Anda di halaman 1dari 10

Hubungan Pengintegrasian Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural

Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

Pada Siswa Sekolah Dasar

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh

Fuji Syefira Nurul Faddila

2019.02.02.1388

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM STAI AL ANWAR

SARANG REMBANG

2021
Hubungan Pengintegrasian Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Kegiatan
Ekstrakurikuler Pramuka Pada Siswa Sekolah Dasar

A. Bab I: Pendahuluan
1. Latar Belakang
Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang mengakui
dan mengagunkan perbedaan. Dimana istilah ini sering digunakan
untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan
atau kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan
terhadap adanya keragaman dan berbagai macam budaya yang ada
daldam kehidupan masyarakat menyangkut nilai, system, budaya
dan kepercayaan yang dianut. Di Indonesia sendiri multicultural
mencakup seuruh aspek kehidupan bangsa yang beragam tetapi
satu bagian yang menyeluruh. Hal ini sesuai dengan konsep
multicultural itu sendiri yang demokrasi, keadilan, hukum, nilai-
nilai budaya dan etos, kebersamaan dalam perbedaan yang
sederajat, suku bangsa, keyakinan agama, domain privat dan
public, hak asasi manusia dan lain sebagainya.
Indonesia merupakan sebuah bangsa yang pluralis dimana
masyarakatnya bersedia menerima berbagai keberagaman suku,
golongan , agama, adat hingga pandangan hidup. Multikultural
kebangsaan dianggap sebagai pedang bermata dua dimana
keberagaman ini menjadi modalitas besar yang dapat menghasilkan
sisi positif juga sisi negative jika tidak bisa dikelola dengan baik
dan dapat meninmbulkan disintegrasi bangsa. Hal ini dapat dilihat
disekitar kita bahwa terdapat berbagai isu perbedaan, konflik antar
kelompok, tawuran antar pelajar, bulliying antar siswa di sekolah
marak terjadi. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003
pasal 4 menyatakan pengakuan atas perbedaan individual dan latar
belakang budaya peserta didik perlu mendapatkan perhatian serius.

1
Dari peraturan tersebut, dapat dilihat bahwa pentingnnya
penanaman multikultural pada anak sejak dini karena pada usia ini
anak dalam tahap perkembangan kognitif yang berada pada
operasional konkrit yakni melihat segala sesuatunya secara konkrit
dan nyata. Anak dalam tahap ini dianggap sebagai peniru handal,
yakni meniru segala sesuatunya melalui indra penglihatan. Guru
harus memahami karakteristik dan keberagaman peserta didik di
sekolah agar mampu mengelola kesetaraan guna meningkatkan
kualitas Pendidikan. Langkah strategis dalam menyelesaian
masalah ini salah satunya dengan penerapan Pendidikan
multikultural di Lembaga Pendidikan.
Pendidikan multikultural diterapkan secara terintegritas
dengan materi pembelajaran lain. Dalam pengimplementasian
pendidikan multikultural salah satunya dilaksanakan melalui
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini dianggap memiliki peranan
yang strategis sebagai pengembangan nilai-nilai multikultural.
Karena mengintegrasikan materi pembelajaran dengan kehidupan
nyata sehingga akan menghasilkan memori jangka Panjang pada
siswa dan memudahkan dalam pemahamannya.
2. Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini dibatasi
sebagai berikut:
a. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan
multikultural pada siswa sekolah dasar.
b. Pengaplikasian nilai-nilai multikultural yang terintegritas
dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah dasar.
3. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengintegrasian nilai-nilai multikultural dalam
kegiatan kepramukaan pada siswa sekolah dasar?

2
b. Seberapa besar pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka
dalam penerapan nilai-nilai Pendidikan multicultural pada
siswa sekolah dasar?
4. Tujuan Penelitian
a. Untuk mendeskripsikan bagaimana hubungan
pengintegrasian nilai-nilai multikultural dalam kegiatan
kepramukaan pada siswa sekolah dasar.
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kegiatan
ekstrakurikuler pramuka dalam penerapan nilai-nilai
Pendidikan multicultural pada siswa sekolah dasar.
5. Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa
1) Melalui penerapan Pendidikan multikultural dalam
kegiatan kepramukaan diharapkan dapat
memberikan pemahaman pada diri siswa akan
pentingnya nilai Pendidikan multikultural di
kehidupan bermasyarakat.
b. Bagi Guru
1.) Sebagai bahan informasi mengenai strategi
pembelajaran pada bidang studi Pendidikan
multikultural dan menjadi sumbangan pemikiran
guna meningkatkan kualitas guru dalam
memberikan pengajaran bagi peserta didik.
2.) Menciptakan pembelajaran yang kreatif, inovatif
dan menyenangkan.
c. Bagi Sekolah
1.) Dengan diterapkan Pendidikan multikultural di
sekolah diharapkan dapat menjadi motivasi
untuk sekolah dalam rangka peningkatan mutu
Pendidikan.

3
B. Bab II: Kajian Pustaka
1. Pendidikan Multikultural
Secara etimologi pendidikan multikultural berasal dari dua kata,
yakni Pendidikan dan kultural. Pendidikan secara garis besar
bermakna sebagai upaya untuk menumbuhkan dan mengembangkan
potensi bawaan sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat dan kebudayaan.1 Multikultural merujuk pada social
antropologis adanya pluralitas kelompok etnis, Bahasa, agama,
sikap demokratis serta egliter untuk bisa menerima keragaaman
kebudayaan.
Pendidikan multicultural dari segi kurikulum diartikan sebagai
suatu prinsip yang menggunakan keragaman kebudayaan peserta
didik sebagai bahan dalam mengembangkan filosofi, misi, tujuan,
dan komponen kurikulum serta lingkungan belajar siswa.
Kurikulum sebagai acuan dalam pembelajaran harus mengandung
filosofi yang mencerminkan penghargaan akan sebuah perbedaan
sehingga selaras dengan tujuannya yaitu untuk menciptakan peserta
didik yang mampu memahami dan mengembangkan berbagai
konsep, wawasan, sikap dan moralnya menggunakan kebudayaan
pribadinya.2
Tujuan pendidikan dengan berbasis multicultural
diindentifikasikan untuk memfungsikan peran sekolah dalam
memandang keberadaan siswa yang beraneka ragam; untuk
membantu siswa dalam membangun sikap positif terhadap
perbedaan kultur, ras, etnik, kelompok keagamaan; untuk membantu
siswa dalam membangun pemahaman lintas budaya dan memberi
pandangan positif kepada siswa mengenai perbedaan kelompok.3

1
April wahyuni dan Elhefni, Strategi Pengembangan Pendidikan Multikultural Di Indonesia,
Elementary journal, Vol 3, Januari-Juni 2017, 54.
2
Iis Arifudin, Urgensi Implementasi Pendidikan Multikultural di Sekolah, Insania Journal, Vol 12,
No 2, Mei-Agustus 2007, 222.
3
Irwanti, Moh winario, Urgensi Pendidikan Multikultural, Pendidikan Segregasi dan Pendidikan
Inklusi di Indonesia, Instructional Development Journal, Volume 3 , No 3, Desember 2020, 180.

4
Adapun yang menjadi prinsip dalam pembelajaran multicultural
yakni pemilihan materi pembelajaran harus terbuka secara budaya
didasarkan pada latar belakang siswa; isi materi pembelajaran yang
dipilih harus mengandung perbedaan dan persamaan dalam lintas
kelompok; pengajarannya berorientas pada pengalaman; proses
Pendidikan memuat model pembelajaran yang interaktif agar mudah
untuk dipahami siswa.4
Program pembelajaran multikultural yang diterapkan harus
mengacu pada Pendidikan yang mengaitkan dengan pengalaman
konkrit. Model pembelajaran multikultural ini dikembangkan dan
diarahkan pada pencapaian kompetensi-kompetensi mengenai: (1)
nilai-nilai persatuan kesatuan, demokrasi, keadilan, kebebasan,
persamaan derajat, saling menghargai dalam keragaman budaya, (2)
latar belakang budaya sendiri dan budaya lain dalam masyarakat
sehingga menumbuhkan pemahaman dalam masyarakat, (3) isu-isu
masalah keseharian melalui sebuah proses demokratis atau inkuiri
dialogis, (4) konseptualisasi dan aspirasi sebuah masyarakat yang
lebih baik, demokratis, dan memiliki persamaan derajat. Sehingga
dalam Pendidikan multikultural di Indonesia memilih sesuatu yang
bertemakan ketuhanan, kemanusiaan, persatuan dan kesatuan,
kerakyatan, keadilan,silaturrahmi, persaudaraan, persamaan dan
baik sangka.5
2. Urgensi Pendidikan Multikultural
Pendidikan multicultural yang merupakan sebuah proses
pembelajaran memliki sebuah tujuan utama untuk mengubah
sturktur lembaga pendidik supaya siswa sebagai anggota dari
kelompok yang bermacam-macam dapat memiliki kesempatan yang
sama dalam mencapai prestasi akademik maupun non akademik di
sekolah. Pendidikan multicultural perlu ditumbuh kembangkan,

4
Ibid, 180.
5
Apri Wahyni dan Elhefni,Strategi Pengembangan Pendidikan Multikultural di Indonesia, 56-57.

5
mengingat potensi yang dimiliki Indonesia secara kultur, tradisi, dan
lingkungan greografi serta demografisnya sangat beragam.
Sehingga dalam sebuah kelompok belajar terdapat berbagai latar
belakang yang dimiliki oleh setiap siswa. Denagan adanya
keberagaman ini pemahaman akan pluralism sebaiknya
dilaksanakan sejak dini sehingga dapat terkkontruksi dalam memori
anak rasa memiliki dan bangga akan budaya bangsanya hingga
dewasa nanti.6
Pengertian akan hak yang sama bagi setiap siswa untuk
mewujudkan potensi sepenuhnya, penyiapan pelajar untuk
berpartisipasi penuh dalam masyarakat lintas budaya, penyiapan
pengajar agar memudahkan dalam proses pembelajaran bagi setiap
siswa secara efektif tanpa memperhatikan perbedaan atau
persamaan budaya dengan dirinya, partisipasi aktif sekolah dalam
menghilangkan penindasan dalam segala bentuknya, pendidikan
yang berpusat pada siswa dengan mendengarkan aspirasi dan
pengalaman siswa, seluruh lapisan masyarakat yang turut berperan
serta mensukseskan pendidikan multikurtural merupakan beberapa
dasar-dasar dalam memahami Pendidikan multicultural. Dalam
Pendidikan multicultural juga mencakup 4 dimensi yakni
mengintegrasikan keragaman budaya dalam disiplin ilmu, siswa
memahami penerapan budaya dalam mata pelajaran, penyesuaian
strategi pembelajaran dan mengidentifikasi karakteristik ras siswa.
3. Ekstrakurikuler pramuka
Pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler dalam kurikulum 2013
telah terlampir dalam Peeeraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang
implementasi kurikulum dan pedoman kegiatan ekstrakurikuler. 7
Tujaun diterapkannya kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk
6
Ibid, 55.
7
Novan Ardy Wiyani, Format Kegiatan Kepramukaan Ssebagai Ekstrakurikuler Wajib di
Madrasah Ibtidaiyah Dalam Kurikulum 2013, Insania, Vol 19, No 1, Januari 2014, 154.

6
meningkatkan kemampuan potensi dasar seperti kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor pada siswa serta bertujuan untuk
mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan
pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya. Sementara itu dalam
lampiran III Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 disebutkan
bahwa fungsi dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler antara lain:
(1) untuk mendukung perkembangan personal siswa melalui
perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan
untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan,(2)
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial siswa,
(3) memberikan suasana yang rileks, menggembirakan dan
menyenangkan bagi siswa sehingga proses perkembangannya dapat
ditunjang melalui kegiatan ekstrakurikuler, (4) mengembangkan
kesiapan karir siswa melalui pengembangan kapasitas atau
pengembangan kualitas diri. Kemudian kegaitan ekstrakulikuler itu
sendiri terbagi menjadi ekstrakurikuler wajib dan pilihan.
Pada kurikulum 2013, kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan
ekstrakulikuler wajib di jenjang Pendidikan SD/MI, SMP dan SMA
sederajat. Penetapan kegiatan pramuka sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib ini tak lain sebagai upaya dalam pendidikan
peserta didik sebagai insan kamil yang terintergrasi dalam proses
pembelajaran dan kegaitan ekstrakurikuler kepramukaan. Lima
Langkah Langkah dalam penyelenggaraan kegiatan kepramukaan
sebagai ekstrakurikuler wajib di MI dilaksanakan yakni penetapan
kebijakan kegiatan kepramukaan di MI, merumuskan tujuan
kegiatan kepramukaan di MI, menentukan alat lunak Pendidikan
karakter dan keterampilan Pendidikan karakter dalam kegiatan
kepramukaan, membuat program semesteran kegaitan pramuka dan
membuat program mingguan kegiatan kepramukaan.
Pramuka sebagai sebuah gerakan adalah organisasi yang
menyelenggarakan Pendidikan kepaduan untuk mempersiapkan

7
anak-anak dan pemuda-pemuda dalam pengembangan kepribadian.
Gerakan pramuka secara yuridis tertuang dalam pasal 1 Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang gerakan pramuka bahwa
pramuka adalah warga Indonesia yang aktif dalam Pendidikan
kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma
Pramuka. Gerakan pramuka berstatus nongovernment atau bukan
badan pemerintahan yang berbentuk kesatuan yang dapat
dilaksanakan di lingkungan masyarakat maupun lingkungan
sekolah.
4. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis dalam
melakukan penelitian sehingga dapat memperkaya teori yang
digunakan dalam mengkaji penellitian yang dilakukan. Dari
penelitian yang sudah dilaksanakan, penulis menemukan penelitian
dengan judul yang hampir sama, seperti dalam hasil penelitian yang
dilakukan oleh penulis Kiki Fatmala dengan judul penelitian
“Pendidikan Multikultural Dalam Ekstrakurikuler Pramuka Untuk
Memperkuat Wawasan Kebangsaan Pada Siswa Kelas VII SMP
Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016”. Dalam penelitian
ini mencoba untuk menjawab rumusan masalah mengenai
bagaimana pelaksanaan Pendidikan multicultural dalam
ekstrakurikuler pramuka pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1
Boyolali, apa saja factor-faktor yang menghambat pelaksanaan
Pendidikan multicultural dalam ekstrakurikuler pramuka pada siswa
kelas VII di SMP Negeri 1 Boyolali, bagaimana solusi dari kendala
pelaksanaan Pendidikan multicultural dalam ekstrakurikuler
pramuka pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Boyolali.
Multikultural sebagai social antropologis yang menujukan
adanya pluralitas kelompok, pada bangsa Indonesia sendiri rentan
akan menimbulkan polemik yang muncul pada lapisan masyarakat
Indoneisa. Untuk mengantisipasinya maka sangat dianjurkan untuk

8
memberi pemahaman pada anak sedini mungkin. Hal lini bertujuan
agar meminimalisir isu-isu perpecahan terkait perbedaan dalam
masyarakat Indonesia. Untuk anak usia sekolah dasar, dalam
kurikulum telah terintegrasi pendidikan multikultural yang
terkandung pada setiap mata pelajaran yang di sampaikan, sehingga
pemahaman akan keberagaman dapat tertanam sejak dini pada
setiap diri peserta didik. Dalam Pendidikan itu sendiri terdapat
berbagai cara dalam pengimplementsaian nilai-nilai pendidikan
multikultural, salah satunya melalui kegiatan ekstrakurikuler
pramuka sebagai program pendidikan kepaduan yang
mempersiapkan peserta didik dalam pengembangan kepribadian.
Untuk itu Penelitian yang sedang dikaji penulis ingin mencoba
menjawab rumusan masalah mengenai bagaimana
pengimplementasian nilai-nilai Pendidikan multicultural dalam
kegiatan ekstrakurikuler pramuka di Sekolah Dasar sehingga bisa
menyajikan hubungan pengintegrasiannya dan dapat merumuskan
seberapa besar pengaruh kegiatan kepramukaan dalam penyampaian
nilai-nilai Pendidikan multicultural pada peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai