi,
pelayanan cuci, setrika, taksi dan pengangkutan lainnya, yang
disediakan atau dikelola hotel;
d. Fasilitas olah raga dan hiburan yang disediakan khusus untuk tamu
hotel, bukan untuk umum;
e. Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di
hotel.
Dikecualikan dari obyek Pajak Hotel adalah:
a. jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh Pemerintah
atau Pemerintah Daerah;
b. jasa sewa apartemen, kondominium, dan sejenisnya;
c. jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan keagamaan;
d. jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo,
panti asuhan, dan panti sosial lainnya yang sejenis; dan
e. jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan
oleh Hotel yang dapat dimanfaatkan oleh umum.
Subjek Pajak Hotel adalah orang pribadi atau Badan yang melakukan
pembayaran kepada orang pribadi atau Badan yang mengusahakan
Hotel. Wajib Pajak Hotel adalah orang pribadi atau Badan yang
mengusahakan Hotel.
Dasar Pengenaan Pajak Hotel adalah jumlah pembayaran atau yang
seharusnya dibayar kepada Hotel. Jumlah pembayaran kepada hotel
termasuk:
a. Jumlah pembayaran setelah potongan harga;
b. Jumlah pembayaran atas pembelian voucher menginap.
Subyek Pajak Hiburan adalah orang pribadi atau badan yang menonton
dan/atau menikmati hiburan. Wajib Pajak Hiburan adalah orang
pribadi atau badan yang menyelenggarakan hiburan. Tarif Pajak
Hiburan paling tinggi sebesar 35%. Daerah dapat menetapkan sendiri
tarif Pajak Hiburan sesuai kebijakan daerah sepanjang tidak melebihi
35% dan ditetapkan dalam peraturan daerah. Khusus untuk hiburan
tradisional, tarif pajak ditetapkan lebih rendah dari tarif terendah
untuk hiburan lainnya.
Dasar pengenaan Pajak Hiburan adalah jumlah uang yang diterima
atau yang seharusnya diterima oleh penyelenggara Hiburan. Jumlah
uang yang seharusnya diterima termasuk potongan harga dan tiket
cuma- cuma yang diberikan kepada penerima jasa Hiburan.
Cara Perhitungan Pajak besaran pokok pajak yang terutang dihitung
dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak.
Subyek Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadi atau badan yang
menggunakan tenaga listrik. Wajib Pajak Penerangan Jalan adalah
orang pribadi atau badan yang menjadi pelanggan listrik dan/atau
pengguna tenaga listrik.
Tarif Pajak Penerangan Jalan paling tinggi sebesar 10%. Daerah dapat
menetapkan sendiri tarif Pajak Penerangan Jalan sesuai kebijakan
daerah sepanjang tidak melebihi 10% dan ditetapkan dalam peraturan
daerah.
Dasar pengenaan Pajak Penerangan Jalan adalah Nilai Jual Jual Tenaga
Listrik (NJTL), dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dalam hal tenaga listrik berasal dari PLN dengan pembayaran, NJTL
adalah jumlah tagihan biaya beban ditambah dengan biaya
pemakaian kwh yang ditetapkan dalam rekening listrik;
b. Dalam hal tenaga listrik berasal dari bukan PLN dengan tidak
dipungut bayaran, NJTL dihitung berdasarkan kapasitas tersedia,
penggunaan listrik atau taksiran penggunaan listrik, dan harga
satuan listrik yang berlaku di wilayah daerah yang bersangkutan;
c. Khusus untuk kegiatan industri, pertambangan minyak bumi dan
gas alam, dasar pengenaan pajak ditetapkan sebesar 30% dari
NJTL.
Pada retribusi pelayanan kesehatan ini yang ada hanyalah paksaan secara
ekonomis, yaitu hanya pasien yang membayar retribusi yang ditetapkan saja
yang berhak mendapat pelayanan kesehatan di rumah sakit pemerintah. Bila
tidak membayar, dia tidak akan mendapatkan pelayanan kesehatan pada
rumah sakit pemerintah tersebut. Hal ini berarti hak mendapat jasa dari
pemerintah didasarkan pada pembayaran retribusi yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah Daerah dan dipenuhi oleh orang yang menginginkan jasa
tersebut.
Beberapa ciri yang melekat pada retribusi daerah yang saat ini dipungut di
Indonesia adalah sebagai berikut114:
a. Retribusi merupakan pungutan yang dipungut berdasarkan undang-
undang dan peraturan daerah yang berkenaan.
b. Hasil penerimaan retribusi masuk ke kas Pemerintah Daerah.
c. Pihak yang membayar retribusi mendapatkan kontra prestasi (balas
jasa) secara langsung dari Pemerintah Daerah atas pembayaran yang
dilakukannya.
d. Retribusi terutang apabila ada jasa yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah yang dinikmati oleh orang atau badan.
e. Sanksi yang dikenakan pada retribusi adalah sanksi secara ekonomis,
yaitu jika tidak membayar retribusi, tidak akan memperoleh jasa yang
diselenggarakan oleh PemerintahDaerah.
Daftar Pertanyaan
1. Sebutkan pajak apa saja yang termasuk dalam Pajak Daerah Provinsi?
2. Sebutkan pajak apa saja yang termasuk dalam Pajak Kabupaten/Kota?
3. Sebutkan apa-apa saja yang termasuk dalam Retribusi Jasa Umum
4. Sebutkan apa-apa saja yang termasuk dalam Retribusi jasa Usaha?
5. Sebutkan apa-apa saja yang termasuk dalam Retribusi Perizinan tertentu?